Apa Itu CloudLinux? Pengertian, Macam & Fiturnya

apa itu cloudlinux

Apa Itu CloudLinux- Banyak perusahaan besar penyedia web hosting merekomendasikan untuk menggunakan CloudLinux.

Sebuah sistem operasi berbasis CentOs yang dirancang khusus untuk server.

Mengapa demikian? Mengapa CloudLinux direkomendasikan oleh banyak perusahaan penyedia layanan hosting?

Untuk itu, agar Anda lebih mengenal apa itu CloudLinux simak artikel berikut!

Apa Itu CloudLinux?

apa itu cloudlinux
Cloud Linux

Mudahnya, CloudLinux adalah sebuah sistem operasi Linux yang dirancang khusus untuk digunakan pada server web.

Sistem operasi ini dirancang untuk memberikan keamanan yang lebih tinggi, stabilitas yang lebih baik, dan kinerja yang lebih baik untuk server yang menjalankan banyak situs web atau aplikasi.

CloudLinux memiliki fitur-fitur unggulan seperti kernel yang disempurnakan, manajemen sumber daya, isolasi akun, dan patching dinamis yang memungkinkan administrator server untuk mengatur sumber daya yang tersedia dan mengoptimalkan kinerja server.

Selain itu, CloudLinux juga menyediakan pemisahan akun yang kuat sehingga jika satu akun mengalami masalah, akun lain tidak terpengaruh.

Dengan menggunakan CloudLinux, pengguna dapat memperoleh performa dan keamanan yang lebih baik untuk server mereka.

Tujuan CloudLinux sebetulnya ialah guna membuat kebutuhan server agar bisa lebih maksimal dengan peningkatan kualitas performanya.

Karena fungsinya yang cukup penting, CloudLinux banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Dell dan IBM.

Perusahaan besar ini menggunakan CloudLinux karena keistimewaannya yang dapat mengelola resource server dengan baik.

Dengan demikian, menggunakan CloudLinux akan menghindari risiko server down yang dapat menganggu pengguna lain.

Agar Anda lebih mengenal apa itu CloudLinux berikut beberapa kelebihan yang terdapat didalamnya.

Baca Juga! Apa Itu Cloud Computing? Pengertian. Model & Jenis Layanan

Kelebihan CloudLinux

kelebihan cloudlinux
CloudLinux

1. Server Menjadi Stabil

Berbagai fitur yang terdapat dalam CloudLinux dapat meningkatkan kualitas server Anda akan semakin stabil dan membaik.

Mengapa bisa demikian?

Sebab dengan pembagian resource kepada pengguna yang tepat dan pemastian terjadinya abuse of usage (pelanggaran penggunaan bandwith) bisa dideteksi sedari awal.

Saat server mengalami down, tentu akan mengakibatkan kendala yang cukup besar bagi perusahaan penyedia web hosting.

Alhasil, website akan tidak bisa diakses.

Terlebih, proses perbaikan saat server down membutuhkan waktu dan biaya.

Dengan adanya CloudLinux, Anda dapat mengatasi hal tersebut.

2. Server Menjadi Lebih Aman

Fitur yang terdapat dalam CloudLinux seperti PHPHardened, SecureLink maupun CageFS akan membuat server Anda aman.

Mengapa bisa dikatakan aman? Sebab, dalam CloudLinux dilengkapi dengan beberapa fitur.

Nah, salah satu Fitur CloudLinux yang bisa membuat server Anda aman dinamakan dengan Fitur PHPHardened.

PHPHardened yang ada di dalam CloudLinux akan memberikan patch pada semua versi yang sudah tidak didukung.

Jika Anda belum paham apa arti dari patch.

Patch adalah perbaikan atau update daripada suatu software guna memperbaiki error atau bug yang terdapat dalam suatu aplikasi.

Oleh karena itu, fitur yang terdapat dalam CloudLinux  yang satu ini memberikan perbaikan atau update server untuk mengatasi jika terdapat sebuah kendala atau error.

Selain itu, Fitur CloudLinux yang berfungsi agar server menjadi lebih aman dikenal dengan SecureLink.

SecureLink mampu bekerja untuk pencegahan peretasan menggunakan file symbolic.

Ada juga Fitur CloudLinux yang dinamakan dengan CageFS yang dapat memastikan tidak adanya pengguna yang dapat melihat informasi penting dari pengguna lain dalam server.

Baca Juga! 10 cara mengamankan server windows Anda.

3. Server Memiliki Performa yang Baik

CloudLinux memiliki kemampuan yang dapat meningkatkan performa server menjadi lebih baik.

Hal tersebut bisa terjadi sebab dengan monitoring resource yang baik akan meningkatkan kualitas dan performa server yang maksimal.

Jika kualitas dan performa server baik, aktivitas online akan lebih efektif.

Untuk itu, biasanya web hosting ideal menggunakan Cloud Linux, LiteeSpeed dan SSD.

Baca Juga! Web Hosting Ideal – CloudLinux, LiteSpeed, dan SSD

7 Fitur CloudLinux

Ada 7 Fitur CloudLinux yang Anda perlu ketahui.

1. Lightweight Virtual Environment

Fitur Lightweight Virtual Environment atau yang bisa disingkat dengan LVE ini adalah fitur CloudLinux yang fungsinya untuk pengelolaan resource yang lebih efektif.

Fitur LVE ini berperan dalam membatasi penggunaan CPU, IO, resource memory sampai jumlah proses yang berjalan setiap pengguna.

Jika Anda belum mengetahui LVE, sederhananya LVE adalah sebuah teknologi kernel level yang diciptakan oleh developer CloudLinux.

Teknologi ini memungkinkan CloudLinux terintegrasi dengan server, Pluggable Authentication Module (PAM) dan database.

Hal ini bukan lain bertujuan untuk mencegah mudahnya server down.

Agar pembatasan resource dapat dilakukan dengan mudah, CloudLInux memfasilitasinya dengan LVE manager. 

Di dalam LVE manager menampilkan beberapa tab, yaitu :

  • Current Usage : memungkinkan monitoring penggunaan resource yang dijual kembali saat ini
  • Historical Usage : memungkinkan untuk melihat dan mengelola semua batas akun yang dijual Kembali
  • Users : memungkinkan untuk melihat dan mengelola semua batas akun yang dijual kembali
  • Statictics : memungkinkan untuk emnampilkan statistic resource untuk jangka waktu tertentu
  • Options : memungkinkan pengaturan notifikasi email untuk kesalahan LVE
  • Packages : memungkinkan pengelolaan batas paket

2. MySQL Governor

Tidak jauh dengan LVE, MySQL Governor berperan untuk memastikan resource pada database bisa berjalan dengan lancar.

Kondisi overload tentu akan menganggu kestabilan server Anda.

Untuk itu, MySQL Governor akan memantau dan memastikan tidak ada lagi penggunaan yang tidak wajar  pada server.

Dan tak hanya itu, kelebihan MySQL Governor adalah kemampuannya dalam melakukan throttle usage secara realtime.

Maksudnya adalah bisa menjadi cara cepat mengatasi timbulnya gangguan akibat adanya spike penggunaan resource, sebelum berimbas ke pengguna lain.

Spike adalah sebuah metode pengembangan pemrograman yang menggunakan program sesederhana mungkin, guna menentukan berapa banyak pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan atau mengatasi perangkat lunak.

Biasanya spike melibatkan pengumpulan informasi tambahan.

Sehingga jika ada spike atau lonjakan pada penggunaan resource MySQL ini dapat mengatasi kendala tersebut.

3. CageFS

Di atas sudah disinggung sedikit fitur CloudLinux CageFS yang dapat membuat server menjadi lebih aman.

Jadi, CageFS ini adalah sebuah file sistem virtual yang membatasi setiap pengguna sehingga antar pengguna tidak bisa mengakses infromasi penting satu sama lain.

Tujuannya CageFS ini ialah melindungi pengguna dalam keamanan sebuah informasi.

Sebab pengguna hanya bisa melihat file yang aman, pengguna tidak bisa mengetahui satu sama lain,  atau pengguna tidak bisa melihat file konfigurasi server dan pengguna hanya bisa melihat proses pada file sistem mereka sendiri.

4. HardenedPHP

Fitur CloudLinux HardenedPHP berperan untuk memastikan semua versi PHP, terutama versi lama yang masih digunakan agar bisa terlindungi dengan aman.

Fitur ini dapat memberikan patch untuk menutup celah keamanan yang sewaktu-waktu bisa ditemukan.

Nah jadi, Fitur PHPHardened yang ada dalam CloudLinux akan memberikan patch pada semua versi yang sudah tidak didukung.

5. SecureLinks

Fitur SecureLink adalah sebuah teknologi level kernel yang berperan untuk melawan serangan symbolic link (symlink) .

Symlink adalah tautan Simbolik atau tautan Soft adalah file shortcut yang merujuk ke file disk atau folder yang terletak di tempat lain.  

Sehingga, Fitur SecureLink dalam CloudLinux ini mencoba melakukan pencegahan serangan yang menggunakan file symbolic link.

Umumnya langkah yang dilakukan ialah dengan mengakali Apache Web server agar dapat membaca file PHP config tertentu yang diinginkan.

6. PHP, Ruby dan python Selector

CloudLinux dilengkapi dengan fitur selector yang dapat dimanfaatkan untuk memilih versi PHP, Ruby dan Python yang digunakan.

Hal tersebut dapat memudahkan Anda untuk menggunakan versi sesuai yang Anda butuhkan.

Versi PHP yang bisa dipilih mulai dari versi 4.4 hingga 7.2.

Sementara itu, untuk Rubby pilihannya mulai versi 8.2 hingga 2.1.

Dan untuk Python, Anda bisa memilih dari alt-python27 2.7.9 hingga alt-python35 3.5.4.

7. Mod_Lsapi

Fitur Mod Lsapi adalah cara tersingkat untuk dapat melayani halaman PHP pada Apache.

Apache adalah software web server gratis dan open source yang memungkinkan user mengupload website di internet.

Kemampuan lain dari fitur ini ialah dapat mendukung PHP directive di file. Htaccess.

Mod lsapi juga mampu bergerak dan bekerja dengan kesesuaian.

Jadi, ini akan memberi kelonggaran pada Anda untuk tetap menggunakan versi PHP yang diperlukan.

Kesimpulan

Itu dia beberapa informasi mengenai CloudLinux yang bisa memberikan gambaran tentang pengertian, kelebihan dan 7 fiturnya.

Fitur CloudLinux yang ditawarkan mampu memberikan jaminan server berperforma tinggi, stabil dan aman.

Jika Anda tertarik menggunakan layanan hosting murah Herza Cloud telah menyediakan layanan hosting murah.

Server kami dilengkapi dengan OS CloudLinux, LiteSpeed Web Server dan SSD NVMe yang support HTTP2 dan Cache Acceleration. 

Saat ini jaringan Herza Cloud terhubung ke IIX, OpenIXP, JKT-IX, CDIX, DCI-IX, CloudXchange dan Batam-IX dengan Uplink sebesar 10 Gbps, untuk memastikan konektivitas yang stabil dan cepat!

Selain itu,Customer Support yang Handal & Berpengalaman.

Dengan Tim Support yang handal dan berpengalaman, akan memberikan solusi terbaik bagi Akun Hosting Anda selama 24 Jam Penuh.

Perbedaan Data Center (DC) dan Disaster Recovery Center (DRC) yang Harus Anda Ketahui!

Perbedaan Data Center (DC) dan Disaster Recovery Center (DRC) yang Harus Anda Ketahui

Perbedaan DC dan DRC – Di era digital saat ini, perusahaan atau organisasi sangat membutuhkan Data Center (DC) dan Disaster Recovery Center (DRC) untuk menjalankan bisnis mereka.

Selain sebagai tempat untuk menyimpan server, keperluan DC dan DRC untuk keamanan data yang tersimpan didalam server tersebut

Semua data-data penting perusahaan akan disimpan dan dikelola secara aman di data center, dan jika sewaktu-waktu terjadi bencana atau kejadian yang merusak, data akan tetap aman karena bisa dipulihkan dengan DRC.

Namun apakah kalian tahu perbedaan Data Center (DC) dan Disaster Recovery Center (DRC)? Yuk simak artikel dibawah ini!

Apa itu Data Center?

Apa itu Data Center?

Sebelum kita bahas perbedaan DC dan DRC, alangkah baiknya kita tahu dulu apa itu data center dan apa itu disaster recovery center

Data center atau pusat data adalah suatu fasilitas fisik yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan menyediakan akses data serta layanan komputasi secara terpusat.

DC biasanya berisi server, perangkat jaringan, dan infrastruktur pendukung lainnya yang diperlukan untuk menyediakan layanan komputasi dan menyimpan data.

Fungsi utama data center adalah menyediakan keamanan dan ketersediaan tinggi bagi data dan sistem yang dihostingnya.

Data center dapat dioperasikan oleh organisasi sendiri atau oleh pihak ketiga yang menyediakan layanan hosting dan manajemen data center.

Dalam era digital saat ini, data center menjadi sangat penting bagi banyak organisasi yang bergantung pada teknologi informasi dan komunikasi untuk menjalankan bisnis mereka.

Data center dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan, seperti hosting situs web, penyimpanan data, pemrosesan transaksi keuangan, dan banyak lagi.

Apa Itu Disaster Recovery Center?

Apa itu Disaster Recovery Center (DRC)?

Disaster Recovery Center (DRC) adalah fasilitas yang dirancang untuk membantu organisasi memulihkan operasi mereka setelah terjadi bencana atau kejadian yang merusak.

Contoh bencana atau kejadian yang merusak adalah bencana alam, serangan siber, atau kerusakan peralatan.

Pusat pemulihan bencana ini biasanya dilengkapi dengan infrastruktur dan peralatan yang dibutuhkan untuk memulihkan sistem, aplikasi, dan data organisasi setelah terjadi bencana.

Selain itu, ia seringkali dilengkapi dengan peralatan cadangan dan salinan data yang diperlukan untuk mengembalikan sistem dan aplikasi ke keadaan sebelum terjadi bencana.

DRC dapat dioperasikan secara internal oleh sebuah organisasi atau sebagai layanan dari pihak ketiga yang menyediakan infrastruktur dan peralatan untuk memulihkan sistem organisasi.

Ia juga dapat digunakan sebagai bagian dari rencana keamanan dan pemulihan bencana yang lebih luas.

Tujuan dari DRC adalah untuk membantu organisasi memulihkan operasi mereka dengan cepat dan efektif setelah terjadi bencana atau kejadian yang merusak.

Dengan memiliki DRC yang handal dan terencana dengan baik, organisasi dapat mengurangi dampak dari bencana dan mengurangi waktu pemulihan yang diperlukan untuk kembali beroperasi secara normal.

Apa Perbedaan Data Center (DC) dan Disaster Recovery Center (DRC)?

Perbedaan Data Center dan Disister Recovery Center

Data center (DC) dan Disaster Recovery Center (DRC) adalah dua fasilitas teknologi yang berbeda meskipun keduanya terkait dengan pengelolaan data dan teknologi informasi.

Perbedaan utama antara DC dan DRC adalah tujuan dan fungsi masing-masing fasilitas.

Untuk lebih jelasnya, yuk kita simak penjelasan berikut ini.

Definisi

Data center adalah fasilitas yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan menyediakan akses data serta layanan komputasi secara terpusat.

Sementara Disaster Recovery Center (DRC) adalah fasilitas yang dirancang untuk membantu organisasi memulihkan operasi mereka setelah terjadi bencana atau kejadian yang merusak.

Tujuan

Tujuan utama dari DC adalah untuk menyediakan layanan IT dengan ketersediaan tinggi dan kinerja optimal serta keamanan data yang tinggi.

DC sering digunakan sebagai pusat operasi penting bagi perusahaan dan organisasi untuk menjalankan bisnis mereka.

Tujuan utama dari DRC adalah untuk memberikan solusi alternatif bagi organisasi agar dapat melanjutkan operasi mereka dalam situasi darurat dan setelah terjadi bencana.

Jenis

Jenis-Jenis Data Center (DC):

  1. Tier 1- Kapasitas dasar dengan UPS:
    DC yang memiliki satu jalur untuk kelistrikan, pendinginan, dan jaringan yang rentan terhadap gangguan dan downtime.

  2. Tier 2 – Kapasitas redundan dengan pendinginan dan daya:
    DC yang memiliki komponen redundan untuk jalur kelistrikan dan pendinginan untuk mengurangi risiko downtime dan memperbaiki kemampuan skalabilitas.

  3. Tier 3 – Dapat dipelihara secara bersamaan dan komponen apa pun dapat dilepas tanpa memengaruhi produksi:
    DC yang memiliki sistem redundan yang memungkinkan perbaikan dan pemeliharaan tanpa mempengaruhi operasi dan mengurangi downtime.

    Tier 3 juga memiliki sistem dual power feeds dan backup generator yang dapat mengatasi gangguan listrik.

  4. Tier 4 – Toleran kesalahan terisolasi dari semua jenis kegagalan:
    DC yang memiliki semua kriteria Tier 3 ditambah dengan sistem yang sangat redundant dan toleransi terhadap kesalahan yang lebih tinggi.

    Tier 4 juga memiliki kemampuan mengatasi segala jenis gangguan dan memiliki infrastruktur yang lebih aman dan terkendali.

Herza Cloud sudah menggunakan data center jenis Tier 4 di akhir tahun 2020.

PT Herza Digital Indonesia memutuskan untuk bergabung menjadi Partner dari PT DCI Indonesia.

DCI Indonesia adalah Datacenter Tier 4 pertama di Indonesia yang berlokasi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Datacenter bersertifikat TIer 4 ini, mampu memberikan jaminan Uptime sebesar 99,999%.

Jenis-Jenis Disaster Recovery Center (DRC):

  1. Cold DR: Skema dasar dalam DR (Disaster Recovery) dimana pada skema ini system melakukan backup dan hasil dari backup tersebut dapat di-download dan di-restore di perangkat yang sama atau pun perangkat lain.

  2. Warm DR: Skema ini memungkinkan Anda untuk dapat menjalankan kembali hasil backup/instant recovery yang ada pada data center untuk dijadikan sebagai production.

    Namun perlu dicatat tidak ada proses replikasi dan mirroring pada skema ini dikarenakan system yang dipulihkan berasal dari hasil backup yang dikehendaki akan ditambahkan charge compute point saat disaster terjadi.

  3. Hot DR: Skema DR yang paling canggih, dimana Anda tetap dapat menggunakan backup dan melakukan instant recovery namun perbedaannya adalah terdapat mirroring dan replikasi dari system yang ada pada production.

    Pada skema HOT DR, DRC dapat disesuaikan dengan topologi atau kondisi organisasi.

Pembentukan

Data center biasanya berada pada lokasi fisik yang permanen atau dapat berupa virtual di cloud, dimana infrastruktur TI terletak pada lokasi yang terpusat dan terkendali.

DC bertanggung jawab untuk menyimpan, mengolah, dan mengelola data serta aplikasi bisnis organisasi secara terus-menerus.

Sementara DRC berada pada lokasi fisik yang bersifat sementara atau dapat berupa lokasi virtual di cloud.

Tujuannya untuk memberikan akses dan layanan TI yang terkendali selama terjadi bencana atau keadaan darurat yang mengganggu operasi bisnis normal.

DRC memiliki tugas untuk memulihkan operasi bisnis dengan memperbaiki sistem dan infrastruktur TI yang rusak.

Sehingga organisasi dapat melanjutkan operasi bisnisnya dalam waktu sesingkat mungkin setelah terjadinya bencana.

Dalam konteks cloud, DC dapat berada pada lokasi virtual di cloud, sedangkan DRC dapat menggunakan konsep cloud untuk menyediakan layanan DR.

DRC cloud dapat berada di lokasi virtual di cloud yang sama dengan DC atau di lokasi virtual yang berbeda untuk memastikan keamanan dan redundansi data dan aplikasi organisasi selama bencana atau keadaan darurat yang mengganggu operasi bisnis normal.

Lokasi

Lokasi Data Center (DC) dan Disaster Recovery Center (DRC) sangat penting dalam memastikan keamanan dan redundansi data dan aplikasi organisasi.

Data Center umumnya berada di lokasi fisik yang aman dan dapat diakses oleh staf IT organisasi.

DC dapat berupa bangunan fisik yang dirancang khusus atau ruang data yang disewa dari penyedia layanan colocation.

Selain itu, DC juga dapat berada di cloud, di mana organisasi dapat menyewa sumber daya cloud untuk menyimpan dan mengelola data dan aplikasi mereka.

Sedangkan Disaster Recovery Center (DRC) harus berada di lokasi yang berbeda dengan DC dan harus dilindungi dari bencana yang sama yang dapat mempengaruhi DC.

DRC dapat berupa bangunan fisik atau pusat data yang disewa dari penyedia layanan colocation.

Selain itu, DRC juga dapat berada di cloud, di mana organisasi dapat menyewa sumber daya cloud untuk memulihkan data dan aplikasi mereka selama keadaan darurat.

Ketika memilih lokasi DC dan DRC, organisasi harus mempertimbangkan faktor seperti keamanan, ketersediaan jaringan, aksesibilitas, biaya, dan persyaratan peraturan dan kepatuhan.

Penting untuk memastikan bahwa lokasi DC dan DRC dapat memenuhi kebutuhan organisasi dan memberikan tingkat keamanan dan redundansi yang memadai untuk melindungi data dan aplikasi selama bencana atau keadaan darurat.

Mengapa Perusahaan Anda Membutuhkan Discover Recovery Center (DRC)?

Antisipasi Kegagalan Mesin dan Hardware

Meskipun perusahaan telah berinvestasi pada peralatan dan mesin yang canggih, DRC tetap diperlukan untuk memastikan bahwa data dan aplikasi perusahaan dapat diakses dan dipulihkan selama bencana atau keadaan darurat.

Meskipun perusahaan telah memiliki peralatan dan mesin canggih, mereka masih dapat mengalami kerusakan atau kegagalan akibat faktor-faktor seperti kebakaran, banjir, atau gempa bumi.

DRC memberikan redundansi yang diperlukan untuk melindungi data dan aplikasi perusahaan selama bencana atau keadaan darurat.

Dengan DRC, perusahaan dapat memulihkan operasi bisnis normal mereka dengan cepat dan efisien.

Sehingga dapat mengurangi dampak keuangan dan reputasi negatif yang diakibatkan oleh downtime yang lama.

Selain itu, DRC juga membantu perusahaan untuk memastikan bahwa hardware dan peralatan mereka dapat berfungsi dengan baik selama keadaan darurat.

Hal ini dapat membantu perusahaan untuk mengurangi risiko downtime atau kegagalan layanan yang disebabkan oleh masalah teknis.

Dengan demikian, meskipun perusahaan telah berinvestasi pada peralatan dan mesin canggih, DRC tetap menjadi komponen penting dalam strategi keamanan dan pemulihan bencana perusahaan.

Antisipasi Akibat Kesalahan Manusia

DRC tidak sepenuhnya dapat mencegah kesalahan manusia atau human error, tetapi dapat membantu perusahaan memulihkan data dan sistem yang terpengaruh oleh kesalahan manusia dengan lebih cepat dan efisien.

Kesalahan manusia adalah salah satu penyebab umum kegagalan sistem dan kehilangan data.

Misalnya, seorang staf IT yang tidak sengaja menghapus data penting atau membuat kesalahan konfigurasi sistem.

Dalam hal ini, DRC dapat membantu perusahaan memulihkan data dan sistem yang terpengaruh oleh kesalahan tersebut dengan lebih cepat dan efisien.

DRC dapat digunakan untuk membuat cadangan data yang teratur dan memastikan bahwa cadangan tersebut terpisah dari sistem utama untuk menghindari kerusakan atau kerugian akibat kesalahan manusia.

Selain itu, DRC juga dapat membantu perusahaan untuk melakukan pemulihan otomatis dalam kasus-kasus tertentu.

Hal ini berarti sistem akan secara otomatis memulihkan data dan sistem yang terpengaruh oleh kesalahan manusia atau kesalahan teknis lainnya tanpa campur tangan manusia.

Sehingga dapat mengurangi risiko kesalahan manusia selama proses pemulihan.

Dalam kesimpulannya, meskipun DRC tidak sepenuhnya dapat mencegah kesalahan manusia atau human error, tetapi dapat membantu perusahaan memulihkan data dan sistem yang terpengaruh oleh kesalahan tersebut dengan lebih cepat dan efisien.

Antisipasi Faktor Alam yang Tidak Dapat Diprediksi

Memiliki DRC di banyak lokasi yang secara teoretis aman dari bencana memang dapat meningkatkan keamanan dan ketersediaan data perusahaan saat terjadi bencana.

Dengan adanya DRC di lokasi yang berbeda, perusahaan dapat memastikan bahwa meskipun satu atau beberapa lokasi mengalami bencana, data dan sistem masih dapat dipulihkan dari lokasi lain.

Namun, penting juga untuk mempertimbangkan biaya dan efektivitas dari memiliki DRC di banyak lokasi.

Setiap lokasi DRC membutuhkan investasi dan biaya operasional untuk menjaga infrastruktur dan peralatan tetap berjalan dengan baik.

Selain itu, memiliki terlalu banyak lokasi DRC juga dapat membingungkan dan mempersulit manajemen dan pemulihan data.

Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan analisis risiko dan penilaian kebutuhan untuk menentukan jumlah dan lokasi DRC yang tepat.

Hal ini dapat membantu perusahaan memastikan bahwa investasi DRC dapat memberikan manfaat yang optimal dalam situasi bencana tanpa mengorbankan efektivitas dan efisiensi biaya.

Optimalisasi Layanan

Pelanggan saat ini sangat mengharapkan layanan yang cepat dan konsisten dari sebuah bisnis.

Ketersediaan infrastruktur yang dapat diakses dan berfungsi dengan baik adalah faktor kunci dalam memenuhi harapan pelanggan tersebut.

Jika terjadi bencana atau gangguan pada infrastruktur, maka bisnis dapat mengalami downtime yang dapat memengaruhi reputasi dan kepercayaan pelanggan.

Dengan menggunakan DRC, bisnis dapat memastikan ketersediaan infrastruktur dan layanan yang cepat dan konsisten, bahkan dalam situasi bencana atau kegagalan sistem.

DRC dapat membantu bisnis untuk memulihkan operasi normal dengan cepat dan memastikan bahwa layanan tetap tersedia bagi pelanggan.

Hal ini dapat meminimalkan downtime, mempertahankan kepercayaan pelanggan, dan membantu bisnis untuk tetap bersaing di pasar yang kompetitif.

Namun, perlu diingat bahwa DRC sendiri tidak cukup untuk memenuhi harapan pelanggan.

Penting untuk menjaga kualitas layanan, meningkatkan efisiensi, dan mengembangkan inovasi baru yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.

DRC hanyalah salah satu aspek dari strategi bisnis yang lebih luas untuk memberikan layanan yang sangat baik kepada pelanggan.

Kesimpulan

Nah itu lah perbedaan antara DC dan DRC serta alasan mengapa perusahaan membutuhkan kedua layanan tersebut.

Bagi Anda yang tertarik untuk menggunakan fasilitas layanan data center, coba hubungi Herza Cloud, karena kami menyediakan Layanan Colocation di AREA31 Data Center.

AREA31 ini cocok dijadikan sebagai data center untuk primary dan Disaster Recovery Center (DRC) karena letaknya yang cukup strategis dan mudah diakses.

Selain itu, AREA31 sudah tersertifikasi ISO 9001, 27001, 45001, dan PCI DSS. Ia juga telah mendapatkan sertifikasi Rated 3 Facilities dan ISO/IEC 22237 Availability Class 3 & Protection Class 3 dari EPI.

AREA31 merupakan yang PERTAMA di ASEAN yang menerima ISO/IEC 22237. Hal itu membuat AREA31 dapat dipercaya dan mumpuni sebagai pusat data center.

Kami juga menyediakan Layanan Colocation Server 1U hingga 4U Server Rackmount, Tower Server dan juga Layanan Rack Colocation dengan 5U Slot, 10U Slot, 20U Slot (Half Rack), 45U Slot (Full Rack) dibeberapa Datacenter Tier3 dan Tier 4 Indonesia.

Untuk kebutuhan Sewa Rack baik itu Full Rack, Half Rack atau bahkan 10U, silahkan ke halaman Sewa Rack Colocation.

Untuk Budget Colocation, kami menyediakan Layanan Colocation Server Murah di Datahall, Kalibata dan Gedung Tifa.

Sedangkan untuk kebutuhan Tier 3 Datacenter, kami menyediakan Gedung Cyber, Neucentrix (Karet Tengsin), Biznet Technovillage, IDC Duren TIga dan NTT-JKT2 untuk Premium Datacenter Tier 3.

Tersedia juga Tier 4 Datacenter di DCI Cibitung dengan Uptime 99,999%

Yuk langsung hubungi Herza Cloud untuk informasi lebih lanjut!

 

 

 

 

 

 

 

 

Perbedaan Backup & Disaster Recovery, Yuk Cari Tahu!

perbedaan backup & disaster recovery

Perbedaan Backup & Disaster Recovery- Banyak Organisasi dan bisnis mulai memperhatikan kepentingan data mereka dengan menggunakan dua teknologi yang dirasa memiliki peran yang cukup vital terhadap data perusahaan atau organisasi. 

Kemampuannya yang dapat mencadangkan sistem dan data perusahaan/organisasi, menjadi jalan cara solutif apabila data mengalami masalah yang tidak terduga-duga. Seperti serangan hacker, kegagalan sistem, human error bahkan bencana alam dan gangguan serius lain.

Dua teknologi tersebut yaitu Backup dan Disaster recovery keduanya sangat erat kaitannya dalam upaya untuk melindungi data dan informasi dari kehilangan atau kerusakan.

Akan tetapi, ada beberapa perbedaan khusus yang harus kamu tahu diantara Backup & Disaster Recovery.

Simak artikel di bawah yang akan membahas tentang perbedaan Backup & Disaster Recovery! 

Apa Itu Backup dan Disaster Recovery?

Backup adalah proses membuat salinan data atau informasi yang penting atau sensitif dari sistem komputer atau perangkat penyimpanan lainnya, sebagai cadangan untuk mengembalikan data jika terjadi kehilangan data.

Backup sering digunakan sebagai cara untuk melindungi data dari kerusakan, kehilangan, dan kejahatan seperti hacking atau malware.

Sementara, Disaster recovery adalah proses dan rencana untuk memulihkan aplikasi / website yang terdapat di satu server, karena terjadi bencana atau insiden yang mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur server tersebut.

Bencana atau insiden tersebut dapat berupa bencana alam seperti banjir, gempa bumi, badai topan, kecelakaan, sabotase, serangan siber, dan lain sebagainya.

Disaster recovery bertujuan untuk memastikan bahwa organisasi dapat mengembalikan sistem teknologi informasi dan operasi bisnis dalam suatu server dalam waktu sesingkat mungkin setelah terjadinya bencana atau insiden tersebut.

Proses ini melibatkan pemulihan data, sistem, dan aplikasi yang penting untuk operasi bisnis, serta mengembalikan infrastruktur dan jaringan komunikasi yang diperlukan.

Agar kamu semakin paham berikut perbedaan Backup & Disaster Recovery. 

Perbedaan Backup dan Disaster Recovery

perbedaan backup & disaster recovery

  1. Backup adalah proses menciptakan salinan data atau informasi yang sudah ada untuk tujuan pemulihan data yang hilang atau rusak.

    Backup utamanya digunakan untuk menghindari kehilangan data karena kegagalan perangkat keras, kesalahan pengguna, serangan virus atau kerusakan fisik pada perangkat.

    Sementara itu, disaster recovery adalah strategi yang bertujuan untuk memulihkan sistem atau data yang terpengaruh oleh bencana, baik bencana alam seperti gempa bumi, banjir, atau bencana non-alam seperti pemadaman listrik, serangan siber, atau kebakaran.

  2. Biasanya backup disimpan dalam jangka waktu tertentu seperti beberapa minggu, bulan, atau bahkan tahun.

    Sementara, Disaster recovery mencakup perencanaan dan pengaturan sistem cadangan yang dapat diaktifkan ketika bencana terjadi.

    Sistem ini harus berada di lokasi yang berbeda atau di cloud, sehingga dapat diakses dari lokasi lain.

  3. Backup lebih berfokus pada data atau file yang tersimpan, sementara disaster recovery melibatkan seluruh sistem atau infrastruktur.

    Hal ini berdasarkan karena di dalam backup terdapat kegiatan pencadangan data yang terstruktur dan terjadwal, sedangkan di dalam disaster recovery terdapat proses untuk mengatur kembali sistem untuk mencapai kondisi normal secepat mungkin setelah terjadi bencana.

  4. Backup dapat dilakukan dengan interval waktu tertentu, sedangkan disaster recovery harus dirancang dan diuji secara teratur.

    Hal ini berdasarkan karena disaster recovery memerlukan strategi yang lebih lengkap dan matang,  serta membutuhkan pelatihan dan simulasi bencana untuk memastikan bahwa perusahaan perlu siap dalam situasi yang sulit untuk mengurangi waktu downtime yang diperlukan.

    Dengan demikian, backup dan disaster recovery adalah dua hal yang berbeda namun sangat penting dalam mengelola data dan informasi.

Perbedaan utamanya adalah backup bertujuan untuk melindungi data dari kehilangan dan kerusakan, sementara disaster recovery adalah upaya yang lebih luas untuk memulihkan sistem yang terpengaruh oleh bencana.

Baca juga! Apa Itu DRC dan Pentingnya Menggunakan DRC?

Istilah-istilah penting

Ada beberapa Istilah-istilah penting berkenaan dengan back up dan disaster recovery agar bisa menambah pemahamanmu, anatar lain :

1. RTO (Recovery Time Objective)

RTO (Recovery Time Objective) adalah waktu maksimum yang diperbolehkan untuk memulihkan operasional bisnis setelah terjadi gangguan atau kejadian tidak terduga.

Contohnya, Jika RTO organisasi adalah 4 jam, maka organisasi harus dapat memulihkan operasi normal dalam waktu 4 jam setelah terjadinya kegagalan sistem atau bencana.

Atau jika RTO untuk sistem email adalah 1 jam, maka organisasi harus dapat memulihkan sistem email dalam waktu 1 jam setelah terjadinya kegagalan sistem atau bencana.

Semakin kritis sistem atau aplikasi, semakin pendek RTO yang dibutuhkan untuk memastikan bisnis dapat berjalan dengan lancar dan menghindari kerugian finansial yang signifikan.

2. RPO (Recovery Point Objective)

RPO (Recovery Point Objective) mengacu pada jumlah data yang dapat diterima kehilangannya dalam situasi bencana atau kegagalan sistem.

RPO menentukan seberapa sering data harus disalin dan disinkronkan ke tempat yang aman, sehingga jika terjadi kegagalan atau bencana, perusahaan dapat mengembalikan data ke titik sebelum kejadian tersebut.

3. Failover

Failover adalah proses otomatis atau manual untuk memindahkan operasi dari sistem utama yang sedang tidak berfungsi ke sistem cadangan yang tersedia.

Prosedur failover biasanya diatur untuk memastikan bahwa sistem cadangan siap untuk mengambil alih tugas dari sistem utama dengan cara yang efektif atau tanpa ada waktu henti.

Failover digunakan dalam konteks disaster recovery untuk memastikan bahwa aplikasi dan layanan bisnis dapat beroperasi dengan sekecil mungkin terjadi gangguan ketika terjadi kegagalan pada sistem utama.

Failover juga digunakan dalam konteks ketersediaan layanan (service availability) untuk memastikan bahwa layanan tetap tersedia meskipun ada gangguan pada sistem utama.

4. Restore

Restore adalah proses mentransfer data dari cadangan kembali ke sistem utama atau pusat data setelah terjadi kegagalan atau kerusakan pada sistem utama.

Proses restore biasanya melibatkan pengambilan salinan data dari cadangan dan mengembalikan salinan data tersebut ke sistem utama atau pusat data.

Restore ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung pada teknologi dan strategi backup yang digunakan, seperti backup lokal, backup cloud, atau backup offsite.

5. Disaster Recovery As a Service

Disaster Recovery as a Service (DRaaS) adalah model layanan cloud computing yang memungkinkan organisasi untuk memulihkan sistem IT mereka setelah terjadi bencana atau kegagalan sistem dengan cepat dan mudah.

Dalam model DRaaS, penyedia layanan cloud menyediakan infrastruktur, sumber daya, dan teknologi yang dibutuhkan untuk memulihkan sistem organisasi dengan cepat.

Dalam model DRaaS, data dan aplikasi disalin dan disimpan di cloud penyedia layanan. Jika terjadi bencana atau kegagalan sistem, sistem cadangan dapat diaktifkan secara otomatis atau manual.

Pengguna dapat mengakses data dan aplikasi melalui jaringan internet dan memulihkan sistem mereka dengan cepat

Prioritaskan Beban Kerja

Setiap beban kerja dalam suatu organisasi dapat memiliki tingkat pentingan yang berbeda-beda tergantung pada kebutuhan bisnisnya.

Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan analisis risiko untuk menentukan RTO dan RPO yang sesuai untuk setiap beban kerja.

Contohnya, sistem perbankan online mungkin memiliki RTO yang sangat rendah dan RPO yang sangat ketat, karena data yang disimpan di sana sangat penting dan hilangnya data bahkan dalam hitungan detik dapat berdampak signifikan pada bisnis perbankan.

Dalam praktiknya, organisasi dapat menggunakan tingkatan seperti Tingkat 1, Tingkat 2, atau Tingkat 3 untuk memberikan kerangka kerja untuk perencanaan pemulihan data akibat bencana.

Evaluasi Opsi Penerapan

Setelah kamu sudah memahami kebutuhan back up dan disaster recovery, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi opsi deployment yang tersedia untuk menyimpan data cadangan dan memulihkan sistem.

Beberapa opsi deployment yang umumnya digunakan dalam disaster recovery adalah :

1. Cloud

cloud


Backup berbasis cloud dan disaster recovery memungkinkan organisasi untuk menghindari biaya modal yang besar untuk infrastruktur backup dan pemulihan.

Dengan memilih solusi cloud untuk backup dan pemulihan, organisasi dapat menyimpan data mereka di server yang disediakan oleh penyedia cloud, sehingga tidak perlu membeli dan menginstal perangkat keras backup mereka sendiri.

Selain itu, backup berbasis cloud dan disaster recovery juga memberikan skalabilitas yang cepat.

Organisasi dapat menyesuaikan kapasitas penyimpanan dan daya pemrosesan sesuai dengan kebutuhan mereka, tanpa perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk perangkat keras atau perangkat lunak tambahan.

Dalam situasi bencana, backup berbasis cloud dan disaster recovery juga dapat membantu organisasi memulihkan data mereka dengan cepat dan efisien.

Data backup disimpan di tempat yang aman dan jauh dari situs utama organisasi, sehingga jika terjadi bencana, data dapat dengan mudah dipulihkan dari cloud.

2. On-premise

On-premise backup adalah solusi backup data yang disimpan secara lokal di perangkat keras atau server yang dioperasikan oleh organisasi itu sendiri.

Dalam solusi on-premise backup, organisasi bertanggung jawab untuk menyimpan, mengelola, dan memulihkan data backup mereka sendiri.

Selain itu, dalam On-premise backup organisasi dapat memilih untuk menggunakan media penyimpanan fisik seperti hard drive eksternal atau tape backup, atau menggunakan server atau perangkat keras yang dirancang khusus untuk backup.

Data backup disimpan di lokasi yang sama dengan lokasi lingkungan produksi, yang berarti akses dan pemulihan data backup dapat dilakukan dengan cepat.

Namun, on-premise backup memiliki beberapa kelemahan, yaitu karena proses backup dilakukan pada tempat yang sama, sehingga jika terjadi bencana, pemadaman listrik, atau hal lain yang tidak terduga akan terpengaruh pada seluruh pusat data.

Kesimpulan

Setelah membaca pembahasan lengkap tentang perbedaan backup & disaster recovery kamu mungkin bisa menyimpulkan bahwa yang menjadi perbedaan dasar antara backup dan recovery ialah backup bertujuan untuk melindungi data dari kehilangan dan kerusakan.

Sementara, disaster recovery adalah upaya yang lebih luas untuk memulihkan sistem yang terpengaruh oleh bencana.

Herza Cloud menyediakan layanan DRC untuk organisasi.

Herza Cloud telah lengkap dengan persyaratan teknis yang dibutuhkan sebagai penyedia layanan server yang mampu menyediakan layanan Data Recovery Center (DRC) yang memenuhi standar persyaratannya.

Berikut kelebihan DRC pada Herza Cloud

  1. Sudah bersertifikasi Tier 3
  2. Sudah bersertifikasi PCI DSS
  3. Sudah bersertifikasi ISO 9001 dan 27001
  4. Lokasi DRC  yang kami sediakan di Datacenter Area31, Tapos – Depok dan Datacenter Biznet Technovillage, Cimanggis – Depok
  5. Tim support 24 jam
  6. Tim teknis yang Ahli dan Profesional  

Apa itu Downtime? Yuk Kenali Penyebabnya!

Apa itu Downtime, Yuk Kenali Penyebabnya

Ketika Anda mengunjungi sebuah Situs Website, namun situs tersebut tidak bisa diakses, itu artinya server sedang down. Apakah Anda tahu apa itu downtime?

Keadaan tersebut tentunya pernah dialami oleh hampir setiap pengguna internet. Hal itu tentunya bisa mengambat kerjaan Anda, baik sebagai user maupun pemilik website tersebut.

Untuk itu, dalam artikel ini kami akan mengupas apa itu downtime? Apa saja penyebab terjadinya downtime dan bagaimana cara menghitung downtime?.

So, simak terus ya!

Pengertian Downtime

Apa itu Downtime?
Apa itu Downtime?

Pertama, Anda harus tahu apa itu downtime? Downtime adalah waktu ketika suatu sistem, aplikasi, atau layanan tidak dapat diakses atau tidak berfungsi seperti yang diharapkan.

Masalah downtime biasanya disebabkan oleh masalah teknis atau kegagalan perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, atau infrastruktur lainnya yang digunakan untuk menjalankan sistem tersebut.

Downtime dapat mengganggu aktivitas bisnis atau pelayanan, serta dapat menyebabkan kerugian finansial atau reputasi yang buruk bagi organisasi yang terkena dampaknya.

Oleh karena itu, para pemilik bisnis dan penyedia layanan berusaha untuk meminimalkan downtime melalui pemeliharaan teratur dan upaya pencegahan kegagalan.

Kondisi ini dapat terjadi pada server, jaringan, komputer, website, atau sistem lainnya.

Downtime dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti masalah teknis pada perangkat keras atau lunak, serangan siber, kegagalan listrik, atau perawatan rutin pada server atau sistem.

Ketika terjadi downtime, pengguna tidak dapat mengakses atau menggunakan layanan tersebut, yang dapat menyebabkan hilangnya traffic pengguna dan potensial kerugian finansial bagi pemilik layanan atau bisnis.

Downtime dibagi menjadi dua jenis, yaitu planned downtime dan unplanned downtime.

Planned downtime merupakan kondisi downtime yang direncanakan, biasanya dilakukan ketika penyedia server atau layanan akan melakukan perawatan atau maintenance.

Sementara unplanned downtime adalah kondisi di mana server tidak dapat beroperasi karena masalah gangguan, dan tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi.

Penyebab Downtime

Penyebab Downtime
Penyebab Downtime

Setelah Anda mengetahui apa itu downtime, Anda juga harus tahu penyebab terjadinya downtime.
Bukan tanpa alasan terjadinya downtime, berikut ini beberapa penyebab terjadinya downtime pada server, diantaranya adalah sebagai berikut.

Putus Jaringan

Terputusnya server dari jaringan secara fisik dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya downtime.

Apabila server terputus dari jaringan, maka sistem pada jaringan tidak dapat mengakses server tersebut dan akhirnya mengakibatkan layanan menjadi tidak tersedia.

Penyebab terputusnya server dari jaringan secara fisik bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gangguan pada kabel jaringan, masalah pada switch atau router, kerusakan pada perangkat keras atau lunak yang digunakan, atau kegagalan listrik yang menyebabkan mati lampu pada server atau perangkat jaringan.

Untuk mengatasi masalah ini, penyedia layanan atau administrator jaringan dapat melakukan berbagai tindakan, seperti memperbaiki atau mengganti perangkat keras atau kabel yang rusak, melakukan konfigurasi ulang pada switch atau router, atau memastikan pasokan listrik yang stabil.

Hal ini akan membantu memperbaiki masalah dan mengembalikan layanan ke kondisi normal secepat mungkin.

Serangan Hacker

Serangan oleh hacker atau serangan siber dapat menjadi penyebab terjadinya downtime pada sebuah server atau sistem.

Jika seorang hacker berhasil menerobos ke dalam server, maka mereka dapat memanipulasi atau menghapus data, mengubah pengaturan, atau bahkan memblokir akses pengguna ke server tersebut.

Dalam beberapa kasus, hacker juga dapat menyebarkan virus atau malware yang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem dan menyebabkan layanan menjadi tidak tersedia.

Untuk mencegah serangan hacker, penting untuk meningkatkan keamanan sistem dan memastikan bahwa perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan selalu diperbarui dengan versi terbaru dan memiliki konfigurasi keamanan yang kuat.

Selain itu, perlu juga diadakan pelatihan dan edukasi bagi pengguna dan karyawan untuk meningkatkan kesadaran tentang keamanan siber dan pentingnya menjaga keamanan kata sandi dan informasi rahasia lainnya.

Baca juga: 7 Jenis Serangan Cyber yang Umum dan Cara Mencegahnya

Traffic Terlalu Tinggi

Kapasitas atau batas traffic sebuah server memang dapat menjadi faktor penyebab terjadinya downtime.

Jika server mendapat lalu lintas atau traffic yang tinggi dan melampaui kapasitas yang dimilikinya, maka server dapat mengalami overload dan tidak mampu melayani permintaan dari pengguna.

Hal ini dapat menyebabkan kinerja server menjadi lambat atau bahkan menyebabkan server menjadi down atau tidak dapat diakses sama sekali.

Untuk mengatasi masalah ini, penyedia layanan atau administrator jaringan dapat meningkatkan kapasitas server dengan menambahkan perangkat keras atau memperluas bandwidth jaringan untuk mengakomodasi peningkatan lalu lintas.

Selain itu, dapat dilakukan juga peningkatan performa server dengan mengoptimalkan perangkat lunak, menghapus file-file yang tidak diperlukan, atau menghapus aplikasi yang tidak digunakan.

Dengan cara ini, server dapat kembali berfungsi dengan optimal dan dapat melayani permintaan dari pengguna dengan lebih baik.

Pemadaman Listrik

Salah satu penyebab umum terjadinya downtime pada server adalah terjadinya pemadaman listrik.

Sebuah server biasanya ditempatkan di pusat data atau data center yang menyediakan tenaga listrik untuk operasinya.

Jika terjadi pemadaman listrik atau gangguan pada sistem pasokan listrik, maka server tidak akan dapat beroperasi dan dapat menyebabkan terjadinya downtime.

Hal ini dapat memengaruhi kinerja server dan dapat mengakibatkan hilangnya data atau informasi penting.

Untuk mengatasi masalah ini, data center biasanya dilengkapi dengan perangkat UPS (Uninterruptible Power Supply) dan generator cadangan untuk memastikan bahwa server tetap dapat beroperasi selama pemadaman listrik.

Perangkat ini dapat memberikan pasokan listrik sementara untuk menjaga server tetap beroperasi dan mencegah terjadinya downtime.

Selain itu, untuk mengurangi risiko downtime akibat pemadaman listrik, server juga dapat dipindahkan ke data center yang memiliki infrastruktur yang lebih andal dan dilengkapi dengan perangkat cadangan yang lebih baik.

Serangan DDOS Attack

Distributed Denial of Service atau serangan DDoS adalah serangan cyber di mana sekelompok komputer yang dikendalikan oleh penyerang digunakan untuk menyerang satu atau beberapa server atau jaringan, dengan tujuan membuat server atau jaringan tersebut tidak dapat diakses oleh pengguna yang sah.

Dalam serangan ini, seringkali ribuan atau bahkan jutaan permintaan yang tidak sah dikirim ke server atau jaringan secara bersamaan, sehingga membanjiri sumber daya sistem dan membuatnya tidak dapat menangani permintaan yang sah.

DDoS dapat memiliki berbagai dampak, termasuk penurunan kinerja sistem, kerugian finansial, dan hilangnya data sensitif.

Serangan ini sering digunakan sebagai alat untuk melakukan pemerasan atau untuk memfasilitasi serangan siber lainnya, seperti pencurian data atau pengambilalihan akun.

Para penyerang biasanya menggunakan botnet, yaitu jaringan komputer yang dikendalikan dari jarak jauh tanpa sepengetahuan pemilik komputer, untuk melancarkan serangan DDoS.

Untuk melindungi sistem dari serangan DDoS, organisasi biasanya mengadopsi solusi keamanan seperti firewall, dan solusi mitigasi DDoS dengan contoh community blackhole.

Kerusakan Hardware

Kerusakan pada hardware dapat menjadi penyebab terjadinya downtime pada server.

Hardware pada server yang sering mengalami kerusakan meliputi hard disk drive (HDD), solid-state drive (SSD), memori, dan motherboard.

Kerusakan pada hard disk drive atau solid-state drive dapat mengakibatkan hilangnya data atau bahkan kegagalan sistem operasi.

Jika server mengalami kerusakan pada hard disk drive atau solid-state drive, maka perlu dilakukan penggantian perangkat yang rusak dan pemulihan data untuk menghindari terjadinya downtime.

Kerusakan pada memori atau motherboard juga dapat menyebabkan server downtime.

Jika terdapat masalah pada memori atau motherboard, maka server tidak dapat beroperasi dengan baik dan dapat mengalami kerusakan yang lebih serius.

Untuk menghindari terjadinya downtime akibat kerusakan hardware, server perlu dilakukan pemeliharaan secara berkala.

Hal ini meliputi pemeriksaan dan perawatan hardware, pembaruan firmware, dan perangkat lunak yang diperlukan untuk menjaga kinerja server yang optimal.

Selain itu, server juga perlu dilengkapi dengan hardware cadangan atau sistem RAID (Redundant Array of Independent Disks) untuk memastikan kontinuitas operasi server.

Kerusakan Software

Selain hardware, software juga dapat menjadi penyebab terjadinya downtime pada server.

Salah satu contoh dari software yang bisa mempengaruhi downtime adalah HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dan HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure).

HTTP dan HTTPS merupakan protokol yang digunakan untuk mengirimkan data antara server dan client.

Jika terdapat masalah pada konfigurasi server atau software, maka server bisa mengalami downtime.

Sebagai contoh, jika HTTPS tidak berfungsi dengan baik, maka server tidak dapat menjalankan fungsi keamanan dan enkripsi yang diperlukan untuk melindungi data pengguna.

Selain itu, masalah pada sistem operasi atau perangkat lunak lainnya seperti database atau aplikasi yang tidak di-upgrade juga dapat menyebabkan server mengalami downtime.

Untuk menghindari terjadinya downtime akibat masalah pada software, perlu dilakukan pemeliharaan dan perawatan secara rutin.

Termasuk memperbarui software dan sistem operasi pada server serta mengoptimalkan konfigurasi server.

Proses Restart Software

Restart software atau layanan pada server dapat menjadi penyebab sementara terjadinya downtime.

Contohnya adalah Apache pada server web, ketika layanan seperti Apache pada server web direstart, maka server akan tidak dapat diakses untuk sementara waktu.

Namun, downtime yang terjadi akibat restart layanan biasanya hanya bersifat sementara dan tidak berlangsung lama.

Setelah layanan berhasil direstart dan berjalan kembali, server akan kembali normal dan dapat diakses seperti biasa.

Restart layanan atau software pada server biasanya dilakukan untuk mengatasi masalah teknis yang muncul pada server.

Misalnya, ketika server mengalami overload atau munculnya masalah pada konfigurasi software tertentu.

Dalam beberapa kasus, restart dapat dilakukan sebagai tindakan pencegahan untuk menghindari terjadinya masalah yang lebih besar pada server.

Penting bagi penyedia layanan server untuk melakukan restart layanan atau software secara hati-hati dan dengan perencanaan yang matang.

Sebaiknya, dilakukan pada waktu yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan, serta memberikan informasi terlebih dahulu kepada pengguna agar mereka dapat mempersiapkan diri dan meminimalkan dampak dari downtime yang terjadi.

Bagaimana Cara Menghitung Downtime?

Setelah Anda mengetahui apa itu downtime serta penyebab terjadiinya downtime, ternyata Anda juga bisa mengetahui downtime rate. Bagaimana caranya? Simak terus sampai selesai!

Pertama, jika Anda ingin mengetahui presentase downtime, Anda bisa gunakan rumus sebagai berikut:

Persentase downtime = Periode down time (dalam jam) / Total jam dalam setahun x 100%
Rumus Persentase Downtime

Contoh:

Jika dalam setahun terjadi downtime selama 24 jam, maka presentase downtime adalah sebagai berikut:

Persentase downtime = Periode down time (dalam jam) / Total jam dalam setahun x 100%

                                     = 24/8.760 X 100%

                                     = 0,27%

Jadi presentase downtime yang terjadi dalam satu tahun tersebut sebesar 0,27%.

Kedua, jika Anda ingin mengetahui periode downtime, maka Anda dapat menggunakan rumus sebagai berikut.

Periode downtime = Persentase down time / 100% x Total jam dalam setahun
Rumus Periode Downtime

Contoh:

Diketahui presentase downtime dalam satu tahun 0,27%, maka periode downtime nya adalah:

Periode downtime = Persentase down time / 100% x Total jam dalam setahun

                               = 0,27%/100% X 8.760

                               = 23,652 jam.

Ketiga, Jika Anda ingin mengetahui downtime rate melalui uptime, maka Anda bisa menghitungnya dengan mengurangi uptime.

Contoh:

Diketahui uptime server Anda sebesar 99,95% maka presentasi downtimenya adalah:

Persentase downtime = 100% – 99,95%

                                     = 0,05 %

Jadi persentase downtime nya sebesar 0,05 %

Jika Anda ingin mengetahui periode downtimenya, selanjutnya tinggal masukkan ke dalam rumus yang kedua.

Contoh:

Periode downtime = Persentase down time / 100% x Total jam dalam setahun

                               = 0,05%/100% X 8.760

                               = 4, 38 jam.

Jadi, Periode downtime yang diperoleh sebesar 4,38 jam.

Bagaimana, menghitung downtime tidak sesulit yang dibayangkan bukan?

Kesimpulan

Sampai sini sudah paham bukan apa itu downtime? Jika Anda sedang mencari provider layanan server dengan uptime yang tinggi, coba hubungi Herza Cloud.

Herza memberikan jaminan uptime server sebesar 99.5% uptime per bulan di luar downtime akibat maintenance yang sebelumnya telah di umumkan melalui https://clients.herza.id.

Untuk menjaga performance server, kami melakukan maintenance rutin pada hari Sabtu / Minggu malam dan Senin dini hari.

Selama maintenance, ada kemungkinan server akan direboot tanpa notifikasi sebelumnya melalui website.

Kegagalan terhadap penyediaan uptime server oleh Herza Cloud dapat diklaim apabila berlangsung melebihi batas 0.5% dalam satu bulan dan terjadi dalam satu waktu, tidak termasuk akumulasi dari gangguan yang terjadi dibawah 0.5%.

Selain itu, Herza Cloud memberikan jaminan konektivitas internet pada server hosting sebesar 99,5% uptime per bulan.

Silahkan cek kecepatan jaringan kami melalui Aplikasi SpeedTest.

Untuk server yang berlokasi di Singapore, pelanggan mendapatkan jaminan redundancy link ke berbagai backbone internasional.

Sedangkan untuk server yang berlokasi di Indonesia, pelanggan mendapatkan jaminan konektivitas internasional dan konektivitas langsung ke local exchange seperti IIX, OIXP, NCIX, JKT-IX, BIX, CDIX, BatamIX, CXC, dan DCI-IX.

Kegagalan terhadap penyediaan konektivitas internet oleh Herza Cloud pada server hosting akibat gangguan jaringan dapat diklaim apabila berlangsung melebihi batas 0,5%  dalam satu bulan dan terjadi dalam satu waktu, tidak termasuk akumulasi dari gangguan yang terjadi dibawah 0.5%.

Berikut ini beberapa garansi umum dalam industri saat ini dan jumlah aktual downtime per bulan yang diakibatkan:

99,5% uptime = 216 menit downtime dalam sebulan

99,8% uptime = 86,4 menit downtime dalam sebulan

99,9% uptime = 43,2 menit downtime dalam sebulan

99,99% uptime = 4,32 menit downtime dalam sebulan

99,999% uptime = 0,432 menit (26 detik) dalam sebulan

Untuk informasi selanjutnya bisa Hubungi Kami dan konsultasikan bersama kami Herza Cloud.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5 Fungsi Hosting yang Harus Kamu Tahu!

fungsi hosting

Fungsi hosting – Ketika kamu berencana membuat sebuah website untuk keperluan bisnis, kamu membutuhkan layanan yang disebut dengan layanan hosting. Layanan ini berfungsi untuk menyimpan segala data website yang akan nantinya agar website kamu bisa diakses bebas di Internet.

Katakan lah kamu berencana membuat sebuah website bisnis kecantikan, atau kita sebut beautyskincare.

Nah, data-data beautyskincare yang ingin kamu tampilkan dalam halaman website disimpan dalam sebuah layanan hosting.

Tentu saja, data-data yang beatuyskincare yang ingin kamu tampilkan tidak hanya berupa script atau tulisan saja, bukan?

Untuk itu, layanan hosting  ini  menyimpan data website mulai dari script, gambar, video, aplikasi dan database yang bisa ditampilkan di halaman sebuah website.

Lalu, apakah layanan hosting ini berfungsi hanya untuk menyimpan data website saja?

Untuk itu, Sebelum masuk ke pembahasan tentang fungsi dari layanan hosting, kita akan sedikit mengulas tentang pengertian apa itu hosting?

Pengertian Hosting

Hosting adalah layanan untuk mengonlinekan website Anda, bisa dikatakan hosting sebagai rumah dari website, untuk menyimpan file – file website seperti php, html, css, javascript dan gambar serta element lainnya.

Dengan menggunakan hosting memungkinkan kamu untuk mempublikasikan website atau aplikasi web secara online dan membuatnya bisa diakses oleh pengguna di seluruh dunia.

Hosting biasanya dilakukan oleh penyedia layanan hosting, yang menyediakan ruang server yang terhubung ke internet dan dilengkapi dengan berbagai fitur seperti bandwidth, ruang penyimpanan, dan alat manajemen untuk membuat dan mengelola situs web.

Pemilik situs web dapat memilih jenis hosting yang berbeda-beda, seperti shared hosting, VPS hosting, dedicated hosting, atau cloud hosting, tergantung pada kebutuhan perusahaan atau organisasi tertentu.

Ada 8 jenis hosting & perbedaannya, dan kamu jangan sampai salah pilih. Karena pemilihan layanan hosting ini ini bergantung dengan kebutuhan Anda, jika Anda memerlukan hosting untuk diakses orang banyak contohnya, Anda tentunya memerlukan layanan Hosting dengan paket yang besar atau dedicated.

Apakah Setiap Pembelian Hosting Dapat Gratis Domain?

Pembelian domain dan hosting biasanya dibeli dengan cara terpisah. Biasanya, kamu terlebih dahulu membeli domain kemudian baru lah menentukan layanan hosting yang sesuai dengan kebutuhan kamu.

Namun, kabar baiknya di Herza Cloud kamu bisa menapatkan free domain dengan minimal berlangganan 1 tahun, silahkan cek layanan web hosting yang Herza Cloud tawarkan.

Pada platform hosting kami menawarkan Layanan Web Hosting dengan PHP, MySQL dan Kontrol Panel cPanel yang user-friendly. File kamu dapat diupload via melalui File Manager, dan berbagai macam fitur lain.

Fungsi Hosting dan Mengapa Harus Memilih Hosting Berkualitas?

Ada beberapa fungsi hosting yang harus kamu tahu, antara lain :

1. Menyimpan Data Website

fungsi hosting


Fungsi utama hosting sebenarnya adalah untuk menyimpan semua data yang ada pada suatu website, sehingga website kamu bisa diakses oleh siapa pun di seluruh dunia.

Hosting juga memungkinkan pengguna untuk mengakses dan mengelola data tersebut, seperti script, aplikasi, database, gambar, dan video.

Sebagai contoh, seorang pemilik website dapat mengunggah gambar dan video ke server hosting agar bisa ditampilkan di website mereka. Pemilik website juga dapat membuat database pada server hosting untuk menyimpan informasi penting seperti pengguna, konten, atau transaksi.

Dan tak hanya itu, hosting juga memungkinkan pengguna untuk mengakses data website mereka dari mana saja melalui internet, asalkan terhubung dengan server hosting.

Pengguna juga dapat memperbarui atau mengubah data website mereka kapan saja dan di mana saja dengan akses internet.

Kesimpulannya bahwa hosting adalah layanan inti untuk sebuah website, karena dengan ini website bisa berjalan secara online dan dapat diakses kapan saja dan di mana saja.

2. Membuat Website Berperforma Tinggi

fungsi hosting


Selain hosting berfungsi sebagai tempat penyimpanan data, fungsi hosting yang tidak kalah pentingnya adalah mampu membuat website memiliki performa yang tinggi.

Performa yang tinggi ini disebabkan dari pemilihan perusahaan penyedia hosting yang tepat yang menawarkan beberapa fitur unggulan.

Fitur-fitur unggulan ini yang akan mendukung website mu bisa bekerja dengan lebih optimal dan stabil, tanpa khawatir lemot-lemot lagi.

Nah, salah satu fitur unggulan tersebut bisa di dapat jika penyedia hosting tersebut sudah menggunakan data center yang terbaik, atau dalam dunia IT kriteria data center tersebut sudah berstandar Tier 4.

Data center berstandar Tier 4 ini akan menawarkan berbagai keunggulan.

Lalu, apa saja yang keunggulan yang ditawarkan jika data center sudah berstandar Tier 4 ini?

Pertama, Zero Single Of Failure atau sering disingkat dengan ZSPOF yaitu penyedia Tier IV memiliki sistem redundansi untuk setiap proses dan aliran perlindungan data.

Artinya, keunggulan ini akan memastikan bahwa tidak ada satu titik kegagalan tunggal yang dapat mematikan sistem.

Kedua, 99,999% Uptime Pertahun yaitu Uptime yang menggambarkan presentase waktu di mana sistem atau layanan tersedia bisa beroperasi dengan baik.

Dalam konteks pusat data, 99,999% uptime ini berarti bahwa sistem hanya mengalami downtime atau tidak tersedia selama kurang dari 5,26 menit dalam setahun, Atau dengan kata lain, sistem harus siap dan tersedia selama 99,999% waktu dalam setahun.

Ketiga, Perlindungan pemadaman listrik selama 96 jam. Artinya, data center yang sudah berstandar Tier 4 harus memiliki sistem daya cadangan yang sangat andal.

Sistem ini biasanya terdiri dari generator daya utama dan backup, sistem UPS (Uninterruptible Power Supply), dan sistem penyimpanan daya cadangan seperti baterai.

Keunggulan data center Tier 4 di atas akan memungkinkan website kamu dapat memiliki performa yang tinggi.

Untuk itu, pilihlah penyedia hosting dengan data center yang sudah berstandarisasi Tier 4.

Datacenter Herza Cloud Tier 4 pertama di Indonesia- Uptime 99,999%.

3. Melindungi Website dari Serangan Hacker

fungsi hosting


Fungsi hosting berikutnya ialah hosting dapat melindungi  website dari serangan hacker.

Tentu saja,  bagi setiap perusahaan bisnis maupun organisasi keamanan data merupakan sesuatu yang sangat vital.

Akan tetapi, yang mengkhawatirkan adalah statistik keamanan website di tahun 2023 semakin mengalami peningkatan.

Artinya  ancaman dan kejahatan dunia digital menjadi jauh lebih serius.

Hal tersebut dibuktikan dengan beberapa laporan data mengenai statistik keamanan website di tahun 2023, antara lain :

  1. Menurut TechJury, sekitar 30.000 website di-hack setiap harinya. Hal ini menunjukkan bahwa ancaman keamanan cyber sangat nyata dan terus meningkat, dan bahwa setiap pemilik website harus memperhatikan keamanan online mereka dengan serius.
  2. Accenture melaporkan bahwa ancaman keamanan website meningkat hingga 67% selama lima tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa kejahatan cyber semakin berkembang dan semakin canggih, sehingga meningkatkan risiko bagi setiap bisnis atau individu yang bergantung pada website dan teknologi online lainnya.
  3. Info Security Magazine melaporkan bahwa sejak COVID-19, ancaman cyber melonjak enam kali lipat. Pandemi COVID-19 telah mengubah cara kita bekerja dan berinteraksi secara online, dan hal ini telah meningkatkan risiko keamanan cyber dengan adanya peningkatan aktivitas online dan penggunaan perangkat jarak jauh.

3 contoh di atas hanya lah sebagian contoh dari banyaknya laporan terkait keamanan website di tahun 2023.

Melihat fakta di atas menyadarkan kita  bahwa serangan cyber di Indonesia masih menjadi masalah penting yang belum terselesaikan.   

Sehingga, upaya pencegahan dan mitigasi risiko cyber attack menjadi semakin penting untuk dilakukan guna melindungi data pribadi dan sensitif.

Salah satu langkah pencegahan tersebut bisa dilakukan saat kamu memilih penyedia layanan hosting yang menawarkan keamanan data yang sudah terjamin.

Cerdas dalam memilih penyedia layanan hosting adalah perlu, karena bagaimana pun data adalah jantungnya perusahaan.

Untuk itu, usahakan jangan langsung tergiur dengan harga layanan hosting yang murah tanpa melihat spesifikasi lain, karena  memilih layanan hosting yang abal-abal pada akhirnya akan merugikan kamu juga.

Seluruh layanan Herza Cloud telah menggunakan Proteksi hinggal ke Layer 7, menggunakan Next Generation Firewall.

Baca Juga! 7 Jenis Serangan Cyber & Cara Mencegahnya

4. Membuat Email yang Lebih Profesional

fungsi hosting


Fungsi hosting selanjutnya ialah dapat membuat email menjadi lebih professional.

Dengan hosting, kamu dapat meningkatakn profesionalisme email melalui beberapa cara, antara lain :

  1. Membuat alamat email dengan nama domain sendiri
    Saat menggunakan hosting, kamu bisa membuat alamat email yang menggunakan nama domain kamu sendiri, misalnya [email protected]. Hal ini akan memberikan kesan email yang lebih professional, bukan

  2. Menggunakan kapasitas penyimpanan yang lebih besar
    Dengan hosting, kapasitas penyimpanan email dapat lebih besar daripada jika menggunakan layanan email gratis.

    Hal ini memungkinkan kamu bisa menyimpan lebih banyak email dan lampiran, serta membuat tampilan inbox lebih teratur dan mudah diatur.

  3. Menggunakan fitur keamanan yang lebih baik
    Beberapa layanan hosting email menyediakan fitur keamanan seperti enkripsi dan anti-spam yang dapat membantu melindungi email dari serangan cyber.

    Hal tersebut bisa membantu meningkatkan profesionalitas email, dengan memberikan perlindungan yang lebih baik.

      5. Meningkatkan SEO Website

      fungsi hosting


      Fungsi hosting selanjutnya ialah dapat meningkatkan SEO Website.  

      Meskipun kenyatannya hosting tidak secara langsung meningkatkan peringkat SEO website, akan tetapi hosting yang buruk juga bisa merusak SEO dan mempengaruhi pengalaman penggunjung.

      Kualitas hosting yang buruk dapat menyebabkan website menjadi lambat, tidak stabil, dan sering mengalami masalah downtime.

      Hal ini tentu saja menyebabkan kesan yang tidak enak pada pengunjung.

      Sehingga akibatnya, pengunjung meninggalkan website lebih cepat (bounce rate tinggi) karena mereka tidak sabar menunggu website untuk dimuat atau tidak dapat mengakses website sama sekali.

      Terlebih, bounce rate yang tinggi dapat memberikan sinyal negatif kepada mesin pencari bahwa website tidak menyediakan pengalaman pengguna yang baik dan karenanya tidak cukup baik untuk menampilkan website tersebut di hasil pencarian halaman pertama.   

      Oleh karena itu, hosting yang berkualitas baik , dapat membantu mengurangi bounce rate dan meningkatkan pengalaman pengguna, yang pada akhirnya bisa membantu meningkatkan peringkat SEO.

      Selain kecepatan, keamanan website juga merupakan faktor penting dalam SEO.

      Google memprioritaskan website yang aman dan terpercaya dalam peringkat pencariannya.

      Jadi, website yang dilengkapi dengan perlindungan keamanan canggih akan mendapatkan keuntungan dari segi SEO.

      Hosting dari Herza Cloud yang dilengkapi dengan fitur keamanan canggih seperti Imunify360 dapat membantu melindungi website dari berbagai ancaman keamanan seperti serangan DDoS, malware, dan bot jahat.

      Selain itu, SSL gratis yang disediakan oleh Herza Cloud dapat meningkatkan kepercayaan pengunjung website dan membantu mengamankan transaksi online.

      Jika kamu tertarik menggunakan layanan hosting di kami, silakan masuk ke halaman Herza Cloud.

      Seluruh jaringan Server dari Herza Cloud adalah 100% CLOUD ENVIRONMENT yang menjamin Konektivitas dan Kecepatan Loading Website kamu.

      Jenis-Jenis Domain? Pengertian dan Fungsinya!

      Jenis-jenis Domain, Anda Harus Tahu!

      Jenis-jenis Domain – Domain adalah alamat website yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah situs web di internet. Domain terdiri dari dua bagian, yaitu nama domain dan ekstensi domain.

      Contoh ekstensi domain yang umum digunakan adalah .com (digunakan untuk situs web komersial), .org (digunakan untuk organisasi), .edu (digunakan untuk lembaga pendidikan), .gov (digunakan untuk situs web government), dan masih banyak lagi.

      Namun, ternyata masih banyak lagi nama domain yang bisa Anda gunakan untuk alamat website Anda.

      Penasaran? Yuk simak artikel berikut ini tentang jenis-jenis domain.

      Apa Itu Domain?

      Apa itu Domain?

      Nama Domain adalah alamat yang digunakan untuk mengakses sebuah website di internet.

      Sebagai analogi, jika sebuah website adalah sebuah rumah, maka domain adalah alamat dari rumah tersebut yang dapat digunakan untuk menemukannya.

      Domain terdiri dari dua bagian utama, yaitu nama situs dan ekstensi. Nama situs dapat berupa nama merek, kata kunci, atau kombinasi keduanya.

      Sementara ekstensi menunjukkan jenis domain yang digunakan seperti .com, .org, .net, atau .id.

      Contohnya seperti herza.id, kata “herza” merupakan nama dari sebuah situs dan “.id” adalah ekstensinya.

      Ketika Anda mendaftarkan nama domain, Anda tidak perlu khawatir nama domain yang Anda gunakan sama dengan domain orang lain.

      Registrasi domain dikelola oleh sebuah organisasi bernama ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers).

      ICANN adalah organisasi global yang bertanggung jawab untuk mengelola dan memelihara penggunaan nama domain di internet.

      Sedangkan untuk di Indonesia ada PANDI (Pengelola Nama Domain Indonesia) Yang tugasnya mengurus regulasi dan pendaftaran nama domain khusus untuk domain Indonesia, seperti .id, .co.id, .ac.id dan lain – lain.

      Mereka jugalah yang bertanggung jawab untuk menetapkan aturan dan prosedur untuk mendaftar nama domain dan mengatur database yang berisi informasi tentang semua nama domain yang terdaftar.

      Baca juga: Apa itu Website? Pengertian, Jenis dan Manfaatnya

      Fungsi Domain

      Penggunaan nama domain sangat memudahkan pengunjung website dalam mengakses situs yang diinginkan.

      Dengan adanya nama domain, pengunjung hanya perlu mengingat satu nama yang mudah diingat, dibandingkan harus mengingat rangkaian angka-angka yang panjang dan sulit diingat.

      Selain itu, penggunaan nama domain juga memudahkan proses branding dan promosi bisnis.

      Dengan memiliki nama domain yang unik dan mudah diingat, perusahaan atau bisnis dapat lebih mudah dikenal dan diingat oleh calon pelanggan.

      Nama domain yang mudah diingat juga dapat memudahkan proses promosi dan pemasaran melalui media sosial dan kampanye iklan online.

      Pengalihan domain atau redirect sangat berguna untuk mengarahkan pengunjung ke halaman yang benar.

      Terutama jika ada perubahan pada struktur website Anda atau jika Anda memutuskan untuk mengganti domain yang digunakan.

      Selain itu, redirect juga dapat membantu meningkatkan SEO atau peringkat website di mesin pencari.

      Karena mesin pencari akan mempertimbangkan redirect untuk mengarahkan pengunjung ke halaman yang relevan.

      Namun, penting untuk diperhatikan bahwa terlalu banyak pengalihan atau redirect dapat mempengaruhi kecepatan loading website dan memengaruhi pengalaman pengguna.

      Oleh karena itu, pastikan Anda hanya menggunakan pengalihan yang diperlukan dan tidak terlalu banyak.Top of Form

      Jenis-Jenis Domain

      Jenis-jenis domain

      Seperti yang kita ketahui, domain sebuah website terdiri berbagai macam ekstensi seperti .com, .id, .org, dan lain sebagainya.

      Secara umum, ada tiga jenis domain yang sering kita gunakan, yaitu TLD, ccTLD dan gTLD, untuk informasi lebih lanjut, silahkan baca penjelasnnya berikut ini terkait jenis-jenis domain.

      TLD – Top Level Domain

      Top Level Domain (TLD) merupakan nama domain paling atas dalam hierarki DNS (Domain Name Server).

      TLD terletak setelah nama domain utama dan memiliki arti penting dalam mengidentifikasi jenis organisasi atau jenis situs web yang ingin diakses.

      TLD ini terdiri dari huruf atau kombinasi huruf yang menunjukkan jenis domain yang digunakan, seperti .com, .org, .net, .edu, dan masih banyak lagi.

      Selain TLD umum seperti yang disebutkan di atas, ada juga TLD yang lebih spesifik dan terbatas seperti .gov untuk pemerintah, .mil untuk militer, dan .edu untuk institusi pendidikan. TLD ini disebut juga dengan sponsored TLD.

      TLD dibagi menjadi dua jenis, yaitu Generic Top Level Domain (gTLD) dan Country Code Top Level Domain (ccTLD).

      Daftar TLD resmi dikelola oleh organisasi IANA (Internet Assigned Numbers Authority) merupakan organisasi yang bertanggung jawab atas pengelolaan delegasi TLD secara global.

      Selain itu, ada juga organisasi lain yang disebut dengan ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) yang memiliki peran penting dalam pengaturan domain name system di internet, termasuk pengaturan TLD.

      ICANN bertanggung jawab atas pengelolaan sistem root DNS dan menentukan prosedur dan persyaratan untuk pendaftaran TLD baru.

      ccTLD – Country Code Top Level Domain

      ccTLD (Country Code Top-Level Domain) adalah TLD yang diidentifikasi berdasarkan kode negara internasional.

      Domain dengan ccTLD dapat diakses dari seluruh dunia selama situs tersebut di-hosting pada server yang tersedia untuk umum.

      Hal ini karena Domain Name System (DNS) yang memungkinkan pengguna internet di seluruh dunia untuk mengakses situs web dengan nama domain yang terdaftar di server DNS, tanpa harus mengetahui alamat IP yang sesungguhnya.

      DNS mengelola database yang memetakan nama domain ke alamat IP yang sesuai, sehingga ketika pengguna memasukkan nama domain ke dalam web browser, DNS akan mencari alamat IP terkait dan mengirimkan permintaan untuk mengakses situs tersebut.

      ccTLD biasanya digunakan oleh perusahaan atau organisasi yang ingin membangun kehadiran mereka di pasar tertentu.

      Misalnya, perusahaan yang berbasis di Jepang mungkin akan menggunakan ccTLD .jp untuk menunjukkan bahwa situs web mereka ditujukan untuk audiens Jepang.

      Namun, ccTLD juga dapat digunakan untuk keperluan lain, seperti untuk alamat website personal atau blog.

      Beberapa contoh ccTLD yang populer di antaranya .io, .me, dan .tv.

      Selain itu, ccTLD juga bisa digunakan oleh situs web yang ingin menargetkan audiens global.

      Misalnya, situs web penyedia layanan hosting Herza memiliki domain utama herzacloud.com, namun juga memiliki situs web regional dengan ccTLD seperti herza.id untuk Indonesia.

      gTLD – Generic Top Level Domain

      gTLD (Generic Top Level Domain) adalah bagian dari sistem domain name system (DNS) yang merupakan domain tingkat atas generik yang tidak terkait dengan negara tertentu.

      Beberapa contoh gTLD yang populer adalah .com, .org, .net, .edu, dan .gov.

      Beberapa contoh lain dari gTLD adalah .info (informasi), .biz (bisnis), .name (nama pribadi), .pro (profesional), dan .mobi (mobile).

      Pada tahun 2012, IANA juga membuka pendaftaran gTLD baru, yang membuat banyak perusahaan dan organisasi besar membeli hak untuk menggunakan TLD khusus mereka sendiri, seperti .google, .apple, .microsoft, dan banyak lagi.

      Proses pengajuan gTLD baru pada tahun 2012 itu dikenal dengan sebutan “New gTLD Program”.

      Sejak itu, sudah ada ribuan gTLD baru yang didaftarkan, seperti .app, .online, .store, .xyz, dan masih banyak lagi.

      Pendaftaran gTLD baru ini memang memungkinkan perusahaan atau organisasi untuk memiliki domain yang lebih spesifik dan sesuai dengan merek mereka.

      Namun, proses pendaftaran gTLD baru ini cukup mahal dan memerlukan waktu serta persyaratan teknis yang ketat.

      Layanan Hosting dan Domain Herza Cloud

      Ketika Anda ingin membangun sebuah website, Anda perlu memperhatikan nama domain yang akan digunakan diwebsite Anda.
      Karena domain sendiri terdiri dari beberapa jenis. Secara umum, jenis-jenis domain ada tiga yang sering kita gunakan, yaitu TLD, ccTLD dan gTLD,

      Baca juga: Perbedaan Nama Domain dan Web Hosting

      Jika Anda masih bingung menentukan nama domain, silahkan konsultasikan bersama Herza Cloud.

      Kami akan membantu Anda dalam membangaun dan mengembangkan bisnis Anda serta menemukan nama domain yang cocok untuk website Anda.

      Web Hosting Murah dengan Kualitas yang handal dengan keamanan yang tinggi, sangat dibutuhkan oleh kita semua.

      Seluruh jaringan Server dari Herza.ID adalah 100% CLOUD ENVIRONMENT yang menjamin Konektivitas dan Kecepatan Loading Website Anda.

      Kami juga menyediakan layanan nama domain dengan harga yang sangat murah. Mulai dari Rp 15.000 saja Anda sudah bisa memiliki nama domain yang professional untuk bisnis Anda.

      Ekstensi yang kami sediakan juga berbagai macam seperti .com, .net, .org, .id, .xyz, .top, .space, .site, dan masih banyak lagi.

      Untuk itu, yuk langsung berlangganan di Herza Cloud, karena sedang ada promo domain murah dan promo sale-nya.

       

       

       

       

       

       

       

       

      Apa itu Domain? Pengertian, Fungsi serta Jenisnya

      Apa itu Domain Pengertian, Fungsi serta Jenisnya

      Ketika Anda ingin mengakses sebuah website, tentunya Anda harus mengetikan domain website yang ingin Anda tuju. Namun apakah Anda tahu apa itu domain?

      Katakanlah Anda ingin mengakses google, tentunya Anda harus mengetik google.com di browser Anda bukan?

      Nah, google.com itu lah yang disebut dengan domain. Jadi, domain merupakan alamat website yang biasa Anda gunakan untuk mengunjungi sebuah website.

      Untuk lebih jelasnya, yuk simak artikel dibawah ini, karena kami akan membahas seputar apa itu domain, mulai dari pengertian, fungsi, hingga jenis-jenisnya.

      Pengertian Domain

      Pengertian Domain

      Domain adalah alamat website yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah situs web di internet. Domain terdiri dari dua bagian, yaitu nama domain dan ekstensi domain.

      Nama domain adalah bagian dari domain yang dapat disesuaikan dengan pilihan penggunanya, yang mengidentifikasi situs web secara spesifik.

      Sebagai contoh, dalam alamat www.herza.id, “herza” adalah nama domain, dan .id adalah ekstensi nama domainnya

      Ekstensi domain adalah bagian dari domain yang menunjukkan jenis atau kategori situs web tersebut, biasanya berada di akhir nama domain.

      Contoh ekstensi domain yang umum digunakan adalah .com (untuk web komersial), .org (organisasi), .edu (lembaga pendidikan), .gov (web government), dan masih banyak lagi.

      Dalam kombinasi nama domain dan ekstensi domain yang tepat, domain membantu pengguna internet untuk mencari dan mengakses situs web dengan mudah dan cepat.

      Baca juga: Apa itu Website? Pengertian, Jenis dan Manfaatnya

      Apa Fungsi Domain?

      Setelah memahami apa itu domain, Anda juga harus mengetahui fungsi dari domain itu sendiri.

      Domain berfungsi untuk memudahkan pengguna internet dalam mengakses situs web tanpa harus mengingat alamat IP yang tidak mudah diingat/ rumit.

      Domain memungkinkan pengguna untuk mengakses situs web dengan mudah melalui nama domain yang unik dan mudah diingat.

      Contohnya, saat Anda mengetikkan herza.id, Anda dapat mengakses website herza dengan mudah tanpa harus tahu alamat IP herza yang sebenarnya.

      Bisa dibilang domain memudahkan sebuah website dapat langsung untuk diakakses tanpa perlu mengetikan sebuah alamat ip address yang menjadi alamat di belakang websitenya.

      Selain itu, domain juga dapat digunakan untuk melakukan redirect atau pengalihan, yang dapat membantu pengguna dalam mengarahkan pengunjung ke halaman yang diinginkan dan menghindari kesalahan penulisan URL.

      Terkait dengan pencarian nama domain, banyak penyedia layanan seperti Herza yang menyediakan fitur pendaftaran nama domain yang mudah digunakan dan menyediakan berbagai ekstensi domain yang dapat dipilih oleh pengguna.

      Beberapa penyedia layanan hosting bahkan menawarkan domain gratis untuk pengguna yang berlangganan hosting minimal setahun.

      Secara keseluruhan, domain memiliki peran penting dalam memudahkan pengguna dalam mengakses situs web.

      Selain itu, banyak penyedia layanan hosting dan domain yang menyediakan fitur-fitur yang mempermudah pengguna dalam mendapatkan nama domain yang tepat dan memanfaatkan fitur pengalihan atau redirect.

      Perbedaan Domain dan URL

      Perbedaan Domain dan URL

      Meskipun domain dan URL (Uniform Resource Locator) memiliki hubungan yang erat, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.

      Untuk mengetahui perbedaan diantara keduanya, kita identifikasi terlebih dahulu, apa itu domain? dan apa itu URL?

      Domain adalah alamat web yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah situs web, sedangkan URL adalah alamat spesifik yang menunjukkan lokasi halaman web di dalam situs web.

      Struktur domain terdiri dari nama domain dan ekstensi domain, sedangkan URL terdiri dari protokol, nama domain, path, dan parameter.

      Domain berfungsi untuk mengidentifikasi situs web secara umum, sedangkan URL berfungsi untuk mengidentifikasi halaman web atau file yang spesifik di dalam situs web tersebut.

      Domain digunakan untuk membangun merek dan meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap situs web, sedangkan URL digunakan untuk mengakses halaman web atau file atau halaman tertentu di dalam situs web.

      Setiap domain di internet harus unik, sedangkan URL dapat berbeda-beda tergantung pada halaman web atau file yang diakses di dalam situs web tersebut.

      Dalam rangka mengakses halaman web tertentu, pengguna perlu memasukkan URL yang berisi nama domain yang dituju dan path halaman web.

      Oleh karena itu, meskipun domain dan URL berbeda dalam definisi, struktur, dan fungsi, keduanya saling terkait dalam memfasilitasi akses pengguna ke halaman web tertentu di internet.

      Contoh dalam alamat URL https://herza.id/blog/cara-memilih-dedicated-server-terbaik/.

      Dari URL diatas yang menjadi protokol yaitu “https://”, nama domain ditunjukkan oleh kata “herza.id”, dan “/blog/cara-memilih-dedicated-server-terbaik/” sebagai path/halaman.

      Alamat URL tersebut akan membawa Anda ke halaman blog herza yang menjelaskan tentang cara memilih dedicated server terbaik.

      Baca juga: Perbedaan Nama Domain dan Web Hosting

      Berbagai Jenis Domain

      Jenis-jenis Domain

      Seperti yang kita ketahui domain sebuah website terdiri berbagai macam seperti .com, .id, .org, dan lain sebagainya. Apakah Anda tahu arti dan kegunaan masing-masing domain?

      Secara umum, ada tiga jenis domain yang sering kita gunakan, yaitu TLD, ccTLD dan gTLD, untuk informasi lebih lanjut, silahkan baca penjelasnnya berikut ini.

      TLD (Top Level Domain)

      Top Level Domain (TLD) merupakan nama domain paling atas dalam hierarki DNS (Domain Name Server).

      TLD terletak setelah nama domain utama dan memiliki arti penting dalam mengidentifikasi jenis organisasi atau jenis situs web yang ingin diakses.

      Beberapa TLD yang populer seperti .com (digunakan untuk tujuan komersial), .org (digunakan untuk organisasi nirlaba), .net (digunakan untuk jaringan) dan lain-lain.

      Selain itu, TLD juga dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu Generic Top Level Domain (gTLD) dan Country Code Top Level Domain (ccTLD).

      gTLD adalah TLD yang umum digunakan di seluruh dunia, sedangkan ccTLD adalah TLD yang terkait dengan kode negara tertentu.

      Misalnya, .id adalah ccTLD untuk Indonesia, sedangkan .com, .org, dan .net adalah contoh dari gTLD.

      Daftar TLD resmi dikelola oleh organisasi IANA. Organisasi tersebut memfasilitasi pengelolaan delegasi TLD kepada organisasi lain yang disebut sebagai Registries.

      Registries kemudian bertanggung jawab untuk mengelola nama domain dalam TLD yang mereka kelola, seperti memvalidasi pendaftaran nama domain dan mengelola database DNS.

      Top of Form

      ccTLD (Country Code Top Level Domain)

      ccTLD (Country Code Top-Level Domain) adalah TLD yang diidentifikasi berdasarkan kode negara internasional.

      Setiap negara memiliki kode negara unik yang digunakan dalam ccTLD.

      Kode negara biasanya terdiri dari dua huruf, seperti .us untuk Amerika Serikat, .jp untuk Jepang, .id untuk Indonesia, dan seterusnya.

      Penggunaan ccTLD umumnya lebih terfokus pada wilayah geografis tertentu, sehingga cocok digunakan oleh perusahaan yang ingin menargetkan pasar khusus di negara tertentu.

      Selain itu, penggunaan ccTLD juga bisa membantu meningkatkan reputasi dan kepercayaan pengunjung situs, karena menunjukkan bahwa situs tersebut sah dan resmi sesuai dengan regulasi negara terkait.

      Meskipun ccTLD digunakan untuk negara tertentu, namun domain dengan ccTLD tersebut dapat diakses dari seluruh dunia, selama situs tersebut di-hosting pada server yang tersedia untuk umum.

      gTLD (Generic Top Level Domain)

      gTLD (Generic Top Level Domain) adalah bagian dari sistem domain name system (DNS) yang merupakan domain tingkat atas generik yang tidak terkait dengan negara tertentu.

      Beberapa contoh gTLD yang populer adalah .com, .org, .net, .edu, dan .gov.

      Pendaftaran gTLD terbuka untuk umum, dan tidak ada persyaratan tertentu untuk mendaftarkan domain dengan ekstensi gTLD.

      Namun, ada beberapa gTLD yang dirancang untuk tujuan khusus, seperti .edu untuk institusi pendidikan dan .gov untuk pemerintah.

      Beberapa gTLD juga memiliki batasan penggunaan, seperti .mil yang hanya tersedia untuk organisasi militer.

      Pada tahun 2012, Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) membuka kesempatan untuk mendaftarkan gTLD baru yang spesifik dan khusus, seperti .cloud, .shop, .app, dan lain-lain.

      Proses pendaftaran gTLD baru ini diawasi dengan ketat oleh ICANN untuk memastikan bahwa gTLD tersebut memenuhi kriteria dan tidak melanggar hak kekayaan intelektual atau hak cipta yang sudah ada.

      Hal ini juga memberikan kesempatan bagi perusahaan atau organisasi untuk memiliki domain yang lebih spesifik dan mudah diingat oleh pengunjungnya.

      Tipe Nama Lainnya

      Selain ketiga jenis domain di atas, ternyata masih ada nama lain yang bisa Anda gunakan untuk alamat website Anda, penasaran? Yuk simak penjelasannya.

      SLD (Second Level Domain)

      Second Level Domain (SLD) adalah bagian dari sebuah domain yang terletak di bawah Top Level Domain (TLD).

      SLD terdiri dari dua bagian, yaitu nama domain dan TLD. Contohnya adalah “herza” dalam alamat “herza.id”. Nama domain adalah “herza” sedangkan TLD adalah “.id”.

      Contohnya .co.uk, merupakan SLD yang populer di Inggris. TLD nya adalah .uk, sementara “co” adalah bagian dari SLD yang menunjukkan bahwa website tersebut dikelola oleh sebuah perusahaan (company).

      Jenis domain lainnya yang juga digunakan di Inggris adalah .org.uk untuk organisasi nirlaba dan .me.uk untuk individu.

      Beberapa negara juga memiliki SLD yang memuat nama kota atau wilayah tertentu, seperti .nyc untuk New York City dan .paris untuk Paris. Namun, jenis domain ini tidak umum digunakan.

      Dalam sebuah domain, hanya satu SLD yang dapat digunakan. Namun, satu SLD dapat memiliki banyak subdomain, yang masing-masing memiliki nama unik sendiri.

      Subdomain

      Subdomain adalah bagian dari domain utama yang bisa digunakan untuk membuat alamat web baru di bawah domain utama tersebut.

      Biasanya subdomain digunakan untuk membedakan konten yang berbeda di bawah domain utama.

      Misalnya blog.domain.com untuk blog dan shop.domain.com untuk toko online di bawah domain utama domain.com.

      Subdomain umumnya terdiri dari nama unik dan diikuti oleh nama domain utama yang dipisahkan oleh tanda titik, misalnya blog.domain.com, shop.domain.com, dll.

      Ia sering kali digunakan untuk mengorganisir konten di website agar lebih mudah diakses oleh pengunjung atau untuk kepentingan teknis seperti pengaturan server atau pembagian tugas antar tim pengembang web.

      Domain Gratis

      Domain gratis biasanya ditawarkan oleh beberapa layanan web hosting atau website builder sebagai bagian dari paket layanan mereka.

      Namun, domain gratis biasanya memiliki beberapa keterbatasan seperti batasan waktu penggunaan, memiliki nama domain yang kurang professional, dan tidak memiliki fitur pengelolaan yang lengkap.

      Nama gratis yang ditawarkan oleh website builder seperti WordPress.com, Squarespace, dan Weebly dapat menjadi opsi untuk pemilik situs web yang ingin membuat situs sederhana dan tidak memiliki anggaran yang cukup untuk membeli domain pribadi.

      Namun, tipe ini kurang cocok untuk jangka panjang dan tidak ideal untuk bisnis atau branding yang serius.

      Hal ini karena nama gratis tersebut biasanya mencantumkan nama penyedia layanan (seperti WordPress.com atau Squarespace.com) dalam alamat website Anda, yang dapat mengurangi kesan profesional dan merugikan citra bisnis Anda.

      Kesimpulan

      Dari penjelasan di atas terkait apa itu domain bisa kita simpulkan bahwa domain adalah alamat unik yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah situs web di internet, atau bisa dibilang adalah alamat dari sebuah website.

      Fungsi domain untuk memudahkan pengguna internet dalam mengakses situs web tanpa harus mengingat alamat IP yang rumit.

      Untuk Anda yang tertarik membuat website dengan nama yang unik silahkan hubungi herza cloud.

      Kami menyediakan layanan nama domain dengan harga yang sangat murah. Mulai dari Rp 15.000 saja Anda sudah bisa memiliki nama domain yang professional untuk bisnis Anda.

      Extension yang kami sediakan juga berbagai macam seperti .com, .net, .org, .id, .xyz, .top, .space, .site, dan lain sebagainya.

      Untuk itu, yuk langsung berlangganan di Herza Cloud, karena sedang ada promo domain murah dan promo sale-nya.

      Ayok dapatkan promonya sekarangggggg!!!

       

       

       

       

       

       

       

      Apa Itu Hosting? Cara Kerja & Jenis-jenisnya!

      apa itu hosting

      Apa Itu hosting – Layanan hosting merupakan inti dari sebuah website, ketika Anda mengunjungi website tanpa adanya layanan hosting, Anda tidak akan bisa memperoleh informasi apapun, bahkan website tidak akan dapat diakses tanpa layanan hosting.

      Informasi atau data yang Anda diperoleh tersebut, sangat bergantung pada layanan yang dikenal dengan layanan hosting.

      Layanan hosting ini yang memungkinkan website dapat diakses oleh pengunjung melalui internet.

      Layanan hosting ini dikelola oleh perusahaan hosting yang menyediakan sejumlah server yang terhubung dengan internet dan tersedia untuk disewakan kepada pengguna yang ingin mengonlinekan website mereka.

      Tentu saja, jika Anda membutuhkan dan tertarik menggunakan layanan hosting Anda perlu perlu lihai dalam mencari penyedia web hosting yang ideal.  

      Untuk itu, silahkan simak sampai bawah agar Anda bisa tahu kriteria web hosting yang ideal dengan memahami terlebih dahulu tentang apa itu hosting, bagaimana cara kerjanya dan jenis – jenisnya!

      Pengertian Hosting

      Hosting adalah sebuah layanan yang menyediakan  dalam sebuah server untuk menyimpan file serta data website seperti file html, php, css dan gambar yang dapat memungkinkan sebuah website bisa diakses melalui internet.

      Fungsi hosting adalah sebagai rumah dari sebuah website agar dapat diakses secara online melalui internet.

      Yang harus Anda tahu bahwa tanpa adanya hosting, website tidak akan dapat diakses oleh penggunjung.

      Oleh karena itu, hosting memungkinkan sebuah website dapat diakses dari berbagai perangkat, seperti komputer, laptop, tablet, dan smartphone.

      Jadi misalnya, jika Anda mengunjungi suatu website tertentu dan memperoleh informasi yang Anda butuhkan, informasi tersebut bisa Anda peroleh karena ada layanan hosting yang bekerja untuk menyimpan file – file website Anda.

      Lalu, bagaimana cara kerja hosting?

      Cara Kerja Hosting

      cara kerja hosting


      Cara kerja hosting untuk lebih mudahnya melalui beberapa tahapan, seperti :

      1. File Website disimpan di Server Hosting
        File website seperti gambar, video, script, database dan konten lainnya akan disimpan di server hosting
      2. Pengunjung Akses Wesbite
        Pengunjung akan mengetikan alamat domain di browser, nah dari permintaan tersebut akan dikirimkan ke server hosting
      3. Permintaan dikirimkan Ke Server Hosting
        Permintaan dari pengunjung akan dikirim ke server hosting yang akan memproses permintaan
      4. Server Hosting Mengirimkan File Ke Browser
        Setelah permintaanya diterima, server hosting akan mengirimkan file yang diminta seperti file HTML, gambar, atau konten lainnya ke browser pengunjung tadi
      5. Pengunjung Dapat Mengakses Website
        Setelah browser menerima file website dari server hosting, pengunjung dapat mengakses website dengan melihat halaman web yang terbentuk di browser.

      Di banyak kasus, tidak semua layanan hosting dapat bekerja dengan baik walaupun cara kerjanya terlihat mudah seperti di atas.

      Seringkali Anda mengalami saat ingin mengakses website tertentu, website yang ingin Anda akses down dan tidak bisa diakses sama sekali.

      Melihat kenyataan tersebut kita bisa menarik kesimpulan bahwa tidak jarang layanan hosting mengalami gangguan, seperti masalah di atas.  

      Dan ketika hal tersebut terjadi, tentu saja akan mempengaruhi bisnis Anda.

      Karena kepuasan dan kenyamanan pengunjung yang baik pada bisnis Anda, bukan?

      Untuk itu, dalam hal ini Anda dituntut untuk lihai dalam memilih penyedia hosting yang terbaik.

      Penyedia hosting yang terbaik salah satu kriterianya adalah dapat menjamin uptime 99%. Sehingga, website bisa lebih optimal dan jarang mengalami downtime.

      Di salah satu layanan hosting Herza Cloud, kami memberikan layanan SLA sebesar 99,5%

      Kemudian, Anda juga perlu memastikan terkait keamanan data center-nya.  Website perlu didukung dengan keamanan data yang disupport oleh salah satu Infrastruktur Datacenter terbaik.

      Datacenter Herza Cloud Tier 4 pertama di Indonesia- Uptime 99,999%.

      Setelah mengetahui apa itu hosting dan cara kerjanya, berikut penjelasan jenis-jenis hosting dengan kelebihan & kekurangannya.

      Jenis-Jenis Hosting Serta Kelebihan dan Kekurangannya

      Saat Anda tertarik untuk membuat suatu website, Anda harus pastikan bahwa Anda menentukan jenis hosting yang sesuai dengan apa yang Anda butuhkan.

      Setidaknya, ada 6 jenis-jenis hosting yang bisa Anda tahu, yaitu :

      1. Shared Hosting

      shared hosting


      Shared hosting adalah salah satu jenis layanan web hosting di mana beberapa website atau akun hosting dapat berbagi sumber daya dan ruang pada satu server fisik yang sama.

      Artinya, pada satu server fisik, terdapat banyak akun hosting yang dapat memanfaatkan ruang penyimpanan, bandwidth, dan sumber daya server yang tersedia.

      Pada shared hosting, setiap pengguna memiliki akses ke panel kontrol hosting yang memungkinkan pengguna untuk mengelola website mereka, seperti mengunggah file, membuat database, mengelola email, dan lainnya.

      Akan tetapi, sumber daya hosting seperti CPU, RAM, dan disk space akan dibatasi oleh penyedia hosting.

      Karena sumber daya digunakan secara bersama ini lah, jenis layanan hosting ini adalah jenis layanan hosting dengan harga yang paling murah.

      Oleh karena itu, layanan hosting ini akan cocok untuk pemilik website yang memiliki dana terbatas tapi tertarik menggunakan layanan hosting.

      Selain itu, layanan ini juga cocok untuk website dengan  lalu lintas yang masih rendah atau website kecil yang tidak memerlukan sumber daya besar.

      Namun, disamping harganya yang lebih murah, pengguna harus siap menanggung resiko jika pengguna lain sedang mengalami gangguan. Karena server digunakan bersama, mau tidak mau akan terkena dampaknya

      Kelebihan Kekurangan
      Harga terjangkau
      Server hosting dikelola penyedia hosting Fasilitas lengkap mulai dari disk space, bandwidth, CPU, RAM, dan sumber daya lainnya
      Cocok untuk pemula
      Sangat dipengaruhi dengan pengguna lain, karena server digunakan bersama
      Keterbatasan kontrol
      Keamanan yang lebih rendah
      Ada batasan saat penggunaan sumber daya

      Ketika tertarik menggunakan layanan hosting, Anda perlu perhatikan perusahaan penyedia hosting yang Anda pilih.

      Sebisa mungkin memilih penyedia hosting yang menawarkan layanan dengan kualitas yang baik, bisa dari kecepatan dan performa, keamanan, dukungan pelanggan, serta biayanya.

      Herza Cloud menyediakan Web Hosting Murah Asli Indonesia dengan performa & Kecepatan tinggi. Seluruh jaringan Server Herza Cloud adalah 100% CLOUD ENVIRONMENT yang menjamin Konektivitas dan Kecepatan Loading Website.

      2. VPS Hosting

      vps hosting


      Berbeda dengan Shared Hosting, VPS hosting adalah jenis layanan hosting yang menyediakan lingkungan hosting yang terpisah secara virtual pada server fisik yang sama.

      Pada VPS hosting, satu server fisik dibagi menjadi beberapa server virtual yang masing-masing server virtual tersebut memiliki sistem operasi, sumber daya, dan keamanan yang terisolasi.

      VPS memiliki sumber daya yang terisolasi, seperti CPU, RAM, dan disk space, dan memiliki kontrol penuh atas lingkungan hosting virtual mereka.

      Pengguna VPS dapat menginstal dan mengkonfigurasi perangkat lunak, mengatur pengaturan server, dan memiliki akses root ke server virtual mereka.

      VPS hosting biasanya lebih stabil dan dapat menangani lalu lintas yang lebih tinggi dibandingkan shared hosting.

      Dalam jenis hosting yang satu ini, pengguna akan diberikan kebebasan untuk mengelola sumber daya sendiri. Untuk itu, pengguna harus memiliki kemampuan teknis untuk mengelola server.

      Namun, kelemahan dari VPS hosting adalah biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan shared hosting.

      Untuk tahu lebih lengkap tentang penjelasan perbedaan diantara keduanya, Anda bisa masuk artikel kami tentang perbedaan mengenai VPS dan web hosting dan penjelasan lebih detail tentang Apa Itu VPS Hosting.

      Berikut kelebihan dan kekurangan yang ditawarkan!

      Kelebihan Kekurangan
      Keamanan yang lebih baik
      Skalabilitas
      Bisa kelola banyak akun hosting
      Tidak terpengaruh dengan pengguna lain Bebas memilih sistem operasi (OS)
      Harga yang lebih tinggi
      Membutuhkan pengetahuan teknis Konfigurasi server sendiri

      Jika tertarik menggunakan layanan ini, Herza Cloud sudah menyediakan VPS Murah Indonesia.

      Semua Paket VPS Linux Murah Herza Cloud memiliki Performa dan teknologi terkini yang telah menggunakan 100% SSD dengan konfigurasi RAID 10 untuk keamanan data.

      Generasi terkini dari Intel CPU dan 99,9% Garansi Uptime yang berlokasi di Data Center Indonesia.

      3. Cloud Hosting

      Cloud hosting adalah jenis hosting yang menggunakan beberapa server yang terhubung secara virtual dan membentuk satu sistem yang besar.

      Server-server ini tersebar di berbagai lokasi geografis dan terhubung melalui jaringan Internet.

      Dalam cloud hosting, sumber daya hosting seperti CPU, RAM, dan ruang penyimpanan data, dibagi dan dikelola secara terpusat untuk mendukung kebutuhan pengguna.

      Jika satu server gagal atau mengalami masalah, website Anda akan diarahkan ke server yang tersedia secara otomatis, sehingga website akan tetap stabil dan ter-backup dengan server lain.

      Hal ini berbeda dengan jenis hosting yang telah disebutkan di atas, seperti shared hosting atau VPS hosting, di mana jika server mengalami masalah, maka website akan turun dan tidak dapat diakses.

      Tentu saja jenis hosting satu ini memiliki perbedaan lain dengan jenis hosting lainnya, jika Anda tertarik ingin mengetahui apa saja perbedaannya silakan masuk ke halaman 5 perbedaan Cloud Hosting dengan Shared Hosting.

      Dengan menggunakan beberapa server virtual yang terhubung tersebut, sumber daya hosting dapat dengan mudah ditingkatkan atau diperkecil menyesuaikan kebutuhan.  

      Kelebihan Kekurangan
      Menampung traffic tinggi
      Keamanan yang lebih baik
      Resource nya lebih besar Skalabilitas yang lebih mudah
      Harga yang lebih mahal dari dua jenis hosting di atas, seperti Shared Hosting & VPS Hosting

      Kami juga telah membuat artikelnya secara khusus tentang Apa itu Cloud Hosting? Pengertian, Fungsi dan Cara kerjanya.

      4. WordPress Hosting

      WordPress Hosting adalah jenis hosting yang dikhususkan untuk pengguna WordPress.

      Salah satu keunggulan dari jenis hosting ini adalah penggunaan server dikonfigurasi secara khusus untuk menjalankan WordPress.

      Hal ini dapat menawarkan beberapa kelebihan seperti dapat meningkatkan performa WordPress, mengurangi waktu loading, dan mengoptimalkan database WordPress.

      WordPress dapat digunakan oleh berbagai kalangan mulai dari blogger pribadi hingga bisnis kecil maupun perusahaan besar yang menjangkau seluruh dunia.

      Platform ini memberikan kemudahan penggunaan dan pengelolaan situs web yang mudah bahkan bagi pengguna yang tidak memiliki pengalaman dalam desain situs web.

      Hampir sama dengan Share Hosting di mana sumber daya server dibagi dengan banyak situs web.

      Sehingga, hal tersebut berarti kinerja situs web dipengaruhi oleh aktivitas situs web lain yang dihosting pada server yang sama.

      Untuk itu, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan saat memilih layanan WordPress Hosting dan salah satunya adalah kecepatan.

      Kecepatan dan kinerja situs web sangat penting untuk memastikan pengalaman pengguna yang baik dan mempertahankan kredibilitas situs web Anda.

      Semakin cepat situs web Anda dimuat, semakin baik pengalaman pengguna yang Anda tawarkan, sehingga dapat meningkatkan waktu kunjungan internet,  jumlah halaman yang dilihat, dan dapat meningkatkan rangking di halaman pertama Google.

      WordPress Hosting dari Herza Cloud dikelola dengan menggunakan kombinasi Web Hosting Ideal dari CloudLinux OS dan LiteSpeed Web Server yang dapat memberikan kecepatan yang lebih tinggi serta optimalisasi khusus WordPress.

      Akan tetapi, selain faktor kecepatan yang harus Anda perhatikan, Anda juga harus memperhatikan faktor keamanannya.

      Keamanan situs sangat penting dan harus menjadi prioritas saat memilih penyedia hostig.

      Untuk itu, pilihlah penyedia hosting yang menawarkan keamanan yang cukup tinggi untuk bisa mengamankan website Anda.

      Seluruh paket WordPress Hosting Herza Cloud telah disetting dengan tingkat keamaan yang cukup tinggi, jika anda tertarik menggunakannya kami menyediakan layanan WordPress Hosting didukung dengan Platform terbaik seperti CloudLinux dan LiteSpeed Web Server.

      Ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang bisa Anda pertimbangkan, di bawah!

      Kelebihan Kekurangan
      Harga lebih terjangkau
      Cocok untuk pemula
      Full managed penyedia hosting
      Fasilitas cukup lengkap, seperti disk space, SSL dan sejenisnya
      Resourcenya dipakai bersama dan terbatas
      Terpengaruh user lain jika user lain menggunakan resource secara berlebihan

      Kami juga telah membuatkan artikel khusus untuk Anda yang tertarik dengan pembahasan Apa Itu WordPress Hosting

      5. Simple WordPress

      Simple WordPress hosting adalah jenis hosting yang khusus dirancang untuk memudahkan pengguna yang ingin membuat website menggunakan CMS WordPress tanpa perlu mengatur hal teknis seperti pengaturan server, optimasi performa, keamanan, dan pengaturan lainnya.

      Dalam Simple WordPress hosting, semua pengaturan dan optimasi website akan dilakukan oleh penyedia hosting. Sehingga, pengguna tidak perlu mengatur atau mengelola hal teknis tersebut.

      Oleh karena itu, pengguna bisa lebih fokus pada pembuatan konten dan pengembangan website mereka.

      Berbeda dengan WordPress hosting, di mana pengguna biasanya memerlukan akses ke cPanel atau panel kontrol hosting untuk mengatur pengaturan website seperti backup, keamanan, kecepatan, dan lainnya.

      Dalam Simple WordPress hosting, semua pengaturan ini akan diatur oleh penyedia hosting.

      Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan yang ditawarkan!

      Kelebihan Kekurangan
      Cocok untuk pemula, karena pengelolaannya mudah
      Tidak melakukan pengaturan hosting & domain
      Bebas install plugin & tema
      Resource cukup terbatas
      Tidak bebas jika ingin melakukan pengubahan pengaturan hosting

      6. Dedicated Hosting (Dedicated Server)

      Dedicated hosting / Dedicated Server adalah jenis layanan hosting di mana server hanya digunakan untuk satu pengguna saja.

      Sehingga, pengguna mendapatkan akses penuh ke server secara eksklusif tanpa perlu berbagi sumber daya dengan pengguna lain.

      Dedicated hosting sangat cocok untuk bisnis atau organisasi yang memiliki lalu lintas web yang tinggi, aplikasi kusus, atau kebutuhan keamanan yang tinggi.

      Dalam dedicated hosting / Dedicated Server, pengguna juga dapat mengoptimalkan kinerja situs web dengan mengatur server sesuai kebutuhan, misalnya mengatur konfigurasi server, pemeliharaan, keamanan, dan pembaruan sistem.

      Jenis hosting satu ini pun adalah jenis hosting yang paling unggul dalam hal kekuatan, keamanan dan kontrolnya jika dibandingkan dengan jenis-jenis hosting yang telah disebutkan di atas.

      Berikut ada juga beberapa kelebihan & kekurangan yang ditawarkan!

      Kelebihan Kekurangan
      Menampung traffic yang tinggi
      Bebas pilih sistem operasi (OS)
      Resource besar
      Bisa menyimpan big data  
      Harga lebih mahal
      Memerlukan perawatan server
      Memiliki kemampuan teknis

      Terdapat 12+ Cara Memilih Dedicated Server Terbaik, Murah dan Aman yang dapat menjadi bahan pertimbangan ketika tertarik menggunakan layanan ini.

      Sama halnya dengan jenis hosting yang lain, Anda perlu mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan kecepatan server, keamanan, dukungan pelanggan dan biaya.

      Untuk itu, jika Anda kebingungan dalam mencari layanan dedicated hosting yang terpercaya dalam kecepatan server, keamanan dan dukungan pelanggan silahkan hubungi Herza Cloud.

      Dedicated Hosting dari Herza Cloud layanan Hosting Murah dengan dedicated resources yang berkualitas handal serta hadir dengan keamanan tinggi.

      Seluruh jaringan Server adalah 100% CLOUD ENVIRONMENT dengan Uplink 10Gbps yang menjamin Konektivitas dan Kecepatan Loading Website Anda.

      Kesimpulan

      Setelah membaca pembahasan tentang apa itu hosting, Anda bisa menyimpulkan dengan mudah bahwa hosting adalah sebuah layanan yang menyediakan  dalam sebuah server untuk menyimpan file serta data website seperti file html, php, css dan gambar yang dapat memungkinkan sebuah website bisa diakses melalui internet.

      Ada juga beberapa jenis layanan hosting yang bisa Anda pilih menyesuaikan dengan apa yang Anda butuhkan!

      12+ Tips Memilih VPS Terbaik

      12+ Tips Memilih VPS Terbaik

      Ketika Anda memutuskan untuk beralih ke layanan VPS Murah, pastikan Anda sudah mempertimbangkan layanan VPS dengan baik. Apakah Anda tahu tips untuk memilih VPS terbaik?

      Memilih VPS tidak semudah memilih shared hosting, karena ia harus mempertimbangkan beberapa hal agar tidak terjadi kesalahan dalam membeli VPS, seperti tidak sesuai harapan atau masalah yang berhubungan dengan layanannya.

      Lalu bagaimana tips untuk memilih VPS yang baik? Anda tidak perlu khawatir, karena dalam artikel ini kami akan menjelaskan bagaimana tips memilih VPS yang baik.

      Namun sebelumnya, kita harus paham dulu apa itu VPS dan bagaimana fungsinya.

      Tips Memilih VPS Terbaik
      Tips Memilih VPS Terbaik

      Apa Itu VPS?

      VPS (Virtual Private Server) adalah salah satu hosting web yang menggunakan server virtual dan dikelola secara pribadi.

      Pengguna VPS tidak perlu khawatir akan terganggu oleh pengguna lain, karena layanan VPS menggunakan koneksi secara pribadi sehingga data, riwayat, akses, serta informasi lainnya yang ada di website tidak akan terlihat oleh orang lain.

      Sebenarnya penggunaan layanan VPS mudah untuk dilakukan, Anda hanya perlu memahami perintah dasar dari Linux dan penggunaan panel seperti WHM atau Webuzo. 

      Fungsi VPS

      Ilsutrasi Fungsi VPS
      Ilsutrasi Fungsi VPS

      Setelah Anda mengetahui apa itu VPS,  alangkah baiknya jika Anda juga tahu fungsi dari VPS itu sendiri.

      Seperti halnya layanan hosting yang lain, VPS juga dapat digunakan sesuai kebutuhan Anda. Fungsi VPS diantaranya sebagai berikut.

      Web Hosting

      Jika Anda menginginkan layanan hosting dengan performa yang tinggi, maka VPS inilah jawabannya.

      Layanan ini memberikan akses root dan fasilitas untuk mengembangkan kapasitas sesuai dengan kebutuhan Anda.

      Selain itu, VPS mampu menghosting beberapa website sekaligus dan mempunyai kontrol penuh terhadap website-website tersebut.

      Game Server

      VPS berfungsi sebagai layanan hosting yang menyediakan live streaming dalam game server.

      Di dalamnya, Anda bisa membangun game server secara bebas. Mulai dari install game, mengelola game, hingga membuat koneksi game yang lebih ama dari pihak ke tiga.

      VPS sebagai Layanan VPN

      Layanan VPS juga bisa menjadi layanan lain seperti VPN atau Virtual Private Network, contohnya VPS Tunneling/VPN dari Herza Cloud.

      VPN adalah kumpulan jaringan yang terhubung dengan internet, tetapi hanya bisa digunakan dan diakses oleh orang-orang tertentu saja.

      Pada umumnya fungsi ini dimanfaatkan oleh organisasi atau perusahaan yang membutuhkan jaringan privat untuk karyawannya, agar semua data-data penting disimpan dengan aman dan tidak diketahui orang lain yang bukan karyawan perusahaan tersebut.

      Mengembangkan dan Menguji Aplikasi

      Ketika Anda membeli VPS, Anda sendiri yang akan mengatur konfigurasi dasar VPS. Oleh karena itu, Anda bebas menggunakan VPS termasuk menguji aplikasi.

      Saat menguji aplikasi, Anda tidak perlu khawatir akan mempengaruhi keamanan infrastruktur teknologi perusahaan, karena aplikasi percobaan terpisah dengan server utama.

      Backup Data

      Hal yang harus Anda ketahui, sebaik apapun server akan tetap ada gangguan atau ancaman dibaliknya. Untuk itu, Anda harus mengantisipasi hal tersebut.

      Caranya Anda bisa menjadikan VPS ini sebagai server cadangan. Anda bisa menggunakan VPS sebagai server saat server utama sedang mengalami gangguan.

      Anda bisa membackup semua data penting ke VPS. Jadi, ketika data di server utama hilang, Anda bisa dengan mudah restore data-data tersebut.

      Kapan Harus Menggunakan VPS?

      Setelah mengetahui fungsi dari VPS itu sendiri, yang perlu Anda pertimbangkan adalah kapan waktu yang tepat untuk Anda menggunakan VPS.

      Traffic Website Terlalu Tinggi

      Saat traffic website Anda sudah tinggi, sebaiknya Anda langsung beralih ke layanan VPS, karena resource yang Anda gunakan di hosting sebelumnya merupakan resource bersama. Jadi, space disk dan bandwidth digunakan untuk beberapa website.

      Ketika salah satu website menggunakan resource secara berlebihan, maka akan mengganggu website-website yang lain.

      Bisa jadi Anda akan terkena suspensi dari perusahaan penyedia layanan hosting Anda. Namun biasanya sebelum perusahaan memberikan suspense, ia akan memberikan peringatan terlebih dahulu ketika website Anda menggunakan resource secara berlebihan.

      Ingin Memiliki Kontrol Penuh terhadap Website

      Layanan VPS cocok untuk Anda yang sedang menjalankan perusahaan besar, karena ia mampu menghosting beberapa website secara bersamaan dan memiliki kontrol penuh terhadap website-website tersebut.

      Membutuhkan Penyimpanan File Berukuran Besar

      Ketika Anda mengelola perusahaan besar tentunya Anda membutuhkan ruang penyimpanan file dan performa yang tinggi.

      Layanan VPS memiliki performa dan ruang penyimpanan yang cukup besar untuk menyimpan semua data-data atau file-file penting perusahaan.

      Membutuhkan Server yang Lebih Aman

      VPS memiliki keamanan yang terjamin dibandingkan dengan layanan hosting yang lainnya,

      Hal tersebut, karena Anda memiliki kontrol penuh terhadap layanan ini. Jadi Anda bisa melakukan konfigurasi keamanan VPS sesuai dengan standar keamanan yang Anda inginkan.

      Selain itu, space disk dan bandwidth tidak dibagi-bagi dengan pengguna lain. Sehingga website Anda lebih aman dan stabil.

      Tips Memilih VPS

      Setelah memahami VPS, apakah ada ketertarikan untuk beralih ke layanan VPS? Namun, sebelum Anda beralih ke layanan VPS, ada beberapa tips yang akan kami kasih dalam memilih VPS terbaik. Berikut ini tips memilih VPS terbaik

      Pahami Tujuan Memilih VPS

      Sebelum Anda membeli VPS, langkah pertama adalah tentukan tujuan Anda dalam memilih VPS.

      Banyak sekalia kegunaan yang bisa Anda gunakan dengan VPS, misalnya hosting web, backup data, penghubung layanan Internet of Things (IoT), dan lain sebagainya.

      Memahami tujuan pemilihan VPS, akan memudahkan Anda dalam membeli VPS, karena setiap pengguna layanan VPS memiliki fokus masing-masing.

      Pertimbangkan Rencana Ke Depan

      Seiring dengan memahami tujuan pemilihan VPS, pertimbangkan juga rencana untuk ke depan. Apakah bisnis Anda membutuhkan sumber daya yang tinggi untuk berkembang dalam waktu dekat ini atau tidak.

      Sumber daya yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan kedepan yaitu Hard Disk, RAM dan CPU.

      Hal ini dilakukan karena proses migrasi VPS tidak semudah shared hosting. Jadi, jika sewaktu-waktu sumber daya yang Anda gunakan penuh, Anda harus melakukan proses migrasi.

      Pilihan Operating System (OS)

      Pemilihan operating system merupakan salah satu faktor utama yang harus Anda ketahui. Pada umumnya, sistem operasi pada VPS bisa menggunakan sistem VPS Windows dan VPS Linux.

      Jika Anda sedang mengembangkan website dengan platform windows, maka VPS yang digunakan VPS windows.

      Kapasitas Bandwidth Bulanan

      Pastikan Anda memilih bandwidth yang kapasitasnya memadai, karena ia akan mempengaruhi proses kecepatan pengiriman data ke server.

      Jika pengguanaan bandwidth melebihi batas, maka kecepatan VPS akan berkurang secara signifikan. Namun, Anda tidak perlu khawatir, karena biasanya perhitungan kapasitas akan diatur ulang setiap bulannya.

      RAM dan CPU

      Ketika Anda menggunakan beberapa situs web secara bersamaan dalam satu VPS, Anda juga harus memperhatikan kapasitas RAM dan CPU.

      Perlu kalian ingat, RAM dan CPU memiliki batasan kapasitas dalam server VPS. Idealnya, RAM untuk VPS adalah 4 GB. Semakin banyak web yang Anda gunakan, maka semakin tinggi kapasitas RAM yang harus Anda siapkan.

      Sedangkan untuk CPUnya sendiri, Anda harus bisa memilih jenis CPU yang bagus, seperti pada Intel dengan E5 dan E7 Xeon server serta arsitektur seperti Broadwell dan Haswell.

      Ruang Penyimpanan

      Pada umumnya, saat ini jenis ruang penyimpanan ada dua tipe yaitu Hard Disk dan SSD (Solid-State Drive).

      Ruang penyimpanan jenis Hard Disk memang umur ditawarkan, namun untuk cara kerjanya SSD lebih optimal karena SSD memiliki performa booting lebih cepat.

      Selain itu, ketahanan SSD jauh lebih kuat dibandingkan dengan Hard Disk saat terjadi kegagalan power.

      Cari Tahu Teknologi yang Digunakan

      Anda harus mencari tahu teknologi apa yang diguakan di dalamnya, karena tidak semua VPS mendukung berbagai perangkat lunak.

      Misalnya, versi kernel yang digunakan dalam VPS. Karena beberapa aplikasi tdak mendukung kernel atau hanya mendukung kernel versi baru.

      Sistem Keamanan

      Sistem keamanan data merupakan hal yang penting juga dalam memilih VPS. Hal ini karena menyangkut keselamatan organisasi atau perusahaan terakait data-data penting yang disimpan.

      Keamanan data VPS biasanya berkaitan dengan platform visualisasi yang digunakan. Terdapat tiga macam platform visualisasi pada VPS yaitu KVM, OpenVZ dan XEN.

      Manajemen Operasi Backend

      Tips berikutnya yaitu memperhatikan manajemen operasi backend. Karena dalam VPS hosting ada dua jenis, yaitu managed dan unmanaged.

      VPS manages memiliki kemudahan untuk Anda yang kurang menguasai kemampuan dalam mengelola VPS, karena penyedia layanan akan membantunya.

      Namun harga dari VPS managed biasanya lebih mahal dibandingkan dengan VPS unmanaged.

      Sedangkan VPS unmanaged memiliki harga lebih murah, dan keamanan lebih ketat, karena Anda sendiri yang akan mengatur konfigurasi VPS. Sehingga, Anda harus memiliki kemampuan yang cukup untuk mengelola VPS.

      Data Center yang Digunakan

      Data center merupakan tempat untuk menampung semua jenis data penting yang ada di website kalian.

      Apabila jenis website yang digunakan adalah website bisnis atau website e-commerce, data yang disimpan merupakan data pelanggan.

      Nah jika pelanggannya merupakan warga negara Indonesia, maka lebih baik memilih VPS yang memiliki data center Indonesia. Herza Cloud menyediakan VPS Indonesia Murah dengan pilihan berbagai Datacenter di Jabodetabek. Bahkan saat ini, Herza Cloud telah menyediakan VPS Surabaya, VPS Singapore dan baru baru ini kami melaunching Region VPS terbaru kami yaitu VPS Malaysia

      Root Access

      Root access biasanya diberikan ketikan Anda menggunakan VPS pada sistem operasi Linux, agar bisa menuliskan script coding untuk mengatur konfigurasi, melakukan kontrol VPS, dan menuliskan perintah SSH Linux.

      Pahami Kesepakatan Kerja

      Anda perlu memahami kesepakatan kerja saat Anda membeli VPS. Karena semua penyedia layanan VPS memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda-beda.

      Jika kalian melanggar salah satu dari syarat dan ketentuan tersebut, kemungkinan besar VPS Anda akan dihapus atau disuspend.

      Sesuaikan Anggaran

      Harga layanan VPS memang sangat relatif, tergantung pelayanan dan ruang penyimpanan yang digunakan.

      Untuk Anda yang sedang mencari layanan VPS Murah Indonesia, Herza.ID sedang memberikan diskon upto 50% terhitung mulai dari Rp 35.000 saja. Ayok buruan berlangganan bersama kami.

      Tersedianya Customer Support yang Memadai

      Terkadang kita tidak tahu kapan trouble atau masalah dengan VPS itu akan datang. Untuk itu, saat kita membeli VPS, pastikan kita memilih penyedia layanan VPS yang memiliki customer support 24/7.

      Layanan Backup

      Tips yang terakhir, pastikan tersedianya layanan backup. Karena semua data-data penting Anda akan berada pada server website. Sehingga performa dan kinerja website tidak akan terganggu.

      Tertarik Menggunakan VPS atau Virtual Private Server?

      VPS (Virtual Private Server)

      Saat ini VPS banyak digunakan orang-orang karena memiliki performa dan kapasitas ruang penyimpanan yang besar.

      Ketika Anda mulai tertarik dan ingin migrasi dari layanan hosting sebelumnya ke layanan VPS, pastikan Anda mengikuti tips yang sudah kami berikan, agar bisa seusai dengan keinginan Anda.

      Jika Anda bingung memilih layanan VPS hosting murah dan berkualitas, Herza Cloud hadir memberikan solusi untuk Anda.

      Semua Paket VPS Linux Murah kami dengan Performa dan Teknologi Terkini, menggunakan 100% SSD dengan konfigurasi RAID 10 untuk keamanan data anda, generasi terkini dari Intel CPU dan 99,9% Garansi Uptime dan berlokasi di Data Center Indonesia.

      Semua pelanggan VPS Murah dari Herza Cloud akan mendapatkan IP Dedicated Indonesia. Silahkan cek kecepatan jaringan kami melalui Aplikasi SpeedTest.

      Untuk Anda yang membutuhkan VPS dengan Performansi Tinggi, silahkan mengecek Layanan baru kami VPS SSD NVMe Indonesia.

      Kami juga menyediakan VPS Surabaya Murah dengan Latency terbaik yang terhubung langsung kepada Eyeball Telkom untuk user experience dan latency yang lebih baik bagi para User Telkom Indonesia (Indihome/Astinet).

      Tidak hanya itu, untuk Anda yang berada di wilayah Malaysia dan sekitarnya, kami telah menyediakan layanan VPS Malaysia dengan 99,9% Garansi Uptime dan berlokasi di AIMS Datacenter, Kuala Lumpur.

      Namun, bagi Anda yang membutuhkan VPS Singapore Murah dengan Unmetered Bandwidth, kini Herza Cloud telah menyediakannya untuk Anda.

      VPS Singapore Murah dari Herza Cloud terhubung langsung ke Tier-1 Upstream Provider dan dilengkapi dengan 10 Gbps Uplink yang Terkoneksi langsung ke Equinix Internet Exchange.

      Disamping itu, seluruh layanan Herza Cloud sudah terproteksi dengan Anti DDOS Protection dan menggunakan Teknologi Intel terkini dengan SSD Storage + RAID 10 untuk Keamanan data Anda.

      Uptime 99,5% dengan Equinix SG1 Datacenter, salah satu Datacenter Terbaik di Asia Tenggara

      Jika Anda membutuhkan VPS yang akan diperuntukkan untuk VPN / Tunneling, silahkan melihat paket VPS Tunneling / VPN. Kami tidak mengizinkan penggunaan VPN atau Tunneling pada layanan VPS Regular kami.

      Dan untuk pemesanan VPS Windows, silahkan mengunjungi halaman VPS Windows RDP Murah kami.

      Anda bingung dalam memilih VPS Yang mana Cocok untuk Anda? Silahkan membaca Artikel kami tentang Perbedaan dari VPS OpenVZ dan KVM

      Apa itu Cloud Hosting? Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya

      Apa itu Cloud Hosting? Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya

      Mau punya web hosting yang kapasitas sumber daya servernya tinggi dan juga praktis dalam penggunaannya? Cloud hosting solusinya! apakah kalian tahu, apa itu cloud hosting?

      Cloud hosting dapat membantu Anda dalam mengelola website dengan mudah dan cepat, karena ia menggunakan resource dari beberapa server untuk menyeimbangkan beban dan memaksimalkan waktu.

      Jadi apa itu cloud hosting? Apa fungsinya? dan bagaimana cara kerjanya? Untuk mengetahui lebih dalam lagi, yuk simak terus artikel ini.

      Apa itu Cloud Hosting?
      Apa itu Cloud Hosting?

      Apa itu Cloud Hosting?

      Cloud Hosting adalah web hosting yang menggunakan beberapa server dalam mengelola website agar dapat menyeimbangkan beban dan memaksimalkan waktu serta kecepatan performa.

      Dengan kata lain, cloud hosting menggunakan teknologi cluster untuk menyimpan semua data-data website.

      Berbeda dengan hosting tradisional yang hanya menggunakan satu server fisik saja untuk menyimpan semua data-data.

      Untuk lebih jelasnya silahkan baca artikel kami tentang Perbedaan Cloud dan Server Traditional.

      Mungkin sampai sini Anda sudah mulai penasaran, sebenarnya bagaimana sih cara kerja dari cloud hosting ini dan apa fungsinya? yuk simak terus artikelnya sampai selesai.

      Bagaimana Cara Kerja Cloud Hosting?

      Ilustrasi Cara Kerja Cloud Hosting
      Ilustrasi Cara Kerja Cloud Hosting

      Cloud hosting bekerja secara virtualisasi yaitu dengan menggunakan teknologi cluster yang membagi server fisik menjadi beberapa server virtual.

      Teknologi ini memungkinkan website untuk tetap berjalan meskipun salah satu server sedang bermasalah. Hal ini karena ada server lain yang mem-backup sehingga tingkat kecepatan waktunya tetap stabil.

      Selain itu, resource cloud hosting tidak dibagi dengan pengguna lain, sehingga pengguna lain tidak akan mempengaruhi performa web hosting Anda.

      Jadi dapat kita simpulkan bahwa keunggulan dari cloud hosting ini yaitu kemudahan dalam pengelolaan dan manajemennya seperti shared hosting serta memiliki performa tinggi seperti VPS.

      Fungsi Cloud Hosting Untuk Website Anda

      Ada beberapa fungsi dan keuntungan cloud hosting yang harus Anda ketahui, diantaranya sebagai berikut.

      1. Menampung Banyak Pengunjung
        Cloud hosting sudah menggunakan teknologi cluster untuk menghindari lonjakan pengguna. Jadi Anda tidak perlu khawatir server mengalami trafik berlebihan yang bisa membuat website Anda down.

        Justru dengan penggunaan teknologi cluster ini, website bisa diakses oleh ribuan orang secara bersamaan. Jika salah satu server mengalamai overload, maka beban akan di transfer ke server lain.

        Dengan begitu, Anda tinggal fokus untuk mendapatkan pengunjung banyak dalam mengembangkan website Anda.

      2. Menjaga Performa Website agar Tetap Cepat, Aman dan Stabil
        Performa cloud hosting hampir sama dengan VPS, Anda akan mendapatkan performa website yang tinggi.

        Cloud hosting menawarkan keamanan data, kontrol akses data agar tetap stabil dan kecepatan dalam pengelolaan data website.

      3. Mudah untuk Dikelola
        Proses pengelolaan dan manajemen cloud hosting sama seperti shared hosting.

        Anda tidak perlu khawatir kesulitan untuk melakukan pengaturan, karena semua pengaturan bisa Anda lakukan dengan mudah yaitu dengan control panel.

      Nah itulah beberapa fungsi dan keuntungan dari cloud hosting yang akan kamu dapatkan jika berlangganan dengan layanan Cloud Hosting.

      Untuk lebih jauh lagi terkait keuntungan yang bisa Anda dapatkan dengan menggunakan layanan tersebut, silahkan baca juga artikel kami tentang Kelebihan & Kekurangan Cloud Hosting.

      Kapan Anda Perlu Cloud Hosting?

      Cloud hosting merupakan layanan yang paling cocok buat Anda, karena memiliki performa super seperti VPS dan kemudahan seperti shared hosting.

      Layanan ini bisa digunakan untuk Anda yang memiliki website dengan trafik yang tinggi dan website baru yang sedang dalam proses pengembangan.

      Untuk mendapatkan cloud hosting murah, terbaik dan handal Anda bisa mendapatkannya dari Herza Cloud.

      Website Apa Saja Yang Cocok dengan Cloud Hosting?

      Beruntungnya semua jenis web bisa menggunakan cloud hosting. Namun dari semua jenis web ini, memang ada beberapa jenis web yang sangat membutuhkan cloud hosting karena web tersebut memiliki jumlah traffic yang tinggi.

      Jenis web yang dimaksud antara lain:

      • Website perusahaan

      • Website proyek

      • High – traffic blog

      • Toko online

      • Portal berita

      Cloud hosting cocok digunakan untuk tipe website di atas yang membutuhkan keamanan lebih tinggi, karena cloud hosting jauh lebih aman dari hosting lainnya seperti shared hosting.

      Namun perlu diingat, tidak semua cloud hosting dibatasi untuk jenis website di atas saja. Apapun jenisnya, Anda bebas menggunakannya. Tapi, spesifikasi hostingnya harus sesuai dengan kebutuhan Anda.

      Gunakan Layanan Cloud Hosting Terbaik di Herza!

      Jika Anda tertarik untuk menggunakan layanan cloud hosting, Anda tidak perlu bingung untuk mencari layanan hosting yang aman dan berkualitas terbaik karena semuanya tersedia di Herza.ID.

      Cloud Hosting Indonesia dari Herza Cloud adalah layanan Web Hosting Murah dengan jaminan dedicated resources yang berkualitas dan handal serta keamanan yang tinggi, yang sangat dibutuhkan oleh kita semua.

      Seluruh jaringan Server dari Herza.ID adalah 100% CLOUD ENVIRONMENT dengan Uplink 10Gbps yang menjamin Konektivitas dan Kecepatan Loading Website Anda.

      Seluruh paket terlah termasuk Imunify360 yang akan membantu Anda dalam hal keamanan dari Virus, Malware dan juga DDOS Protection.

      Selain itu Server kami juga telah menggunakan LiteSpeed Web Server yang telah mensupport HTTP/3 QUIC dan juga LSCACHE.

      Jika Anda tidak Puas, Anda bisa mengajukan klai karena Herza.ID memberikan 30 Hari Jaminan Uang Kembali.

      Jadi tunggu apalagi, yuk gunakan layanan cloud hosting dari Herza