Archive

Cara Install cPanel di Ubuntu 22.04, Ikuti Langkahnya!

Cara Install cPanel di Ubuntu – Sebelumnya sudah pernah kita bahas penjelasan terkait Apa itu cPanel dan keuntungan dari cPanel itu sendiri.

cPanel adalah kontrol panel yang memudahkan Anda dalam manajemen layanan hosting.

Kontrol panel ini sangat popular digunakan untuk layanan Web Hosting dan tugas-tugas administrasi seperti mengelola dan mengatur email dari VPS dan Dedicated Server.

Salah satu keunggulan dari cPanel adalah bisa digunakan oleh semua orang tanpa perlu membutuhkan pengetahuan dan keahlian khusus secara teknis.

Karena dalam penggunaanya, cPanel sangat mudah digunakan untuk mengelola semua aspek web hosting.

Untuk itu, jika Anda menginginkan kemudahan dalam mengelola situs website, maka gunakanlah cPanel.

Namun, sebelum Anda menggunakannya, tentunya Anda harus menginstall cPanel tersebut ke server Anda. Untuk proses instalasi cPanel, Anda bisa mengikuti cara install cPanel di bawah ini!

Pengertian cPanel

Pengertian cPanel?
Apa itu cPanel?

Sebelum masuk ke pembahasan terkait cara install cPanel, alangkah baiknya jika kita mereview kembali pengertian dari cPanel.

cPanel adalah sebuah panel kontrol web yang sangat populer digunakan oleh banyak penyedia hosting web untuk membantu pengguna mengelola situs web mereka dengan mudah.

Panel kontrol ini menyediakan berbagai alat dan fitur yang memungkinkan pengguna untuk mengelola berbagai aspek hosting web dan situs web mereka.

Beberapa fitur cPanel yang popular diantaranya pengelolaan file, membuat dan mengelola basis data MySQL, email, statistic, manajemen domain, keamanan, manajemen DNS, dan lain sebagainya.

Selain itu, proses instalasi cPanel sangat mudah, Anda bisa mengikuti cara install cPanel sesuai panduan yang akan kami berikan berikut ini.

Baca juga: 10+ Cara Membuat Website Profesional Tanpa Ribet!

Cara Install cPanel di Ubuntu

Pemasangan cPanel memerlukan lisensi resmi dari cPanel Inc. yang dapat diperoleh dari penyedia lisensi resmi mereka.

Selain itu, sebelum menginstal cPanel, pastikan VPS Anda memenuhi persyaratan yaitu perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan.

Instalasi cPanel dapat dilakukan pada sistem operasi Ubuntu, Almalinux, Rocky Linux dan lain sebagainya.

Namun dalam artikel ini, kita akan bahas cara install cPanel di Ubuntu 22.04, berikut langkah-langkahnya:

  1. Login SSH ke VPS/Server yang akan diinstall, bisa menggunakan aplikasi pihak ketiga seperti PuTTY atau melalui terminal.
  1. Jika server/VPS Anda belum pernah melakukan instalasi apapun/baru diinstall OSnya. Maka Anda diharuskan untuk melakukan update repository ubuntunya dan memastikan server sudah terinstall cURL. Karena installer cPanel membutuhkannya. Jalankan perintah berikut secara 1-1. :
    “sudo apt update”
    tunggu hingga perintah tersebut selesai, setelah selesai jalankan perintah ini juga :
    “sudo apt install curl”
    tunggu hingga selesai juga.
  1. Setelah menjalankan kedua perintah tersebut, jalankan perintah untuk menginstall cPanelnya
    “cd /home && curl -o latest -L https://securedownloads.cpanel.net/latest && sh latest”
Cara Install cPanel di Ubuntu
Cara Install cPanel
Proses Install cPanel

Jika sudah menjalankan perintah tersebut, tunggu hingga proses tersebut selesai.

Biasanya instalasi selesai ditandai dengan keterangan “Thank you for Installing cPanel & WHM xx.xxx.” dan link serta username & password untuk login ke WHM.

Cara Install cPanel: Install cPanel Selesai
Install cPanel Selesai

Catatlah username,password, serta link login tersebut.

  1. Setelah instalasi selesai maka Anda bisa mengaktifkan lisensi yang Anda punya dengan menjalankan perintah :
    “sudo /usr/local/cpanel/cpkeyclt”
  1. Jika sudah Anda bisa login ke WHM dengan link yang telah kita salin sebelumnya lalu login menggunakan username dan password tersebut.
Login ke WHM/cPanel
Login WHM/cPanel

Namun, jika username dan password tidak muncul saat prosess intalasi, maka gunakan username dan password yang sama saat Anda masuk ke halaman terminal server Ubuntu.

Baca juga: Cara Setting CloudFlare di cPanel? Ikuti Langkah-langkahnya!

Layanan cPanel Herza Cloud

Bagaimana, sangat mudah bukan panduan yang kami berikan terkait cara install cPanel di Herza Cloud?

Bagi Anda pengguna layanan Herza Cloud yang akan install cPanel, bisa mengikuti cara install cPanel sesuai dengan panduan di atas. Kami juga menyediakan beberapa layanan hosting seperti Web Hosting Murah, VPS dan Dedicated Server dengan Kualitas yang handal dan keamanan yang tinggi.

Semua Paket VPS Murah kami dengan Performa dan Teknologi Terkini, menggunakan 100% SSD dengan konfigurasi RAID 10 untuk keamanan data anda, generasi terkini dari Intel CPU dan 99,9% Garansi Uptime dan berlokasi di Data Center Indonesia. 

Selain itu, kami juga menyediakan Lisensi cPanel/WMH untuk menggunakan cPanel, sebuah kontrol panel hosting yang memudahkan pengelolaan website, domain, dan hosting. 

Dengan cPanel, Anda bisa melakukan berbagai aktivitas seperti mengatur subdomain, email, file, database, SSL, dan lainnya. 

Lisensi cPanel juga memberikan akses ke berbagai fitur dan layanan support dari cPanel.

Anda tertarik menggunakan cPanel? Segera hubungi kami untuk info selanjutnya!

Macam-Macam Status Domain? Kenali Kode Status dan Artinya!

Macam-Macam Status Domain – Domain adalah alamat website yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah situs web di internet.

Fungsinya sangat penting, yaitu memudahkan para pengguna internet dalam mengakses sebuah situs web tanpa perlu mengingat alamat IP yang rumit.

Alamat IP adalah serangkaian angka yang sulit diingat oleh manusia, dan itulah mengapa domain hadir sebagai pengganti yang lebih user-friendly.

Selain kepraktisan ini, penggunaan nama domain juga memiliki peran kunci dalam proses branding dan promosi bisnis.

Sebuah nama domain yang relevan dengan bisnis Anda dapat memberikan kesan profesional dan membantu pengunjung mengingat dan mengidentifikasi bisnis Anda dengan mudah.

Bagi Anda yang ingin mengembangkan perusahaan atau bisnis dengan identitas online yang kuat, kami merekomendasikan untuk membeli domain murah di Herza Cloud.

Dengan begitu, Anda dapat memiliki kontrol penuh atas nama domain yang mewakili bisnis Anda.

Namun sebelum Anda memutuskan untuk membeli domain, sangat penting untuk membiasakan diri dengan langkah-langkah pengecekan status domain yang akan Anda beli.

Pertanyaan yang perlu dijawab adalah apakah domain tersebut masih tersedia untuk pesan, atau apakah telah dipesan oleh orang lain.

Untuk itu Anda perlu mengetahui macam-macam status domain, karena status domain memberikan informasi tentang kondisi terkini dari domain tersebut.

Baca juga: Apa itu Domain? Pengertian, Fungsi serta Jenisnya

Mengenal Macam-Macam Status Domain

Macam-macam Status Domain
Macam-macam Status Domain

Berikut untuk penjelasan mengenai macam-macam status domain yang umum terjadi, diantaranya:

  1. Release/Available/Active

Istilah “Release” merujuk pada pembebasan atau pelepasan domain yang sebelumnya telah didaftarkan.

Hal ini terjadi ketika suatu domain telah kadaluarsa dan tidak diperpanjang oleh pemilik sebelumnya, dan sudah melewati periode penebusan yang ditentukan.

Setelah melewati periode ini, domain tersebut dapat dirilis kembali dan menjadi tersedia untuk pendaftaran oleh siapa pun yang tertarik.

Status “Available” mengindikasikan bahwa sebuah domain saat ini belum didaftarkan oleh siapa pun dan dapat dibeli oleh calon pemilik baru.

Jika status domain adalah “Available,” Anda memiliki kesempatan untuk mendaftar atau membeli domain tersebut melalui registrar domain yang berwenang.

Lebih lanjut, status “Active” menunjukkan bahwa domain telah berhasil didaftarkan dan saat ini berfungsi dengan baik.

Domain ini telah dihubungkan dengan pengaturan DNS yang tepat, sehingga dapat diakses melalui alamat web dan juga digunakan untuk alamat email yang terkait.

Dengan domain yang aktif, para pengunjung dapat mengakses situs web yang terhubung dengan domain tersebut.

Baca juga: Cara Setting DNS Record di Cloudflare

  1. Pending

Jika Anda telah memilih sebuah nama domain dan memulai proses pemesanan, status “Pending” akan muncul ketika Anda belum menyelesaikan pembayaran.

Ini berarti domain tersebut masih menunggu konfirmasi pembayaran sebelum dapat diaktifkan.

Setelah Anda menyelesaikan pembayaran, domain biasanya akan segera aktif, asalkan tidak ada masalah lain yang perlu diselesaikan.

Namun, penting untuk memastikan bahwa semua langkah pemesanan telah selesai dengan benar.

Beberapa ekstensi domain seperti co.id, sch.id, or.id, ac.id, dan lainnya, memiliki persyaratan berkas dokumen tertentu yang perlu diunggah untuk melakukan verifikasi kepemilikan dan kelayakan pendaftar.

Anda harus memenuhi persyaratan ini sesuai dengan petunjuk dari registrar atau badan yang mengelola ekstensi domain tersebut.

Jika Anda mengalami kendala selama proses pemesanan, pembayaran, atau pengumpulan berkas dokumen, Anda tidak perlu khawatir.

Anda dapat meminta bantuan dari tim layanan pelanggan (customer service) di registrar domain tempat Anda melakukan pemesanan.

Mereka biasanya siap untuk membantu menyelesaikan masalah atau memberikan panduan lebih lanjut terkait proses pembelian domain.

Baca juga: Apa Itu Esktensi Domain? Macam & Tips Memilihnya!

  1. Pending Transfer

Proses transfer domain terjadi ketika Anda ingin memindahkan kepemilikan dan pengelolaan sebuah domain dari registrar atau perusahaan domain yang lama ke registrar yang baru.

Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proses transfer domain dapat bervariasi tergantung pada kebijakan masing-masing penyedia hosting domain.

Saat Anda melakukan transfer domain, sangat penting untuk memastikan bahwa proses transfer tidak berbarengan dengan transfer hosting.

Hal ini bertujuan untuk menghindari potensi masalah downtime, di mana situs web Anda tidak dapat diakses oleh pengunjung, yang mungkin terjadi selama proses transfer sedang berlangsung.

Untuk memastikan proses transfer domain berjalan lancar, ada beberapa syarat penting yang perlu diperhatikan:

  1. Pastikan Anda memiliki kode EPP (Authorization Code) dari registrar domain yang lama.

    Kode ini diperlukan untuk memvalidasi permintaan transfer domain.
  2. Pastikan bahwa domain yang akan di-transfer sudah berusia lebih dari 60 hari sejak pertama kali dibeli.

    Beberapa penyedia mungkin menerapkan kebijakan ini untuk mencegah transfer yang tidak sah.
  3. Pastikan bahwa fitur WHOIS Protection atau perlindungan privasi pada registrar domain lama telah dinonaktifkan.

    Hal ini akan memudahkan proses verifikasi kepemilikan domain saat dilakukan transfer.

    Pastikan bahwa status domain dalam kondisi “unlocked” atau tidak terkunci. Status ini perlu diatur agar memungkinkan proses transfer ke registrar baru.

Dengan mengetahui langkah-langkah dan persyaratan ini, Anda dapat meningkatkan peluang agar proses transfer domain berjalan lancar tanpa hambatan.

  1. Active

Setelah Anda berhasil menyelesaikan proses pembayaran dan melengkapi berkas yang diperlukan (jika ada), status domain Anda akan secara otomatis berubah menjadi “active.”

Status “active” ini mengindikasikan bahwa domain Anda telah siap untuk diakses dan digunakan.

Namun, penting untuk diingat bahwa status “active” sebenarnya hanya menunjukkan bahwa domain tersebut telah diaktifkan dan dapat diarahkan ke server hosting atau website tertentu.

Walaupun domain sudah dalam status aktif, halaman atau konten di dalam website mungkin masih kosong jika Anda belum menginstal platform seperti WordPress atau belum mengunggah konten website yang sesuai.

Setelah domain aktif, tahap berikutnya yang perlu Anda lakukan adalah menghubungkan domain tersebut ke server hosting yang Anda gunakan.

Selanjutnya, Anda bisa menginstal platform sepertiWordPress atau mengunggah konten yang sesuai untuk website Anda.

Saat ini, meskipun pengunjung dapat mengakses domain Anda, mereka mungkin hanya akan melihat tampilan default atau halaman kosong.

Namun, dengan mengisi konten yang relevan dan menarik, website Anda akan menjadi lebih menarik bagi pengunjung.

Proses ini merupakan tahap penting dalam membangun dan mengelola website.

Setelah Anda berhasil menginstal platform dan memasukkan konten yang sesuai, website Anda akan siap untuk dikunjungi dan dinikmati oleh pengunjung dengan konten yang telah Anda siapkan.

  1. Registered

Saat suatu domain memiliki status “Registered,” itu berarti domain tersebut sudah dimiliki oleh individu atau entitas lain, sehingga Anda tidak bisa langsung membelinya melalui registrar.

Namun, jika Anda tertarik memiliki domain yang sudah terdaftar oleh orang lain, ada kemungkinan Anda dapat bernegosiasi dengan pemiliknya untuk membeli domain tersebut.

Jika pemilik domain saat ini tidak berminat untuk menjualnya, Anda bisa mengawasi status domain tersebut.

Jika domain tersebut sampai kadaluarsa dan pemiliknya tidak memperpanjangnya, domain tersebut akan masuk ke dalam proses penebusan dan kemudian bisa menjadi tersedia kembali untuk umum.

  1. Expired

Ketika sebuah domain mencapai status “Expired,” ini mengindikasikan bahwa masa berlaku registrasi domain tersebut telah berakhir karena pemilik domain tidak memperpanjang registrasinya sebelum tanggal kadaluarsa.

Ketika suatu domain berada dalam status “Expired,” beberapa hal yang bisa terjadi meliputi:

  1. Downtime Situs: Jika situs web terhubung dengan domain tersebut, kemungkinan situs web tidak dapat diakses oleh pengunjung, mengakibatkan ketidaktersediaan situs.
  2. Pemulihan: Biasanya, terdapat periode grace setelah tanggal kadaluarsa di mana pemilik domain masih dapat memperpanjang registrasi tanpa biaya tambahan. Ini memberi kesempatan tambahan untuk memulihkan domain.
  3. Redemption Period: Setelah periode grace, domain akan memasuki status “Redemption Period.” Pada fase ini, pemilik masih dapat memulihkan domain, namun biasanya dengan biaya pemulihan yang lebih tinggi.
  4. Pending Delete: Jika domain tidak pulih selama periode penebusan, maka domain akan masuk ke status “Pending Delete.”

Penting untuk diingat bahwa jika Anda berniat untuk terus menggunakan atau mempertahankan domain, sangat penting untuk memperpanjang registrasi domain sebelum atau selama periode grace period untuk menghindari risiko kehilangan domain tersebut.

Jika suatu domain telah mencapai status “Pending Delete,” besar kemungkinan Anda tidak akan bisa mendapatkannya kembali dan harus menunggu hingga domain tersebut diumumkan kembali untuk pendaftaran umum.

  1. Renewal Grace Period

Renewal Grace Period adalah periode tambahan yang diberikan setelah tanggal kadaluarsa, di mana pemilik domain masih memiliki kesempatan untuk memperpanjang registrasi domain dengan biaya normal, tanpa harus membayar biaya pemulihan yang lebih tinggi.

Periode tambahan ini biasanya berlangsung selama beberapa minggu setelah tanggal kadaluarsa domain, umumnya sekitar 30 hari, walaupun durasinya bisa berbeda-beda tergantung pada registrar yang digunakan.

Selama Renewal Grace Period, pemilik domain masih diperbolehkan untuk memperpanjang domain dengan biaya yang sama seperti biaya norma.

Selama periode ini, beberapa registrar mungkin akan menampilkan tampilan parkir di atas domain yang telah kadaluarsa.

Tampilan ini bisa mencakup iklan atau informasi terkait lainnya.

Namun, setelah Renewal Grace Period berakhir, domain dapat memasuki periode Redemption Period dengan biaya pemulihan yang lebih tinggi.

  1. Redemption Grace Period

Redemption Grace Period merupakan periode yang terjadi setelah berakhirnya Renewal Grace Period, di mana domain masih memiliki peluang untuk dipulihkan, namun dengan biaya pemulihan yang jauh lebih tinggi.

Periode ini berlangsung selama beberapa minggu, biasanya sekitar 30 hari, setelah Renewal Grace Period berakhir.

Saat berada dalam Redemption Grace Period, status domain akan berubah menjadi “Redemption Period.”

Pada saat ini, domain telah dihapus oleh registrar dan tidak lagi dapat diakses atau diarahkan ke halaman parkir.

Jika pemilik domain berkeinginan untuk memulihkan domain, mereka harus membayar biaya pemulihan yang signifikan, melebihi biaya perpanjangan normal.

Biaya ini dapat mencapai hingga 10 kali lipat dari biaya perpanjangan biasa.

Sangat penting untuk bertindak dengan cepat jika Anda ingin memulihkan domain selama Redemption Grace Period.

Jika Anda melewatkan periode ini, domain dapat beralih ke status “Pending Delete” dan akan kembali tersedia untuk pendaftaran oleh publik.

  1. Pending delete

Setelah periode Redemption Grace Period berakhir, dan jika pemilik domain tidak memutuskan untuk memulihkan domain, domain akan masuk ke status “Pending Delete.”

Pada tahap ini, domain sudah dihapus oleh registrar dan dalam persiapan untuk dilepaskan kembali ke umum.

Domain akan berada dalam status “Pending Delete” selama sekitar 5 hari. Pada hari ke-7, domain akan dapat didaftarkan ulang oleh siapa pun dengan harga normal.

Jika Anda ingin mendapatkan domain yang sudah masuk status “Pending Delete,” pastikan Anda memantau waktu dengan baik dan bersiap untuk bertindak cepat pada saat domain tersedia kembali untuk pendaftaran.

Layanan Domain Herza Cloud

Sampai pada tahap ini, Anda sekarang telah memahami macam-macam status domain yang sering muncul.

Jika Anda sudah memiliki satu atau lebih domain, penting untuk menjaga agar domain Anda tidak sampai kedaluwarsa.

Bagi Anda yang belum memiliki domain dan tertarik untuk menciptakan nama domain yang unik, jangan ragu untuk menghubungi Herza Cloud.

Kami menyediakan layanan nama domain dengan harga yang sangat terjangkau. Dengan mulai dari Rp 15.000 saja, Anda sudah dapat memiliki nama domain yang profesional untuk bisnis Anda.

Anda juga bisa memilih dari berbagai macam ekstensi domain yang kami sediakan, seperti .com, .net, .org, .id, .xyz, .top, .space, .site, dan masih banyak lainnya.

Oleh karena itu, mari segera berlangganan di Herza Cloud, terutama karena saat ini tengah ada promo domain murah dan penawaran sale yang menarik.

Jangan lewatkan kesempatan ini… Ayok, segera dapatkan promonya sekarang dan hubungi kami di sini!

Perbedaan CMS dan LMS? Ingat, Anda Harus Tahu Itu!

Perbedaan CMS dan LMS – Sebelumnya sudah kami bahas mengenai apa itu CMS dan apa itu LMS.

Meskipun keduanya memiliki kesamaan dalam hal manajemen konten, namun keduanya memiliki beberapa perbedaan yang mendasar.

Perbedaan mendasar antara CMS dan LMS terletak pada tujuan penggunaan dan fokusnya.

Fokus utama CMS adalah pada pengelolaan konten statis dan dinamis untuk situs web atau portal online.

Sedangkan LMS berfokus pada manajemen dan penyediaan konten pembelajaran.

Untuk lebih jelasnya terkait perbedaan CMS dan LMS, silahkan simak artikel di bawah ini sampai dengan selesai!

Pengertian CMS dan LMS

Pengertian CMS dan LMS
Pengertian CMS dan LMS

Hal yang paling mendasar, sebelum Anda mempelajari perbedaan CMS dan LMS adalah dengan mengetahui terlebih dahulu apa pengertian dari keduanya.

Apa itu CMS?

CMS singkatan dari “Content Management System” dalam bahasa Inggris atau “Sistem Manajemen Konten” dalam bahasa Indonesia.

Ini adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat, mengelola, mengedit, dan mengatur konten di sebuah situs web dengan cara yang lebih mudah dan efisien.

Dengan CMS, pengguna yang tidak memiliki pengetahuan tentang pemrograman web atau desain dapat membuat dan mengelola situs web tanpa harus menulis kode dari awal.

Sebaliknya, CMS menyediakan antarmuka visual yang memungkinkan pengguna untuk mengunggah teks, gambar, video, dan elemen lainnya ke situs web.

Pengguna juga dapat mengatur struktur halaman, mengubah tata letak, memilih templat, dan mengelola konten dengan mudah melalui panel administrasi.

Contoh beberapa CMS populer termasuk WordPress, Joomla, Drupal, dan Magento (untuk situs web e-commerce).

Setiap CMS memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing serta disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pengguna.

Apa itu LMS?

LMS adalah singkatan dari “Learning Management System” dalam bahasa Inggris atau “Sistem Manajemen Pembelajaran” dalam bahasa Indonesia.

Ini adalah perangkat lunak atau platform yang digunakan untuk mengelola, mengatur, dan menyediakan konten pembelajaran secara daring (online) atau melalui jaringan internal.

LMS dirancang untuk membantu institusi pendidikan, perusahaan, atau organisasi dalam mengatur dan menyampaikan kursus atau materi pembelajaran kepada peserta didik atau anggota melalui platform digital.

Terdapat beberapa fitur umum dalam LMS meliputi pengelolaan kursus, pendaftaran dan pengaturan peserta, pengiriman materi pembelajaran, interaksi dan kolaborasi, pelacakan kemajuan, penilaian dan ujian, serta pelaporan.

Contoh LMS populer termasuk Moodle, Blackboard, Canvas, dan Google Classroom.

LMS menjadi alat yang sangat berharga dalam pendidikan jarak jauh, pelatihan karyawan, pembelajaran sepanjang hayat, dan berbagai konteks di mana pembelajaran online dibutuhkan.

Kelebihan dan Kekurangan CMS dan LMS

Kelebihan dan Kekurangan CMS dan LMS
Kelebihan dan Kekurangan CMS dan LMS

Selain pengertian, Anda juga harus tahu kelebihan dan kekurangan dari masing-masing sistem manajemen konten ini.

Kelebihan dan Kekurangan CMS

CMS memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan, tergantung pada tujuan dan kebutuhan pengguna.

Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan umum dari menggunakan CMS:

Kelebihan CMS

  1. Kemudahan Penggunaan: CMS dirancang dengan antarmuka yang ramah pengguna, memungkinkan pengguna tanpa pengalaman teknis yang dalam untuk membuat dan mengelola situs web dengan mudah.
  2. Cepat dan Efisien: Penggunaan templat dan alat visual memungkinkan pembuatan situs web yang cepat dan efisien tanpa perlu menulis kode dari awal.
  3. Pemisahan Konten dan Desain: Konten dan desain situs terpisah, memungkinkan perubahan tata letak dan tampilan tanpa mengganggu konten.
  4. Fleksibilitas: Banyak CMS memiliki plugin dan ekstensi yang memperluas fungsionalitas situs, seperti galeri gambar, formulir, toko online, dan lain-lain.
  5. Kolaborasi: Tim dapat bekerja sama dalam mengelola konten dan mengatur hak akses berdasarkan peran masing-masing anggota.
  6. Pembaruan Konten Mudah: Mengubah dan memperbarui konten situs lebih mudah dengan antarmuka yang sederhana, tanpa harus menghubungi pengembang.

Kekurangan CMS

  1. Keterbatasan Kustomisasi: Terkadang, CMS memiliki batasan dalam kustomisasi tampilan dan fungsionalitas yang kompleks, terutama jika tidak ada pengetahuan pemrograman.
  2. Keamanan: Karena banyak orang menggunakan CMS yang sama, situs web yang dikembangkan dengan CMS rentan terhadap serangan jika tidak dikelola dengan baik dan tidak diperbarui secara teratur.
  3. Kinerja Terbatas: Situs web yang dibangun di atas CMS mungkin memiliki kinerja yang lebih lambat dibandingkan dengan situs web kustom yang dioptimalkan dengan baik.
  4. Ketergantungan pada Pengembang: Meskipun CMS dirancang untuk mengurangi ketergantungan pada pengembang, beberapa tugas kompleks mungkin memerlukan bantuan ahli.
  5. Biaya: Beberapa CMS gratis, tetapi biaya mungkin timbul dari biaya hosting, pengadaan tema atau plugin berbayar, dan pemeliharaan.
  6. Keterbatasan dalam Desain Unik: Terkadang, desain situs web yang sangat unik dan tidak biasa mungkin sulit dicapai dengan CMS tertentu.

Dalam memilih antara menggunakan CMS atau mengembangkan situs web kustom, sangat penting untuk mempertimbangkan tujuan, anggaran, tingkat keahlian, dan kompleksitas proyek Anda.

Baca juga: Macam-Macam CMS dan Keunggulannya! (herza.id)

Kelebihan dan Kekurangan LMS

Sama seperti CMS, LMS juga memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Kelebihan LMS

  1. Akses Pembelajaran Daring: LMS memungkinkan akses mudah ke materi pembelajaran dari mana saja dengan koneksi internet, memfasilitasi pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran mandiri.
  2. Pengaturan dan Pemantauan Pembelajaran: LMS memungkinkan instruktur atau pembuat konten untuk mengatur dan melacak kemajuan pembelajaran peserta, termasuk pengiriman tugas, ujian, dan diskusi.
  3. Kemudahan Kolaborasi: Platform ini mendukung interaksi dan kolaborasi antara peserta melalui fitur seperti forum diskusi dan ruang obrolan.
  4. Konsistensi Materi: Materi pembelajaran yang disediakan dalam LMS dapat diakses oleh semua peserta dengan konsistensi yang tinggi, memastikan bahwa semua peserta memiliki akses ke informasi yang sama.
  5. Pelaporan dan Analisis: LMS sering menyediakan alat pelaporan yang memungkinkan instruktur dan administrator untuk melacak dan menganalisis kinerja peserta serta efektivitas materi pembelajaran.
  6. Skalabilitas: LMS dapat dengan mudah disesuaikan dengan jumlah peserta yang berbeda-beda tanpa perlu mengubah struktur dasar platform.

Kekurangan LMS

  1. Ketergantungan Teknologi: Penggunaan LMS memerlukan akses internet yang stabil dan perangkat yang kompatibel, sehingga dapat menjadi masalah bagi mereka yang memiliki keterbatasan akses.
  2. Kurva Pembelajaran: Meskipun LMS dirancang untuk mudah digunakan, ada beberapa kurva pembelajaran terutama bagi pengajar atau peserta yang belum pernah menggunakan platform serupa sebelumnya.
  3. Keterbatasan Kreativitas: Beberapa LMS mungkin memiliki batasan dalam kustomisasi tampilan dan struktur pembelajaran yang unik, terutama jika pengguna tidak memiliki pengetahuan teknis.
  4. Biaya: Implementasi dan pemeliharaan LMS dapat melibatkan biaya, baik itu dalam bentuk lisensi perangkat lunak, pelatihan, atau dukungan teknis.
  5. Keamanan dan Privasi: Seperti halnya dengan platform online lainnya, keamanan data dan privasi peserta menjadi perhatian penting dalam penggunaan LMS.
  6. Keterbatasan Koneksi Antar Materi: Kadang-kadang, integrasi yang mulus antara berbagai jenis materi seperti video, teks, dan ujian mungkin memerlukan upaya teknis tambahan.

Perbedaan CMS dan LMS

Perbedaan CMS dan LMS
Perbedaan CMS dan LMS

CMS dan LMS adalah dua jenis platform yang memiliki tujuan dan fokus yang berbeda, meskipun keduanya memiliki kesamaan dalam hal manajemen konten.

Berikut adalah perbedaan antara CMS dan LMS:

NoPerbedaanCMSLMS
1Fokus UtamaFokus utama CMS adalah mengelola, membuat, dan mengatur konten pada sebuah situs web. CMS memungkinkan pengguna untuk membuat dan mengelola situs web dengan mudah tanpa harus memiliki pengetahuan mendalam tentang pemrograman atau desain web.LMS berfokus pada manajemen dan penyediaan konten pembelajaran. Ini dirancang khusus untuk mengelola kursus, materi pembelajaran, ujian, interaksi peserta, dan pelaporan dalam konteks pembelajaran daring.
2Tujuan PenggunaanDigunakan untuk membangun dan mengelola situs web, blog, atau portal online yang berisi berbagai jenis konten, termasuk teks, gambar, video, dan lainnya.Digunakan untuk menyediakan platform pembelajaran daring, baik untuk pendidikan formal (sekolah dan perguruan tinggi) maupun pelatihan perusahaan, dengan fokus pada interaksi dan pengalaman pembelajaran.
3Konten dan FungsionalitasMemungkinkan pengguna untuk mengelola dan menyajikan konten statis dan dinamis, serta menerapkan berbagai fitur dan fungsionalitas pada situs web, seperti formulir kontak, galeri gambar, dan lainnya.Mengelola dan mengatur konten pembelajaran seperti video, modul pembelajaran, ujian, diskusi, dan kuis. LMS juga sering memiliki fitur kolaborasi untuk interaksi antara peserta dan instruktur
4Jenis PenggunaDitujukan untuk pengguna yang ingin membuat dan mengelola situs web, termasuk individu, bisnis, organisasi, dan lainnya.Dirancang untuk pendidik, instruktur, dan administrator yang ingin menyediakan pengalaman pembelajaran daring kepada peserta didik atau anggota.
5Contoh PlatformWordPress, Joomla, Drupal, Wix, Squarespace.Moodle, Blackboard, Canvas, Google Classroom.
6Lingkup PenggunaanDapat digunakan untuk berbagai jenis situs web, termasuk blog, situs berita, toko online, portofolio, dan lainnya.Khusus digunakan untuk pembelajaran dan pelatihan online, berfokus pada pengalaman belajar dan keterlibatan peserta.

Kesimpulan

Perbedaan mendasar antara CMS dan LMS terletak pada tujuan penggunaan dan fokusnya.

Jika Anda ingin membuat situs web atau blog, CMS adalah pilihan yang tepat.

Namun, jika Anda ingin menyediakan pengalaman pembelajaran daring, LMS adalah solusi yang lebih sesuai.

Bagi Anda pengguna CMS WordPress, kami mengerti akan kebutuhan Anda atas WordPress Hosting, untuk itu Herza Cloud hadir untuk memenuhi Kebetuhan tersebut.

Server yang di konfigurasi khusus untuk WordPress Hosting, didukung dengan Platform terbaik seperti CloudLinux dan LiteSpeed Web Server menjadikan kami Web Hosting Ideal.

Anda juga perlu tahu bahwa LMS dapat bekerja dengan baik jika dibantu dengan layanan Hosting.

Penting untuk memilih layanan hosting yang sesuai dengan LMS Anda.

Jika Anda ingin kontrol lebih lanjut atas lingkungan server, Anda dapat mempertimbangkan menggunakan VPS.

Namun, jika Anda ingin skala fleksibel dan tidak ingin khawatir tentang manajemen fisik server, Anda dapat mempertimbangkan menggunakan Cloud Hosting.

Herza Cloud telah mempersiapkan kebutuhan hosting Anda, mulai dari shared hosting, VPS dan juga Cloud Hosting.

Seluruh jaringan Server dari Herza Cloud adalah 100% CLOUD ENVIRONMENT yang menjamin Konektivitas dan Kecepatan Loading Website Anda.

Silahkan cek kecepatan jaringan kami melalui Aplikasi SpeedTest.

Seluruh paket telah termasuk Imunify360 yang akan membantu Anda dalam hal keamanan dari Virus, Malware dan juga DDOS Protection.

Selain itu Server kami juga telah menggunakan LiteSpeed Web Server yang telah mensupport HTTP/3 QUIC dan juga LSCACHE.

Semua Paket VPS Linux Murah kami dengan Performa dan Teknologi Terkini, menggunakan 100% SSD dengan konfigurasi RAID 10 untuk keamanan data anda, generasi terkini dari Intel CPU dan 99,9% Garansi Uptime dan berlokasi di Data Center Indonesia.

Jadi tunggu apalagi? Yuk langsung Hubungi Kami di Sini

Cara Mempercepat Loading Website di WordPress, Ini Dia!

Loading Website– Kecepatan suatu website menjadi sesuatu yang benar-benar perlu diperhatikan.

Pasalnya, website yang lemot, tentu saja mudah sekali ditinggalkan banyak orang. 

Anda bisa bayangkan , jika Anda mengunjungi suatu website, namun Anda diminta untuk menunggu dalam waktu yang lama untuk sebuah loading website yang sangat lemot.

Jika hal tersebut terjadi, tentu saja waktu berharga Anda akan terbuang sia-sia, bukan?

Oleh karena itu, lebih baik Anda memilih alternatif website lain untuk memenuhi apa yang Anda butuhkan.

Jika sudah seperti ini, akibatnya, website Anda akan sepi pengunjung.

Apalagi, jika Anda memiliki website yang tujuannya untuk berbisnis online. Siapapun yang menggunakan website untuk bisnis,  loading menjadi hal yang sangat potensial untuk menarik pembeli.

Artinya, ketika loading cepat, pengunjung/pembeli akan nyaman berlama-lama di website Anda, sehingga mereka tidak lagi ragu membeli produk yang Anda tawarkan.

Untuk Itu, kecepatan loading sangat berpengaruh pada penjualan bisnis Anda.

Maka, artikel ini akan berfokus pada cara mempercepat loading website di WordPress.

Mulai dari alasan mengapa perlu mempercepat loading website, penyebab website lambat dan 8 cara mempercepat loading website Anda!

Alasan Perlu Mempercepat Loading Website

Tahukah Anda, kecepatan loading suatu website adalah salah satu faktor pengaruh mesin pencari (Google) dalam me-rangking suatu website?

Artinya, dalam me-ranking website-website terbaik yang dinilai Google, faktor kecepatan menjadi menjadi pengaruh yang cukup signifikan.

Jadi, jika website Anda memiliki kecepatan yang tinggi, Google akan merangking website Anda berada di mesin pencarian teratas. 

Sebaliknya, jika website Anda lemot, Google akan me-ranking website Anda berada di mesin pencarian terbawah.

Akan tetapi, baru-baru ini Google mengumumkan bahwa dalam me-rangking suatu website, Google menilai berdasarkan user experience (pengalaman pengguna) dari suatu website.

Nah tentu saja, pengalaman pengguna yang nyaman dan menyenangkan balik lagi pada kecepatan loading sebuah website tersebut.

Apalagi jika dalam hal kecepatannya buruk, Anda akan cenderung meninggalkan apapun yang membuat Anda kesal dan lama menunggu.

Untuk itu, balik lagi, bahwa kecepatan loading website selalu menjadi “kunci” keandalan sebuah website.

Berikut akibat website loading yang lemot, yaitu :

  1. Pengalaman pengguna yang buruk
  2. Bounce Rate yang tinggi (penurunan pengunjung pada website)
  3. Penurunan penjualan (jika Anda menggunakan website untuk berbisnis)
  4. Dampak pada SEO
  5. Anggapan kesan kurang profesional dan tidak cermat dalam merancang website
  6. Kalah dalam persaingan

Dari penjelasan di atas, bisa kita simpulkan bahwa sepenting itu kecepatan loading suatu website. Semakin cepat loading tersebut,  semakin baik keandalan website Anda.   

Untuk itu, sebelum Anda meng-hosting suatu website, pastikan terlebih dahulu seperti apa penyedia hosting yang Anda gunakan.

Khususnya, memperhatikan SLA (Service Level agreement) atau standar kualitas layanan, seperti waktu respons, waktu pemulihan, ketersediaan sistem, dan lain-lain.

Di Herza Cloud, kami memberikan layanan SLA sebesar 99,5%.

Faktor Penyebab Website Lambat

faktor penyebab website lemot

Nah, jika Anda merasakan website Anda melambat, kenali beberapa faktor penyebabnya, antara lain :

1. Web Server

Faktor utama yang dapat menyebabkan kecepatan loading lambat pada sebuah website ialah pengaruh dari kinerja web server.

Web Server adalah tempat di mana situs web Anda di-hosting.

Nah, mengapa web server berpengaruh pada kecepatan loading?

Karena misalnya, ketika penggunjung mengakses website Anda, browser mereka mengirim permintaan ke web server untuk mengambil konten halaman.

Jika web server tidak responsif atau mengalami beban yang berat, waktu yang dibutuhkan untuk merespons permintaan pengguna dapat mempengaruhi waktu loading, sehingga terjadi lah kecepatan loading yang lemot.

Untuk itu, pastikan penyedia hosting Anda memberikan jaminan konektivitas internet yang tinggi.

2. Terlalu Banyak Iklan di Website

Faktor kedua yang menyebabkan website Anda lemot ialah terlalu banyak iklan di website. Memasang iklan mungkin bisa menguntungkan Anda, akan tetapi disamping itu Anda perlu mempertimbangkan pengaruh lain.

Pasalnya, setiap iklan memerlukan permintaan HTTP tambahan untuk diunduh, termasuk gambar, skrip, dan sumber daya lainnya. Dari setiap iklan tersebut memerlukan waktu untuk diunduh dan dimuat.

Oleh karena itu, jika terlalu banyak iklan di website, waktu pemuatan akan terpengaruh. Sehingga kecepatan loading website Anda akan melemah. 

3. Ukuran Data Base Terlalu Berat

Database digunakan untuk menyimpan berbagai data yang berkaitan dengan website, seperti username, password, posting, komentar, kategori posting, dan plugin.

Nah jika data terlalu banyak, database akan kewalahan dan ini berpengaruh pada kecepatan loading website Anda.

Untuk itu, agar hal ini bisa dihindari,  pastikan Anda rajin mengecek beberapa file data yang sudah masuk trash atau beberapa tema dan plugin yang sudah dinonaktifkan.

4. Tema yang Berat

Memilih tema yang “berat” dengan banyak elemen visual mungkin terlihat menarik, tetapi seiring dengan kompleksitas tersebut juga akan mendatangkan risiko penurunan kecepatan loading.

Tema yang memiliki banyak elemen visual kompleks seperti slider besar, gambar berukuran besar, atau animasi rumit dapat memperlambat loading website.

Pengunjung cenderung tidak sabar menunggu lama, terutama di perangkat mobile dengan koneksi internet yang lebih lambat.

Untuk itu, pastikan Anda memilih tema yang ringan atau paling tidak sesuai dengan tema yang Anda butuhkan saja.

5. Terlalu Banyak Plugin

Jika Anda menggunakan terlalu banyak plugin, Anda harus bersiap dengan beberapa pengaruh yang diakibatkannya.

Setiap plugin yang Anda pasang memakan sumber daya, termasuk CPU, memori, dan bandwidth server. Nah, jika terlalu banyak plugin aktif, performa website dapat terpengaruh secara negatif.

Untuk itu, pastikan Anda menggunakan Plugin sesuai dengan yang Anda butuhkan.

Baca Juga! Apa Itu Plugin?

Cara Cek Kecepatan Website Menggunakan Alat Gratis

Kabar baiknya, Anda tidak perlu lagi kuatir jika penasaran untuk mengecek kecepatan website Anda.

Beberapa tool gratis bisa Anda manfaatkan untuk mengetahui jawabannya.

Salah satu tool nya tersebut ialah untuk ialah Pingdom.

piingdom tools untuk mengecek kecepatan loading website

Selain tool ini gratis, penggunaannya pun cukup mudah. Anda bisa langsung mengunjungi website Pingdom, kemudian Anda akan melihat dua kolom putih, kiri dan kanan.

Di kolom sebelah kiri, Anda bisa mengetikan URL website yang Anda ingin tahu kecepatannya. Kemudian, di kolom sebelah kanan untuk menentukan lokasi tes kecepatan.

kecepatan  loading website

Mengenai lokasinya, Anda bisa memilih lokasi yang paling dekat ya. Jika beberapa langkah di atas sudah dilakukan, Anda bisa mengkilik tombol hijau “Start Test”. Hasilnya akan muncul dalam hitungan detik.

Akan tetapi, tool ini belum sepenuhnya akurat. Hasil yang disajikannya pun bisa berubah, walaupun Anda tidak melakukan apa-apa lagi terhadap website.

Cara Mempercepat Loading Website Anda

Beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mempercepat loading website, yaitu :

Optimasi Gambar

Langkah pertama yang bisa Anda lakukan ialah dengan optimasi gambar. Beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk melakukan optimasi gambar, antara lain :

  1. Pilihlah format gambar yang tepat
  2. Pilihlah tingkat kompresi yang tepat
  3. Pertimbangkan untuk mengubah resolusi dan dimensi gambar agar sesuai dengan tampilan di halaman web
  4. Pertimbangkan untuk mengubah resolusi dan dimensi gambar agar sesuai dengan tampilan di halaman web

Pilih Hosting yang Cepat

Pemilihan penyedia hosting yang tepat memiliki dampak besar pada kinerja dan kecepatan web server.

Namun, sebelum itu Anda juga perlu memahami jenis layanan hosting berdasarkan apa yang Anda butuhkan. Karena hosting juga bermacam-macam sesuai bagaimana kebutuhan s pengguna.

Ada 8 jenis hosting & Perbedaannya, jadi, utamakan jangan sampai Anda salah pilih.

Selain mengetahui lebih dulu beberapa jenisnya, Anda juga harus paham bagaimana kriteria memilih penyedia hosting yang baik. Sehingga, beberapa masalah bisa dicegah sedini mungkin.

Manfaatkan CDN (Content Delivery Network)

Langkah ketiga yang bisa Anda lakukan ialah dengan memanfaatkan CDN (content delivery network).

CDN adalah infrastruktur distribusi konten yang dirancang untuk mengirimkan data, seperti halaman web, gambar, video, dan berbagai jenis konten digital lainnya, dengan lebih efisien dan cepat kepada pengguna akhir.

Nah, dengan memanfaatkan CDN ini, akan mempercepat waktu pemuatan website Anda dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik.

Sebab CDN dapat mengarahkan pengguna ke server yang lebih dekat secara geografis. Selain itu, CDN juga akan mengurangi jarak fisik antara pengguna dan server.

Hal itulah yang dapat mengurangi latensi (waktu tunda) dalam mengambil konten yang akan mempercepat waktu pemuatan halaman.

Baca Juga! Apa Itu CDN?

Membatasi Jumlah Postingan di Halaman Utama

Langkah lain yang bisa Anda lakukan  ialah dengan  membatasi jumlah postingan di halaman utama.

Dengan mengurangi jumlah postingan yang dimuat secara otomatis, Anda dapat mengurangi beban pada halaman utama dan mempercepat waktu pemuatan.

Berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan, ialah :

  1. Masuk ke Dashboard WordPress: Buka dashboard admin WordPress Anda dengan masuk menggunakan akun administrator.
  2. Buka Pengaturan Bacaan (Settings > Reading): Di panel kiri dashboard, cari dan klik “Settings” (Pengaturan) dan pilih “Reading” (Bacaan).
  3. Atur Jumlah Postingan yang Ditampilkan: Di halaman Pengaturan Bacaan, Anda akan menemukan opsi yang memungkinkan Anda untuk mengatur berapa banyak postingan yang akan ditampilkan pada halaman utama. Anda dapat mengatur jumlah postingan untuk “Blog pages show at most” atau “Syndication feeds show the most recent” tergantung pada preferensi Anda.
  4. Simpan Perubahan: Setelah Anda mengatur jumlah postingan yang diinginkan, jangan lupa untuk mengklik tombol “Save Changes” (Simpan Perubahan) di bagian bawah halaman.

Pilih Tema yang Ringan

Langkah lain yang bisa Anda lakukan ialah dengan memilih tema yang ringan.

Tema dengan banyak elemen kompleks atau animasi yang banyak akan memperlambat loading.

Untuk itu, Anda bisa memilih tema minimalis  dengan desain yang bersih dan sederhana dan cenderung memiliki kode yang lebih ringan. Karena hal itu dapat membantul pada kecepatan loading yang lebih baik.

Nonaktifkan Plugin yang tidak diperlukan

Penggunaan terlalu banyak plugin yang aktif pada website dapat secara signifikan mempengaruhi kinerja dan kecepatan loading, untuk itu salah satu cara yang bisa Anda lakukan ialah dengan cara menonaktifkan Plugin yang tidak diperlukan.

Aktifkan Caching

Caching adalah proses menyimpan salinan data yang sering diakses, seperti halaman web, gambar, skrip, atau data lainnya di tempat yang lebih dekat dengan pengguna, seperti di perangkat Anda atau di server yang terletak di lokasi geografis yang lebih dekat.

Nah, tujuan caching ini adalah mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengambil data dari server utama, karena data tersebut sudah ada dalam penyimpanan sementara.

Untuk itu, cara yang bisa Anda lakukan ialah untuk meningkatkan kecepatan loading website ialah dengan aktifkan caching agar kecepatan loading website Anda stabil.

Lakukan Leverage Browser Caching

Leverage browser caching adalah teknik yang digunakan untuk mengoptimalkan waktu pemuatan halaman website dengan memanfaatkan fitur penyimpanan sementara pada browser pengunjung.

Ketika seseorang mengunjungi sebuah halaman web, browsernya akan mengunduh berbagai jenis sumber daya seperti gambar, skrip JavaScript, file CSS, dan lain-lain dari server.

Namun, jika sumber daya tersebut memiliki pengaturan cache yang sesuai, browser akan menyimpan salinan sumber daya tersebut di dalam cache lokalnya.

Hal Ini berarti ketika pengunjung kembali ke halaman yang sama, browser tidak perlu mengunduh ulang sumber daya yang sama dari server, melainkan dapat memuatnya dari cache lokal.

Untuk melakukan leverage browser caching, Anda  bisa buka file .htaccess. kemudian, masukan kode di bawah ini.

## EXPIRES CACHING ##

<IfModule mod_expires.c>

ExpiresActive On

ExpiresByType image/jpg “access 1 year”

ExpiresByType image/jpeg “access 1 year”

ExpiresByType image/gif “access 1 year”

ExpiresByType image/png “access 1 year”

ExpiresByType text/css “access 1 month”

ExpiresByType application/pdf “access 1 month”

ExpiresByType text/x–javascript “access 1 month”

ExpiresByType application/x–shockwave–flash “access 1 month”

ExpiresByType image/x–icon “access 1 year”

ExpiresDefault “access 1 month”

</IfModule>

## EXPIRES CACHING ##

Kode di atas bisa Anda ubah sesuai durasi yang Anda inginkan, misalnya “access x year/month.”

Update WordPress secara berkala

Langkah yang bisa Anda lakukan selanjutnya ialah dengan melakukan pembaruan/update WordPress secara berkala.

Setiap pembaruan CMS (Content management system) biasanya mencakup perbaikan performa, pengoptimalan kode, dan efisiensi yang lebih baik.

Oleh karena itu, jika WordPress Anda dilakukan pembaharuan secara berkala , website Anda akan memperoleh peningkatan kecepatan dan kinerja keseluruhan.

Beberapa cara lain pemeliharaan yang bisa Anda lakukan, ialah :

  1. Pembaruan rutin
  2. Backup berkala
  3. Pembersihan database seperti menghapus revisi postingan lama dan menghapus komentar-komentar spam

Baca Juga! Apa Itu Conten Management System (CMS)?

Mempercepat Loading Website Mobile vs Desktop: Mana yang Perlu Didahulukan?

cara mempercepat kecepatan loading website

Ketika mempertimbangkan antara mempercepat loading website untuk perangkat mobile dan desktop, sebenarnya keduanya sama-sama penting.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, fokus pada pengalaman pengguna di perangkat mobile ternyata semakin meningkat. Hal ini karena penggunaan perangkat mobile dalam mengakses internet terus berkembang dan mengalahkan penggunaan desktop.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa perlu mempercepat loading website untuk kedua perangkat:

Perangkat Mobile:

  1. Jumlah Pengguna: Banyak pengguna internet lebih sering menggunakan perangkat mobile ketimbang desktop, terutama saat mereka dalam perjalanan atau ketika mereka mencari informasi dengan cepat.
  2. Pentingnya Pengalaman Pengguna: Pengguna perangkat mobile memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap kecepatan dan responsivitas. Website yang lambat di perangkat mobile dapat menyebabkan pengunjung meninggalkan situs dengan cepat.
  3. SEO Mobile: Google dan mesin pencari lainnya semakin menekankan pengalaman pengguna di perangkat mobile dalam peringkat pencarian. Kecepatan loading yang baik dapat mempengaruhi peringkat SEO.
  4. Kecepatan Jaringan: Koneksi internet di perangkat mobile mungkin lebih lambat atau tidak stabil dibandingkan dengan koneksi di desktop. Mempercepat loading website di perangkat mobile dapat mengatasi keterbatasan ini.

Desktop:

  1. Pengalaman Pengguna: Meskipun penggunaan perangkat mobile meningkat, banyak pengguna masih mengakses website melalui desktop. Memastikan pengalaman yang baik di desktop juga penting untuk menjaga pengunjung tetap terlibat.
  2. Kompleksitas Konten: Beberapa website mungkin memiliki konten yang lebih kompleks atau fitur yang lebih canggih yang lebih cocok untuk ditampilkan pada layar yang lebih besar seperti desktop.
  3. Kecepatan Internet Lebih Cepat: Secara umum, koneksi internet di desktop cenderung lebih cepat dan stabil daripada di perangkat mobile. Namun, ini tidak selalu berlaku untuk semua pengguna.

Secara keseluruhan, saran terbaik adalah memprioritaskan pengalaman pengguna di kedua jenis perangkat. Mempercepat loading website di perangkat mobile dan desktop adalah upaya yang harus dijalankan secara bersamaan.

Cara Mempercepat Loading Website Mobile-Friendly

Jika website Anda belum mobile Friendly, beberapa tips yang bisa kami rekomendasikan untuk Anda, seperti :

Manfaatkan AMP (Accelerated Mobile Pages)

Tips pertama ialah manfaatkan AMP atau Accelerated Mobile Pages .

Google AMP adalah proyek yang dirancang untuk membuat halaman web mobile lebih cepat dengan menggunakan versi yang lebih ringkas dan dioptimalkan dari HTML.

Dengan mengadopsi teknologi AMP, Anda dapat mempercepat waktu pemuatan halaman di perangkat mobile.

Namun, penting untuk diingat juga bahwa penerapan AMP mungkin memerlukan beberapa perubahan pada tampilan dan fungsionalitas halaman. Untuk itu, Anda perlu mempertimbangkannya dengan baik.

Install Tema yang Responsif

Tips kedua ialah dengan instal tema yang responsif.

Memilih dan menginstal tema responsif sangat penting untuk memastikan website Anda tampil dengan baik di berbagai ukuran layar perangkat mobile.

Tema responsif akan menyesuaikan tata letak dan tampilan konten secara otomatis, sehingga pengunjung dapat dengan mudah membaca dan berinteraksi dengan website, tanpa harus melakukan zoom atau menggeser horizontal.

Hindari Pop-Up

Tips ketiga yaitu menghindari Pop-up. Pop-up dapat mengganggu pengalaman pengguna, terutama di perangkat mobile dengan layar yang lebih kecil serta tidak relevan atau sulit ditutup dapat menghambat akses ke konten utama.

Jika Anda menggunakan pop-up, pastikan mereka tidak mengganggu dan mudah untuk ditutup. Untuk itu, sebaiknya, pertimbangkan untuk membatasi penggunaan pop-up di perangkat mobile.

Tampilkan Menu yang Simpel

Tips terakhir ialah dengan menampilkan menu yang simple.

Dengan menampilkan menu yang simple/sederhana, mudah dinavigasi, dan tidak mengganggu konten utama, Anda dapat memberikan pengalaman navigasi yang baik bagi pengunjung Anda, terutama pada perangkat mobile.

Hal tersebut akan membantu pengunjung dengan cepat menemukan informasi yang mereka cari dan menjaga mereka tetap terlibat dengan konten Anda.

Siap Mempercepat Loading Website?

Setelah menyimak pembahasan rinci mengenai hal-hal terkait kecepatan loading website, sekarang Anda bisa simpulkan dengan beberapa poin penting jika kecepatan loading website Anda cepat, ialah :

  1. Peningkatan peringkat SEO
  2. Peningkatan jualan dari website
  3. Meningkatkan reputasi bisnis
  4. Pengalaman pengguna yang baik

Tapi jangan lupa juga bahwa memilih penyedia layanan hosting dengan kecepatan loading yang tinggi adalah kunci website Anda bisa diandalkan.

Anda harus jeli melihat jaminan konektivitas internet yang ditawarkan oleh penyedia hosting Anda, karena lebih baik mencegah dari pada mengobati bukan?

WordPress Hosting Herza Cloud telah didukung dengan Platform terbaik seperti CloudLinux dan LiteSpeed Web Server menjadikan kami Web Hosting Ideal. Serta Di Herza Cloud, kami memberikan layanan SLA sebesar 99,5%.

Dengan berlangganan hosting di Herza Cloud, Anda akan menikmati beberapa kelebihan yang ditawarkan.

Fitur-fitur WordPress Hosting Herza
Fitur-fitur WordPress Hosting Herza

Apa itu Plugin? Pengertian dan Fungsi Plugin!

Apa itu Plugin? – Mungkin sebagian dari Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah plugin, karena pernah menambahkan fitur tertentu untuk meningkatkan fungsionalitas website Anda.

Namun apakah anda tahu apa itu plugin dan bagaimana fungsinya?

Eitssss jangan khawatir, karena dalam artikel ini kami akan memberikan penjelasan terkait apa itu plugin WordPress, fungsinya, serta hal-hal yang berkaitan dengan plugin.

Berikut Penjelasannya!

Baca juga: 10+ Cara Membuat Website Profesional Tanpa Ribet!

Apa itu Plugin WordPress?

Apa itu Plugin?
Apa itu Plugin?

Plugin adalah ekstensi tambahan yang digunakan untuk menambahkan fitur atau fungsi khusus pada suatu program atau website tanpa harus mengubah kode inti dari program tersebut.

WordPress, sebagai platform manajemen konten yang populer, memberikan kemudahan kepada pengguna untuk menginstal dan menggunakan berbagai plugin untuk memperluas fungsional pada situs web mereka.

Plugin WordPress dapat melakukan berbagai hal, seperti menambahkan fitur SEO, membuat formulir kontak, meningkatkan keamanan, mengintegrasikan dengan platform media sosial, membuat galeri gambar, dan banyak lagi.

Ada ribuan opsi plugin yang tersedia untuk WordPress, baik yang dapat diunduh secara gratis dari direktori plugin resmi WordPress maupun yang dapat dibeli dari toko-toko online.

Memilih plugin yang sesuai untuk website Anda adalah langkah penting untuk mengoptimalkan fungsi situs dan meningkatkan pengalaman pengguna.

Namun, penting juga untuk memilih plugin yang andal dan berkualitas, serta menghindari penggunaan plugin yang berlebihan karena dapat memperlambat kinerja situs.

Baca juga: Panduan Penggunaan WordPress: Tips dan Trik Terbaik?

Fungsi Plugin

Setelah mengetahui apa itu plugin, Anda juga harus tahu fungsi dari plugin untuk situs website Anda.

Plugin WordPress memiliki peran yang penting dalam mengubah dan meningkatkan kemampuan situs tanpa harus merubah kode inti secara langsung.

Dengan menggunakan plugin, pengguna bisa mengakses dan menerapkan berbagai fitur khusus tanpa memerlukan pengetahuan mendalam tentang pemrograman.

Berikut adalah beberapa contoh plugin WordPress, diantaranya adalah:

  1. WooCommerce : Plugin ini memungkinkan pengguna untuk mengubah situs WordPress biasa menjadi toko online yang lengkap dengan fitur seperti pengelolaan produk, keranjang belanja, dan sistem pembayaran.
  2. Bookly: Ini adalah plugin reservasi online yang memungkinkan bisnis atau profesional untuk mengelola janji dan reservasi dengan mudah melalui situs web mereka.
  3. Envira Gallery: Sebuah plugin yang dirancang khusus untuk para fotografer dan seniman yang ingin memamerkan portofolio gambar mereka dengan tata letak yang menarik dan responsif.
  4. WPSmush: Plugin ini membantu mengompresi gambar di situs web Anda sehingga mengurangi ukuran file dan mempercepat waktu muat halaman.
  5. W3 Total Cache: Plugin caching yang membantu meningkatkan kinerja situs dengan menyimpan salinan halaman yang di-generate sebelumnya, sehingga mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memuat konten.
  6. WordFence: Sebuah plugin keamanan yang membantu melindungi situs WordPress Anda dari ancaman seperti serangan malware, brute force, dan serangan keamanan lainnya.

Dengan berbagai jenis plugin ini, pengguna WordPress dapat dengan mudah menyesuaikan situs mereka sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang berbeda.

Namun, penting untuk selalu mengelola dan memilih plugin dengan bijak, serta memastikan mereka kompatibel dengan versi WordPress yang sedang Anda gunakan.

Baca juga: Mengoptimalkan Pengguanaan Website Mobile Friendly

Pertanyaan Umum seputar Plugin WordPress

Mungkin beberapa dari Anda memiliki sebuah pertanyaan yang terkait dengan plugin WordPress.

Berikut ini beberapa pertanyaan dan jawaban yang sering ditanyakan terkait dengan tool ini, diantaranya:

Di mana saya bisa download plugin WordPress?

WordPress.org: Plugins
WordPress.org: Plugins

Anda bisa mengunduh plugin WordPress dari beberapa sumber yang berbeda. Berikut adalah beberapa tempat yang dapat Anda gunakan untuk mendapatkan plugin WordPress:

  1. Direktori Plugin Resmi WordPress (WordPress.org): Ini adalah sumber resmi dan aman untuk mengunduh plugin WordPress.
    Kunjungi situs web WordPress.org, lalu navigasi ke bagian “Plugins” di menu dan pilih “Add New”.
    Di sini Anda dapat mencari, menjelajahi, dan menginstal ribuan plugin gratis.
  1. Marketplace WordPress Premium:
    1. CodeCanyon: Marketplace dari Envato yang menawarkan berbagai plugin premium dengan fitur canggih.
    2. MOJO Marketplace: Marketplace yang menyediakan berbagai tema dan plugin premium untuk WordPress.
    3. Creative Market: Tempat lain yang menawarkan plugin premium untuk WordPress serta berbagai sumber daya kreatif.
  2. Situs Web Pengembang: Beberapa pengembang plugin juga menawarkan produk mereka melalui situs web mereka sendiri.
    Pastikan untuk memeriksa reputasi pengembang dan ulasan dari pengguna sebelum mengunduh dari sumber ini.
  1. Forum dan Komunitas WordPress: Terkadang, anggota komunitas WordPress akan berbagi plugin yang mereka buat atau merekomendasikan di forum atau grup komunitas.
  2. Newsletter dan Blog: Banyak pengembang dan ahli WordPress memiliki blog atau newsletter yang berisi informasi tentang plugin terbaru atau rekomendasi plugin.

Pastikan untuk selalu berhati-hati dan mengunduh plugin hanya dari sumber yang terpercaya dan diakui.

Jika Anda tidak yakin tentang keamanan atau keandalan suatu sumber, lebih baik hindari dan gunakan sumber yang sudah diuji dan terpercaya seperti direktori plugin resmi WordPress.

Sebelum menginstal plugin apa pun, selalu lakukan riset terlebih dahulu dan pastikan bahwa plugin tersebut kompatibel dengan versi WordPress yang Anda gunakan.

Versi gratis vs premium pilih yang mana?

Pilihan antara versi gratis dan versi premium dari plugin WordPress tergantung pada kebutuhan dan tujuan Anda.

Berikut adalah beberapa pertimbangan untuk membantu Anda memilih antara keduanya:

Versi Gratis:

  1. Gratis : Tentu saja, yang paling menonjol adalah tidak ada biaya untuk menggunakan versi gratis.
    Ini sangat baik jika Anda memiliki anggaran terbatas atau hanya membutuhkan fitur dasar.
  1. Keamanan: Plugin dari direktori resmi WordPress telah melewati proses pengawasan yang ketat untuk meminimalkan risiko dari konten berbahaya.
  2. Pembaruan Reguler: Plugin gratis dari direktori WordPress biasanya diperbarui secara berkala untuk memperbaiki bug dan menjaga kompatibilitas dengan versi WordPress terbaru.
  3. Fungsi Dasar: Banyak plugin gratis menyediakan fitur dasar yang cukup untuk kebutuhan kebanyakan situs.
  4. Komunitas Dukungan: Karena banyak pengguna menggunakan plugin gratis, ada kemungkinan besar ada dukungan komunitas yang dapat membantu jika Anda menghadapi masalah.

Versi Premium:

  1. Fitur Lanjutan: Plugin premium seringkali menyediakan fitur lebih canggih dan lengkap dibandingkan dengan versi gratis.
  2. Dukungan Teknis: Sebagian besar plugin premium akan menawarkan dukungan teknis langsung dari pengembangnya jika Anda menghadapi masalah atau butuh bantuan.
  3. Keamanan: Kualitas dan keamanan plugin premium umumnya lebih diawasi dan ditingkatkan secara lebih serius daripada plugin gratis.
  4. Pembaruan Teratur: Plugin premium juga dijaga agar tetap kompatibel dengan versi WordPress terbaru dan akan mendapatkan pembaruan rutin.
  5. Kustomisasi Lebih Lanjut: Jika Anda memiliki kebutuhan yang lebih spesifik dan ingin menyesuaikan fitur plugin sesuai keinginan, plugin premium sering memiliki opsi kustomisasi yang lebih luas.

Jika fitur yang disediakan oleh versi gratis sudah memenuhi kebutuhan Anda, tidak ada alasan untuk membayar untuk versi premium.

Namun, jika Anda membutuhkan fitur-fitur lanjutan, dukungan teknis yang lebih baik, dan fitur kustomisasi yang lebih luas, maka versi premium mungkin lebih sesuai.

Sebelum memutuskan, pastikan untuk membaca ulasan, memeriksa reputasi pengembang, dan memastikan bahwa plugin tersebut benar-benar relevan dengan tujuan dan kebutuhan situs Anda.

Apa saja persiapan untuk menginstalnya?

Sebelum menginstal plugin WordPress, ada beberapa persiapan yang sebaiknya Anda lakukan untuk memastikan proses instalasi berjalan lancar dan tanpa masalah.

Berikut adalah langkah-langkah persiapan yang disarankan:

  1. Backup Situs: Sebelum menginstal plugin apa pun, penting untuk melakukan backup lengkap situs Anda.
    Ini akan memberi Anda cadangan yang dapat dikembalikan jika terjadi masalah selama proses instalasi atau jika plugin menyebabkan konflik atau masalah lainnya.
  1. Pemahaman Kebutuhan: Pastikan Anda memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang Anda inginkan dari plugin yang akan diinstal.
    Apakah Anda mencari fitur khusus, meningkatkan kinerja, atau menambahkan fungsi tertentu?
  1. Verifikasi Kompatibilitas: Pastikan plugin yang akan Anda instal kompatibel dengan versi WordPress yang Anda gunakan.
    Pada halaman detail plugin, Anda dapat melihat informasi tentang versi WordPress yang didukung.
  1. Cari Ulasan dan Reputasi: Sebelum menginstal, cari tahu tentang reputasi plugin dan pengembangnya.
    Baca ulasan dari pengguna lain dan pastikan bahwa plugin tersebut memiliki ulasan positif dan pengguna yang puas.
  1. Periksa Changelog dan Pembaruan: Lihat changelog (catatan perubahan) dari plugin untuk memastikan bahwa plugin tersebut diperbarui secara berkala.
    Pembaruan reguler adalah tanda bahwa plugin tersebut masih dijaga dengan baik.
  1. Hapus Plugin Lama: Jika Anda mengganti plugin dengan yang baru, pastikan untuk menghapus plugin lama yang tidak diperlukan lagi.
    Ini membantu menghindari konflik dan kerumitan yang tidak perlu.
  1. Pastikan Koneksi Internet Stabil: Proses mengunduh dan menginstal plugin memerlukan koneksi internet yang stabil. Pastikan koneksi Anda baik sebelum memulai.
  2. Dokumentasi dan Panduan: Jika plugin memiliki dokumen atau panduan pengguna, baca dengan seksama sebelum menginstal.
    Ini akan membantu Anda memahami bagaimana mengatur dan menggunakan plugin dengan benar.
  1. Matikan Cache dan CDN: Jika Anda menggunakan layanan caching atau CDN (Content Delivery Network), pastikan untuk mematikannya sementara selama proses instalasi, karena kadang-kadang hal ini dapat menyebabkan masalah yang tidak diinginkan.
  2. Cek Kembali Setelah Instalasi: Setelah Anda menginstal plugin, periksa situs Anda dengan cermat untuk memastikan bahwa semuanya berjalan dengan baik dan tidak ada masalah yang muncul.

Ingatlah bahwa setiap plugin memiliki fitur dan konfigurasi yang berbeda, jadi pastikan Anda membaca petunjuk instalasi dan dokumentasi yang disediakan oleh pengembang plugin.

Dengan melakukan persiapan yang baik, Anda dapat mengurangi risiko masalah dan memastikan pengalaman instalasi yang lancar.

Mengapa saya tidak bisa mengaktifkannya di WordPress?

Ada beberapa alasan yang mungkin menyebabkan Anda tidak dapat mengaktifkan plugin di WordPress.

Berikut beberapa hal yang perlu diperiksa jika Anda mengalami masalah ini:

  1. Tidak Kompatibel dengan Versi WordPress: Beberapa plugin mungkin tidak kompatibel dengan versi WordPress yang Anda gunakan.
    Pastikan plugin yang Anda instal mendukung versi WordPress Anda.
  1. Kebutuhan PHP atau Versi PHP Tidak Memadai: Beberapa plugin memerlukan versi PHP tertentu untuk berfungsi.
    Periksa persyaratan plugin dan pastikan bahwa versi PHP Anda sesuai.
  1. Kebutuhan Ekstensi PHP Tidak Terpenuhi: Beberapa plugin memerlukan ekstensi PHP khusus. Pastikan ekstensi yang dibutuhkan diaktifkan di server hosting Anda.
  2. Kapasitas Hosting Tidak Cukup: Jika hosting Anda memiliki batasan pada sumber daya seperti CPU atau memori, instalasi plugin yang berat dapat mengakibatkan masalah.
    Pertimbangkan untuk menghubungi penyedia hosting Anda untuk memastikan kapasitas hosting cukup.
  1. Konflik dengan Plugin atau Tema Lain: Terkadang, ada konflik antara plugin atau tema lain yang dapat mencegah plugin diaktifkan.
    Cobalah menonaktifkan plugin lain satu per satu dan periksa apakah plugin yang bermasalah dapat diaktifkan.
  1. Pembatasan Akses: Beberapa pengaturan hosting atau keamanan mungkin membatasi kemampuan Anda untuk mengaktifkan plugin.
    Pastikan bahwa Anda memiliki izin yang diperlukan untuk mengelola plugin.
  1. Kesalahan Unduh atau Instalasi: Mungkin ada masalah saat mengunduh atau menginstal plugin. Cobalah menghapus dan menginstal ulang plugin tersebut.
  2. Batasi Jumlah Plugin: Terlalu banyak plugin aktif pada suatu waktu dapat menyebabkan masalah.
    Pertimbangkan untuk meninjau dan menghapus plugin yang tidak diperlukan.
  1. Kesalahan Teknis pada Server: Beberapa masalah teknis pada server hosting Anda dapat menghambat fungsi plugin.

Jika Anda telah memeriksa semua faktor lainnya dan masalah masih berlanjut, pertimbangkan untuk menghubungi penyedia hosting Anda.

Jika Anda telah mencoba semua langkah di atas dan masih tidak dapat mengaktifkan plugin, mungkin ada baiknya mencari bantuan dari komunitas WordPress atau meminta dukungan teknis dari penyedia hosting Anda.

Baca juga: 4 Cara Memperbaiki Errror Tombol Add Media WordPress!

Saya ingin menginstal banyak plugin. Bolehkah?

Ya, Anda dapat menginstal banyak plugin di WordPress. Namun, saat menginstal banyak plugin, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan:

  1. Kinerja Situs: Terlalu banyak plugin dapat mempengaruhi kinerja situs Anda.
    Setiap plugin menambahkan kode dan fungsi ke situs Anda, dan jika Anda menginstal terlalu banyak, ini dapat memperlambat waktu muat halaman.
  1. Konflik Potensial: Beberapa plugin mungkin tidak kompatibel satu sama lain, yang dapat menyebabkan konflik dan masalah dalam fungsionalitas situs Anda.
    Pastikan untuk memeriksa apakah ada konflik antara plugin yang Anda instal.
  1. Keamanan: Semakin banyak plugin yang Anda instal, semakin besar potensi risiko keamanan.
    Pastikan Anda hanya menginstal plugin dari sumber terpercaya dan selalu perbarui plugin Anda ke versi terbaru untuk mengatasi potensi kerentanan.
  1. Manajemen: Mengelola banyak plugin dapat menjadi tugas yang rumit.
    Pastikan Anda tetap mengawasi pembaruan, periksa kinerja situs secara berkala, dan pertimbangkan untuk menghapus plugin yang tidak lagi diperlukan.
  1. Pemeliharaan: Jika Anda memiliki banyak plugin, Anda harus lebih rajin dalam melakukan pemeliharaan situs.
    Pastikan untuk memperbarui plugin secara teratur, memantau kinerja, dan mengatasi masalah dengan cepat.
  1. Prioritaskan Kebutuhan: Sebelum menginstal plugin baru, tanyakan pada diri sendiri apakah Anda benar-benar memerlukannya.
    Prioritaskan kebutuhan dan hanya instal plugin yang mendukung tujuan dan fungsi utama situs Anda.
  1. Uji Setiap Plugin: Sebelum menginstal banyak plugin, coba setiap plugin terlebih dahulu di lingkungan pengembangan atau uji coba untuk memastikan tidak ada masalah besar.
  2. Gunakan Plugin All-in-One: Untuk mengurangi jumlah plugin yang Anda perlukan, pertimbangkan menggunakan plugin all-in-one yang menyatukan beberapa fitur dalam satu plugin.

Meskipun Anda boleh menginstal banyak plugin, tetapi bijaksanalah dalam memilih dan mengelola mereka.

Terlalu banyak plugin yang tidak diperlukan dapat mengakibatkan kompleksitas, masalah kinerja, dan risiko keamanan.

Setiap plugin harus memiliki alasan yang jelas untuk dipasang dan harus mendukung tujuan situs Anda secara keseluruhan.

Kesimpulan

Sampai sini sudah tahu bukan apa itu plugin? Plugin WordPress adalah alat yang sangat berguna untuk memperluas dan memodifikasi fungsionalitas situs Anda.

Mereka memungkinkan Anda menambahkan fitur-fitur khusus tanpa perlu mengubah kode inti situs atau memiliki pengetahuan pemrograman yang mendalam. Namun, ada beberapa hal penting yang perlu diingat seperti keamanan, reputasi pengembang, kompatibilitas, pembaruan serta pemeliharaa, dan lain sebagainya.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini dan menggunakan plugin dengan bijak, Anda dapat meningkatkan fungsionalitas dan pengalaman pengguna situs WordPress Anda dengan aman dan efektif.

Selain itu, untuk menjalankan situs web berbasis WordPress dengan optimal dibutuhkan pula layanan web hosting yang dikhususkan untuk WordPress seperti layanan WordPress Hosting.

Kami mengerti akan kebutuhan Anda atas WordPress Hosting. Dengan itu, Herza Cloud hadir untuk memenuhi Kebetuhan tersebut.

Layanan WordPress Hosting dari Herza Cloud dikelola dengan menggunakan kombinasi Web Hosting Ideal dari CloudLinux OS dan LiteSpeed Web Server yang dapat memberikan kecepatan lebih tinggi serta optimalisasi khusus WordPress.

Sehingga situs berjalan lebih cepat dengan gangguan yang lebih sedikit dibandingkan dengan hosting lainnya.

Disamping itu, terdapat fitur-fitur utama dari WordPress Hosting kami yang akan membantu Anda.

Tunggu apalagi? Yuk langsung hubungi kami untuk berlangganan WordPress Hosting!

Apa itu LMS? Fungsi, Kelebihan dan Kekurangannya!

Apa itu LMS? – Di era teknologi saat ini LMS (Learning Management System) sedang sangat berkembang penggunaannya untuk mempermudah proses pembelajaran daring.

Penerapan LMS merupakan salah satu solusi dalam mewujudkan pembelajaran yang transformatif dan komprehensif antara guru dengan murid tanpa harus bertatap muka langsung.

Meskipun LMS banyak digunakan dalam dunia pendidikan, namun LMS diimplementasikan juga di banyak perusahaan, guna meningkatkan kompetensi karyawannya contohnya dalam kegiatan training.

Sebenarnya tidak hanya sampai situ saja, masih banyak fungsi dari LMS yang dapat membantu Sekolah atau perusahaan dalam memberikan pengajaran kepada siswa atau karyawannya.

Untuk itu dalam artikel ini kita akan bahas lebih dalam lagi apa itu LMS? Bagaimana fungsinya serta kelebihan dan kekurangannya?

Berikut penjelasnnya!

Apa itu LMS (Learning Management System)?

Apa itu LMS (Learning Management System)?
Apa itu LMS (Learning Management System)?

LMS adalah singkatan dari “Learning Management System” yang dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan menjadi “Sistem Manajemen Pembelajaran”.

LMS adalah platform perangkat lunak yang dirancang untuk membantu institusi pendidikan, perusahaan, atau organisasi lainnya dalam mengelola, mengirimkan, dan melacak proses pembelajaran secara daring (online).

Pada umumnya, LMS menyediakan berbagai fitur yang mendukung aktivitas pembelajaran, seperti:

  1. Pengiriman Materi: LMS memungkinkan pengajar atau administrator untuk mengunggah materi pembelajaran seperti teks, gambar, video, dan audio, yang dapat diakses oleh peserta.
  2. Interaksi: Melalui LMS, pengajar dan peserta dapat berinteraksi melalui berbagai cara, seperti forum diskusi, obrolan langsung, atau komentar pada materi pembelajaran.
  3. Penilaian: LMS memungkinkan pengajar untuk membuat ujian, tugas, dan kuis online serta memberikan umpan balik atau penilaian kepada peserta.
  4. Pelacakan Kemajuan: LMS memiliki fitur pelacakan yang memungkinkan peserta dan pengajar melihat kemajuan belajar mereka, mencatat penyelesaian tugas, dan mengukur pemahaman materi.
  5. Kustomisasi: LMS umumnya memungkinkan institusi atau organisasi untuk mengatur tata letak, tampilan, dan struktur pembelajaran sesuai kebutuhan mereka.
  6. Kolaborasi: Beberapa LMS memiliki fitur yang memungkinkan peserta untuk bekerja sama dalam proyek-proyek kelompok dan berbagi informasi.

Contoh LMS populer adalah seperti CMS Moodle, Canvas, Blackboard, Google Classroom, dan banyak lagi.

LMS telah menjadi komponen penting dalam pendidikan jarak jauh dan pembelajaran online serta memberikan sarana yang efisien dalam mengelola dan mengirimkan materi pembelajaran kepada peserta dari berbagai lokasi.

Fungsi LMS

Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS) memiliki berbagai fungsi penting dalam konteks pembelajaran online dan pendidikan jarak jauh. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari LMS:

  1. Pengiriman Materi Pembelajaran: LMS memungkinkan pengajar untuk mengunggah berbagai jenis materi pembelajaran, seperti teks, gambar, video, dan audio.

    Ini memungkinkan peserta belajar secara mandiri sesuai dengan waktu mereka sendiri.
  1. Interaksi dan Komunikasi: LMS menyediakan platform untuk berinteraksi antara pengajar dan peserta, serta antara peserta satu sama lain.

    Ini bisa dilakukan melalui forum diskusi, obrolan langsung, email, atau komentar pada materi pembelajaran.
  1. Penilaian dan Evaluasi: LMS memungkinkan pengajar untuk membuat dan memberikan tugas, ujian, kuis, dan ulasan yang dapat dinilai secara online.

    Peserta dapat mengirimkan tugas mereka melalui platform ini, dan pengajar dapat memberikan umpan balik atau penilaian.
  1. Pelacakan Kemajuan: LMS memungkinkan peserta dan pengajar untuk melacak kemajuan belajar peserta.

    Ini termasuk melihat tugas yang sudah diselesaikan, ujian yang telah diambil, dan hasil penilaian.
  1. Kustomisasi dan Pengaturan: LMS sering dapat diatur sesuai dengan kebutuhan institusi atau organisasi.

    Ini mencakup penyesuaian tata letak, struktur kursus, dan bahkan pemberian izin akses berdasarkan peran (pengajar, peserta, administrator).
  1. Pengelolaan Kursus dan Peserta: LMS memungkinkan pengajar atau administrator untuk mengelola daftar peserta, mendaftarkan peserta ke dalam kursus, dan mengatur jadwal serta penugasan.
  1. Kolaborasi: Beberapa LMS mendukung kolaborasi antara peserta, memungkinkan mereka untuk bekerja sama dalam proyek-proyek kelompok, berbagi informasi, dan berdiskusi tentang topik tertentu.
  1. Pembelajaran Mandiri: LMS memungkinkan peserta untuk belajar secara mandiri sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar mereka sendiri.
    Mereka dapat mengakses materi kapan saja dan di mana saja.
  1. Laporan dan Analitik: LMS sering menyediakan fitur pelaporan yang memungkinkan pengajar atau administrator melacak statistik seperti partisipasi peserta, hasil ujian, dan kinerja umum.
  1. Pengembangan Konten: Pengajar dapat merancang dan mengembangkan konten pembelajaran yang interaktif dan menarik menggunakan fitur-fitur LMS.

Secara keseluruhan, LMS adalah alat yang kuat dalam mendukung pendidikan jarak jauh, pembelajaran online, dan pelatihan korporat dengan menyediakan platform terpadu untuk mengelola dan memberikan pembelajaran secara efisien.

Kelebihan dan Kekurangan LMS

Kelebihan dan Kekurangan LMS!
Kelebihan dan Kekurangan LMS!

Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS) memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan. Mari kita bahas keduanya:

Kelebihan LMS:

  1. Akses Fleksibel: LMS memungkinkan peserta untuk mengakses materi pembelajaran kapan saja dan di mana saja, memungkinkan pembelajaran yang lebih fleksibel dan disesuaikan dengan jadwal individu.
  2. Pembelajaran Daring: LMS mendukung pembelajaran daring, menghilangkan batasan geografis dan memungkinkan institusi mencapai peserta di seluruh dunia.
  3. Interaksi dan Kolaborasi: LMS menyediakan platform untuk interaksi dan kolaborasi antara pengajar dan peserta, serta antara peserta satu sama lain melalui forum, obrolan, dan fitur lainnya.
  4. Pemantauan Kemajuan: LMS memungkinkan pengajar dan peserta untuk melacak kemajuan belajar, termasuk tugas yang diselesaikan dan hasil ujian.

    Ini membantu peserta dan pengajar memahami sejauh mana materi telah dipahami.
  5. Pemilihan Materi: LMS memungkinkan pengajar untuk menyajikan berbagai jenis materi pembelajaran, seperti teks, gambar, video, dan audio, yang dapat mengakomodasi gaya belajar yang berbeda.
  6. Penghematan Biaya: LMS dapat mengurangi biaya fisik seperti cetak materi dan transportasi, serta mengurangi kebutuhan ruang kelas fisik.
  7. Penilaian Otomatis: LMS memungkinkan pengajar untuk membuat ujian dan tugas online yang dapat dinilai secara otomatis, menghemat waktu dan usaha dalam penilaian.

Kekurangan LMS:

  1. Konektivitas dan Akses Internet: Ketergantungan pada konektivitas internet dapat menjadi kendala bagi peserta yang tidak memiliki akses yang stabil atau terbatas.
  2. Kesulitan Teknis: Beberapa peserta dan bahkan pengajar mungkin menghadapi kesulitan dalam menggunakan LMS jika tidak terbiasa dengan teknologi atau antarmuka kompleks.
  3. Kehilangan Interaksi Tatap Muka: Meskipun LMS menyediakan interaksi online, banyak peserta dan pengajar merindukan interaksi tatap muka yang lebih langsung dan personal.
  4. Kekurangan Pemantauan Langsung: Pengajar mungkin kesulitan memantau peserta secara langsung dan merespon pertanyaan atau masalah yang timbul secara cepat.
  5. Kustomisasi yang Terbatas: Beberapa LMS mungkin memiliki batasan dalam hal kustomisasi dan fleksibilitas, terutama jika dibandingkan dengan pendekatan pembelajaran yang lebih individual.
  6. Keamanan Data: LMS mengumpulkan data pribadi dan informasi pembelajaran, yang menimbulkan risiko terkait privasi dan keamanan data.
  7. Ketergantungan Teknologi: LMS memerlukan dukungan teknologi yang baik dan pemeliharaan yang teratur, yang dapat menghadirkan tantangan jika ada masalah teknis.

Ketika mempertimbangkan penggunaan LMS, penting untuk memahami kelebihan dan kekurangannya serta bagaimana faktor-faktor ini akan memengaruhi peserta dan pengajar dalam lingkungan pembelajaran tertentu.

Contoh LMS

Contoh LMS
Contoh LMS

Terdapat banyak platform Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS) yang digunakan secara luas di berbagai institusi pendidikan, perusahaan, dan organisasi.

Berikut beberapa contoh LMS populer:

  1. Moodle: Moodle adalah CMS LMS open-source yang sangat populer. Ini menawarkan berbagai fitur pembelajaran online seperti pengiriman materi, forum diskusi, penilaian, dan pelacakan kemajuan peserta.

    Moodle paling sangat direkomendasikan untuk Anda yang ingin membuat LMS tanpa bersusah payah, karena fitur dari moodle sendiri sudah sangat lengkap dan minim kustomisasi.
  1. Canvas: Canvas adalah LMS yang digunakan oleh banyak sekolah, perguruan tinggi, dan universitas.
    Ini menawarkan antarmuka yang intuitif, berbagai alat pembelajaran, dan fitur kolaborasi.
  1. Blackboard: Blackboard adalah salah satu LMS tertua dan paling dikenal.

    Ini menawarkan berbagai fitur termasuk pengiriman materi, interaksi, penilaian, dan alat kolaborasi.
  1. Google Classroom: Google Classroom adalah LMS yang terintegrasi dengan G Suite.

    Ini memungkinkan pengajar untuk membuat kelas, mengunggah materi, dan berkomunikasi dengan peserta melalui platform Google.
  1. Schoology: Schoology adalah LMS yang menyediakan berbagai fitur pembelajaran online, seperti pengiriman tugas, forum diskusi, ujian, dan pelacakan kemajuan.
  2. Edmodo: Edmodo adalah LMS yang populer di kalangan pendidikan dasar dan menengah.

    Ini menawarkan fitur-fitur seperti pembuatan kelas, pengiriman tugas, dan komunikasi antara pengajar dan peserta.
  1. D2L Brightspace: D2L Brightspace adalah LMS yang digunakan oleh banyak institusi pendidikan tinggi dan perusahaan.

    Ini menawarkan antarmuka yang responsif dan berbagai fitur pembelajaran.
  1. Sakai: Sakai adalah LMS open-source yang banyak digunakan di lingkungan pendidikan tinggi.

    Ini memiliki fitur seperti forum diskusi, pengiriman tugas, dan alat kolaborasi.
  2. Desire2Learn (D2L): D2L adalah LMS yang mencakup berbagai fitur pembelajaran online, termasuk pengiriman materi, forum diskusi, dan alat interaktif.
  3. TalentLMS: TalentLMS adalah LMS yang digunakan untuk pelatihan korporat.

    Ini menawarkan fitur pembelajaran online dan alat untuk pengembangan konten.

Perlu diingat bahwa setiap LMS memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri.

Pilihan LMS yang tepat harus dipilih berdasarkan kebutuhan spesifik institusi atau organisasi, serta kemampuan teknis dan sumber daya yang tersedia.

Kesimpulan

Setelah Anda mengetahui apa itu LMS dan bagaimana fungsi serta kelebihan dan kekurangannya, Anda juga perlu tahu bahwa LMS ini dapat bekerja dengan baik jika dibantu dengan layanan Hosting.

Penting untuk memilih layanan hosting yang sesuai dengan LMS Anda.

Berbagai pilihan termasuk cloud hosting, layanan hosting khusus LMS, layanan hosting web umum, hosting VPS, dan managed hosting.

Pilihan hosting harus disesuaikan dengan skala operasional, sumber daya teknis, anggaran, dan keamanan yang diinginkan.

Setiap pilihan memiliki konsekuensi yang berbeda dalam hal skalabilitas, keamanan, pemeliharaan, dan biaya.

Jika Anda ingin kontrol lebih lanjut atas lingkungan server, Anda dapat mempertimbangkan menggunakan VPS.

Ini memberikan isolasi dan kebebasan yang lebih tinggi daripada shared hosting, namun memerlukan lebih banyak pemahaman teknis.

Namun, jika Anda ingin skala fleksibel dan tidak ingin khawatir tentang manajemen fisik server, Anda dapat mempertimbangkan menggunakan Cloud Hosting.

Ini memberikan fleksibilitas, skalabilitas, dan ketersediaan yang tinggi. Anda hanya membayar untuk sumber daya yang Anda gunakan.

Herza Cloud telah mempersiapkan kebutuhan hosting Anda, mulai dari shared hosting, VPS dan juga Cloud Hosting.

Seluruh jaringan Server dari Herza Cloud adalah 100% CLOUD ENVIRONMENT yang menjamin Konektivitas dan Kecepatan Loading Website Anda.

Silahkan cek kecepatan jaringan kami melalui Aplikasi SpeedTest.

Seluruh paket telah termasuk Imunify360 yang akan membantu Anda dalam hal keamanan dari Virus, Malware dan juga DDOS Protection.

Selain itu Server kami juga telah menggunakan LiteSpeed Web Server yang telah mensupport HTTP/3 QUIC dan juga LSCACHE.

Semua Paket VPS Linux Murah kami dengan Performa dan Teknologi Terkini, menggunakan 100% SSD dengan konfigurasi RAID 10 untuk keamanan data anda, generasi terkini dari Intel CPU dan 99,9% Garansi Uptime dan berlokasi di Data Center Indonesia.

Dalam memutuskan LMS dan layanan hosting yang tepat, penting untuk memahami tujuan dan kebutuhan Anda serta melibatkan tim yang relevan.

Dengan pemilihan yang tepat, LMS dapat menjadi alat yang kuat untuk mendukung pendidikan jarak jauh, pelatihan korporat, dan pembelajaran online secara efektif.

Jadi tunggu apalagi? Yuk langsung Hubungi Kami di Sini!

Perbedaan VPN dan DNS yang Harus Anda Ketahui!

Perbedaan VPN dan DNS – Ketika Anda mengakses internet tanpa adanya dukungan dari DNS ataupun VPN mungkin dapat menyebabkan adanya situs yang terblokir atau tidak dapat diakses.

Seperti yang kita ketahui VPN atau Virtual Private Network digunakan untuk menyembunyikan identitas dan melindungi privasi pengguna saat menggunakan internet.

Begitu juga dengan DNS atau Domain Name Server yang digunakan oleh Internet Server untuk mengidentifikasikan apa yang kita sedang buka atau cari.

Lalu apakah Anda tahu apa perbedaan VPN dan DNS? Yuk simak artikel berikut ini sampai selesai.

VPN VS DNS: Definisi dan Perbedaan

VPN VS DNS: Definisi dan Perbedaan
VPN Vs DNS

Definisi VPN dan DNS

Virtual Private Network (VPN) adalah teknologi yang menciptakan koneksi Internet secara aman antara perangkat Anda dan internet, dalam artian VPN singkatnya mengenkripsi koneksi Kita ketika terhubung langsung ke Internet.

Dengan menggunakan VPN, Anda dapat melakukan beberapa hal seperti:

  1. Menyembunyikan aktivitas internet dan lokasi Anda: VPN menyembunyikan alamat IP Anda, sehingga sulit bagi pihak lain untuk melacak aktivitas online Anda.
  2. Mengatasi penyensoran online: Dengan menggunakan VPN, Anda dapat mengenkripsi lalu lintas internet Anda dan mengarahkannya melalui server di lokasi lain, memungkinkan Anda untuk mengakses konten yang mungkin diblokir.
  3. Melakukan torrent dengan aman dan anonim: Dengan menggunakan VPN, Anda dapat menyembunyikan aktivitas torrent Anda dari ISP dan mengenkripsi lalu lintas Anda, sehingga meningkatkan privasi dan membantu mengatasi pembatasan kecepatan.
  4. Membuka blokir situs streaming dan ilegal: Dengan VPN, Anda dapat mengubah lokasi virtual Anda ke negara lain yang tidak memiliki pembatasan tersebut, sehingga memungkinkan Anda untuk membuka blokir situs streaming atau akses ke konten yang sebelumnya dibatasi.

Baca juga: 5 Fungsi VPN dan Cara Kerjanya

Sedangkan Domain Name Server (DNS) adalah sistem yang digunakan untuk menerjemahkan nama domain (URL) yang mudah diingat oleh manusia menjadi alamat IP yang dipahami oleh komputer.

Ketika Anda memasukkan URL seperti www.herza.id ke dalam browser, browser akan mengirim permintaan ke server DNS untuk mendapatkan alamat IP herza.

Server DNS berperan penting dalam proses ini. Server DNS biasanya dikelola oleh penyedia layanan internet (ISP) atau organisasi lain yang bertanggung jawab untuk mengelola infrastruktur jaringan dan menyimpan database nama domain dan alamat IP yang terkait.

Ketika Anda mengakses sebuah situs web, permintaan DNS Anda akan dikirim ke server DNS yang terhubung ke jaringan Anda melalui ISP Anda.

Server DNS akan mencari dan mengembalikan alamat IP yang sesuai dengan nama domain yang diminta.

Setelah alamat IP diterima, browser Anda akan menggunakan alamat IP tersebut untuk menghubungi server web yang sesuai dan mengunduh konten yang diminta.

Proses DNS ini terjadi secara transparan di belakang layar dan memungkinkan pengguna internet untuk menggunakan nama domain yang mudah diingat daripada harus menghafal angka IP yang kompleks.

Baca juga: Jenis-Jenis Domain, Serta Pengertian dan Fungsinya!

Perbedaan VPN dan DNS

VPN (Virtual Private Network) dan DNS (Domain Name System) adalah dua hal yang berbeda, meskipun keduanya berperan dalam menyediakan akses dan keamanan dalam penggunaan internet.

Berikut perbedaan VPN dan DNS adalah:

VPN (Virtual Private Network)DNS (Domain Name System)
VPN menciptakan koneksi aman dan terenkripsi antara perangkat Anda dan internet. Ini melibatkan penggunaan protokol khusus untuk mengamankan lalu lintas data yang dikirimkan melalui jaringan.DNS adalah sistem yang menghubungkan nama domain (URL) dengan alamat IP yang sesuai. Ketika Anda memasukkan sebuah URL ke dalam browser, sistem DNS menerjemahkan nama domain tersebut menjadi alamat IP yang digunakan oleh komputer untuk mengakses situs web yang dimaksud.
Tujuan utama VPN adalah untuk menyediakan privasi dan keamanan saat mengakses internet. Dengan menggunakan VPN, lalu lintas internet Anda dienkripsi dan dilewatkan melalui server VPN sebelum mencapai tujuannya.DNS berfungsi sebagai direktori yang memetakan nama domain ke alamat IP yang terkait. Ini memudahkan manusia untuk mengingat dan menggunakan nama domain daripada harus mengingat alamat IP yang kompleks.
VPN memungkinkan Anda untuk menyembunyikan identitas dan lokasi Anda, mengakses konten yang dibatasi atau diblokir, serta melindungi data Anda dari penyadapan oleh pihak ketiga.DNS biasanya dikelola oleh penyedia layanan internet (ISP) atau organisasi lain yang bertanggung jawab untuk menjaga database nama domain dan alamat IP yang terkait.

Baca juga: Apa Itu IP Address dan Perbedaannya dengan Domain?

Perbedaan Cara Kerja VPN dan DNS

Perbedaan Cara Kerja VPN dan DNS
Cara Kerja VPN dan DNS

Meskipun keduanya mempunyai fungsi yang hampir serupa, keduanya mampu membuka situs yang diblokir oleh pemerintah. Namun cara kerja dari keduanya cukup berbeda.

Berikut ini, cara kerja VPN dengan aplikasi Turbo VPN dan cara kerja DNS dengan aplikasi DNS:

VPN Menggunakan Aplikasi Turbo VPN Sedangkan DNS Tidak

Untuk mempermudah VPN menjelajahi website, VPN membutuhkan aplikasi Turbo VPN.

Turbo VPN adalah salah satu layanan VPN yang tersedia di pasaran, dan cara kerjanya mungkin berbeda dengan VPN lainnya.

Cara kerja umum dari VPN termasuk Turbo VPN, secara umum adalah sebagai berikut:

  1. Unduh dan pasang aplikasi VPN: Langkah pertama adalah mengunduh dan menginstal aplikasi VPN yang dipilih, seperti Turbo VPN, dari toko aplikasi resmi.
  2. Buka aplikasi dan ikuti petunjuk: Setelah aplikasi terinstal, buka aplikasi tersebut dan ikuti petunjuk yang diberikan untuk membuat akun atau melakukan pengaturan awal. Ini bisa melibatkan proses pendaftaran dengan memberikan alamat email atau informasi pengguna lainnya.
  3. Pilih server dan terhubung: Setelah Anda masuk ke aplikasi, Anda akan disajikan dengan daftar server yang tersedia. Pilih server yang diinginkan, biasanya berdasarkan lokasi geografis atau tujuan koneksi Anda. Setelah itu, Anda dapat memilih untuk terhubung dengan server tersebut.
  4. Konfirmasi koneksi VPN: Setelah terhubung, aplikasi akan menampilkan status koneksi VPN, yang menunjukkan apakah Anda telah berhasil terhubung ke server VPN atau tidak.
  5. Jelajahi internet dengan VPN: Setelah terhubung, Anda dapat menjelajahi internet dengan lalu lintas data Anda dienkripsi dan dilindungi oleh VPN. Koneksi Anda akan melalui server VPN yang dipilih sebelum mencapai tujuan akhir.

Setiap aplikasi VPN mungkin memiliki antarmuka dan langkah-langkah yang sedikit berbeda, tetapi prinsip kerjanya secara umum sama.

Penting untuk memperhatikan kebijakan privasi dan keamanan dari penyedia layanan VPN yang Anda gunakan dan memastikan Anda memahami pengaturan dan fitur yang disediakan oleh aplikasi tersebut.

DNS Menggunakan Aplikasi DNS

Sama halnya dengan VPN yang menggunakan aplikasi Turbo VPN, DNS juga memiliki aplikasi sendiri.

pada umumnya pengaturan DNS dilakukan melalui pengaturan jaringan pada perangkat, bukan melalui aplikasi khusus.

Berikut ini penjelasan umum tentang pengaturan DNS di perangkat:

  1. Unduh aplikasi DNS: Pada beberapa perangkat, Anda mungkin dapat mengunduh aplikasi yang memungkinkan Anda mengelola pengaturan DNS. Namun, ini tidak umum dan pengaturan DNS biasanya dilakukan melalui pengaturan jaringan bawaan perangkat.
  2. Buka pengaturan jaringan: Pergi ke pengaturan perangkat Anda dan cari opsi “Network & Internet” atau opsi serupa tergantung pada jenis perangkat yang Anda gunakan.
  3. Temukan pengaturan DNS: Di dalam pengaturan jaringan, cari opsi yang terkait dengan DNS. Pada beberapa perangkat, Anda mungkin perlu mengklik opsi “Advanced” atau opsi serupa untuk menemukan pengaturan DNS.
  4. Ubah ke private DNS: Di dalam pengaturan DNS, Anda akan melihat opsi untuk mengubah pengaturan DNS. Pilih opsi “Private DNS” atau “Custom DNS”.
  5. Masukkan hostname: Setelah memilih opsi “Private DNS” atau “Custom DNS”, Anda akan diminta untuk memasukkan hostname atau alamat DNS yang ingin Anda gunakan. Ini bisa berupa alamat DNS yang disediakan oleh penyedia DNS tertentu atau alamat DNS kustom yang Anda inginkan.
  6. Simpan pengaturan: Setelah memasukkan hostname atau alamat DNS yang sesuai, simpan pengaturan tersebut.

Penting untuk mencatat bahwa aplikasi DNS khusus mungkin memberikan antarmuka yang lebih ramah pengguna dan fitur tambahan, tetapi pengaturan DNS juga dapat dilakukan melalui pengaturan jaringan bawaan perangkat.

Penggunaan aplikasi DNS atau pengaturan DNS pada perangkat bergantung pada preferensi dan kemampuan perangkat yang digunakan.

Sebagai catatan tambahan, dalam konteks penggunaan VPN, beberapa aplikasi VPN juga dapat memberikan opsi untuk mengatur DNS mereka sendiri, yang memungkinkan pengguna untuk memperbaiki DNS yang digunakan saat terhubung ke VPN.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, VPN menyediakan koneksi aman, privasi, dan anonimitas tambahan dengan enkripsi data, kemampuan mengubah alamat IP, serta mengatasi penyensoran online.

Sementara DNS berfungsi sebagai sistem penerjemahan nama domain menjadi alamat IP untuk memudahkan akses internet, namun tidak menyediakan koneksi terenkripsi atau perubahan alamat IP.

Pilihan antara VPN dan DNS tergantung pada kebutuhan pengguna dalam menjaga privasi dan keamanan saat berselancar di internet.

Jika Anda membutuhkan layanan VPN murah untuk bisnis Anda, silahkan konsultasikan bersama Herza Cloud.

Herza Cloud telah menyediakan VPS khusus Tunneling / VPN yang bisa digunakan untuk memberikan Layanan VPN / SSH Tunneling secara komersil ataupun pribadi.

Semua Paket VPS Tunneling Murah kami dengan Performa dan Teknologi Terkini, menggunakan 100% SSD dengan konfigurasi RAID 10 untuk keamanan data anda, generasi terkini dari Intel CPU dan 99.5% Garansi Uptime dan berlokasi di Data Center Indonesia. 

Herza Cloud juga menyediakan layanan nama domain dengan harga yang sangat murah. Mulai dari Rp 15.000 saja Anda sudah bisa memiliki nama domain yang profesional untuk bisnis Anda.

Extension yang kami sediakan juga berbagai macam seperti .com, .net, .org, .id, .xyz, .top, .space, .site, dan lain sebagainya.

Untuk itu, yuk langsung berlangganan di Herza Cloud, karena sedang ada promo domain murah dan promo sale-nya.

So… tunggu apa lagi, yuk berlangganan langsung!

Cara Memperbaiki Sidebar WordPress? Ini Dia!

Walaupun banyak orang yang telah melek teknologi, namun di zaman modern ini masih ada saja hal-hal kompleks dan membingungkan. Seperti halnya bagaimana cara memperbaiki kesalahan sidebar WordPress. Selain belum familiar di kalangan masyarakat, caranya pun juga lumayan sulit.

Akan tetapi Anda tidak perlu khawatir, karena artikel ini akan berfokus pada bagaimana cara memperbaiki sidebar WordPress. Simak sampai bawah!

Apa Itu Sidebar dan Seberapa Pentingkah untuk WordPress?

Sebelum dibahas mengenai cara memperbaiki sidebar WordPress, maka alangkah lebih baiknya jika Anda memahami terlebih dahulu tentang hal tersebut. Hal ini biasanya akan akrab dengan para blogger, khususnya pengguna platform WordPress.

Sejatinya, sidebar merupakan sebuah tampilan kolom pada bagian kanan atau kiri di sebuah website atau situs blog.

Hal tersebut akan memuat konten atau informasi mengenai menu-menu di sana serta beberapa widget.

Widget pada WordPress adalah sebuah fungsi yang memungkinkan pengguna WordPress menambahkan elemen tambahan ke tampilan situs web mereka. Widget pada WordPress dapat digunakan untuk menambahkan berbagai elemen seperti menu navigasi, daftar kategori, kalender, tag, galeri gambar, dan masih banyak lagi.

Setelah mengetahui apa itu sidebar dam seberapakah pentingnya, berikut akan langsung masuk ke pemabahsan cara memperbaiki sidebar WordPress!

Bagaimana Cara Memperbaiki Konten Sidebar WordPress yang Rusak?

Cara Memperbaiki Konten Sidebar WordPress 8

Penyebab paling umum dari sidebar yang muncul di bawah konten adalah kesalahan HTML atau CSS yang merusak tata letak.

Setiap <div> dalam HTML harus ditutup dengan benar. Jika templat yang bertanggung jawab untuk menampilkan halaman memiliki tag <div> yang tidak tertutup, maka ini akan merusak tata letak.

Cara memperbaiki konten Sidebar 9

Demikian pula, tag </div> penutup yang tidak diinginkan juga dapat memengaruhi tata letak dan menyebabkan sidebar bergerak ke bawah.

Selain HTML, CSS juga memengaruhi keseluruhan desain setiap elemen di situs WordPress Anda. Ini digunakan untuk menentukan lebar, perataan, dan mengambang elemen dalam tata letak Anda.

Sederhananya, jika lebar area konten Anda lebih dari ruang yang tersedia, maka itu akan memaksa sidebar untuk bergerak ke bawah.

Cara Memperbaiki Konten Sidebar WordPress 2

Pada penggunaan sidebar di WordPress, kadangkala ada suatu kesalahan konten baik itu ukurannya tidak pas, terlalu bawah dan lain-lain semacamnya.

Hal tersebut harus segera diperbaiki agar tidak merusak tampilan situs blog Anda. Jika dibiarkan, akan menganggu pemandangan pembaca.

Nah, bagaimana cara memperbaiki kesalahan sidebar WordPress yang dapat Anda lakukan dengan menggunakan cara manual?

Berikut ulasannya:

  1. Pertama, lihatlah hal-hal pada halaman WordPress yang baru saja Anda ubah, karena hal tersebut ada erat kaitannya dengan penambahan penyebab terjadinya kesalahan konten sidebar.
  2. Kemudian, silakan tutup div tersebut menggunakan layanan W3 Validator.
  3. Setelah W3 Validator dijalankan, maka secara otomatis sistem akan menampilkan secara rinci terkait kesalahan konten sidebar WordPress Anda lengkap beserta penyebab utamanya.
  4. Jika sudah begini, maka ikuti saja langkah selanjutnya yang direkomendasikan oleh W3 Validator. Karena kenbanyakan pengguna awam akan sangat sulit menyelesaikan masalah tersebut dengan analisa mandiri

Adapun, dalam perbaikan kesalahan konten pada sidebar WordPress tersebut, mengguna juga harus paham terhadap beberapa penyebab utama yang menjadikan kesalahan fatal yakni meliputi:

  • Sering gonta-ganti pengaturan pada WordPress.
  • Rasio lebar pada pembuatan sidebar tidak benar dan kurang sesuai dengan ukuran halaman WordPress.
  • Pengguna menggunakan tema khusus yang bukan produk resmi WordPress sehingga seringkali sistem akan melakukan penolakan dengan cara merusak sidebar.
  • Adanya penamabahan float property yang tidak seimbang antara bagian kanan serta kiri halaman sidebar.

Batalkan Perubahan Terbaru pada Tema WordPress

Biasanya, masalah ini disebabkan oleh perubahan pada tema file WordPress Anda.

Jika Anda baru-baru ini membuat perubahan pada tema WordPress, memeriksa perubahan tersebut akan menjadi cara cepat untuk memperbaiki kesalahan ini.

Hilangkan Plugin WordPress

Tampilan dan gaya situs WordPress Anda dikendalikan oleh tema yang Anda gunakan. Namun, terkadang plugin WordPress juga menambahkan HTML dan CSS mereka sendiri ke situs web Anda.

Misalnya, menambahkan formulir kontak di halaman atau sembulan lightbox akan memuat CSS dan HTML tambahan.

Untuk memastikan bahwa masalah tersebut tidak disebabkan oleh plugin WordPress, Anda dapat menonaktifkan sementara semua plugin WordPress di situs web Anda.

Untuk melakukannya, cukup buka Plugins » Installed Plugins di dasbor admin WordPress Anda dan centang kotak di sebelah ‘Plugin’ di bagian atas daftar.

Kemudian, buka menu tarik-turun, pilih ‘Nonaktifkan’, dan klik ‘Terapkan’.

Cara Memperbaiki Konten Sidebar WordPress 3

Jika masalah hilang, berarti ada plugin yang menyebabkan masalah.

Untuk itu, cukup aktifkan semua plugin WordPress Anda satu per satu, periksa situs web Anda setelah setiap plugin untuk mengetahui mana yang menyebabkan masalah.

Setelah itu, Anda dapat menghubungi tim dukungan plugin untuk mencari solusi dan melaporkan masalah tersebut.

Temukan Tag HTML yang Melanggar Tata Letak

Seperti yang disebutkan sebelumnya, tag <div> yang rusak adalah salah satu penyebab umum sidebar bergerak di bawah konten.

Jika masalah disebabkan di area tertentu di situs web Anda, Anda dapat memeriksa template yang bertanggung jawab untuk menampilkan kode tersebut.

Misalnya, jika masalah ini hanya terjadi pada posting tunggal, Anda mungkin ingin memeriksa template single.php.

Untuk mengetahui template mana yang harus dilihat, lihat lembar contekan hierarki template WordPress lengkap kami.

Cara termudah untuk menemukan elemen div yang tidak tertutup dengan cepat adalah dengan menggunakan alat W3C Validator.

Cara Memperbaiki Konten Sidebar WordPress 4

Saat melihat kodenya, Anda perlu memastikan bahwa setiap tag <div> yang dibuka juga memiliki tag penutup </div>.

Demikian pula, Anda juga ingin mencari tag penutup </div> tanpa induk yang tidak memiliki tag <div> terbuka yang sesuai.

Jika Anda telah menemukan HTML yang rusak, memperbaikinya akan menyelesaikan masalah sidebar yang muncul di bawah konten.

Temukan CSS yang Memindahkan Sidebar Samping di Bawah Konten

CSS mengontrol aspek terpenting dari desain situs web Anda. Tema WordPress Anda menggunakan CSS untuk menentukan lebar konten dan area bilah sisi di dalam tata letak kisi.

Pada perangkat seluler, tema Anda akan secara otomatis menekan bilah sisi di bawah konten.

Untuk mengetahui CSS mana yang menyebabkan masalah ini, Anda dapat menggunakan alat Inspect. Cukup dengan memindahkan konten Anda ke bidang pembungkus, bagian konten, dan area bilah sisi akan menunjukkan kepada Anda lebar dan tingginya.

Cara Memperbaiki Konten Sidebar WordPress 6

Misalnya, jika area konten Anda lebarnya 70% dan area sidebar 33%, maka secara otomatis akan bergerak ke bawah. Saat Anda menghitung nilai ini, Anda mungkin juga ingin mempertimbangkan ruang yang digunakan oleh nilai padding dan margin di setiap bagian.

Menghapus Cache WordPress

Jika Anda masih melihat sidebar di bawah area konten, Anda mungkin ingin menghapus cache WordPress Anda.

Saat Anda melakukan perubahan yang tidak langsung muncul, hal ini sering kali disebabkan oleh masalah caching.

Plugin caching biasanya menampilkan versi lama dari halaman yang sama. Untuk itu, menghapus cache WordPress dan cache browser akan membantu Anda melihat perubahan yang diterapkan ke situs web Anda.

Baca juga! Cara Memperbaiki White Screen WordPress

Cara Menghilangkan Sidebar pada WordPress

Cara Memperbaiki Konten Sidebar WordPress 7

1. Menghilangkan Sidebar dari Static page WordPress

Pada dasarnya menghapus sidebar yang berada di static page sangat mudah, karena di sana telah dibekali berbagai tema mandiri tanpa memerlukan hal itu.

Langkah-langkahnya cukup simpel yakni hanya melalui attribute meta box saja.

Akan tetapi, jika opsi attribute meta box tidak bisa dimunculkan dalam layanan WordPress Anda, maka silakan gunakan langkah-langkah berikut ini saja:

  1. Pertama, silakan menggunakan menu teks editor lalu butalah sebuah file baru dengan nama tanpasidebar.php.
  2. Kemudian, simpanlah file tersebut ke dalam penyimpanan di dekstop komputer.
  3. Selanjutnya, bukalah hosting pada WordPress melalui layanan FTP Client.
  4. Setelah itu, carilah folder dengan nama “/wp-content/themes/tema-anda”.
  5. Bukalah folder itu dan cari file dengan ekstensi .php di dalamnya.
  6. Salinlah semua file .php yang ada dalam folder itu dan silakan paste di file tanpasidebar.php tadi.
  7. Lalu, buatlah baris kode “/template name: full width/”.
  8. Hapuslah baris kode sidebar dan selanjutnya simpanlah.
  9. Unggahlah file dengan nama sidebar.php tadi ke dalam opsi tema WordPress menggunakan sebuah akses FTP agar prosesnya dapat dilakukan dengan cepat.
  10. Dengan begitu, maka kini tema WordPress Anda pada static page sudah tidak menggunakan sidebar lagi.

Baca Juga! Cara Memperbaiki Error Establishing A Database Connection

2. Menghilangkan Sidebar dari Blog Post Page WordPress

Jika Anda menghapus sidebar dengan mode blog post, maka halaman lain tidak akan terpengaruh dan secara otomatis masih tetap ada sidebarnya.

Caranya cukup rumit dan memerlukan banyak waktu bagi seorang pemula.

Adapun, langkah-langkah yang harus Anda lakukan agar sidebar pada halaman blog post WordPress dapat terhapus secara permanen yaitu:

  1. Bukalah menu “setting” pada dashboard WordPress dan pilihlah opsi “reading”.
  2. Kemudian, pada bagian paling bawah laman opsi “reading”, silakan mencari nama page blog yang Anda gunakan seperti halnya “about”, “tutorial”, dan hal-hal lain semacamnya.
  3. Setelah hal tersebut muncul, maka bukalah opsi “page” dan pilihlah layanan “all pages”.
  4. Carilah nama dari blog page Anda serinci mungkin agar tidak kelewat sedikit pun, karena di dalamnya kontennya sangat banyak.
  5. Selanjutnya, ketika telah sampai pada opsi “page attribute”, maka pilihlah bagian “tanpa-sidebar”.
  6. Jika opsi “tanpa-sidebar tersebut tidak ada secara otomatis, maka pengguna dapat menambahkannya sendiri dengan cara manual pada kolom “lainnya”.
  7. Untuk langkah-langkah penghilangan sidebar berikutnya, hal tersebut sama dengan cara pada menghilangkan di static page WordPress.

Baca Juga! Cara Mengatasi Error 522? Ini yang Harus Dilakukan!

3. Menghilangkan Sidebar dari Single Post WordPress

Jangan Anda mengira bahwa sidebar yang ada di single post WordPress tidak bisa dhilangkan karena konten artikelnya masih sedikit dan berbagai alasan lain.

Hal tersebut tetap bisa hilang secara mudah tanpa memerlukan beragam cara ribet seperti pembahasan sebelumnya.

Lalu, untuk menghilangkan sidebar pada single post tersebut, cara yang harus Anda tempuh yaitu meliputi sebagai berikut:

  1. Untuk langkah pertama, silakan pengguna membuat file template terlebih dahulu dengan menggunakan notepad dan software semacamnya di perangkat PC.
  2. Setelah Anda menulis berbagai kode template di Notepad, maka copy hal tersebut pada WordPress dan akan hal itu akan membentuk tema baru bernama Free Style.
  3. Simpanlah file kode pembuatan template tersebut dengan menggunakan redaksi nama “free-style-template.php”.
  4. Selanjutnya, untuk langkah yang kedua, Anda harus mengunggah file kode template yang telah disimpan itu pada server.
  5. Pengunggahan tersebut dilakukan dengan cara menggunakan FTP atau file manager yang bertempat di dalam cPanel.
  6. Bukalah cPanel dan carilah folder dengan nama “…/wp-content/themes/tema-anda”.
  7. Selanjutnya, unggah atau copy file kode template di dalam folder tersebut.
  8. Untuk langkah ketiga menghilangkan sidebar, pengguna harus mengecek halaman dashboard WordPress guna melihat perubahan dengan cara membuka post lama atau membuat baru saja.
  9. Langkah ini dapat dilakukan dengan jalan membuka post attribute-free style.
  10. Setelah itu, carilah template dengan kode single.php.
  11. Langkah terakhir setelah Anda menemukan kode single.php, maka wajib untuk menyalinnya.
  12. Bukalah file single.php tersebut dan salin semua konten di dalamnya setelah tulisan “get_header”.
  13. Pastehal tersebut ke dalam file “free-style-template.php” dan selanjutnya hapus kode baris sidebar.

Baca juga! Cara Memperbaiki Kesalahan Syntax di WordPress

4. Menghilangkan Sidebar pada Seluruh Bagian WordPress

Setelah membahas cara penghapusan sidebar pada bagian-bagian tertentu halaman WordPress saja, maka kali ini akan diulas secara detail mengenai penghilangan keseluruhan secara permenan dalam platform tersebut.

Cara ini dinilai lebih efektif karena pengguna bisa menghilangkan semua fungsi kerja sidebar pada WordPress hanya dalam sekali langkah saja.

Adapun, cara-caranya yakni sebagai berikut:

  1. Untuk langkah pertama, akseslah hosting pada WordPress terlebih dahulu menggunakan FTP.
  2. Pada tahapan ini, Anda akan diarahkan ke suatu folder tertentu dan dimungkinkan untuk mengganti ekstensi file template awal menjadi index.php, single.php, archive.php, home.php dan masih banyak lagi.
  3. Setelah itu, untuk langkah kedua pengguna diharuskan untuk menghapus kode baris sidebar seperti pada cara-cara sebelumnya yang telah dibahas di atas.
  4. Jika Anda sudah selesai menghapus kode baris pada sidebar tersebut, jangan lupa untuk menyimpannya.
  5. Berikutnya, pada langkah ketiga silakan mengecek website atau laman WordPress untuk untuk menyesuaikan penghapusan sidebar dengan ukuran halamannya.
  6. Terkahir, pada langkah keempat, pengguna harus melakukan custom CSS guna mengatur nilai pada konten utama WordPress.
  7. Dengan begitu, maka sidebar pada seluruh halaman di WordPress tersebut akan hilang dengan sendirinya.

Cara Membuat Sidebar di WordPress

Rasanya tidak adil jika Anda bisa memperbaik serta menghilangkan sidebar, tetapi tidak mampu untuk membuatnya dan harus menggunakan jasa orang lain.

Nah, menyoal tentang hal tersebut, maka pada bagian ini akan dibahas secara detail juga mengenai langkah-langkah pembuatannya.

Dalam penambahan sidebar atau yang juga kerap disebut dengan widget pada blog dengan platform WordPress tersebut cukup simpel dan bisa dilakukan oleh pengguna pemula asalkan mereka mau belajar secara serius mengenai detail tiap langkah-langkahnya.

Cara penambahan sidebar tersebut dapat dilakukan dengan langkah-langkah nyata berikut:

  1. Cara pertama yang paling mudah bagi penambahan sidebar di WordPress yakni melalui penyeretan pada tema di halaman-halaman tertentu.
  2. Kedua, cara yang juga sering dilakukan oleh pengguna yakni dengan mengklik judul sidebar lalu menambahkannya melalui panduan-panduan dari WordPress dan Anda tinggal memilih opsi “Add Sidebar”.
  3. Terakhir, cara penambahan sidebar juga bisa dilakukan dengan mode accessibility melalui langkah screen option. Pengguna hanya perlu mengaktifkan mode accessibility lalu menambahkannya saja.

Macam-macam Pilihan Sidebar yang Tersedia di WordPress

Jangan Anda menganggap bahwa sidebar yang disediakan oleh pihak platform WordPress hanya itu-itu saja dan terkesan monoton. Anggapan tersebut sebenarnya salah besar karena di sana disediakan banyak sekali ragamnya dengan tema berbeda-beda sesuai kebutuhan pengguna.

Mengetahui ragam sidebar yang ada di WordPress tersebut sangat penting, baik bagi pengguna baru maupun lama.

Hal ini akan berkaitan dengan cara penghapusan, perbaikan, penambahan konten dan lain-lain semacamnya.

Adapun, ragam sidebar beserta fungsinya yang disediakan WordPress yakni:

  1. Sidebar layanan bisnis yang membantu pengguna untuk meningkatkan marketing.
  2. Sidebar konten literasi yang berfokus pada isi blog dengan bacaan-bacaan edukatif.
  3. Sidebar umum yang sudah banyak digunakan dan desainnya memang terkesan monoton serta cocok bagi semua keperluan postingan WordPress.

Demikianlah pembahasan mengenai bagaimana cara memperbaiki Sidebar WordPress. Dengan memahaminya, Anda diharapkan akan mendapatkan tampilan yang sesuai dengan keinginan Anda. Pastikan pula semua langkah di atas telah dijalankan sudah sesuai dan tidak ada poin yang terlewatkan.

Apa itu Uptime? Yuk Cari Tahu di Sini!

Apa itu Uptime? – Sebagai pemilik bisnis online yang sangat bergantung pada website, tentunya Anda ingin website selalu aktif dan jarang mengalami downtime.

Karena ketika website down, akan berakibat pada kerugian bisnis yang Anda jalani, pengunjung akan kesal karena website tidak dapat diakses dan akhirnya akan mengalami kerugian dengan kehilangan pendapatan. Salah satu indicator website yang baik adalah Uptime yang tinggi. Uptime sendiri singkatnya adalah ukuran keandalan sistem, yang dinyatakan sebagai persentase waktu.

Untuk itu, sebelum Anda memilih layanan hosting, pastikan Anda memilih provider hosting yang memiiliki uptime tinggi.

Uptime merupakana salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam bisnis karena berhubungan langsung dengan ketersediaan dan aksesibilitas situs web Anda.

Lalu, apa itu uptime? Mengapa uptime dianggap penting untuk bisnis?

Untuk menapatkan jawabannya, silahkan simak artikel di bawah ini sampai dengan selesai!

Apa Itu Uptime?

Apa itu Uptime?
Apa itu Uptime?

Uptime adalah metrik yang digunakan untuk mengukur keandalan suatu server web dan mengacu pada jumlah waktu di mana server tersebut aktif dan dapat diakses oleh pengguna.

Angka persentase uptime mencerminkan seberapa lama server beroperasi secara online dalam suatu periode tertentu.

Semakin tinggi angka persentasenya, semakin sedikit waktu server mengalami gangguan atau downtime.

Meskipun uptime 100% ideal, namun sangat jarang tercapai karena setiap server web dapat mengalami masalah teknis atau pemeliharaan yang menyebabkan downtime.

Karena itu, industri hosting umumnya menetapkan target uptime sebesar 99,999% sebagai standar tinggi.

Dengan memilih provider hosting yang menawarkan uptime sebesar 99,999%, Anda dapat mengharapkan server web Anda untuk beroperasi dengan sangat baik, dengan kemungkinan downtime yang sangat minim.

Namun, penting untuk diingat bahwa bahkan dengan tingkat uptime yang tinggi, ada kemungkinan kecil terjadinya downtime yang tidak dapat dihindari.

Baca juga: Apa itu Downtime? Yuk Kenali Penyebabnya!

Alasan Uptime Itu Penting

Alasan Uptime itu Penting!
Alasan Uptime itu Penting!

Uptime sangat penting karena berhubungan langsung dengan ketersediaan dan aksesibilitas situs web Anda.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa uptime menjadi faktor penting dalam pengelolaan sebuah website:

  1. Ketersediaan untuk pengguna
    Uptime yang tinggi memastikan bahwa website Anda dapat diakses oleh pengguna kapan pun mereka membutuhkannya.
    Dengan tingkat uptime yang baik, pengguna dapat mengunjungi situs Anda tanpa hambatan, memperoleh informasi yang mereka cari, berinteraksi dengan layanan, dan melakukan transaksi online.
  1. Reputasi dan kepercayaan
    Downtime yang sering atau berkepanjangan dapat merusak reputasi bisnis Anda dan mengurangi kepercayaan pengguna.
    Jika pengguna sering mengalami kesulitan dalam mengakses situs web Anda, mereka mungkin akan mencari alternatif lain yang lebih andal.
    Uptime yang tinggi membantu membangun kepercayaan pengguna terhadap situs Anda dan dapat meningkatkan citra dan reputasi bisnis.
  1. Dampak pada pendapatan
    Jika bisnis Anda tergantung pada transaksi online atau iklan, downtime dapat berdampak negatif pada pendapatan.
    Saat situs Anda tidak dapat diakses, pelanggan potensial tidak dapat melakukan pembelian atau melihat konten yang berpotensi menghasilkan pendapatan.
    Dalam jangka panjang, downtime yang berulang dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan.
  1. SEO dan peringkat mesin pencari
    |Mesin pencari seperti Google mempertimbangkan faktor-faktor ketersediaan dan keandalan situs web saat menentukan peringkat dalam hasil pencarian.
    Jika situs Anda sering mengalami downtime, ini dapat mempengaruhi peringkat SEO Anda dan mengurangi kemungkinan muncul di halaman pertama hasil pencarian.
  1. Dampak pada pengalaman pengguna
    Downtime dapat mengganggu pengalaman pengguna dan menyebabkan frustrasi.
    Pengguna mungkin kehilangan data yang telah mereka masukkan, terganggu dalam proses transaksi, atau merasa tidak dihargai sebagai pelanggan.
    Uptime yang tinggi membantu menjaga pengalaman pengguna yang baik, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mempromosikan retensi pelanggan.
    Dalam rangka menjaga situs web Anda tetap berjalan dan mengoptimalkan pengalaman pengguna, penting untuk memperhatikan uptime server dan memilih penyedia hosting yang dapat memberikan tingkat uptime yang tinggi.

Cara Menghitung Persentase Uptime

Uptime menjadi salah satu faktor penting yang harus Anda pertimbangkan saat memilih layanan hosting.

Untuk itu, Anda perlu mengetahui tatacara menghitung persentase uptime server yang akan Anda gunakan.

Sebenarnya cara menghitung persentase uptime dapat dilakukan dengan cara membagi total waktu yang tersedia dengan waktu aktif website.

Contoh: website telah aktif selama satu tahun dan mengalami downtime selama 32 jam dalam setahun tersebut.

Untuk mengetahui persentase uptime server, Anda bisa menghitungnya dengan cara berikut ini:

365 hari X 24 jam = 8.760 jam aktif

8.760 jam aktif – 32 jam tidak aktif = 8.728 jam tersedia

8.728 jam tersedia ÷ 8.760 jam aktif = 99,6347% uptime

Contoh lain yang bisa Anda gunakan dalam menghitung uptime setiap bulannya. Misalkan dalam satu bulan terjadi downtime Selama 3 jam, maka perhitungan uptime dapat dilakukan dengan cara berikut ini:

30 hari X 24 jam = 720 jam aktif

720 jam aktif – 3 jam tidak aktif = 717 jam tersedia

717 jam tersedia ÷ 720 jam aktif = 99,5833% uptime

Beberapa Tools Gratis untuk mengecek Uptime Website

Uptimerobot

Uptimerobot adalah salah satu tools untuk melakukan pengecekan uptime secara gratis, mereka melakukan pengecekan selama 5 menit jangka waktu, sehingga dalam rentang waktu tersebut Anda akan menerima informasi atau notifikasi melalui email, sms ataupun telegram. Dan kelebihan Uptimerobot adalah uptime monitor dapat ditampilkan ke umum, sehingga orang dapat melihat langsung tingkat uptime website Anda.

HetrixTools

Jika Anda mencari alternatif selain Uptimerobot, Hetrixtools adalah salah satu jawaban yang paling tepat, karena Hetrix dapat melakukan pengecekan yang lebih banyak darn variative servernya dibandingkan Uptimerobot, namun dari fitur sendiri Hetrixtools lebih kaya, tapi beberapa fitur Anda dapat nikmati jika menggunakan Premium Packaged mereka.

Kesimpulan

Uptime merupakan metrik penting dalam menentukan keandalan server web. Ini mengacu pada waktu di mana server aktif dan dapat diakses oleh pengguna.

Uptime diukur dalam bentuk persentase, di mana angka yang lebih tinggi menunjukkan keandalan yang lebih baik.

Meskipun uptime 100% sangat sulit dicapai, industri hosting umumnya menetapkan target uptime sekitar 99,999% sebagai standar tinggi.

Ini mengakui bahwa setiap situs web mungkin mengalami beberapa periode downtime yang direncanakan atau tidak terduga.

Uptime memiliki dampak penting pada ketersediaan situs web, reputasi bisnis, pendapatan, peringkat SEO, dan pengalaman pengguna.

Dengan uptime yang tinggi, pengguna dapat mengakses situs web tanpa hambatan, bisnis dapat mempertahankan citra yang baik, pendapatan dapat dipertahankan, peringkat SEO dapat ditingkatkan, dan pengalaman pengguna dapat ditingkatkan.

Dalam memilih penyedia hosting, penting untuk mempertimbangkan tingkat uptime yang ditawarkan.

Herza Cloud sendiri memberikan jaminan konektivitas internet pada server hosting sebesar 99,5% uptime per bulan di luar downtime akibat maintenance yang sebelumnya telah di umumkan melalui portal Pelanggan https://clients.herza.id.  

Silahkan cek kecepatan jaringan kami melalui Aplikasi SpeedTest.

Untuk server yang berlokasi di Singapore, pelanggan mendapatkan jaminan redundancy link ke berbagai backbone internasional.

Sedangkan untuk server yang berlokasi di Indonesia, pelanggan mendapatkan jaminan konektivitas internasional dan konektivitas langsung ke local exchange seperti IIX, OIXP, NCIX, JKT-IX, BIX, CDIX, BatamIX, CXC, dan DCI-IX.

Kegagalan terhadap penyediaan konektivitas internet oleh Herza Cloud pada server hosting akibat gangguan jaringan dapat diklaim apabila berlangsung melebihi batas 0,5%  dalam satu bulan dan terjadi dalam satu waktu, tidak termasuk akumulasi dari gangguan yang terjadi dibawah 0.5%.

Berikut ini beberapa garansi umum dalam industri saat ini dan jumlah aktual downtime per bulan yang diakibatkan:

  • 99,5% uptime = 216 menit downtime dalam sebulan
  • 99,8% uptime = 86,4 menit downtime dalam sebulan
  • 99,9% uptime = 43,2 menit downtime dalam sebulan
  • 99,99% uptime = 4,32 menit downtime dalam sebulan
  • 99,999% uptime = 0,432 menit (26 detik) dalam sebulan

Herza Cloud juga memberikan jaminan uptime server sebesar 99.5% uptime perbulan di luar downtime akibat maintenance yang sebelumnya telah di umumkan melalui https://clients.herza.id.

Untuk menjaga performance server, kami melakukan maintenance rutin pada hari Sabtu / Minggu malam dan Senin dini hari.

Selama maintenance, ada kemungkinan server akan direboot tanpa notifikasi sebelumnya melalui website.

Jika Anda membutuhkan hosting yang murah dan  memiliki uptime yang baik, kami rekomendasikan untuk menggunakan web hosting murah dari Herza Cloud.

Karena seluruh jaringan Server dari Herza Cloud adalah 100% CLOUD ENVIRONMENT yang menjamin konektivitas dan kecepatan loading website Anda.

Untuk info lebih lanjut terkait layanan hosting silahkan Hubungi Kami.

Apa Itu IP Address dan Perbedaannya dengan Domain?

Apa itu IP Address? IP Address merupakan salah satu komponen penting yang ada di Internet, dapat salah satu element yang ada ketika Anda mengakses sebuah alamat website di Internet.

Contohnya Setiap perangkat yang Anda gunakan seperti Laptop, PC atau bahkan webstie yang tersambung ke Internet memiliki alamat IP tersendiri.

Seringkali IP Address disamakan dengan domain. Meskipun saling terkait dalam penggunaannya untuk mengakses website di internet, namun keduanya berbeda, tapi fungsinya sama.

Untuk itu dalam artikel ini, kita akan memahas apa itu IP address dan perbedaannya dengan domain.

Pengertian IP Address

Apa itu IP Address?
Apa itu IP Address?

IP address adalah identitas unik yang berbentuk angka untuk setiap perangkat yang terhubung ke internet.

Ketika seseorang ingin mengakses sebuah situs web, mereka akan memasukkan nama domain situs tersebut ke dalam browser web mereka.

Nama domain tersebut kemudian memforward ke ip server yang sesuai dengan situs tersebut.

Proses ini disebut dengan Domain Name System (DNS) resolution, di mana server DNS akan mencocokkan nama domain dengan alamat IP yang sesuai.

Setelah browser web menerima alamat IP situs web yang diminta, browser akan mengirimkan permintaan ke server hosting tempat situs tersebut disimpan.

Server hosting akan mengirimkan balasan dengan mengirimkan kembali file dan data yang diminta oleh browser web.

Browser web kemudian akan menerjemahkan file dan data tersebut menjadi tampilan yang dapat dilihat oleh pengguna.

Mengenal seluk beluk IP address memang sangat penting untuk memahami bagaimana situs web berfungsi dan berinteraksi dengan server hosting.

Ini juga penting untuk memahami aspek keamanan dari situs web dan jaringan.

Fungsi IP Address

Setelah Anda mengetahui apa itu IP address, Anda juga harus tahu fungsi dari IP address itu sendiri.

IP Address memiliki fungsi penting dalam jaringan internet, diantaranya adalah memungkinkan koneksi dan komunikasi antara perangkat di jaringan internet.

Setiap perangkat yang terhubung ke internet memerlukan alamat IP yang unik untuk dapat berkomunikasi dengan perangkat lainnya.

IP address digunakan untuk mengidentifikasi setiap perangkat yang terhubung ke jaringan internet secara unik.

Setiap perangkat memiliki alamat IP yang berbeda-beda sehingga memungkinkan perangkat dapat diidentifikasi dengan mudah.

Selain itu, IP address juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi lokasi fisik dari sebuah perangkat.

Beberapa layanan internet, seperti layanan peta online, dapat menggunakan alamat IP untuk menentukan lokasi pengguna.

Dengan berbagai fungsi tersebut, IP address memainkan peran penting dalam menjaga konektivitas dan keamanan jaringan internet.

Versi IP Address

Versi IP Address
Versi IP Address

Pengguna website di dunia lebih dari satu miliar dengan berbagai perangkat di internet, hal itu tentunya mempengaruhi jumlah IP Address yang semakin banyak.

Untuk itu, maka muncullah dua versi IP address yaitu IPv4 dan IPv6, simak penjelasannya berikut ini:

IPv4

IPv4 atau Internet Protocol version 4 adalah protokol yang digunakan untuk menghubungkan perangkat-perangkat komputer di jaringan internet.

Protokol ini telah dipakai sejak internet mulai digunakan secara komersial dan masih banyak digunakan hingga saat ini.

Setiap perangkat yang terhubung ke internet diberikan sebuah alamat IP address yang unik yang terdiri dari empat kumpulan angka yang dipisahkan oleh titik.

Masing-masing kumpulan angka tersebut adalah representasi desimal dari delapan digit (bit) angka biner.

Satu baris yang terdiri dari delapan angka biner tersebut juga disebut oktet.

IPv4 memiliki panjang angka 32 bit dan rentang alamat dari 0.0.0.0 sampai 255.255.255.255.

Hal ini memungkinkan untuk menampung hampir 4,3 miliar alamat IP yang unik.

Berikut contoh alamat IPv4:

172.16.254.1

172.146.80.100

192.168.1.3

172.16.254.1

Namun, karena jumlah perangkat yang terhubung ke internet semakin bertambah, terjadi kekurangan alamat IP yang disebut dengan “IP address exhaustion”.

Oleh karena itu, diciptakanlah protokol IPv6 yang memiliki panjang 128 bit dan dapat menampung jauh lebih banyak alamat IP daripada IPv4.

IPv6

Sama seperti IPv4, setiap perangkat yang terhubung ke internet diberikan sebuah alamat IP address yang unik.

Namun, IPv6 memiliki panjang alamat 128 bit, jauh lebih panjang dibandingkan dengan IPv4 yang hanya 32 bit.

IPv6 juga terdiri dari delapan kumpulan angka dan huruf yang dipisahkan oleh titik dua, dimana kumpulan angka dan huruf tersebut merupakan representasi desimal dari 16 angka biner.

Hal ini memungkinkan untuk menampung lebih banyak alamat IP yang unik, yaitu sekitar 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456 alamat IP.

Contoh alamat IPv6 adalah sebagai berikut:

2001:cdba:0000:0000:0000:0000:3257:9652.

Biasanya, kumpulan yang hanya terdiri dari angka nol tidak ditulis secara praktis dan hanya ditunjukkan dengan dua tanda titik dua seperti contoh berikut: 2001:cdba::3257:9652.

Baca Juga: Perbandingan IPv6 dengan IPv4

IP Publik dan IP Privat

Bedasarkan cakupannya, IP address dikategorikan dalam dua jenis IP, yaitu IP Publik dan IP Privat, simak penjelasan di bawah ini:

Publik

Public IP Address adalah alamat IP yang dapat diakses melalui internet.

Oleh karena itu, alamat IP publik dimiliki oleh perangkat yang ditujukan untuk masyarakat umum.

Beberapa contoh perangkat yang menggunakan alamat IP publik adalah server situs web, server email, dan router Wi-Fi.

Baik alamat IP publik maupun privat memiliki range angkanya masing-masing dan terbagi menjadi beberapa kelas.

Alokasi untuk rentang alamat IP publik diatur oleh Internet Assigned Numbers Authority (IANA).

Jika suatu organisasi (seperti penyedia layanan internet) ingin mendapatkan sebagian dari alamat IP publik, mereka harus meminta izin dari badan yang berwenang.

Privat

IP address privat adalah alamat yang digunakan dalam jaringan lokal seperti di kantor, sekolah, atau di rumah.

Laptop, PC, dan ponsel adalah beberapa contoh perangkat yang memiliki IP privat. Masing-masing device tersebut dapat berkomunikasi satu sama lain dengan jaringan lokal.

IP address ini hanya dapat diakses oleh perangkat dalam jaringan lokal tersebut dan tidak dapat diakses dari luar jaringan.

Komputer atau perangkat lain yang terhubung ke jaringan lokal dengan private IP address dapat mengakses internet melalui router.

Ketika perangkat tersebut mengirim permintaan untuk mengakses situs web atau layanan lain di internet, permintaan tersebut akan diteruskan melalui router yang memiliki alamat IP publik.

Router kemudian akan meneruskan permintaan ke server tujuan di internet dan mengirimkan kembali responsnya ke perangkat yang meminta.

Dengan cara ini, perangkat dengan alamat IP privat dapat terhubung ke internet tanpa perlu memiliki IP address publik sendiri.

IP Dinamis dan IP Statis

Penyedia layanan internet memberikan dua jenis IP address, yaitu dinamis dan statis.

Dinamis

IP address dinamis adalah IP address yang dialokasikan secara otomatis oleh penyedia layanan internet ketika perangkat Anda terhubung ke internet.

Setiap kali perangkat terhubung, penyedia layanan internet akan memberikan IP address yang berbeda-beda.

Hal ini membuat IP address dinamis menjadi kurang stabil dan sulit untuk dilacak.

Statis

IP address statis adalah IP address yang ditetapkan secara permanen oleh penyedia layanan internet.

Artinya, setiap kali perangkat Anda terhubung ke internet, IP address yang diberikan akan selalu sama.

Hal ini membuat IP address statis menjadi lebih stabil dan mudah untuk dilacak.

IP address statis umumnya digunakan untuk keperluan bisnis atau organisasi yang memerlukan stabilitas dan keamanan dalam koneksi internet.

Sedangkan IP address dinamis lebih sering digunakan untuk keperluan personal dan perangkat mobile.

Shared IP dan Dedicated IP

IP address yang digunakan oleh server web hosting dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu shared IP address dan dedicated IP address. Berikut penjelasannya:

Shared IP

Shared IP address adalah IP address yang digunakan bersama oleh beberapa website pada satu server yang sama.

Dalam hal ini, satu IP address digunakan untuk mengakses banyak website yang berbeda.

Keuntungan dari penggunaan shared IP address adalah biaya yang lebih murah karena banyak website dapat menggunakan satu IP address.

Namun, kerugian dari penggunaan shared IP address adalah jika satu website yang berbagi IP address tersebut terkena blacklist, maka website lainnya yang berbagi IP address juga akan terkena dampaknya.

Dedicated IP

Dedicated IP address adalah IP address yang digunakan untuk satu website saja pada satu server. Artinya, satu IP address hanya digunakan oleh satu website.

Keuntungan dari penggunaan dedicated IP address adalah kontrol penuh atas IP address tersebut dan dapat meningkatkan keamanan dan kepercayaan pengunjung.

Namun, kerugian dari penggunaan dedicated IP address adalah biaya yang lebih tinggi karena satu website hanya dapat menggunakan satu IP address.

Kelas IP Address

IP address IPv4 dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai setiap kelas:

  1. Kelas A: rentang angka 1.0.0.0 hingga 126.0.0.0. Setiap alamat IP memiliki 8 bit untuk jaringan dan 24 bit untuk host. Kelas A dapat menampung hingga 126 jaringan dan 16.777.214 host.
  2. Kelas B: rentang angka 128.0.0.0 hingga 191.255.0.0. Setiap alamat IP memiliki 16 bit untuk jaringan dan 16 bit untuk host. Kelas B dapat menampung hingga 16.384 jaringan dan 65.534 host.
  3. Kelas C: rentang angka 192.0.0.0 hingga 223.255.255.0. Setiap alamat IP memiliki 24 bit untuk jaringan dan 8 bit untuk host. Kelas C dapat menampung hingga 2.097.152 jaringan dan 254 host.
  4. Kelas D: rentang angka 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255. Kelas D digunakan untuk multicast.
  5. Kelas E: rentang angka 240.0.0.0 hingga 255.255.255.255. Kelas E tidak digunakan pada saat ini dan diperuntukkan untuk keperluan pengembangan dan penelitian.

Sudah Tahukan Apa itu IP Address?

Sudah Tahu Apa itu IP Address?
Sudah Tahu Apa itu IP Address?

Bagaimana, sampai sini sudah tahu bukan apa itu IP address? IP address adalah sebuah alamat unik yang diberikan kepada setiap perangkat yang terhubung ke internet.

Ada dua jenis IP address yaitu publik dan privat. IPv4 dan IPv6 adalah dua versi IP address yang berbeda, di mana IPv6 memiliki rentang angka yang lebih besar daripada IPv4.

Penyedia layanan internet menyediakan dua jenis IP address yaitu dinamis dan statis. IP address shared dan dedicated digunakan oleh server web hosting.

Jika Anda mencari layanan web hosting murah silahkan hubungi kami, Herza Cloud menyediakan berbagai macam layanan hosting seperti shared hosting, VPS, Dedicated dan lain sebagainya.

IP address memainkan peran penting dalam memungkinkan perangkat dan komputer untuk berkomunikasi satu sama lain dan mengakses internet.

IP address dan domain adalah dua hal yang berbeda namun saling terkait dalam penggunaannya untuk mengakses website di internet. Berikut adalah perbedaan antara IP address dan domain:

  1. IP address adalah serangkaian angka yang digunakan untuk mengidentifikasi perangkat di jaringan internet. Sedangkan domain adalah nama unik yang diberikan untuk mengidentifikasi sebuah website.
  2. IP address terdiri dari empat angka oktet yang dipisahkan oleh titik. Sedangkan domain terdiri dari satu atau lebih label yang dipisahkan oleh titik.
  3. IP address adalah alamat unik yang diberikan untuk setiap perangkat yang terhubung ke internet. Sedangkan domain adalah alamat yang lebih mudah diingat oleh pengguna dan digunakan untuk mengakses sebuah website.
  4. IP address dapat berubah-ubah tergantung pada jaringan dan lokasi perangkat. Sedangkan domain bersifat tetap dan dapat diarahkan ke IP address yang berbeda-beda.
  5. IP address diperlukan untuk melakukan koneksi ke jaringan internet, sedangkan domain diperlukan untuk mengakses sebuah website melalui browser internet.

Dalam praktiknya, domain digunakan sebagai alternatif yang lebih mudah diingat daripada IP address yang sulit dihafal.

Ketika seseorang memasukkan sebuah domain pada browser internet, browser akan mengirimkan permintaan ke DNS server untuk mencari tahu IP address yang sesuai dengan domain tersebut, sehingga bisa melakukan koneksi ke website yang dimaksud.

Untuk Anda yang tertarik membuat website dengan nama yang unik silahkan hubungi herza cloud.

Kami menyediakan layanan nama domain dengan harga yang sangat murah. Mulai dari Rp 15.000 saja Anda sudah bisa memiliki nama domain yang professional untuk bisnis Anda.

Extension yang kami sediakan juga berbagai macam seperti .com, .net, .org, .id, .xyz, .top, .space, .site, dan lain sebagainya.

Untuk itu, yuk langsung berlangganan di Herza Cloud, karena sedang ada promo domain murah dan promo sale-nya.

Ayok dapatkan promonya sekarangggggg!!!

Verified by MonsterInsights