Perbedaan Colocation dan Cloud Hosting, Mana yang Lebih Baik?

Perbedaan Colocation dan Cloud Server

Setiap perusahaan atau instansi biasanya menyimpan data dalam sebuah layanan server, baik layanan colocation server maupun cloud hosting. Tapi apakah Anda tahu perbedaan colocation dan cloud hosting?

Sebagaimana yang kita ketahui colocation dan cloud hosting memiliki fungsi yang hampir sama. Namun bukan berarti tidak ada perbedaan diantara keduanya.

Dari aksesibilitas, Colocation server memberikan keamanan dan uptime yang tinggi. Sedangkan dari harga, cloud hosting lebih murah.

Tapi pada kenyataanya, masih banyak perusahaan yang ragu akan keamanan sistem komputasi awan pada era Internet of Things (IoT).

Sebelum memutuskan layanan mana yang ingin digunakan, alangkah baiknya Anda mengetahui lebih dalam perbedaan colocation dan cloud hosting itu sendiri.

Dalam artikel ini kita akan bahas perbedaan colocation dan cloud hosting, serta mana yang lebih baik di antara keduanya? Let’s get started!

colocation server

Pengertian Colocation

Colocation adalah layanan fasilitas datacenter dimana sebuah perusahaan atau instansi dapat menyewa ruang untuk server dan perangkat keras komputer lainnya.

Dengan kata lain, colocation adalah jasa tempat yang digunakan untuk penitipan dan penyimpanan server dengan berbagai macam data center.

Penyimpanan pada colocation dilakukan dengan menggunakan infrastruktur dan keamanan tinggi serta memerlukan arus listrik, akses internet yang stabil, UPS (Uninterruptible Power Supply), flooring dan lain sebagainya yang disusun menggunakan rak khusus untuk colocation server.

Herza.ID menyediakan layanan Colocation Server Murah dengan fasilitas rack, pendinginan, listrik, bandwidth, dan keamanan fisik, sementara pelanggan menyediakan servernya.

Layanan Colocation Server dibagi menjadi dua bagian. Yaitu layanan Unmanaged Colocation dan Managed Colocation. Untuk lebih jelasnya silahkan baca artikel kami tentang Apa itu Colocation Server?.

Kelebihan dan Kekurangan Colocation

Sebelum memilih layanan colocation server, ada beberapa kelebihan dan kekurangan colocation yang harus Anda ketahui, agar Anda dapat mempertimbangkan layanan colocation sebelum menggunakannya.

Kelebihan Colocation

Beberapa kelebihan colocation yang memungkinkan untuk Anda dapatkan jika menggunakan layanan ini, diantaranya:

  1. Skalabilitas

    Seiring berkembangnya website perusahaan yang terus meningkat, menyebabkan Anda membutuhkan sistem dan fasilitas yang memadai.

    Penggunaan colocation memungkinkan Anda untuk meningkatkan fasilitas dan infrastruktur server yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

  2. Efisiensi

    Layanan colocation bisa membantu Anda untuk menghemat biaya dan tenaga.

    Anda tidak perlu membeli fasilitas atau sistem seperti rak, pendingin, fire detector, hingga tim pengelola server, karena biasanya penyedia layanan telah menyediakannya.

  3. Reliabilitas

    Colocation memiliki performa yang sangat tinggi, karena server ini didukung dengan teknologi yang memadai.

    Layanan server ini didukung dengan generator, cadangan baterai, hingga stabilizer, yang memungkinkan dapat terhindari dari risiko masalah arus listrik.

  4. Performa

    Server ini menawarkan kecepatan, up-time, dan performa yang sangat tinggi. Selain itu, ia juga memiliki level bandwidth yang besar untuk menunjang semua kebutuhan server.

  5. Keamanan

    Layanan colocation merupakan layanan high security yang memiliki keamanan fisik dan digital yang sangat terjamin. Server Anda akan di jaga selama 24/7 oleh penyedia layanan.

    Oleh karena itu, Anda tidak perlu khawatir terhadap berbagai jenis serangan virus pencurian data, dan ancaman-ancaman lainnya.

  6. Fasilitas

    Layanan data center ini dilengkapi dengan fasilitas yang ideal seperti climate control system dan cooling untuk mengontrol kondisi lingkungan server Anda.

    Selain itu, ia juga dilengkapi dengan sistem pendeteksi kebakaran, pemadam dan CCTV untuk menjamin tingkat proteksi yang tinggi.

Kekurangan Colocation

Selain kelebihan colocation server, Anda juga perlu mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada dalam layanan server ini. Kekurangan tersebut diantaranya:

  1. Kontrol

    Penyedia layanan colocation server biasanya memiliki aturan dan ketentuan tertentu yang harus Anda ikuti, seperti jadwal kunjungan.

    Anda tidak dapat selalu mengontrol dan mengujungi server Anda setiap saat, Ada batas waktu tertentu untuk Anda mengakses server.

  2. Akses

    Biasanya penyedia layanan hanya berada di daerah tertentu saja, seperti di kota-kota besar.

    Jika Anda berada di luar lokasi yang berbeda, Anda harus mengujungi penyedia layanan data center tersebut dan mengorbankan waktu produktif Anda.

Cara Kerja Colocation

Ketika Anda menggunakan VPS Server atau dedicated sever, biasanya Anda tinggal pilih paket dan bayar biaya bulanan.

Namun untuk colocation server sendiri, apakah cara kerjanya sama dengan VPS server atau sama saja? Anda penasaran? Yuk kita bahas cara kerja colocation server.

  • Memiliki Server Fisik

    Langkah pertama, pastikan Anda memiliki server fisik baik yang dikelola secara priadi, maupun oleh pihak yang berpengalaman.

    Colocation server menjadi solusi untuk Anda yang tidak bisa mengelola server sendiri.

    Namun jika Anda belum memiliki server, Anda bisa membelinya terlebih dahulu. Pastikan RAM, prosesor, dan disk space sesuai dengan kebutuhan pemakaian Anda.

  • Menetukan Penyedia Layanan Colocation Server

    Tidak semua provider hosting menyediakan layanan colocation server, hanya ada beberapa perusahaan di Indonesia yang menyediakan layanan server tersebut.

    Salah satu perusahaan yang menyediakan layanan colocation server adalah Herza Digital Indonesia.

    Kami menyediakan layanan menyediakan Layanan Colocation Server 1U hingga 4U Server Rackmount, Tower Server dan juga Layanan Rack Colocation.

    Kemudian untuk biayanya sendiri, tergantung dari spesifikasi yang kami tawarkan. Berikut daftar sewa colocation server dari Herza.ID.

  • Membawa Server Fisik ke Data Center

    Setelah menemukan provider layanan colocation server, bawa server fisik ke data center.

    Namun sebelum Anda membawa server fisik ke provider layanan, pastikan server dalam keadaan baik tanpa ada kendala apapun.

    Kemudian koordinasikan dengan provider layanan colocation server kira-kira komponen apa aja yang perlu dibawa ke data center.

  • Setting Colocation Server

    Setelah Anda membawa server fisik ke data center. Langkah selanjutnya ada setting colocation server oleh tim teknisi dari Herza.ID.

    Namun perlu diingat bahwa biaya setting tidak termasuk dengan biaya bulanan. Jadi Anda harus menyiapkan biaya lebih untuk membayar jasa setting colocation server.

  • Bayar Biaya Tagihan

    Setelah semuanya selesai dilakukan, saatnya Anda membayar biaya bulanan untuk memulai berlangganan colocation server.
    Besar kecilnya biaya yang keluar, disesuaikan dengan paket berlangganan yang Anda pilih.

Pengertian Cloud Server

Cloud server merupakan ruang penyimpanan yang memiliki beberapa server yang dihubungkan dengan jaringan internet serta menggunakan teknologi Cloud Computing.

Metode ini digunakan untuk menyimpan database, software, server untuk website perusahaan dan keperluan lainnya. 

Server ini memiliki sumber daya yang berasal dari gabungan beberapa server yang berjalan secara bersamaan dan biasa dikenal dengan istilah cluster.

Cloud server menyambungkan server satu dengan yang lainnya untuk mendistribusikan tugas, sehingga proses penyimpanan data dapat terbagi rata tanpa harus membebani satu server saja. 

Perlu Anda ketahui, metode penyimpanan ini cocok digunakan oleh perusahaan kecil yang baru merintis, karena biaya yang digunakan cukup murah.

Selain itu, pengembangan sistem cloud dapat dilakukan oleh siapapun dan kapanpun, serta dapat digunakan langsung selama 24 jam non-stop, sehingga cloud server ini tidak memerlukan banyak maintenance.

Kelebihan dan Kekurangan Cloud Server

Sebelum Anda memutuskan untuk berlangganan dengan layanan cloud server, Anda harus memahami kelebihan dan kekurangan cloud server itu sendiri.

Kelebihan Cloud Server

Cloud server memiliki beberapa kelebihan yang bisa Anda dapatkan saat berlangganan dengan layanan tersebut, diantaranya:

  1. Mudah dan Fleksibel dalam Mengakses Data

    Cloud server memudahkan Anda dalam mengakses data, karena Anda dapat mengakses data dimana saja dan kapan saja selama ada akses internet.

    Berbeda jika Anda menyimpan data-data di laptop. Anda harus membawa laptop saat ingin mengakses data-data tersebut. Namun ketika Anda tidak membawa laptop tersebut, Anda tidak dapat mengaksesnya.

    Server ini dapat diakses tanpa harus menggunakan perangkat fisik secara khusus. Anda bisa mengakses cloud server dengan berbagai macam device, seperti laptop, tablet dan handphone.

  2. Meningkatkan Kolaborasi Tim

    Dalam menjalankan sebuah perusahaan, tentunya Anda tidak dapat bekerja sendirian. Anda membutuhkan sebuah tim untuk mengembangkan perusahaan tersebut.

    Untuk meningkatkan kolaborasi dengan tim, Anda membutuhkan ruang data yang dapat diakses kapanpun dan memiliki tingkat keamanan yang tinggi.

    Penggunaan penyimpanan cloud dapat meningkatkan kolaborasi tim, karena setiap data dan informasi perusahaan akan disimpan dalam ruang virtual yang hanya bisa diakses oleh internal perusahaan saja.

  3. Bebas Menggunakan Ruang Penyimpanan

    Perlu Anda ketahui, tidak semua cloud server itu sama. Ada beberapa jenis hosting yang hanya bisa digunakan untuk menyimpan data web hosting.

    Namun, untuk cloud server sendiri, Anda bisa menyimpan data pribadi Anda yang tidak ada kaitannya dengan website.

    Artinya, Anda bisa memanfaatkan cloud hosting layaknya ruang penyimpanan pribadi seperti Google Drive, Dropbox dan lain sebagainya.

  4. Tidak Menyita Memori Hardware

    Ruang penyimpanan cloud server berbeda dengan ruang penyimpanan pada perangkat keras fisik seperti laptop, handphone dan tablet.

    Ketika Anda mengalami ruang penyimpanan yang hamper penuh pada perangkat kersa seperti laptop, handphone dan tablet, Anda tidak dapat menginstal aplikasi apapun, serta membuat cara kerjanya menjadi berat dan lambat.

    Namun pada cloud server ini, Anda dapat menyimpan data dan file pada ruang penyimpanan virtual, sehingga memori hardware Anda akan longgar dan device akan bekerja secara optimal.

  5. Keamanan dan Kecepatan Terjamin

    Tidak seperti penyimpanan fisik yang rentan terhadap resiko kerusakan dan kehilangan data, penggunaan penyimpanan virtual dapat memberikan jaminan keamanan data hilang dan rusak.

    Selain itu, data yang disimpan dalam sistem awan ini lebih aman dari resiko virus. Hal-hal tersebut dapat meningkatkan keamanan penggunaan cloud server hingga 94%.

    Penggunaan cloud server dapat membantu Anda dalam mengakses data lebih cepat. Lokasi data center yang beragam dapat meningkatkan kecepatan cloud server Anda. Semakin dekat dengan data center, performa cloud semakin bagus.

  6. Bisa Upgrade Sesuai Kebutuhan

    Skalabilitas cloud server sangat leluasa. Anda dapat meng-upgrade server Anda seperti menambahkan memroi sesuai dengan kebutuhan Anda.

    Semakin berkembangnya bisnis Anda, maka Anda akan membutuhkan ruang penyimpanan yang semakin besar. Cloud server tentunya dapat membantu Anda dalam menyelesaikan hal itu.

Kekurangan Cloud Server

Selain kelebihan, ada beberapa kekurangan dari cloud server ini, diantaranya:

  1. Pelayanan Kurang Sepenuhnya

    Dalam kurangnya pelayanan sepenuhnya itu tergantung pada service. Tidak semua jasa layanan cloud server memberikan kemampuan yang sama.

    Untuk itu sebelum membeli layanan cloud server, Anda harus memperhatikan batasan layanan yang dibuat oleh cloud provider.

  2. Penyesuaian yang Kurang

    Penggunaan cloud server pada web hosting harus memperhatikan regulasi bisnis.

    Penyimpanan cloud service provider ini tidak boleh asal-asalan, Anda harus menyesuaikan level dan penyimpanan data yang ada dalam cloud.

  3. Tidak ada Perlindungan Privasi

    Sistem penyimpanan cloud server ialah terpusat, maka semua data-data Anda akan disimpan pada penyimpanan cloud server pusat.

    Melihat semua orang bisa mengakses data dari cloud provider tanpa sepengetahuan Anda, dapat membuat privasi Anda hilang. Hal ini bisa menurunkan kualitas cloud server.

Cara Kerja Cloud Server

Ilustrasi Cara Kerja Cloud Hosting

Cloud hosting bekerja secara virtualisasi yaitu dengan menggunakan teknologi cluster yang membagi server fisik menjadi beberapa server virtual.

Teknologi ini memungkinkan website untuk tetap berjalan meskipun salah satu server sedang bermasalah. Hal ini karena ada server lain yang mem-backup sehingga tingkat kecepatan waktunya tetap stabil.

Selain itu, resource cloud hosting tidak dibagi dengan pengguna lain, sehingga pengguna lain tidak akan mempengaruhi performa web hosting Anda.

Jadi dapat kita simpulkan bahwa keunggulan dari cloud hosting ini yaitu kemudahan dalam pengelolaan dan manajemennya seperti shared hosting serta memiliki performa tinggi seperti VPS.

Perbedaan Colocation dan Cloud Server

Ketika Anda membaca kekurangan dan kelebihan dari masing-masing layanan penyimpanan di atas, tentunya sudah mulai tergambar bukan terkait layanan penyimpanan keduanya?

Untuk lebih meyakinkan lagi, kira-kira mana yang lebih baik digunakan, yuk kita pahami perbedaan colocation dan cloud server di bawah ini.

  1. Kepemilikan Perangkat Keras

    Perbedaan pertama antara colocation dan cloud itu terletak dari bagaimana data disimpan.

    Dalam colocation, Anda menyewa ruang untuk menyimpan server. Pihak penyedia layanan colocation memfasilitasi ruang fisik khusus untuk menyipan server Anda serta daya dan pendingin agar server terus berjalan secara optimal.

    Sedangkan cloud hosting, server penyedia layanan cloud semuanya dipelihara dan diamankan secara virtual. Artinya, Anda hanya perlu membayar biaya server itu sendiri.

  2. Biaya Tambahan

    Dari segi biaya, colocation lebih mahal dibandingkan dengan cloud server. Anda harus mengeluarkan biaya tambahan seperti biaya sewa ruang di pusat data, konsumsi daya, lisensi perangkat lunak, dukungan, dan konsumsi bandwidth.

    Sementara biaya layanan cloud server, dibayar sesuai dengan paket langganan yang dipilih pada saat berlangganan.

  3. Akses Fisik

    Dilihat dari akses fisik, pengguna layanan colocation sangat diuntungkan karena Anda memiliki akses fisik ke fasilitas.

    Artinya, Anda dapat menginstal dan mengkonfigurasi perangkat keras baru yang memungkinkan untuk memecahkan masalah yang akan datang.

    Dari sisi pengguna layanan cloud server, Anda tidak dapat memiliki akses fisik ke server. Hal ini karena masalah privasi dan keamanan, mengingat server dibagikan dengan bisnis lain.

  4. Tingkat Dukungan Pelanggan

    Ketika terjadi masalah, layanan colocation memiliki tim IT internal yang bisa menangani masalah klien.

    Selain itu, tim IT bertanggung jawab dalam memelihara pusat data dan memastikan server terus berjalan secara optimal.

    Untuk cloud server, Anda akan sedikit mengalami kesulitan saat menghubungi tim IT ketika terjadi masalah, karena mereka berurusan dengan sejumlah besar klien dan memungkinkan tidak memiliki akses langsung ke perngkat keras.

  5. Keamanan dan Kepatuhan


    Lagi-lagi dalam hal keamanan dan kepatuhan, pengguna colocation sangat diuntungkan.

    Anda lebih mudah mematuhi peraturan keamanan dan privasi data seperti PCI-DSS. Hal ini karena Anda memiliki kendali penuh dalam menentukan siapa saja yang boleh memilki akses ke server Anda dan melihat apa saja yang mereka lakukan.  

    Bagi pengguna cloud server. Anda tidak memiliki kebebasan terhadap kontrol keamanan, Anda harus berbagi tanggung jawab untuk keamanan dengan penyedia layanan.

    Hal itu bisa mempersulit kepatuhan peraturan cloud, terutama jika bisnis Anda membutuhkan kepatuhan yang ketat.

Kesimpulan

Nah itu lah perbedaan colocation dan cloud server, bagaimana? Sampai sini apakah sudah ada gambaran layanan mana yang akan Anda gunakan?

Baik colocation maupun cloud server, mereka memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Anda tidak perlu bingung dalam menentukan layanan penyimpanan diantara keduanya. Anda hanya perlu memilih layana peyimpanan sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda aja.

Jika Anda tertarik untuk menggunakan layanan diantara keduanya, Herza Cloud menyediakan layanan tersebut untuk Anda.

Herza Cloud menyediakan layanan Colocation Server Murah dengan fasilitas rack, pendinginan, listrik, bandwidth, dan keamanan fisik, sementara pelanggan cukup dengan menyediakan servernya.

Untuk kebutuhan Sewa Rack baik itu Full Rack, Half Rack atau bahkan 10U, silahkan ke halaman Sewa Rack Colocation.

Selain itu Herza Cloud juga menyediakan layanan Cloud Hosting Murah dengan jaminan dedicated resources yang berkualitas dan handal serta keamanan yang tinggi, yang sangat dibutuhkan oleh kita semua.

Seluruh jaringan Server dari Herza.ID adalah 100% CLOUD ENVIRONMENT dengan Uplink 10Gbps yang menjamin Konektivitas dan Kecepatan Loading Website Anda.

Seluruh paket terlah termasuk Imunify360 yang akan membantu Anda dalam hal keamanan dari Virus, Malware dan juga DDOS Protection.

Siap Berlangganan? Yuk Bersama Herza.ID!

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Cara Setting DNS Record di Cloudflare

cara setting DNS di Cloudflare

Cloudflare adalah salah satu penyedia CDN (content delivery network) yang dapat menjadikan website kamu lebih cepat. Ulasan di bawah akan membahas tentang cara setting DNS Record di Cloudflare.

Apa yang dimaksud dengan DNS?

Saat kamu hendak menelusuri sesuatu di internet, kamu tentu akan mengetikan nama domain Google.com daripada alamat IP Google 172.217.0.142 pada address bar. Bahkan kamu mungkin belum tahu bahwa yang biasanya kita ketikan ini mempunyai alamat IP berupa sederatan angka tersebut.

Mudahnya, alamat IP sederetan angka ini bisa dihubungkan dengan DNS (Domain Name Server) dengan alamat IP (internet Protocol).

DNS atau domain name server berfungsi untuk menerjemahkan sebuah alamat IP menjadi sebuah nama domain, sehingga kamu bisa dengan mudah mengakses suatu website dengan nama domain. Hal ini tentu akan memudahkanmu bukan? Coba bayangkan jika kamu perlu menghafal setiap alamat IP saat akan mengakses website tertentu?

Untuk lebih lengkap dan jelas terkait apa itu DNS bisa kamu bisa mengaksesnya di sini. Memahami tentang DNS.

Apa yang dimaksud dengan Cloudflare?

Cloudflare ialah salah satu penyedia jaringan pengiriman konten atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan Content Delivery Network. Sebagai penyedia jaringan pengiriman konten, Cloudflare memberikan layanan agar website kamu bisa lebih cepat dan aman.

Untuk saat ini, cloudflare memiliki beberapa server yang tersebar  di beberapa negara, bahkan digunakan oleh lebih dari 26 juta situs yang dalam sehari bisa menghasilkan lebih dari 1 milyar alamat IP. Sebab cloudflare tersebar di beberapa negara, hal ini menjadikan website terkendali secara lebih cepat dan aman.

Cloudflare berlaku sebagai penghubung antara pengunjung dan server website. Pengunjung tidak lagi berkomunikasi langsung dengan server, akan tetapi pengujung akan bersentuhan dengan jaringan cloudflare yang memang sudah menyimpan konten situs web dan memuatnya melalui server sesuai pada lokasi pengunjung tersebut.

Gambarannya, misalnya pengunjung orang Inggris ingin mengakses salah satu website layanan hosting di Indonesia. Permintaan perlu menempuh jarak yang jauh bukan? Untuk itu, Cloudflare menawarkan sebuah solusinya. Pengunjung orang Inggris tersebut tidak perlu lagi membuat koneksi dengan server Indonesia lagi, akan tetapi dia akan terhubung dengan server Cloudflare terdekat di tempat yang berada di Inggris.

Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan DNS dan Cloudflare, berikut terdapat cara setting DNS record di CloudFlare.

Mendaftarkan Domain ke Cloudflare

Langkah-langkah untuk  mendaftarkan DNS di layanan Cloudflare :

Akses website cloudflare dash.cloudflare.com/sign-up

mendaftarkan domain ke cloudflare

Login ke Cloudflare dengan input email dan password untuk memenuhi persyaratan create akun.

mendaftarkan nama domain ke cloudflare

Masukan nama domain website kamu pada tampilan yang ada, kemudikan klik Add Site.

mendaftarkan nama domain ke cloudflare

Jika sudah, akan lebih baik memverifikasi alamat email yang telah diterima dari cloudflare kemudian mengklik tautan tersebut.

mendaftarkan domain ke cloudlflare

Jika sudah mengklik tautannya, cloudflare menampilkan pemberitahuan bahwa verifikasi email sudah berhasil.

mendaftarkan domain ke cloudlflare

Situs web akan diarahkan ke halaman paket Cloudflare. Silakan pilih paket cloudflare sesuai kebutuhan kamu.

mendaftarkan nama domain ke cloudflare

Scan DNS Record pada domain akan diproses dan silakan ditunggu sampai selesai.

mendaftarkan nama domain ke cloudflare

Hasil dari scan DNS Record pada domain akan ditampilkan. Scroll ke bawah, kemudian klik tombol continue untuk melanjutkan.

mendaftarkan nama domain ke cloudflare

Kamu akan masuk halaman petunjuk untuk mengubah name server domain. Kemudian klik done, check Name server.

mendaftarkan nama domain ke cloudflare

Dalam tampilan ini, silakan klik finish later.

mendaftarkan domain ke cloudflare

Kamu sudah berhasil membuat akun dan mendaftarkan domain di cloudflare. Kemudian cloudflare akan menampilkan dashboard Cloudflare yang bisa digunakan.

mendaftarkan domain ke cloudflare

Mengelola DNS Record di Cloudflare

Langkah-langkah mengelola DNS Record

Silakan Login di http://Dashboard Cloudflare. Input email dan password akun untuk persyaratan login.

mengelola DNS record di Cloudflare

Pilih domain yang ingin kamu kelola dan klik domain tersebut.

mengelola DNS record di cloudflare

Pilih ikon DNS untuk mengelola.

mengelola DNS record di Cloudflare

Menambahkan DNS record di Cloudflare

Untuk menambahkan DNS record klik Add record yang harus kamu lakukan ialah :

Klik Add record untuk menambahkan record baru.

Kamu bisa mengirim form yang sudah disediakan, antara lain :

Name : name record yang ingin ditambahakan, seperti webmail, www, cpanel

Type : Jenis record yang ingin kamu tambahkan, seperti A, AAAA, CNAME, dll

IPv4 address : Alamat IP versi 4 untuk record yang ingin ditambahkan

TTL(Time to Live) : Jika Proxied, jumlahnya pasti Auto. Sedangkan DNS Only, bisa Auto atau disesuaikan jumlahnya

Proxy status ada dua status yaitu DNS Only dan Proxied

Jika form sudah diisi, silakan save dengan mengklik ikon save. Kemudian, record baru akan ditambahkan ke daftar.

menambahkan DNS record

 

 

Contoh Layanan Cloud Computing

contoh layanan cloud computing

Perkembangan zaman yang semakin cepat sangat memengaruhi segala aspek kehidupan.

Salah satunya pada proses pengelolaan dan penyimpanan data.

Kita tahu, bahwa sekarang penyimpanan data tidak lagi menggunakan perangkat keras yang cukup repot dan sulit jika digunakan.

Untuk itu, teknologi yang semakin canggih melahirkan komputasi awan yang mengandalkan sebuah jaringan untuk memberikan peran yang sangat besar dalam penyimpanan sebuah data.

Contoh layanan cloud computing adalah sebuah layanan penyimpanan data melalui jaringan internet dengan kemampuannya yang dapat memudahkan produktivitas kerja perusahaan.

Mengapa layanan ini bisa meningkatkan produktivitas kerja?

Berikut ulasannya mengenai contoh layanan cloud computing yang bisa memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Ulasan di bawah akan dibahas mengenai pengertian dan cara kerjanya, juga contoh  jenis dan tipe juga layanan cloud computing.

Cloud Computing

Layanan cloud computing adalah suatu perangkat teknologi yang dapat mengubah internet menjadi data server, sehingga teknologi ini memungkinkan pengguna untuk  bisa mengelola data dan aplikasi dengan mudah.

Mudahnya, layanan Cloud computing adalah  layanan menawarkan penyimpanan data sehingga data bisa diakses dengan mudah pengguna.

Dengan adanya layanan cloud computing semua data dan program akan tersimpan secara langsung di Internet, sehingga risiko untuk kehilangan data tidak lagi menjadi penghambat suatu jalannya aktivitas pekerjaan.

Contoh Layanan Cloud Computing yang Harus Kamu Tahu

Setelah mengetahui definisinya di atas, ada beberapa contoh cloud computing yang sering digunakan oleh perusahaan.

  1. Aplikasi Cloud Storage

    Salah satu contoh cloud computing ialah Cloud Storage yang merupakan model layanan penyimpanan data di mana data di transmisikan (dikirimkan, diteruskan, dipindahkan, disebarkan) dan disimpan pada suatu sistem penyimpanan jarak jauh. Di  mana data tersebut dikelola, dicadangkan dan disediakan untuk pengguna melalui jaringan internet.

    Jadi, di mana pun dan kapan pun kamu ingin membutuhkan sebuah data kamu bisa langsung membuka cloud storage dengan jaringan internet.

    Cloud Storage : Pengertian, Jenis, Keunggulan dan Kekurangannya

  2. Aplikasi Layanan Email

    Contoh selanjutnya ialah aplikasi layanan email.

    Dengan layanan email ini, urusan surat menyurat suatu perusahaan menjadi sangat mudah dengan waktu yang efisien.

    Selain untuk urusan surat menyurat, layanan email juga bisa digunakan untuk membuat perusahaan menjadi lebih profesional.

    Layanan email bagi perusahaan adalah pembuatan email khusus dengan domain perusahaan.

  3. Layanan Disaster Recovery

    Layanan disaster recovery maksudnya ialah sebuah konsep yang menempatkan perangkat IT, sistem, aplikasi hingga data cadangan di data center sekunder.

    Sistem ini memang didesign khusus dengan tujuan untuk bisa memulihkan sistem data, apabila suatu perusahaan mengalami bencana alam dan kegagalan operasional sistem.

    Jadi, ketika perusahaan bisnis terdapat kendala seperti terjadinya bencana alam atau down time akibat kegagalan bisnis, perusahaan dapat memulihkan operasional IT-nya dengan mengaktifkan scenario failover atau sebuah metode pada jaringan untuk menghindari down time koneksi.

Lalu, seperti apa cara kerja layanan cloud computing yang dapat memudahkan perusahaan?

Seperti Apa Cara Kerjanya?

Cara kerja cloud computing secara sederhana, yaitu :

  1. Data pengguna layanan akan disimpan secara virtual terlebih dahulu, sehingga hal ini tidak akan membebani pemakaian memori internal.
  2. Setelah itu, perintah diinstruksikan kepada pengguna yang kemudian diteruskan ke server aplikasi.
  3. Setelah server apilkasi mendapatkan sebuah perintah, data kemudian diproses dan pengguna akan mendapat halaman yang sudah diperbaharui sesuai perintah sebelumnya
  4. Kemudian, perintah yang sudah disampaikan melalui aplikasi akan langsung dapat terintegrasi dengan sistem cloud computing di komputer.

Perbedaan dan Persamaan Jenis/Tipe Cloud Computing

Persamaan jenis/tipe Cloud Computing yaitu setiap cloud sama-sama mengumpulkan, mengabstraksi,  dan berbagi sumber daya komputasi yang dapat diskalakan di seluruh jaringan.  

Selain itu, cloud dibuat menggunakan perpaduan teknologi yang unik, dengan selalu menyertakan sistem operasi, semacam platform manajemen, dan antarmuka pemrograman aplikasi (API).

Lalu, bagaimana dengan perbedaannya? Perbedaan antara tipe cloud computing tipe public cloud, private cloud, hybrid cloud, dan multi cloud  ialah ditentukan oleh lokasi dan kepemilikan. Akan tetapi, bukan sampai di situ saja.

Berikut kamu akan memahami lebih jauh perbedannya dengan mengetahui jenis/tipenya masing-masing di bawah ini.

Mengenal Berbagai Tipe/jenis Cloud Computing

  1. Public Cloud

    Dilihat dari penamaannya, layanan cloud yang satu ini ialah model cloud computing atau jenis komputasi awan dimana layanan IT dikirimkan melalui internet yang dibagikan ke publik yang bisa diakses dan digunakan oleh siapa saja.

    Namun,  layanan ini dikelola oleh pihak ketiga. Maksudnya ialah sumber daya cloud seperti  server dan penyimpanannya dioperasikan dan dimiliki oleh penyedia layanan cloud di ruang vritual yang aman.

    Contoh mudahnya Public cloud ialah email berbasis web atau aplikasi penyimpanan data.

    Layanan cloud yang satu ini dikatakan paling popular sebab banyak menawarkan banyak keuntungan. Beberapa keuntungan yang akan kamu rasakan jika kamu memilih menggunakan jenis ini. :  
    1. Biaya yang hemat karena karena kamu tidak diharuskan memiliki seluruh software. Terlebih, kamu hanya diharuskan membayar layanan yang kamu gunakan saja.
    2. Skalabilitas yang tinggi yang menyesuaikan penggunanya.
    3. Tidak lagi dibebankan pada pemeliharaan server karena hal tersebut sudah menjadi tanggungjawab penyedia layanan sepenuhnya.
    4. Jaringan servernya besar dan terdistribusi, hal tersebut akan memicu keandalan komputasi awan yang berkualitas.

  2. Private Cloud

    Berbeda dengan public cloud, private cloud adalah model atau jenis komputasi awan yang digunakan oleh satu organisasi aja. Artinya, layanan penyimpanan ini hanya bisa diakses oleh orang-orang tertentu yang meiliki izin aksesnya.

    Penggunaan sumber daya cloud umumnya sudah terlindungi oleh firewall, firewall adalah sistem keamanan komputer yang dapat melindungi komputer kamu dari beberapa jaringan di internet.

    Salah satu layanan hosting di Herza Digital Indonesia telah memasang firewall sebagai persyaratan untuk bisnis apa pun.

    Di lingkungan saat ini, memiliki Next Generation Firewall hampir sama pentingnya sebab ancaman terhadap server pelanggan dan jaringan yang lebih besar bisa berubah setiap hari.

    Dengan fleksibilitas NGFW, ini melindungi perangkat dan perusahaan dari spektrum intrusi yang jauh lebih luas.

    Agar kamu lebih paham apa itu Next generation Firewall silakan baca artikel berikut : Kekuatan NGFW (Next Generation Firewall) Technology

    Umumnya pengguna yang memilih layanan ini adalah perusahaan yang memiliki data privasi dan sensitif, seperti  Lembaga pemerintah, Lembaga keuangan, rumah sakit dan berbagai industri lainnya.

    Adapun, keuntungan yang akan kamu rasakan saat kamu menggunakan layanan private cloud ialah :
    1. Data kamu akan lebih aman karena tingkat keamanan perlindungan layanan cloud jauh lebih terjaga
    2. Fleksibilitas yang lebih karena organisasi yang menggunakan layanan ini memungkinkan kemudahan penyesuaian untuk pemenuhan kebutuhan bisnis.

  3. Hybrid Cloud

    Hybrid cloud ialah layanan jenis cloud computing yang menggabungkan anatara public cloud dan private cloud. Hal ini akan memungkinkan semakin mudahnya perubahan peletakan data, misalnya jika data sensitif atau mengandung privasi, disimpan dalam private cloud. Sedangkan data lain yang sifatnya umum  akan disimpan di public cloud.  

    Layanan jenis ini dapat diakses oleh dua pihak. Pihak pertama ialah pihak organisasi yang berkepentingan dan pihak kedua ialah penyedia layanan cloud itu sendiri.

    Adapun keuntungan yang kamu akan rasakan jika memilih hybrid cloud, yaitu :
    1. Dengan menggunakan layanan ini, kamu akan merasakan keuntungan dari penggunaan layanan private cloud dan public cloud seperti telah dijelaskan di atas.
    2. Skalabilitas yang tinggi sekaligus tetap melindungi data yang bersifat privasi.

  4. Multi Cloud

    Multi cloud adalah jenis komputasi awan yang menggunakan dua atau lebih jenis komputasi awan.

    Umumnya layanan diberikan berupa Software as a Service (SaaS) atau dengan Platform as a Service (PaaS).

    Akan tetapi, Layanan multicloud ini menitikberatkan pada segmen Infrastructure as a Service (IaaS).

    Cukup banyak orang yang mengira bahwa multi cloud dengan hybrid cloud adalah dua jenis layanan yang sama.

    Padahal, kedua jenis layanan ini tentu berbeda. Hal yang membedakan ini ialah pada penggunaan model infrastrukturnya.

    Keunggulan layanan multi cloud ialah mengenai keamanan datanya. 

    Pengguna layanan ini dapat mengatasi gangguan Distributed Denial of Service (DDoS).

    Serangan ini dapat menyerang jaringan server, situs web maupun sumber jaringan yang akan memicu.

    Dengan penggunaan layanan multi cloud, terdapat cloud cadangan yang bisa mengambil muatan hingga layanan kembali pulih.

Kesimpulan

Setelah dijelaskan ulasan mengenai pengertian, cara kerja, perbedaan dan persamaan tipe/jenis cloud beserta tipe-tipenya, kamu tentu akan lebih paham tentang layanan komputasi awan ini.

Pada 4 tipe layanan di atas, antara tipe satu dengan yang lainnya tentu saja memiliki kekurangan dan kelebihannya tersendiri.

Mengetahui tipe dan jenisnya akan sangat diperlukan saat kamu tertarik atau hendak menggunakan layanan ini.

Herza Cloud merupakan salah satu perusahaan yang menyediakan layanan cloud, mulai dari web hosting, wordpress hosting, vps hosting, dedicated server & colocation server terbaik di Indonesia.

Apa itu Cloud Hosting? Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya

Apa itu Cloud Hosting? Pengertian, Fungsi dan Cara Kerjanya

Mau punya web hosting yang kapasitas sumber daya servernya tinggi dan juga praktis dalam penggunaannya? Cloud hosting solusinya! apakah kalian tahu, apa itu cloud hosting?

Cloud hosting dapat membantu Anda dalam mengelola website dengan mudah dan cepat, karena ia menggunakan resource dari beberapa server untuk menyeimbangkan beban dan memaksimalkan waktu.

Jadi apa itu cloud hosting? Apa fungsinya? dan bagaimana cara kerjanya? Untuk mengetahui lebih dalam lagi, yuk simak terus artikel ini.

Apa itu Cloud Hosting?
Apa itu Cloud Hosting?

Apa itu Cloud Hosting?

Cloud Hosting adalah web hosting yang menggunakan beberapa server dalam mengelola website agar dapat menyeimbangkan beban dan memaksimalkan waktu serta kecepatan performa.

Dengan kata lain, cloud hosting menggunakan teknologi cluster untuk menyimpan semua data-data website.

Berbeda dengan hosting tradisional yang hanya menggunakan satu server fisik saja untuk menyimpan semua data-data.

Untuk lebih jelasnya silahkan baca artikel kami tentang Perbedaan Cloud dan Server Traditional.

Mungkin sampai sini Anda sudah mulai penasaran, sebenarnya bagaimana sih cara kerja dari cloud hosting ini dan apa fungsinya? yuk simak terus artikelnya sampai selesai.

Bagaimana Cara Kerja Cloud Hosting?

Ilustrasi Cara Kerja Cloud Hosting
Ilustrasi Cara Kerja Cloud Hosting

Cloud hosting bekerja secara virtualisasi yaitu dengan menggunakan teknologi cluster yang membagi server fisik menjadi beberapa server virtual.

Teknologi ini memungkinkan website untuk tetap berjalan meskipun salah satu server sedang bermasalah. Hal ini karena ada server lain yang mem-backup sehingga tingkat kecepatan waktunya tetap stabil.

Selain itu, resource cloud hosting tidak dibagi dengan pengguna lain, sehingga pengguna lain tidak akan mempengaruhi performa web hosting Anda.

Jadi dapat kita simpulkan bahwa keunggulan dari cloud hosting ini yaitu kemudahan dalam pengelolaan dan manajemennya seperti shared hosting serta memiliki performa tinggi seperti VPS.

Fungsi Cloud Hosting Untuk Website Anda

Ada beberapa fungsi dan keuntungan cloud hosting yang harus Anda ketahui, diantaranya sebagai berikut.

  1. Menampung Banyak Pengunjung
    Cloud hosting sudah menggunakan teknologi cluster untuk menghindari lonjakan pengguna. Jadi Anda tidak perlu khawatir server mengalami trafik berlebihan yang bisa membuat website Anda down.

    Justru dengan penggunaan teknologi cluster ini, website bisa diakses oleh ribuan orang secara bersamaan. Jika salah satu server mengalamai overload, maka beban akan di transfer ke server lain.

    Dengan begitu, Anda tinggal fokus untuk mendapatkan pengunjung banyak dalam mengembangkan website Anda.

  2. Menjaga Performa Website agar Tetap Cepat, Aman dan Stabil
    Performa cloud hosting hampir sama dengan VPS, Anda akan mendapatkan performa website yang tinggi.

    Cloud hosting menawarkan keamanan data, kontrol akses data agar tetap stabil dan kecepatan dalam pengelolaan data website.

  3. Mudah untuk Dikelola
    Proses pengelolaan dan manajemen cloud hosting sama seperti shared hosting.

    Anda tidak perlu khawatir kesulitan untuk melakukan pengaturan, karena semua pengaturan bisa Anda lakukan dengan mudah yaitu dengan control panel.

Nah itulah beberapa fungsi dan keuntungan dari cloud hosting yang akan kamu dapatkan jika berlangganan dengan layanan Cloud Hosting.

Untuk lebih jauh lagi terkait keuntungan yang bisa Anda dapatkan dengan menggunakan layanan tersebut, silahkan baca juga artikel kami tentang Kelebihan & Kekurangan Cloud Hosting.

Kapan Anda Perlu Cloud Hosting?

Cloud hosting merupakan layanan yang paling cocok buat Anda, karena memiliki performa super seperti VPS dan kemudahan seperti shared hosting.

Layanan ini bisa digunakan untuk Anda yang memiliki website dengan trafik yang tinggi dan website baru yang sedang dalam proses pengembangan.

Untuk mendapatkan cloud hosting murah, terbaik dan handal Anda bisa mendapatkannya dari Herza Cloud.

Website Apa Saja Yang Cocok dengan Cloud Hosting?

Beruntungnya semua jenis web bisa menggunakan cloud hosting. Namun dari semua jenis web ini, memang ada beberapa jenis web yang sangat membutuhkan cloud hosting karena web tersebut memiliki jumlah traffic yang tinggi.

Jenis web yang dimaksud antara lain:

  • Website perusahaan

  • Website proyek

  • High – traffic blog

  • Toko online

  • Portal berita

Cloud hosting cocok digunakan untuk tipe website di atas yang membutuhkan keamanan lebih tinggi, karena cloud hosting jauh lebih aman dari hosting lainnya seperti shared hosting.

Namun perlu diingat, tidak semua cloud hosting dibatasi untuk jenis website di atas saja. Apapun jenisnya, Anda bebas menggunakannya. Tapi, spesifikasi hostingnya harus sesuai dengan kebutuhan Anda.

Gunakan Layanan Cloud Hosting Terbaik di Herza!

Jika Anda tertarik untuk menggunakan layanan cloud hosting, Anda tidak perlu bingung untuk mencari layanan hosting yang aman dan berkualitas terbaik karena semuanya tersedia di Herza.ID.

Cloud Hosting Indonesia dari Herza Cloud adalah layanan Web Hosting Murah dengan jaminan dedicated resources yang berkualitas dan handal serta keamanan yang tinggi, yang sangat dibutuhkan oleh kita semua.

Seluruh jaringan Server dari Herza.ID adalah 100% CLOUD ENVIRONMENT dengan Uplink 10Gbps yang menjamin Konektivitas dan Kecepatan Loading Website Anda.

Seluruh paket terlah termasuk Imunify360 yang akan membantu Anda dalam hal keamanan dari Virus, Malware dan juga DDOS Protection.

Selain itu Server kami juga telah menggunakan LiteSpeed Web Server yang telah mensupport HTTP/3 QUIC dan juga LSCACHE.

Jika Anda tidak Puas, Anda bisa mengajukan klai karena Herza.ID memberikan 30 Hari Jaminan Uang Kembali.

Jadi tunggu apalagi, yuk gunakan layanan cloud hosting dari Herza

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Apa Itu Load Balancing?

load balancing

Apa Itu Load Balancing? Website terkemuka dengan lalu lintas tinggi harus melayani ratusan ribu, bahkan jutaan permintaan dalam waktu yang bersamaan dari pengguna atau klien.

Katakanlah website marketplace yang sudah tidak asing di telinga kita, seperti Shopee, Lazada, Tokopedia dll.

Load balancing adalah suatu proses pendistribusian lalu lintas jaringan ke beberapa server agar server tidak mengalami kendala down atau memiliki beban kerja yang besar.

Kita jarang sekali bukan, menemukan website marketplace tersebut mengalami kendala server down?

Padahal kita sama-sama tahu bahwa situs marketplace tentu saja banyak diakses oleh orang yang banyak berbelanja dari berbagai belahan dunia, kapanpun dan dimanapun.

Nah, untuk lebih memahami apa itu load balancing, cara kerja, jenis, kekurangan dan kelebihannya silakan simak pembahsasan di bawah ini.

Apa Pengertian Load Balancing?

Load balancing atau penyeimbang beban adalah teknik yang digunakan untuk mendistribusikan traffic jaringan ke beberapa server.

Pendistribuan ini dilakukan bukan lain sebagai peringananan beban kerja agar server tidak terlalu berat saat adanya banyak request/permintaan dari klien.

Dengan load balancing proses pendistribusian traffic jaringan ke beberapa server akan lebih optimal, efisiensi, stabil dan cepat.

Misalnya ketika website kamu mengalami pengingkatan lonjakan traffic karena diakses oleh banyak pengguna.

Hal ini tentu saja akan membuat proses muat halaman yang cukup lama atau bahkan dalam banyak kasus website kamu tidak dapat diakses sama sekali.

Untuk itu, penyeimbang beban berperan dengan prinsip kerjanya yaitu :

  1. Mendistribusikan Permintaan Klien

    Agar server tidak memiliki beban lalu lintas jaringan yang berat, load balancing bisa mengidentifikasi secara real time, server mana yang dapat memenuhi permintaan klien tertentu.

    Selain itu, proses ini juga dapat memastikan lalu lintas jaringan yang padat untuk tidak terlalu membebani satu server.

  2. Memastikan Ketersediaan dan Keandalan yang Tinggi

    Load balancing  bertindak layaknya “polisi lalu lintas” yang duduk di depan server kamu.

    Penyeimbang beban ini akan membuat rute permintaan klien di semua server yang bisa dipenuhi permintaannya.

    Caranya ialah dengan memaksimalkan kecepatan dan pemanfaatan kapasitas, sekaligus memastikan juga bahwa tidak ada satu server pun yang bekerja terlalu keras yang dapat menurunkan kinerja.

    Nah apabila ada satu server gagal, penyeimbang muatan segera mengalihkan beban kerjanya ke server cadangan, sehingga mengurangi dampak pada pengguna lain.

  3. Menambah atau Mengurangi Server Sesuai Permintaan

    Jika satu server mati, penyeimbang beban mengalihkan lalu lintas ke server online yang tersisa.

    Ketika server baru ditambahkan ke grup server, penyeimbang beban secara otomatis mulai mengirim permintaan ke sana.

    Prinsip kerjanya ialah meningkatkan fleksibilitas server sesuai pengguna lain.

    Setelah mengetahui seperti apa prinsip kerjanya, kita pahami penjelasan lebih lanjut mengenai cara kerjanya di bawah ini.

Baca Juga! Mengoptimalkan Pengalaman Pengguna Website dengan Mobile Friendly?

Bagaimana Cara Kerja Load Balancing?

Cara Kerja Load Balancing
Load Balancing

Cara kerja load balancing ialah memastikan bahwa arus lalu lintas jaringan tetap lancar.

Nah, berikut cara kerjanya :

  1. Load balancing menangani permintaan masuk dari pengguna untuk informasi dan layanan lainnya.

    Penyeimbang beban berada di antara server yang menangani permintaan tersebut.

  2. Setelah permintaan diterima, load balancing pertama-tama menentukan server mana yang tersedia dan online, kemudian merutekan permintaan ke server itu.

  3. Apabila server berat/down, penyeimbang beban dapat mengalihkan traffic ke server lain yang tersedia.

    Sebaliknya, penyeimbang beban juga dapat mengurangi server sesuai permintaan.

Penyeimbang beban berperan sangat berperan pada kinerja sebuah server, agar server tidak mengalami kendala downtime.

Untuk itu, Di Herza Cloud, kami memberikan layanan SLA sebesar 99,5% untuk meyediakan uptime yang tinggi.

Baca Juga! Apa Itu Uptime?

2 Jenis Load Balancing

Untuk memahami load balancing membaca pengertiannya saja tidak akan cukup, untuk itu kamu juga harus mengetahui 2 jenis penyeimbang beban yang ada, berikut ulasannya :

2 jenis load balancing
Load Balancing

  1. Hardware Load Balancer

    Hardware Load Balancer adalah jenis load balancing yang berbentuk perangkat keras.

    Fungsinya ialah dapat mendistribusikan traffic menyesuaikan pengaturan yang ada.

    Hardware Load Balancer perlu ditempatkan bersama server di pusat data lokal.

    Adapun jumlah load balancing menyesuaikan traffic tertinggi yang diinginkan.

    Harga Hardware Load Balancer bisa terbilang lebih mahal dan tidak sefleksibel jenis Software Load Balancer.

    Akan tetapi, hardware load balancer jenis ini mampu menangani traffic dalam skala yang besar.

  2. Software Load Balancer

    Software Load Balancer ialah jenis load balancing versi perangkat lunak.

    Akibat perkembangan zaman yang semakin canggih, load balancing mengalami perubahannya  ke dalam versi software.

    Sebab bentuknya software, kamu sudah bisa memiliki sofftware Load Balancer dengan  penginstalan di server aplikasi atau virtual machine.

    Berbeda dengan hardware load balancer, jenis Software Load Balancer ini jauh lebih murah dan fleksibel.

    Mengapa begitu?

    Sebab, kamu dapat mengubah load balancer sesuai kebutuhan apabila server menerima permintaan akses yang lebih besar.

    Software Load Balancer berjalan di mesin virtual (VM) atau server kotak putih, kemungkinan besar berfungsi sebagai pengontrol pengiriman aplikasi (ADC).

    ADC biasanya menawarkan fitur tambahan, seperti caching, kompresi, pembentukan lalu lintas, dll.

    Populer di lingkungan cloud, load balancing dapat menawarkan tingkat fleksibilitas yang tinggi.

    Misalnya, memungkinkan pengguna menaikkan atau menurunkan skala secara otomatis untuk mencerminkan lonjakan atau penurunan lalu lintas aktivitas jaringan.

Baca Juga! Apa Itu Cloud Computing? Pengertian, Model & Jenis Layanan

Hardware Load Balancer VS Software Load Balancer?

Saat kamu bingung menentukan pilihan saat menggunakan hardware load balancer atau software load balancer, berikut perbandingannya agar kamu bisa mempertimbangkan lebih baik :

Kelebihan dan Kekurangan Hardware Load Balancer

Kelebihannya :

  1. Cara kerjanya lebih efektif sebab programnya menggunakan proses khusus
  2. Keamanan terjaga sebab yang dapat mengaksesnya hanya perusahaan terkait.

Kekurangannya :

  1. Memerlukan perawatan fisik
  2. Harga lebih mahal dibandingkan software load balancer
  3. Sulit diubah karena bentuknya yang berupa perangkat keras

Kelebihan dan Kekurangan Software Load Balancer

Kelebihannya :

  1. Pengguna dapat mengatur menyesuaikan kebutuhan
  2. Hemat biaya
  3. Mampu diapilkasikan ke cloud computing

Kekurangannya :

  1. Memungkinkan terjadi delay ketika konfigurasi program load balancing

Baca Juga! Apa Itu Cloud Linux?

Metode Load Balancing

metode load balancing
Load Balancing

Metode Load Balancing ialah sebuah mekanisme yang digunakan untuk mendistribusikan permintaan atau lalu lintas server yang masuk secara efisien di antara server dari kumpulan server.

Untuk memenuhi permintaan lalu lintas yang tinggi, server direplikasi atau disalin dan didistribusikan data dari data base satu ke data base yang lain.

Muatan atau permintaan yang masuk ke server, dibagikan ke seluruh server yang direplikasi tersebut, dan proses ini dikenal sebagai penyeimbangan muatan.

Untuk menjadwalkan perutean permintaan secara efektif dari klien ke server masing-masing, terdapat 5 metode load balancing yang bisa kamu gunakan :

  1. Round Robin

    Dalam metode ini permintaan masuk dialihkan ke setiap server yang tersedia secara berurutan.

    Dengan metode ini penyaluran lalu lintas jaringan berurutan dari satu server ke satu server yang lain, sehingga perputaran pembagian traffic jaringan akan efektif.

    Agar mudah dipahami, kami berikan gambarannya.

    Misal, kamu memiliki 3 server yaitu : 1,2 dan 3.

    Nah saat permintaan diterima, permintaan tersebut akan diterima ke server 1 lebih dulu.

    Kemudian permintaan ke dua masuk ke server dua dan permintaan setelahnya akan masuk ke server ketiga, dan seterusnya akan berulang seperti itu.

    Ada dua jenis Round Robin yaitu Weighted Round Robin dan Dynamic Round Robin.

    Kedua jenis Round Robin ini digunakan untuk sekelompok server yang berbeda.

    Dalam Weighted Round Robin  atau round robin berbobot, setiap server diberi bobot tergantung pada komposisinya berdasarkan efisiensi yang ditentukan sebelumnya.

    Sedangkan Round Robbin dinamis digunakan untuk meneruskan permintaan ke server terkait berdasarkan perhitungan waktu nyata dari bobot server yang ditetapkan.

  2. Least Connection

    Metode ini mengurangi kelebihan server dengan mendistribusikan beban untuk memilih server dengan jumlah transaksi aktif (koneksi) yang paling sedikit.

    Maksudnya ialah jika salah satu server mempunyai beban koneksi yang berat, permintaan lalu lintas jaringan terlebih dahulu dialihkan pada server dengan koneksi yang lebih kecil.  

    Dalam artian, permintaan data akan disitribusikan ke server yang lebih longgar dulu.

    Hal ini dilakukan ialah sebagai upaya mengatasi overload karena besarnya traffic yang diterima.

  3. Least Response Time

    Hampir mirip dengan metode least connection, metode ini digunakan jika salah satu server memiliki beban koneksi yang berat.

    Permintaan lalu lintas jaringan terlebih dahulu akan dialihkan pada koneksi yang lebih kecil dan waktu respon yang paling cepat.

  4. Least Bandwidth

    Dalam metode bandwidth server paling sedikit dipilih berdasarkan konsumsi bandwidth server yaitu server yang paling sedikit mengkonsumsi bandwidth (diukur dalam Mbps).

    Maksudnya ialah metode ini mendistribusikan lalu lintas jaringan  ke server yang memiliki traffic Mbps paling kecil jika dibandingkan dengan yang lain.

  5. Ip Hash

    Dalam metode ini dilakukan pendistribusian lalu lintas jaringan berlandaskan data yang berhubungan dengan IP (incoming packet) dari pengguna.

    Mudahnya ialah alamat IP klien menentukan server mana yang akan mendapatkan permintaan data.

    Misalnya, data seperti IP destinasi, URL, Domain hingga port number akan menentukan server mana yang akan mendapatkan permintaan data.

Baca Juga! Apa Itu Alamat IP?

Apa Saja kelebihan dan Kekurangan Load Balancing?

5 Kelebihan Load Balancing yang harus kamu ketahui :

  1. Peningkatan Skalabilitas

    Mengunggah konten yang menarik tentu saja akan menghasilkan minat yang tinggi bagi khalayak atau pembaca.

    Akan sangat menyenangkan bukan jika situs web kamu ramai dengan pengunjung?

    Akan tetapi, penting untuk diingat juga bahwa jumlah lalu lintas di situs web akan menimbulkan efek langsung pada kinerja situs web.

    Sehingga, lonjakan lalu lintas atau traffic yang tinggi dalam waktu yang tiba-tiba dapat memungkinkan server kamu mengalami kesulitan atau kendala down.  

    Untuk itu, dengan adanya load balancing lalu lintas jaringan dapat tersebar di beberapa server dan peningkatan lalu lintas bisa ditangani dengan cara yang jauh lebih mudah.

  2. Mempermudah Proses Distribusi Lalu Lintas

    Dengan load balancing,  apabila lalu lintas situs web dikirim ke dua atau lebih server web dan satu server gagal, penyeimbang beban akan secara otomatis mentransfer lalu lintas ke server lain yang tersedia.

    Untuk itu, proses distribusi lalu lintas akan semakin mudah.

  3. Mengurangi Downtime & Meningkatkan Performa

    Kelebihan load balancer ialah dapat meningkatkan performa dari setiap server. Dengan load balancer kendala down dan beban server akan dapat dicegah.

    Dengan pendistribusian lalu lintas jaringan akan dapat membantu jaringan lebih stabil ketika diakses.

  4. Efisien Mengelola Kegagalan

    Load balancing dapat mengefisiensikan untuk mendeteksi kegagalan lebih awal.

    Dengan demikian, penyeimbang beban akan memastikan bahwa kegagalan apa pun tidak memengaruhi server atau beban kerja.

    Dengan menggunakan beberapa pusat data yang tersebar di sejumlah penyedia cloud, kamu dapat menghindari kegagalan yang terdeteksi dengan mendistribusikan kembali sumber daya ke area lain yang tidak terpengaruh.

    Oleh karena itu, gangguannya akan terjadi sekecil mungkin.

  5. Meningkatkan Fleksibilitas

     

    Peningkatan fleksibilitas sebab adminitrator IT dapat mengelola dan menangani lalu lintas situs web dengan beban  server yang seimbang.
    Mereka dapat melakukan beberapa tugas pemeliharaan secara bertahap di server tanpa memengaruhi waktu aktif situs.


    Metode ini memungkinkan kamu bisa menyimpan beban ke satu server, sedangkan server lain menjalani pemeliharaan.

Walaupun begitu, terdapat 2 kekurangan load balancing yang harus kamu tahu :

  1. Konfigurasi Tambahan
    Penggunaan load balancing memerlukan konfigurasi tambahan dalam menjaga koneksi yang bersambung-sambung antara client dan server.

    Tidak hanya itu, kamu juga harus  mengonfigurasi ulang load balancer jika ada perubahan susunan di cluster downstream.

    Misalnya, ada penghapusan atau penambahan node.

  2. Mahalnya biaya
    Hal ini berlaku bagi kamu yang menggunakan hardware load balancing.

    Betul seperti apa yang sudah dijelaskan di atas, load balancing hardware ini memiliki harga yang lebih mahal daripada versi software balancing.

Tertarik Meggunakan Load Balancing Sekarang?

Dengan menggunakan load balancing diharapkan situs web kamu akan tetap online dan stabil walaupun mengalami lonjakan traffic karena banyaknya pengunjung.

Untuk itu, mengatasi overload kamu dapat menggunakan penyeimbang muatan ini dengan metode yang telah disebutkan di atas.

Cloud Storage : Pengertian, Jenis, Keunggulan dan Kekurangannya

pengertian, jenis, keunggulan dan kelebihan Cloud Storage

Layanan Cloud Storage– Cloud Storage adalah pelayanan penyimpanan data melalui internet yang menjadi jalan strategis untuk perusahaan dalam mengelola dan menyimpan data agar semakin  mudah diakses. Perusahaan yang menyimpan data dengan skala yang besar akan sangat membutuhkan layanan Cloud.

Mengapa demikian? Karena dengan adanya layanan ini, perusahaan atau pengguna layanan akan mendapatkan banyak keuntungan. Mulai dari iritnya biaya, kecepatan, dan efesiensi waktu.

Cloud Storage Backup adalah layanan solusi backup atau pencadangan data melalui Cloud Computing yang bisa berkembang berkat adanya sebuah jaringan internet. Cloud Storage ini mengandalkan jaringan internet untuk  setiap proses kerjanya.  

Untuk lebih paham, apa itu cloud storage, silakan simak pembahasan di bawah ini.

Pengertian Cloud Storage


Cloud Storage adalah model layanan penyimpanan data di mana data di transmisikan (dikirimkan, diteruskan, dipindahkan, disebarkan) dan disimpan pada suatu sistem penyimpanan jarak jauh. Di  mana data tersebut dikelola, dicadangkan dan disediakan untuk pengguna melalui jaringan internet.

Penyimpanan ini dapat menawarkan cara yang praktis dalam menyimpan dan memindahkan data dengan aman. Terutama, layanan penyimpanan ini memungkinkan perusahaan bisnis untuk dapat menyimpan file mereka dengan penyedia layanan cloud agar dapat diakses sesuai permintaan di salah satu perangkat mereka.

Cloud Storage dapat digunakan untuk mengarsipkan sebuah data yang membutuhkan penyimpanan jangka panjang tanpa perlu sering diakses. Misalnya catatan keuangan dan catatan arsip tertentu.

Biasanya penyimpanan ini dipakai secara berbayar atau gratis menyesuaikan kebutuhan penggunanya.

Saat Anda menggunakan penyimpanan ini Anda akan dimudahkan tanpa harus merasa takut adanya data yang rusak, menghilang, dicuri dan terkena serangan virus.

Lalu, Bagamana Data Anda disimpan?

Cloud Storage menyimpan data dengan mengizinkan komputer klien, tablet atau smartphone untuk mengirim dan mengambil file secara online dari server data jarak jauh.

Data biasanya disimpan di lebih dari satu server secara bersamaan, agar klien tetap bisa mengakses datanya walaupun di salah satu server mengalami down atau kehilangan data.

Misalnya, pemilik laptop mungkin masih bisa menyimpan foto pribadi di hard drive  dan di cloud jika laptopnya dicuri.  

Data yang disimpan bisa berupa foto digital, file music, file audio, dokumen teks, presentasi dan spreadsheet. Lalu apa keuntungannya bagi perusahaan menggunakan cloud storage?

Apa Saja Keuntungan Perusahaan Menggunakan Cloud Storage?

Cloud Storage bisa menguntungkan penggunanya untuk membantu bisnis dan perusahaan karena bisa menghemat sejumlah besar ruang dan uang.

Mengapa bisa demikian? Sebab, dengan penyimpanan ini, penyedia penyimpanan cloud bertugas untuk memelihara semua perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan, sedangkan pengguna layanannya tidak perlu melakukannya lagi.

Selain itu, saat membeli penyimpanan cloud untuk penggunaan awal mungkin terasa lebih mahal. Akan tetapi, dalam jangka waktu yang panjang menggunakan layanan ini bisa dikatakan jauh lebih murah.

Perusahaan bisa secara langsung meningkatkan atau menurunkan berapa banyak penyimpanan cloud yang mereka akses saat kebutuhan penyimpanan mereka berubah.

Untuk lebih lengkap, berikut akan dijelaskan satu persatu mengenai keuntungan menggunakan layanan Cloud Storage

1. Manajemen di Luar Lokasi

Penyedia Cloud akan bertanggungjawab sepenuhnya untuk memelihara dan melindungi data yang disimpan. Hal ini tentu saja akan membebaskan staff Anda dari  tugas terkait penyimpanan, seperti pengadaan, pemasangan, administrasi dan pemeliharaan. Dengan adanya ini, staff akan terfokus pada prioritas yang lain untuk perusahaan.

2. Implementasi Cepat

Menggunakan layanan cloud bisa mempercepat proses pengaturan dan meningkatkan kemampuan penyimpanan Anda. Dengan penyimpanan cloud, Anda dapat menyediakan layanan dan mulai menggunakannya dalam beberapa jam atau hari, tergantung pada berapa banyak kapasitas yang terlibat.

3. Kolaborasi Semakin Mudah

Cloud Storage memungkinkan antar rekan kerja Anda bisa berkolaborasi lebih mudah & praktis. Saat menggunakan Cloud Storage Anda bisa bekerja dari jarak yang jauh tanpa ditentukan waktu. Jadi, jika Anda sewaktu-waktu membutuhkan data, Anda tidak lagi khawatir dengan ketentuan waktu dan ruangnya, karena aksesnya bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.

Cloud Storage Backup Herza Cloud bisa jadi pertimbangan Anda sebab kami menawarkan solusi Cloud Storage yang dapat menyimpan file-file secara aman dengan ZFS Raid technology.

4. Ramah Lingkungan

Dengan Cloud Storage tentu saja tidak akan menghasilkan limbah. Karena penyimpanannya yang mengandalkan jaringan internet, tidak lagi membutuhkan suatu perangkat keras seperti penyimpanan lokal hard disk atau flash disk.

Jika Anda masih menggunakan Flash disk atau Hard Disk kedua penyimpnanan tersebut akan menjadi sampah jika sudah rusak atau tidak bisa digunakan lagi.  

Walaupun terdapat beberapa kelebihan Cloud Storage, Anda juga perlu mempertimbangkan beberapa kekkurangan Cloud Storage.

Kekurangan Cloud Storage

1. Keamanan

Amannya sebuah data menjadi hal yang sangat penting dalam menggunakan penyimpanan ini. Penyedia penyimpanan cloud selalu mencoba untuk mengamankan infrastruktur mereka dengan teknologi dan praktik yang terkini, tetapi jika sesekali pelanggaran telah terjadi, akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna.

Di Herza Cloud, kami memberikan layanan SLA sebesar 99,5%. Komitmen layanan atau SLA (Service Level Agreement) adalah layanan untuk menyediakan uptime yang tinggi.

2. Kontrol Administratif

Pemeliharaan dan manajemen kepada pihak ketiga akan menawarkan sebuah keuntungan, tetapi juga dapat membatasi kontrol terhadap data Anda.

3. Kepatuhan Regulasi

Industri tertentu, seperti perawatan kesehatan dan keuangan, harus mematuhi peraturan privasi data dan arsip yang ketat, hal ini dapat mencegah perusahaan menggunakan penyimpanan cloud untuk jenis file tertentu, seperti catatan medis dan investasi.

Jika Anda bisa diberikan pilihan, pilih penyedia penyimpanan cloud yang mendukung kepatuhan terhadap peraturan industri apa pun yang akan membawa berpengaruh pada perusahaan Anda.

Jika Anda sudah mulai tertarik dengan pembahasan Cloud Storage, ada beberapa jenis Cloud Storage yang bisa jadi bahan pertimbangan jika Anda tertarik menggunakannya.

Jenis-jenis Cloud Storage

1. Public Cloud Storage

Jenis cloud storage yang satu ini ialah jenis penyimpanan yang isi datanya bisa diakses oleh siapa saja. Anda pasti  tidak asing lagi dengan penggunaan Google Drive dan Drop Box, bukan? Google Drive dan Drop Box termasuk jenis publik cloud storage.

Jika dilihat dari namanya pun sudah menggunakan penggalan kata “public” yang artinya bisa menggambarkan jenis penyimpanan yang umum yang dapat diakses oleh siapa saja.

Saat menggunakan jenis Cloud Storage jenis ini, Anda akan diuntungkan karena akses dan perawatannya yang relatif mudah, terjangkau dan kapasitas penyimpanannya cukup besar.

Ada juga beberapa penyedia jenis public Cloud Storage yang sudah dikenal seperti Dewacloud, Amazon AWS Cloud Storage, Microsoft Azure cloud Storage and Google Cloud Storage.

2. Private Cloud Storage

Jenis cloud storage yang kedua ini memiliki sebuah sistem jaringan lokal yang tidak memungkinkan oranglain mampu mengakses sebuah data, sehingga data hanya bisa diakses oleh orang-orang tertentu yang berwenang dalam perusahaan.

Keunggulan dari penyimpanan ini tentu saja data yang disimpan keamanannya lebih terjamin. Biasanya, perusahaan yang mungkin lebih suka jenis cloud storage yang satu ini  seperti bank atau perusahaan ritel karena bersifat pribadi dari data yang mereka proses dan simpan.

3. Hybrid Cloud Storage

Jenis  Hybrid Cloud Storage adalah penggabungan antara jenis penyimpanan privat dan publik. Jenis penyimpanan ini memungkinkan penggunannya dapat menyimpan data secara offline maupun online. Perusahaan diberi pilihan data mana yang akan di simpan di cloud storage.

Misalnya, data yang sangat sensitif, privasi dan ketat biasanya lebih cocok untuk lingkungan cloud pribadi. Sedangkan data yang kurang sensitif (seperti email yang tidak mengandung rahasia bisnis) dapat disimpan di cloud publik. Beberapa perusahaan menggunakan cloud storage untuk melengkapi jaringan penyimpanan internal mereka dengan penyimpanan cloud publik.

Baca juga artikel kami tentang jenis-jenis Cloud Storage dengan pembahasan yang jauh lebih lengkap.

Tertarik menggunakan Cloud Storage?

Setelah membaca lengkap ulasan mengenai pengertian, jenis, keunggulan dari layanan Cloud Storage di atas. Apakah Anda cukup tertarik untuk menggunakannya? Di Herza Cloud terdapat solusi layanan cloud  untuk bisa menyimpan file-file Anda secara aman dengan ZFS Raid technology.

Seluruh layanan Herza Cloud telah menggunakan Proteksi hinggal ke Layer 7, menggunakan Next Generation Firewall.

 

Perbedaan Cloud dan Server Traditional, Anda Pilih Mana?

Perbedaan Cloud dan Server Traditional

Perbedaan cloud dan server penting Anda ketahui, karena belakangan ini ruang penyimpanan atau storage menjadi masalah besar bagi perusahaan karena banyak data-data yang hilang saat server rusak dan biaya yang cukup besar untuk membeli server. 

Apakah anda termasuk bagian dari mereka yang masih memakai server tradisional untuk menyimpan berkas dan data-data penting? Bagaimana jika server tiba-tiba rusak dan data-data peting hilang?

Yuk kenali cloud server sebagai solusi untuk menyimpan berkas dan data-data anda secara aman.

Cloud Server

Cloud server merupakan metode penyimpanan yang menggunakan beberapa server dan dihubungkan dengan jaringan internet serta menggunakan teknologi Cloud Computing.

Metode ini digunakan untuk menyimpan database, software, server untuk website perusahaan dan keperluan lainnya. 

Cloud server menyambungkan server satu dengan yang lainnya untuk mendistribusikan tugas.

Sehingga proses penyimpanan data dapat terbagi rata tanpa harus membebani satu server saja. 

Perlu anda ketahui, metode penyimpanan ini cocok digunakan oleh perusahaan kecil yang baru merintis, karena biaya yang digunakan cukup murah.

Selain itu, pengembangan sistem cloud dapat dilakukan oleh siapapun dan kapanpun, serta dapat digunakan langsung selama 24 jam non-stop, sehingga cloud server ini tidak memerlukan banyak maintenance. 

Namun, cloud server ini masih belum banyak penggunanya dan semua data di simpan melalui jaringan internet sehingga memerlukan kecepatan koneksi internet yang bagus untuk menyimpannya karena dalam penggunaannya cloud server harus berbagi dengan pengguna lainnya. 

Server Traditional

Server traditional merupakan metode penyimpanan yang sering digunakan oleh masyarakat untuk menyimpan data-data dalam satu server yang ada pada sebuah hardware.

Sehingga dalam penggunaanya, server traditional ini memberikan akses penuh kepada pengguna. 

Untuk itu, Server Traditional ini cocok digunakan oleh perusahaan besar karena menawarkan fasilitas penuh seperti kustomisasi server, maintenance dan seluruh pengelolaan server tanpa harus berbagi dengan pengguna lain sehingga kapasitas penyimpanan lebih banyak.

Selain itu, anda juga dapat meningkatkan traffic website melalui Search Engine Optimization (SEO). 

Namun, penggunaan server traditional ini harus mengeluarkan dana yang cukup besar untuk membeli server, router, menyiapkan SDM yang bertugas melakukan pemeliharan storage, dan mempersiapkan infrastruktur. 

SDM yang digunakan merupakan tenaga ahli di bidang IT yang memadai karena server traditional memerlukan pemeliharaan secara rutin dengan tingkat keamanan data yang tinggi. 

Perbedaan Cloud dan Server Traditional

Gambar ilustrasi cloud server dan server traditional Gambar ilustrasi cloud server dan server traditional

Dari kedua server tersebut, terdapat perbedaan cloud dan server traditional. Perbedaan tersebut bisa kita lihat dari segi performa, segi biaya, dan segi kontrol data.

Segi Performa

Cloud server dapat menerima sumber daya secara online dan dapat digunakan secara cepat hanya dengan hitungan menit saja.

Selain itu, cloud server juga menggunakan teknologi cloud computing untuk menyimpan file-file seperti server dan database secara online.

Sehingga dapat diakses di manapun dan kapanpun, serta bisa mengupdate-nya secara real time. 

Sedangkan pada server traditional, anda membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan sumber daya karena membutuhkan hardware (CPU, disc space, dan RAM) yang memadai.

Serta membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan update, karena harus melakukan penggantian hardware pada pusat data.

Segi Biaya

Kedua dari segi biaya yang harus dikeluarkan, cloud server lebih terjangkau karena tidak harus membeli server secara fisik.

Anda hanya perlu mengeluarkan biaya perlengkapan untuk storage, RAM, dan CPU. Cloud server-nya dapat dikelola secara mandiri.

Sedangkan server traditional, anda perlu mengeluarkan dana yang cukup besar untuk membeli hardware fisik, server, router, menyiapkan SDM yang bertugas melakukan pemeliharan storage, dan mempersiapkan infrastruktur. 

Segi Kontrol Data

Dalam pengelolaan dan pengontrolan data, cloud server bisa menggunakan perangkat sederhana seperti smartphone, dan dapat dilakukan secara jarak jauh sehingga bisa diakses kapan saja dan dimana saja.

Sedangkan server traditional, membutuhkan pengontrolan dan pengelolaan lebih rumit.

Karena harus dilakukan oleh orang yang memiliki kemampuan IT yang cukup tinggi untuk mengelola server yang ada dalam hardware. 

Selain itu, jika sewaktu-waktu sistem down, maka keseluruhan sistem otomatis juga tidak dapat berfungsi.

Sehingga anda membutuhkan backupan data yang lebih besar, dan tentunya harus mengeluarkan biaya tambahan lagi. 

Mengapa Harus Beralih ke Cloud Server?

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, cloud server merupakan penyimpanan server dan database yang memanfaatkan jaringan internet.

Sehingga tidak harus mengeluarkan biaya yang banyak karena tidak perlu membeli server secara fisik. 

Cloud server menggunakan beberapa server dan teknologi cloud computing untuk menyimpan server dan database, jadi jika salah satu server down bisa menggunakan server lainnya.

Cloud server juga memudahkan kita untuk mengontrol dan mengelola data karena bisa dilakukan secara online dengan perangkat sederhana seperti smartphone.

Sehingga bisa diakses di mana saja dan kapan saja tanpa ada batasan waktu dan jarak. 

Jika anda membutuhkan solusi tentang cloud computing untuk perusahaan anda, silahkan konsultasikan ke Herza Cloud.

Karena kami menyediakan layanan cloud server murah dengan performa dan teknologi terkini.

Semua Paket VPS Linux Murah kami dengan Performa dan Teknologi Terkini, menggunakan 100% SSD dengan konfigurasi RAID 10 untuk keamanan data anda, generasi terkini dari Intel CPU dan 99,9% Garansi Uptime dan berlokasi di Data Center Indonesia.

Untuk Anda yang membutuhkan VPS dengan Performansi Tinggi, silahkan mengecek Layanan baru kami VPS SSD NVMe Indonesia. Menggunakan SSD M.2 NVMe dengan 3D NAND Flash Memory untuk High-Speed Transmission.

Dan untuk pemesanan VPS Windows, silahkan mengunjungi halaman VPS Windows RDP Murah kami.

Semua pelanggan VPS Murah dari Herza Cloud akan mendapatkan IP Dedicated Indonesia. Silahkan cek kecepatan jaringan kami melalui SpeedTest.

Jika Anda membutuhkan VPS yang akan diperuntukkan untuk VPN / Tunneling, silahkan melihat paket VPS Tunneling / VPN. Kami tidak mengizinkan penggunaan VPN atau Tunneling pada layanan VPS Regular kami.

Anda bingung dalam memilih, VPS Yang mana Cocok untuk Anda? Silahkan membaca Artikel kami tentang Perbedaan dari VPS OpenVZ dan KVM.

 

 

 

 

 

 

 

 

Apa Perbedaan Shared Hosting, VPS dan Cloud Server?

Perbedaan Web Hosting, VPS dan Cloud Server

Apakah Anda tahu Perbedaan shared Hosting, VPS dan Cloud Server? Ketika anda mencari layanan web hosting murah di internet, anda akan dihadapkan dengan banyak pilihan layanan web hosting yang tersedia dibeberapa provider.

Kemungkian Anda akan kebingungan dalam memilih layanan Web Hosting, karena banyak sekali pilihan layanan hosting yang hampir mirip satu sama lainnya.

Untuk itu, dalam artikel ini kami akan menjelaskan beberapa perbedaan layanan hosting seperti cloud hosting, VPS, dan shared hosting.

Layanan hosting tersebut memiliki keunggulan masing-masing. Jadi silahkan simak artikel ini dan pilihlah layanan hosting yang sesuai dengan kebutuhan anda.

Perbedaan Cloud Server, VPS dan Shared Hosting

Ketika anda memilih web hosting, tentunya anda akan memilih Web Hosting Murah yang berkualitas terbaik.

Penyedia layanan hosting, biasanya menawarkan Cloud Hosting, Virtual Private Server (VPS) dan Shared Hosting di halamana web mereka.

Ketiga layanan tersebut tentunya memiliki keunggulan dan perbedaan yang signifikan. Perbedaan dari ketiga layanan tersebut diantaranya adalah:

Shared Hosting

Perbedaaan Web Hosting, VPS dan Cloud Server

Shared hosting adalah layanan web hosting yang paling murah dan ekonomis.

Untuk itu, layanan ini cocok bagi pengguna baru yang pertama kali membangun sebuah website yang jumlah pengunjungnya masih sedikit.

Karena harganya yang ekonomis, layanan hosting ini memiliki banyak batasan ketika Anda menggunakan shared hosting ini.

Penggunaan shared hosting ini diibaratkan seperti menyewa apartemen. Anda harus rela berbagi fasilitas dengan penghuni lain.

Jika satu penghuni menggunakan fasilitas yang berlebihan, maka akan mengganggu penghuni lain.

Kelebihan Shared Hosting

Mesipun terdapat batasan, penggunaan shared hosting ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya:

  • Harga hosting lebih murah dibandingkan dengan VPS dan cloud hosting

  • Pengelolaan server termasuk keamanan dan pembaruan, dilakukan oleh penyedia layanan hosting.

    Kekurangan Shared Hosting

    Pada penjelasan di atas, sudah disebutkan bahwa shared hosting merupakan hosting yang ekonomis sehingga layanan ini dipastikan memiliki banyak batasan.

    Adapun yang menjadi kekurangan dalam layanan hosting ini, diantaranya:

    • Akses lambat karena server digunakan bersama dengan pengguna lain.

    • Penggunaan dan sumber daya terbatas.

    • Berpotensi terkena gangguan yang sama dengan pengguna lainnya.  Jika satu pengguna mengalami overload, makan pengguna lainnya juga berpotensi terkena dampak yang sama.

    Virtual Private Server (VPS)

    Sesuai dengan namanya Virtual Private Server (VPS) adalah server virtual yang dikelola secara pribadi.

    Artinya, satu server fisik yang memiliki kapasitas besar dibagi menjadi beberapa server virtual yang berkapasitas lebih kecil dan dikhususkan untuk satu pengguna saja.

    Berbeda dari shared hosting, meskipun pengguna VPS dalam satu lingkup server fisik yang sama, namun server virtual ini tidak saling berhubungan. Jadi anda tidak perlu khawatir terganggu oleh pengguna lain.

    Penggunaan layanan VPS dapat dianalogikan seperti anda menyewa rumah di komplek perumahan. Komplek perumahan sebagai server fisik, dan rumah-rumah sebagai server virtual yang bisa anda kelola sesuai keinginan anda sendiri.

    Kelebihan (VPS)

    • Pengelolaan server secara penuh dilakukan oleh pribadi sehingga konfigurasi keamanaan bisa dimodifikasi lebih ketat dibandingkan dengan shared hosting.

    • Bisa dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan anda karena memiliki akses root.

    • Memiliki performa yang lebih tinggi karena beroperasi dalam server khusus.

    • Jika suatu waktu diperlukan pengembangan kapasitas, maka Anda dapat melakukannya.

    Kekurangan (VPS)

    • Membutuhkan pengetahuan dan kemampuan teknis yang lebih dalam terkait dengan server dan sistem operasi Linux.

    • Harga hosting lebih mahal dibandingkan dengan shared hostin.

    • Semua resiko keamanan ditanggung sendiri.

    • Berpotensi memiliki resiko ketika server sesama pengguna PVS membutuhkan resource yang besar karena bisa menyebabkan server down.

    Ingin lebih hemat? Silahkan beli VPS Murah dari Herza Cloud karena lagi ada diskon 50%.

    Cloud Computing Server

    Cloud Server adalah layanan yang sumber dayanya berasal dari beberapa server yang digabung menjadi satu kesatuan. Gabungan server tersebut berjalan secara bersamaan dan biasa dikenal dengan istilah cluster.

    Penggunaan cloud server ini dianalogikan seperti pengguanaan AirBnB “platform yang digunakan untuk mencari kamar/rumah pribadi untuk disewakan”.

    Anda berbagi fasilitas dengan penghuni lain dan ketika Anda akan pindah ke rumah/kamar yang lebih besar atau kecil, Anda dapat memilih tempat lain yang terdaftar di AirBnB.

    Selain itu cloud server juga tidak memerlukan keahlian khusus karena server sudah dimanage oleh penyedia hosting, Anda tinggal bayar dan menggunakannya saja. Atau biasa kita kenal dengan layanan IaaS (Infrastructure as a Services).

    Diumpamakan seperti apartemen yang umumnya sudah ditata dengan baik dengan furnitur yang lengkap. Jadi, Anda tinggal menempatinya saja.

    Kelebihan Cloud Server

    • Cloud Server merupakan layanan yang dapat diandalkan karena layanan ini menggunakan beberapa server. Jadi, ketika terjadi masalah dalam server, masih ada server lain yang membackup.

    • Mudah diupgrade dan fleksibel untuk menambah sumber daya sesuai dengan kebutuhan.

    • Bisa mendapatkan performa super dan kemudahan penggunaan, sehingga bisa menghemat biaya dan tenaga.

    • Tidak memerlukan keahlian teknis, karena cloud ini bersifat fully managed seperti shared hosting.

      Kekurangan Cloud Server

      • Harga lebih mahal dari VPS dan shared hosting.

        Shared Hosting vs VPS vs Cloud Server: Pilih Mana?

        Setelah Anda mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing hosting, Anda harus membandingkan ketiga hosting tersebut. Kira-kira hosting mana yang akan anda pilih sesuai dengan kebutuhan web Anda.

        Kapan Anda Perlu Menggunakan Shared Hosting?
        Shared hosting cocok digunakan untuk orang baru yang ingin membangun sebuah website, karena layanan ini sangat mudah digunakan dan pengelolaan server dilakukan oleh penyedia layanan hosting.

        Ingin web hosting terbaik dan handal? Beli Shared Hosting di Herza Cloud

        Kapan Anda Perlu Menggunakan VPS?
        Layanan VPS ini cocok digunakan untuk anda yang menginginkan sumber daya cukup besar dan kustomisasi yang fleksibel, karena terdapat akses root dan fasilitas untuk mengembangkan kapasitas sesuai dengan kebutuhan Anda.

        Kapan Anda Perlu Menggunakan Cloud Server?
        Layanan cloud hosting merupakan layanan yang paling cocok buat Anda, karena memiliki performa super seperti VPS dan kemudahan seperti shared hosting.

        Layanan ini bisa digunakan untuk Anda yang memiliki website dengan trafik yang tinggi dan website baru yang sedang dalam proses pengembangan.

        Sejauh ini, apakah sudah ada dalam benak Anda untuk memutuskan kira-kira hosting mana yang akan Anda pilih?

        Hosting Herza Cloud

        Layanan shared hosting, VPS dan cloud hosting sebenarnya memberikan soslusi untuk Anda dalam mengembangkan website. Anda tinggal memilih hosting mana yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

        Jika anda masih bingung dalam menetukan hosting mana yang akan anda gunakan. Kami menyarankan Anda untuk menggunakan layanan cloud hosting, karena selain mudah digunakan layanan ini juga memiliki performa super seperti VPS.

        Herza Digital Indonesia juga menyediakan layanan Dedicated Cloud Hosting yang Murah di Indonesia dengan jaminan dedicated resources yang berkualitas terbaik dan handal karena menggunakan NVMe Storage sehingga memiliki performa dan kecepatan tinggi.

        Seluruh jaringan Server dari Herza.ID adalah 100% CLOUD ENVIRONMENT dengan Uplink 10Gbps yang menjamin Konektivitas dan Kecepatan Loading Website Anda.

        Seluruh paket terlah termasuk Imunify360 yang akan membantu Anda dalam hal keamanan dari Virus, Malware dan juga DDOS Protection.

        Selain itu Server kami juga telah menggunakan LiteSpeed Web Server yang telah mensupport HTTP/3 QUIC dan juga LSCACHE.

        Kami YAKIN dan PERCAYA atas kemampuan Cloud Hosting Server kami. Maka dari itu, kami berani memberikan 30 Hari Jaminan Uang Kembali.

        Jika Anda tidak Puas, maka silahkan mengajukan Klaim, dan kami akan mengembalikan pembayaran Anda.

          Memahami Apa Itu DNS?

          domain name server

          Domain Name Server – Saat akan menelusuri sebuah website, biasanya seseorang menggunakan nama domain (URL) karena akan lebih mudah diingat dibandingkan dengan perlu mengingat nomor IP setiap website yang akan dikunjungi.

          Komputer hanya bisa menggunakan angka IP Address untuk bisa mengakses website.

          Oleh karena itu, butuh sebuah sistem yang dinamakan dengan DNS.

          Domain Name Server adalah sebuah sistem yang bertanggungjawab untuk menerjemahkan nama domain ke alamat IP.

          Untuk lebih memahami apa itu DNS, mari simak pembahasan di bawah ini.

          Apa Itu DNS?

          DNS atau Domain Name Server adalah sebuah sistem yang bertanggungjawab untuk menerjemahkan nama domain ke alamat IP sehingga browser dapat memuat sumber daya Internet yang diminta.  

          Artinya, DNS ini adalah sebuah sistem yang tugasnya menyimpan semua data domain dalam sebuah jaringan.

          Sistem nama domain berfungsi digambarkan seperti buku telepon di mana pengguna bisa mencari orang yang diminta dan mengambil nomor mereka.

          Server DNS akan menerjemahkan permintaan kepada domain tertentu menjadi alamat IP, mengontrol pengguna server mana yang memiliki akses saat mereka memasukkan nama domain ke browser mereka.

          Dengan adanya DNS domain atau hostname akan diterjemahkan dalam alamat IP sehingga bisa diakses dengan mudah.

          Jika masih sulit untuk dipahami, berikut contoh sederhanya :

          Jika Anda ingin mengakses laman  Google, tanpa adanya DNS Anda perlu mengetik secara manual 172.217.0.142 ke dalam Addres bar.

          Hal ini tentu akan merepotkan, bukan?

          Oleh karena itu, Domain Name server akan mempersingkatnya dengan hanya mengetikan alamat Google.com yang ingin Anda akses tadi.

          Berikut contoh gambar translate DNS


          Contoh lain lagi, jika Anda mengunjungi website youtube.com, DNS server yang akan menerjemahkannya ke IP Addres youtube.

          Baca Juga! Apa Itu Eksistensi Domain? Macam & Tips Memilihnya

          Apa Saja Fungsi DNS?

          Fungsi-fungsi DNS yang perlu Anda ketahui

          1. DNS berfungsi menyimpan semua IP Address yang digunakan dalam hostname
          2. DNS dapat memudahkan user mengirim email yang berpusat pada server, hal ini bisa meningkatkan mobilitas pengguna.
          3. DNS dapat mengatur lajur traffic aktivitas komputer melalui IP Address.
          4. DNS dapat mengatur hak akses domain khusus oleh komputer, sehingga mudah untuk dipantau.
          5. DNS dapat mengatur hak askes informasi atas jaringan beberapa komputer dalam satu server

          Baca Juga! Apa Itu Domain? Pengertian, Fungsi Serta Jenisnya

          Apa Saja Kelebihan DNS?

          Selain fungsinya, terdapat kelebihan DNS yang harus Anda ketahui juga. Berikut beberapa kelebihan DNS, yaitu :

          1. Menelusuri Internet dengan Lancar

          Bayangkan jika Anda harus mengingat deretan angka IP Addres ketika hendak mengakses situs tertentu?

          Anda diharuskan menghafal semua nomor alamat IP hanya untuk membuka situs web seperti Google, Facebook, Wikipedia atau situs lainnya.

          Anda mungkin membutuhkan buku catatan untuk menuslikan semua alamat Ip untuk setiap situs web. Sangat merepotkan, bukan?

          Belum lagi deretan angka kompleks jika situs web mengimplementasikan IP atau IPv6 versi ke-6 yang baru dengan domain seperti 4552:0db8:83a6:0000:11111:8a4e:0370:733.

          Dengan adanya sistem DNS ini, Anda akan lebih dimudahkan.

          DNS lah yang hadir mengatasi masalah itu, tidak perlu lagi kuatir tentang jumlah alamat IP dan tidak menghafalkan rangkaian angka tersebut.

          Baca Juga! Apa Itu Alamat IP? Dan Perbedaannya dengan Domain

          2. Stabilitas

          Stabilitas di sini masksdunya ialah Anda masih bisa menggunakan nama DNS yang sama, meskipun ada perubahaan pada IP Address yang digunakan.

          Hal ini akan memudahkan akses pengunjung ke salah satu website,  walaupun penggantian IP Adress sudah dilakukan.

          Selanjutnya, pengguna tidak perlu menemukan alamat IP atau domain yang baru.

          3. Lebih Aman

          DNS akan menyimpan semua data domain melalui server DNS yang keamanannya sudah terjaga.

          Peretas tidak akan menganggu sistem, sebab DNS lah yang akan melakukan pencegahan.

          Namun, perlu diperhatikan juga jika Anda memiliki perusahaan dengan banyak data yang penting, Anda membutuhkan lebih banyak lapisan keamanan.  

          Salah satunya adalah mungkin Anda bisa membutuhkan layanan hosting yang terpasang imunify360.

          Imunify360 adalah sebuah software keamanan yang dirancang khusus untuk melindungi server dan situs web yang di-hosting oleh web hosting.

          Untuk itu, hal tersebut bisa menjadi solusi dan jalan tengah untuk mencegah hal tersebut terjadi.

          Baca Juga! Apa Itu Imunify360? Mengapa Penting?

          Bagian-bagian DNS

          Beberapa bagian DNS yang perlu Anda ketahui :

          1. Root Level Domain

          Root Level Domain atau RLD ialah bagian tertinggi dari tingkatan DNS.

          Umumnya ia diberi simbol berupa tanda titik yang terletak dibagian belakang sebuah URL.

          Dalam memakainya, saat informasi masih belum dapat ditemukan di cache ISP, DNS, recursive akan mengirimkan permintaan ke ROOt Name Server.

          Setelah itu, server akan menjawab permintaan dengan memberi tahu agen untuk mengakses area yang lebih spesifik, yaitu top-level-domain name server (TLD nameserver).

          Baca Juga! Jenis-jenis Domain

          2. Top Level Domain

          Bagian DNS yang berada di bagian depan Root Level Domain. TLD memiliki 2 jenis yang biasa digunakan.

          Pertama, Generic Generic Top-Level Domain (GTLD) dan Country Code Top Level Domain (CCLTD).

          Mudahnya GTLD menjelaskan sifat dari pemilik web.

          Misalnya, .EDU untuk institusi Pendidikan, .GOV untuk Lembaga pemerintah, .COM biasanya untuk website yang tujuannya komersial.

          Mudahnya GTLD menjelaskan sifat dari pemilik web.

          Misalnya, .EDU untuk institusi Pendidikan, .GOV untuk Lembaga pemerintah, .COM biasanya untuk website yang tujuannya komersial.

          Sedangkan CCLTD biasanya menjelaskan asal negara dari pemilik sebuah website, seperti akhiran .AU untuk Australia, .ID untuk Indonesia, .UK untuk Inggris dan sebagainya.

          3. Second Level Domain

          Second Level Domain ialah nama lain untuk domain yang dipakai sebagai identitas suatu Lembaga atau branding.

          Dalam kasus URL Halodoc.com yang dimaksud SLD adalah halodoc.

          4. Third Level Domain

          Bagian dari nama domain atau alamat situs web yang muncul sebelum nama domain tingkat kedua.

          Domain tingkat ketiga juga disebut “sub-domain” karena terkadang merujuk ke bagian atau halaman tertentu dari sebuah situs web.

          5. Hostname

          Hostname atau sering dikenal juga dengan scheme adalah bagian yang berada di awal sebuah URL.

          Tidak asing lagi bukan, seperti HTTPS atau Hypertext Transfer Protocol Secure.

          Bagaimana Cara Kerja Domain Name Server?

          Untuk lebih paham tentang apa itu DNS, mari kita simak pembahasan bagaimana cara kerjanya.

          Server DNS menyimpan informasi spesifik yang memasangkan nama domain dengan alamat IP tertentu.

          Sebuah domain mungkin memiliki satu atau ratusan alamat IP yang terkait dengannya.

          Misalnya Amazon.com yang memiliki ribuan server di seluruh dunia dan server fisik yang disambungkan dengan pengguna di satu negara yang kemungkinannya akan sangat berbeda dari pengguna di tempat lain di seluruh dunia.

          Jaringan internet yang memiliki sifat global memerlukan jaringan server DNS yang menyebar dan terukur.

          Hal tersebut dilakukan guna memastikan bahwa pengguna bisa dengan cepat mencari dan menentukan lokasi server yang diminta di mana pun mereka berada.

          1. DNS Query

          DNS Query adalah tahapan yang bertugas meminta informasi perihal IP Addres.

          Tahap ini terjadi ketika Anda mengetik URL ke dalam address bar.

          Setelah itu, DNS Server akan mencari data informasi di file hosts.

          Saat data informasi sulit ditemukan, maka server mencoba menemukan pecahan informasi atau rekam jejak informasi yang tercatat di sistem (cache).

          NS Query ini dibagi menjadi 3 jenis yakni recursive query, iterative query dan non recursive query.

          1. Recursive Query
            Tahapan dimana user memberikan hostname dan membutuhkan jawaban oleh DNS resolver.

            Kemungkinan terdapat dua alternatif jawaban.

            Jawaban pertama DNS server menyedikan infromasi yang sesuai di Root Server/Authorirative Name server.

            Jawaban kedua ialah browser menggambarkan pesan error karena infromasi tidak ditemukan.

          2. Iterative Query
            User memasukan hostname, setelah itu DNS resolver mencari cache yang sesuai dalam memori.

            Jika belum ditemukan, DNS resolver mencari data informasi di Root server dan Authoritative Name Server yang paling dekat dengan DNS zone.

          3. Non-recursive Query
            Proses pencarian informasi yang paling cepat sebab tidak membutuhkan pencarian di Root Server/Authoritative Name Server karena informasi yang dicari telah tersimpan di cache.

          2. DNS Recursor/ DNS Recursive Resolver

          DNS recursor adalah tahapan awal pencarian informasi.

          Saat user menginput URL dan tidak menemukan hasil yang valid di cache, sistem akan mencari informasi dalam cache penyedia internet atau internet service provider (ISP).

          3. Root Name Server

          Saat informasi tidak ditemukan di ISP sistem akan langsung mencari informasi yang Anda butuhkan ke root name server.

          Root name server sejenis  database yang dapat menjawab pertanyaan soal nama domain dan IP Address.

          Server ini tidak punya jawaban yang sesuai dengan informasi yang dicari.

          Namun server ini bisa melanjutkan permintaan informasi ke pihak yang lebih tahu.

          Ada 13 root server di dunia yang bekerja.

          Root server sejenis ini dikelola oleh organiasi seperti ICANN, the University Maryland, Internet Systmes Consortium, Verisign and the U.S Army Research lab.

          4. TLD Name Server

          Setelah dari root name server sistem akan menerjemahkan jenis informasi yang dicari dari top level domain.

          Tiap-tiap TLD seperti .COM, .IRG, .EDU, .ID, .AU dan yang semacamnya punya server yang khusus.

          Dengan menerjemahkan informasi ini, sistem meneruskan pencarian informasi server yang benar-benar punya data yang dicari.

          5. Authoratitative Name Server

          Authoratitative Name Server adalah jenis server yang punya semua informasi detail soal website yang akan diakses.

          Saat data informasi diminta relevan dengan hasilnya, maka browser akan menampilkan halaman sesuai dengan permintaan Anda.

          Proses pencariannya akan berulang guna memastikan infromasi yang ditampilkan up-to-date.

          Infromasi-informasi disimpan dalam bentuk cache di device guna menjaga agar proses query berjalan cepat.

          Apa Saja Macam-macam DNS?

          DNS record yang umumnya kita jumpai :

          1. A Record atau Address record, bisa digunakan untuk menyimpan dan menambahkan data informasi tentang hostname, time to live (TTL) dan IPv4 Address.
          2. AAA Record, menyimpan informasi hostname dan hubungannyan dengan IPv6 address.
          3. CNAME Record, record bagi domain lain yaitu untuk mengubah domain atau sub domain ke sebuah IP Address. Dengan fungsi ini kita tidak perlu lagi meng-update DNS record
          4. MX Record, record server SMTP yang spesifik untuk saling mengirim dan mengidentifikasi email di dalam satu domain.
          5. NS Record, melihat subdomain pada authoritative name server yang diinginkan.
          6. PTR Record , memberikan izin pada DNS resolver untuk menyediakan informasih soal IP Address dan menampilkan hostname (reverse DNS lookup).
          7. CERT Record, dapat menyimpan sertifikast enkripsi atau sertifikat keamanan.
          8. SRV Record, dapat menyimpan dan untuk spesifikasi data  informasi mengenai tempat komunikasi, Anda juga bisa menambahkan Priority, Name, Weight, Points dan TTL baru.
          9. TXT Record, dengan record ini Anda bisa membawa dan menyalurkan data yang hanya bisa dibaca oleh mesin. Anda bisa menyimpan informasi teks untuk menambahkan Host, TXT Value, TTL (Time to Live), dan Points to baru. TXT Record, dengan record ini Anda bisa membawa dan menyalurkan data yang hanya bisa dibaca oleh mesin. Anda bisa menyimpan informasi teks untuk menambahkan Host, TXT Value, TTL (Time to Live), dan Points to baru.
          10. SOA Record, bagian yang munculdi awal dokumen DNS zone.

          Bagaimana Cara Setting DNS Domain?

          Agar dapat menggunakan cara setting DNS Domain, hal yang perlu Anda lakukan ialah membuka fitur Zona Editor yang terletak di cPanel.

          Adapun tahapan yang perlu Anda lakukan ialah :

          1. Buka dan silakan login ke cPanel
          2. Mencari bagian domains
          3. Lalu klik Zone Editor
          4. Pilihlah domain dan klik Manage
          5. Tambahkan record sesuai yang diperlukan (A, AAAA, CAA, CNAME, MX. SRV, atau TXT)
          6. Simpanlah record
          7. Kemudian tunggu waktu propogadasi DNS sampai 1×24 jam
          8. Setting DNS berhasil dilakukan

          Kesimpulan

          Melalui artikel ini Anda jadi memilki gambaran pembahasan mengenai apa itu DNS atau Domain Name System.

          Singkatnya DNS adalah suatu sistem yang dapat memudahkan Anda pada saat browsing di Internet.

          Dengan DNS ini Anda tidak perlu lagi mengingat alamat website dalam bentuk angka yang cukup buat repot bila dihafalkan.

          DNS memudahkan Anda cukup dengan mengetikan nama domain yang hendak Anda buka,  kemudian DNS akan mentranslatenya ke alamat tujuan IP Anda.

          Jika Anda ingin memahami lebih dalam tentang DNS, berikut bisa menjadi pertimbangan jika Anda hendak gunakan DNS Publik atau DNS ISP? Kenapa Menjadi Penting

          Apa itu Cloud Computing? Pengertian, Model dan Jenis Layanan

          Apa itu Cloud Computing

          Cloud Computing adalah suatu perangkat teknologi yang dapat mengubah internet menjadi data server, sehingga teknologi ini memungkinkan pengguna untuk  bisa mengelola data dan aplikasi dengan mudah.

          Untuk mengembangkan suatu bisnis dan perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan yang besar bisa ditempuh dengan berbagai cara. Salah satu cara yang banyak dilakukan oleh perusahaan bisnis saat ini ialah dengan menggunakan layanan cloud computing atau tempat penyimpanan awan.

          Tentunya, semakin besar sebuah perusahaan bisnis, semakin banyak pula jumlah data yang akan diproduksi. Cloud computing atau tempat penyimpanan awan bisa menjadi suatu perangkat data melalui teknologi internet.

          Perusahaan bisnis akan sangat membutuhkan layanan cloud computing karena banyak keuntungan yang ditawarkannya.

          Keuntungan yang ditawarkan layanan ini ialah dapat meningkatkan produktivitas, menyimpan jumlah data dengan kapasitas besar tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar serta kemudahan akses secara online di berbagai lokasi.

          Fakta bahwa bisnis mulai mengadopsi solusi layanan cloud karena rentan dengan banyaknya serangan cyber saat ini. Terdapat 7 serangan cyber yang penting dan bagaimana cara mencegahnya.

          Jadi, Apa itu Layanan Cloud Computing?

          Layanan cloud computing adalah suatu perangkat teknologi yang dapat mengubah internet menjadi data server, sehingga teknologi ini memungkinkan pengguna untuk  bisa mengelola data dan aplikasi dengan mudah.

          Layanan Cloud ini berfungsi untuk memberikan suatu layanan kepada pengguna dengan suatu sistem teknologi informasi agar aktivitas bisa dilakukan dengan lebih efektif. Aktivitas yang dilakukan juga bisa beragam, seperti aktivitas bisnis, organisasi dan perusahaan.

          Dengan adanya layanan cloud computing semua data dan program akan tersimpan secara langsung di Internet, sehingga risiko untuk kehilangan data tidak lagi menjadi penghambat suatu jalannya aktivitas pekerjaan.

          Selain itu, kemudahan akses layanan cloud computing dapat mengatasi masalah jika sewaktu-waktu pengguna membutuhkan data virtual untuk keperluan usaha dan bisnis karena data bisa dikases melalui laptop dan gadget di lokasi manapun.

          Apa Saja Manfaat Cloud Computing?

          Biasanya, perusahaan bisnis akan tertarik menggunakan layanan cloud computing karena berbagai manfaat yang akan diperoleh, diantaranya :

          • Kemampuan Untuk Bergerak Cepat
            Layanan cloud computing bisa memberikan manfaat karena dengan menggunakan layanan cloud ini pengguna bisa menggunakannya bersama teknologi cerdas lain. Hal ini akan membuat bisnis perusahaan dapat bergerak lebih lincah dan cepat.

            Pengguna bisa memanfaatkan berbagai hubungan teknologi yang ada dan menghubungkannya dengan yang lain.

            Pengembangan aplikasi atau website juga bisa dilakukan dengan cepat. Jadi pengguna akan diberi kemudahan untuk merancang dan melakukan pengembangan aplikasi atau website tersendiri.

            Pengguna layanan ini juga ditawarkan untuk dapat bereksperimen, membuat sebuah inovasi baru dan  menguji inovasi tersebut secara langsung kepada costumer experience serta melihat pengaruhnya terhadap perubahan bisnis perusahaan Anda.


          • Bisa dikembangankan Dengan Cepat Secara Global
            Sebab penyedia layanan cloud terdapat infrastuktur yang tersebar di berbagai belahan dunia, pengguna layanan cloud computing ini bisa secara cepat melakukan pengembangan aplikasi untuk negara-negara yang berbeda secara bersamaan. 
          • Fleksibel
            Manfaat lain yang akan dirasakan oleh pengguna layanan ini ialah pengguna tidak perlu lagi merencanakan kebutuhan terkait cloud untuk menghimpun aktivitas bisnis pada waktu yang akan datang. Sebab,  kapasitas cloud akan langsung menyesuaikan dengan kebutuhan sebuah Perusahaan.

          • Hemat Biaya
            Pegeluaran biaya perusahaan akan berkurang, karena jika menggunakan pelayanan cloud biaya yang perlu dibayar hanyalah yang terpakai. Pengguna tidak akan diminta membayar teknologi cloud yang tidak perusahaan pakai, sehingga ini akan menghindari biaya-biaya cloud server yang tidak perlu.  

          Ada juga cloud computing  dengan network enhanced yang memiliki manfaat besar yang dirasakan jika perusahaan bisnis menggunakan layanan ini. Apa itu Cloud Computing dengan Network Enhanced?

          Apa Saja Jenis Layanan Cloud Cumputing?

          Terdapat beberapa tipe-tipe cloud computing  yang bisa jadi pertimbangan jika Anda tertarik dalam menggunakan layanan ini!

          1. Model Layanan Cloud Infrastructure as a Service (IaaS)

          Model layanan cloud IaaS ini adalah jenis layanan cloud computing yang bisa dikatakan paling fleksibel. Mengapa bisa dikatakan paling fleksibel? Karena terdapat beberapa sebab, yaitu :

          • Sumber bisa dibeli sesuai dengan kebutuhan,
          • Fleksibilitas yang tinggi
          • Harganya yang murah karena pembeliannya bisa disesuaikan dengan penggunaan
          • Dapat diakses oleh banyak pengguna
          • Mudah untuk mengotomatiskan penyimpanan, jaringan, server dan lainnya yang dimiliki pengguna.

          2. Model Layanan Cloud Software as a Service (SaaS)

          Model layanan cloud SaaS ini adalah jenis layanan cloud computing yang berbentuk perangkat lunak dan dikelola oleh lokasi pusat pihak ketiga. 

          Karakteristik yang akan pengguna rasakan jika memilih layanan cloud jenis ini ialah dapat diakses melalui internet.

          Pengguna bisa mengaksesnya melalui internet dan penggunaan software tergantung pada kualitas internet tersebut.

          Pengguna dibebaskan untuk tidak bertanggungjawab atas pembaruan perangkat lunak karena hal ini sudah menjadi tanggungjawab penyedia layanan.

          Waktu penggunaan yang tepat  untuk menggunakan layanan Cloud model layanan SaaS ini sebaiknya digunakan oleh start up bisnis atau perusahaan kecil yang perlu menciptakan e-commerce dengan cepat.

          Layanan ini akan cocok bagi perusahaan yang tidak memiliki waktu untuk mengurus kendala server software. Sebab SaaS ini dapat digunakan sesuai dengan keperluan.

          3. Model Layanan Platform as a Service (PaaS)

          Model layanan cloud yang ketiga ini memungkinkan pengguna untuk bisa membuat sebuah aplikasi tersendiri karena bentuk pelayanannya sebuah platform.   

          Beberapa keuntungan yang akan Anda peroleh jika menggunakan layanan cloud computing jenis ini :

          1. Bisa diakses oleh banyak pengguna melalui aplikasi pengembangan yang sama sehingga pengembangan aplikasi menjadi lebih efektif
          2. Tersedia berbagai layanan untuk membantu pengembangan, pengujian dan penyebaran aplikasi
          3. Dapat membuat aplikasi sendiri dengan adanya bantuan web server, frame work dan lain sebagainya.

          Bagaimana Cara Kerja Cloud Computing?

          Sederhananya, cara kerja layanan ini ialah data pengguna disimpan secara virtual terlebih dahulu, sehingga hal ini tidak akan membebani pemakaian memori internal.

          Setelah itu, perintah diinstruksikan kepada pengguna yang kemudian diteruskan ke server aplikasi.

          Setelah server apilkasi mendapat perintah, data kemudian diproses dan pengguna akan mendapat halaman yang sudah diperbaharui sesuai perintah sebelumnya.

          Kemudian, perintah yang sudah disampaikan melalui aplikasi, akan langsung dapat terintegrasi dengan sistem cloud computing di komputer.

          Layanan cloud computing mempunyai dua bagian. Bagian pertama dinamakan dengan front end dan bagian kedua dinamakan dengan back end. Kedua bagian ini akan saling terhubung melalui internet dan bekerjasama melaksanakan fungsi satu sama lain.

          Front end ialah tampilan layanan cloud yang bisa diakses oleh pengguna. Sedangkan back end ialah bagian yang ditemukan dalam komputer, server dan sistem penyimpatanan data yang membentuk cloud.

          Kelebihan Cloud Computing

          Perusahaan yang menggunakan layanan cloud  ini bisa tertarik karena kelebihan layanan cloud yang diberikan seperti :

          1. Back Up Data Lebih Mudah
            Back Up data dengan menggunakan layanan ini dilengkapi dengan fitur backup otomatis. Data yang di backup akan selalu tersedia jika dibutuhkan.


          2. Akses Ke Teknologi Baru
            Software dan hardware memungkinkan penggunanya untuk terus bisa memperbaharui layanannya sendiri.

            Hal seperti ini tidak akan Anda rasakan jika menggunakan layanan ini. Sebab, penyedia layanan senantiasa memperbarui hardware dan softwarenya sendiri. Sehingga, Anda tidak akan kebingungan memperbaharui software atau hardware yang akan Anda pakai.

          3. Kolaborasi dari Manapun
            Sesama rekan kerja pasti Anda sering menggunakan Google Docs. Penggunaan Google Docs dapat menggunakan bersama rekan lain.

            Layanan cloud mendukung fitur Kerjasama atau kolaborasi yang bisa memudahkan pekerjaan.

          4. Skalabilitas Mudah
            Menggunakan layanan cloud computing memiliki skalabilitasnya yang mudah karena pengguna tinggal upgrade layanan sesuai kebutuhan.

          5. Irit Biaya, Ruang dan Waktu
            Pengguna yang menggunakan layanan ini bisa mengirit biaya, karena layanan cloud dibayar hanya sesuai dengan pemakaiannya saja. Sehingga tidak akan membengkakan pembiayaan perusahaan.

            Mengapa bisa menghemat ruang? Karena penyimpanan data dilakukan dalam ruang virtual, sehingga tidak akan memberatkan memori internal.

            Mengapa bisa menghemat waktu? Karena pembaruan instan yang langsung akan dikerjakan oleh layanan cloud melalui internet.

          Tantangan Penggunaan Cloud Computing

          Meskipun demikian, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi jika Anda memilih menggunakan layanan cloud computing. Tantangannya bisa seperti :

          • Kendala Downtime
            Kendala downtime bisa terjadi pada pelayanan cloud yang Anda gunakan. Agar hal ini tidak terjadi, cerdas lah dalam memilih penyedia layanan cloud computing yang jarang mengalami downtime.

            Bagaimana cara memilihnya? Cara memilihnya ialah bisa dilihat dari komitmen layanan atau SLA (Service Level Agreement) untuk menyediakan uptime yang tinggi. Di Herza Cloud, kami memberikan layanan SLA sebesar 99,5%.

          • Keamanan Data
            Jika menggunakan layanan cloud ini memiliki potensi terkena serangan cyber. Untuk melindungi data dari serangan cyber, tentu saja diperlukan perlindungan secara menyeluruh. Misalnya, ada dukungan sistem otentikasi aktif.

            Selain itu, perlindungan yang bisa digunakan ialah perlindungan enskripsi multifaktor yang dibutuhkan untuk menopang keamanan sistem penyimpanan cloud. Perlindungan enskripsi multifaktor bisa berperan pada terjadinya pelanggaran sebuah data.

            Seluruh layanan Herza Cloud telah menggunakan Proteksi hinggal ke Layer 7, menggunakan Next Generation Firewall.


          • Sulit Terhubung Dalam Internet
            Untuk menggunakan layanan ini Anda harus terkoneksi dengan internet. Sehingga, pastikan koneksi internet Anda stabil. Apabila koneksinya buruk layanan cloud akan sulit diakses.

            Layanan Herza Cloud telah menggunakan multiple Upstream untuk menjaga redundansi Network dan Uptime / SLA.