Perbedaan Cloud dengan Blockchain

perbedaan cloud computing dan blockchain

Perbedaan Cloud dengan Blockchain- Sedang ramai bahwa terdapat teknologi yang fungsinya hampir sama dengan cloud yang digadang bisa menggeser keberadaan Cloud Computing dalam hal penyimpanan data. 

Keneth Tali sebagai pendiri Indonesia Blokchain Network menjelaskan bahwa teknologi yang dinamakan Blockchain bisa diterapkan dalam hal penyimpanan data atau data storage. Benarkah demikian?

Lalu, apakah teknologi Blockchain sama dengan Cloud Computing? Untuk itu, jika kamu ingin mengetahui perbedaan Cloud dengan Blockchain, silakan simak pembahasan di bawah ini!

Apa Itu Cloud Computing?

Sebelum masuk ke pembahasan mengenai Blockchain, kami akan menjelaskan terlebih dahulu pengertian Cloud Computing agar kamu bisa memahami perbedaan keduanya dengan mudah.

Cloud Computing atau komputasi awan adalah sebuah teknologi yang dapat mengubah internet menjadi data server untuk memungkinkan penggunanya dapat mengakses dan mengelola data dan aplikasi dengan mudah.

Artinya, orang yang menggunakan layanan ini akan semakin dimudahkan dalam pengaksesan dan pengelolaan data karena data bisa diperoleh dengan komputasi awan melalui jaringan internet.  

Hanya dengan tersambung ke jaringan internet, kamu dapat mengakses segala data yang tersimpan dalam Cloud.

Untuk lebih mudah dipahami, pernah kah kamu menggunakan Google Drive atau Google Sheet saat hendak melakukan suatu pekerjaan atau tugas? Bukankah, menggunakan layanan tersebut hanya perlu tersambung dengan layanan internet lalu kamu bisa langsung mengaksesnya?

Nah, sederhananya seperti itu. Layanan Cloud computing akan mengubah teknologi internet menjadi data server yang memungkinkan penggunanya bisa mengakses data dengan mudah.

Google Drive dan Google Sheet di atas merupakan contoh gampangnya untuk memahami layanan Cloud Computing. Terdapat beberapa contoh lain tentang layanan Cloud Computing yang akan meningkatkan pemahaman kamu, silakan masuk ke halaman berikut tentang contoh layanan cloud computing.

Lalu, bagaimana kah Cloud Computing dapat bekerja?

Bagaimana Cara Kerja Cloud?

cara kerja cloud computing


Cara kerja Cloud Computing dimulai dari data disimpan secara virtual, sehingga penyimpananan data tidak lagi memakai penggunaan memori internal.

Setelah itu, Cloud Computing akan menyediakan akses ke sumber daya komputasi yang dapat diakses melalui internet. Hal ini dilakukan dengan menggunakan jaringan komputer yang terdistribusi yang terdiri dari server, storage dan jaringan yang terhubung ke internet.

Sederhananya, cara kerja Cloud Computing kurang lebih seperti berikut :

  1. Pengguna layanan membuat akun dan mengkonfigurasi sumber daya yang dibutuhkan, seperti CPU, memori dan storage
  2. Aplikasi dan data yang diinginkan di-install di dalam Cloud
  3. Pengguna dapat mengakases aplikasi dan data yang diinginkan dari mana saja dengan syarat terhubung melalui jaringan internet
  4. Cloud Provider mengelola infrastruktur, seperti menjaga server tetap berjalan, menyediakan backup dan recovery serta mengelola keamanan
  5. Pengguna hanya membayar sumber daya yang dipakai saja.

Apa saja sih kelebihan yang ditawarkan jika menggunakan layanan ini?

Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing?

Kelebihan Cloud Computing

Ada beberapa kelebihan yang ditawarkan oleh layanan Cloud Computing di antaranya :

  1. Skalabilitas yang lebih mudah
    Cloud computing memungkinkan penggunanya untuk menambah dan mengurangsi sumber daya komputasinya sesuai dengan kebutuhan. Upgrade layanan pun akan mudah, karena sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pengguna.
  2. Akses ke teknologi baru
    Pengguna layanan cloud computing akan dimudahkan karena penyedia layanan akan selalu memperbaharui software dan hardware yang digunakan.  
  3. Memudahkan kolaborasi
    Pengguna yang menggunakan layanan akan dimudahkan untuk berkolaborasi, sebab akses data bisa dilakukan di mana pun dan kapanpun, sehingga kolaborasi antar karyawan dapat terjalin dengan mudah.
  4. Back Up Data Lebih Mudah
    Biasanya layanan cloud akan dilengkapi dengan fitur backup otomatis. Untuk itu, pengguna yang menggunakan layanan ini tidak perlu takut lagi data yang telah diolah lupa untuk disimpan.
    Akan tetapi, selain terdapat kelebihan layanan cloud computing, ada juga beberapa kekurangan cloud computing yang harus kamu tahu :

Kekurangan Cloud Computing

  1. Ketergantungan pada koneksi internet
    Pengguna layanan ini selalu membutuhkan jaringan internet yang stabil untuk dapat mengakses datanya.
  2. Ketergantungan pada cloud provider
    Ketergantungan pada cloud provider di sini maksudnya ialah karena penyedia layanan akan menyediakan infrastruktur dan layanan yang diperlukan, sehingga ketergantungan tersebut ada. Karena cloud provider tersebut melakukan penjagaan server agar tetap berjalan, menyediakan backup dan recovery serta mengelola keamanan
  3. Keterbatasan kontrol
    Pengguna tidak dapat mengontrol infrastruktur cloud secara langsung seperti yang dapat dilakukan pada sistem komputasi tradisional, karena kontrol infrastruktur diserahkan pada penyedia layanan cloud.

Selain itu, jika dibandingkan antara kelebihan dan kekurangan layanan Cloud Computing kelebihan yang ditawarkan jauh lebih banyak dari kekurangannya, bukan?

Jadi bisa kita tarik kesimpulan, penggunaan layanan Cloud ini akan menawarkan manfaat yang banyak kepada penggunanya.

Manfaat apa saja sih yang ditawarkan? Kamu bisa masuk ke artikel berikut mengenai manfaat menggunakan layanan Cloud Computing.

Namun, jika kamu tertarik menggunakan layanan Cloud Computing tapi masih menggunakan server tradisional, kamu bisa memahami perbedaan cloud dan server tradisional.  

Apa Itu Blokchain?

Hampir sama dengan Cloud, Blokchain adalah sebuah teknologi yang fungsinya sama-sama bisa digunakan unyuk penyimpanan data.

Perbedaan Cloud dengan Blokchain bisa dilihat dari munculnya kedua layanan terknolgi tersebut.

Blokchain, pada awalnya merupakan teknologi yang menjadi tulang punggung Cryptocurrency untuk mencatat proses transaksi Crypto karena sistem kerjanya dapat menyimpan data transaksi mata uang digital. 

Untuk itu, Blokchain sendiri bisa muncul karena erat kaitannya dengan perkembangan dunia Crypto untuk pencatatan transaksinya.  

Proses transaksi dalam proses Cryptocurency tersebut kemudian akan disimpan dan dicatat datanya dalam blok-blok yang saling terhubung lalu membentuk jaringan dan berbentuk seperti rantai.   

Maka dari situ lah, muncul istilah Blokchain tersebut.

Untuk itu, data yang disimpan dalam Blokchain umumnya berisi transaksi catatan mata uang digital yang dalam penyimpanan datanya didesentralisasikan.

Maksud didsesentralisasikan di sini ialah bahwa data disimpan di banyak tempat dan tidak ada satu pihak pun yang bisa kontrol dan manipulasi data.

Dengan demikian, data bisa  aman dan tidak bisa di edit-edit atau diubah-ubah lagi.

Jika di Cloud terdapat jenis-jenisnya seperti, Private Cloud, Public Cloud dan Hybrid Cloud, di Blokchain juga terdapat beberapa jenisnya yaitu private, publik dan konsorsium.

Blokchain Private adalah tempat penyimpanan data di mana yang memiliki dan dapat mengakses datanya hanya satu pihak yang mengendalikan semuanya.  

Blokchain Konsorsium adalah tempat penyimpanan data di mana yang memiliki dan bisa mengakses datanya ada beberapa pihak.

Sedangkan Blokchain Publik ialah tempat penyimpanan data di mana data bisa terbuka dan semua memiliki dan bisa mengakses datanya.  

Jika melihat sejarah terbentuknya Blokchain, teknologi ini pertama kali diperkenalkan sebagai sistem transaksi dalam mata uang digital Bitcoin, dan sejak saat itu penggunannnya telah berkembang dalam berbagai bidang lainnya, seperti dalam dunia perbankan, logistik, perdagangan dan lain-lain.

Lalu, bagaimana Blokchain dapat bekerja?

Cara Kerja Blockchain?

cara kerja blockchain


Cara kerja blockchain ialah dimulai dari data disimpan dalam blok-blok yang dihubungkan satu sama lain yang membentuk sebuah rantai (chain).

Masing-masing blok tersebut berisi sejumlah transaksi yang ditambahkan ke dalam Blockchain.

Transaksi itu kemudian harus disetujui oleh jaringan pengguna Blockchain sebelum ditambahkan ke dalam blok berikutnya.

Dalam setiap blok di Blokchain mengandung infromasi tentang blok yang sebelumnya atau disebut dengan istilah “Hash” atau tanda tangan digital.

Fungsi Hash di sini ialah memungkinkan Blokchain aman dan tidak dapat diubah oleh siapa pun, karena jika seseorang mengubah transaksi dalam blok tersebut, mereka harus mengubah semua blok setelahnya. Dan hal tersebut akan terlihat sebagai kegiatan illegal.

Kelebihan dan Kekurangan Blockchain?

Kelebihan Blokchain dibandingkan dengan teknologi lain, yaitu :

  1. Keamanan : Blokchain menjaga keamanan yang cukup tinggi, sebab data yang disimpan dalam blok-blok yang dihubungkan satu sama lain dapat dijaga langsung oleh jaringan pengguna.
  2. Transparansi : Blokchain menawarkan tingkat transparansi yang cukup tinggi karena data bisa dilihat oleh semua pengguna yang terhubung dengan jaringan.
  3. Terdesentralisasi : Blokchain adalah teknologi terdesentralisasi, artinya data disimpan di banyak tempat dan tidak ada pihak yang dapat mengontrol dan memanipulasi data
  4. Tamper-proof : Blokchain tidak dapat diubah setelah data ditambahkan ke dalamnya, tidak bisa di edit atau dirubah, sehingga data yang tersimpan di dalamnya akan aman dari pemalsuan dan tentu saja akan aman dari hacker pengubahan data.

Selain ada beberapa kelebihan yang ditawarkan, terdapat kekurangan Blockchain yang harus kamu tahu, diantaranya :

  1. Skalabilitas : Blokchain hanya dapat menyimpan jumlah transaksi yang masih terbatas. Oleh karena itu, penggunaan Blokchain belum mampu menampung data dalam skala yang besar.
  2. Konsumsi energi yang banyak : Blokchain seperti Bitcoin akan menggunakan proses yang disebut “Proof-of-work” yang akan menghabiskan banyak energi. Proses proof of work ini membutuhkan perangkat keras yang canggih dan menghabiskan banyak energi listrik. Dengan demikian, konsumsi energi yang banyak akan menimbulkan masalah pada lingkungan.
  3. Performa : Blokchain masih memiliki performa yang rendah jika dibandingkan dengan teknolgi tradisional.
  4. Kompatibilitas : Blokchain saat ini masih belum bisa digabungkan dengan teknologi lainnya, sehingga penggunaannya masih belum dapat digunakan secara luas
  5. Regulasi : Blokchain masih belum memiliki regulasi yang jelas dari pemerintah, sehingga hal tersebut masih menjadi pertanyaan apakah penggunannya dapat diterima atau dilarang oleh beberapa negara.

Perbedaan Cloud dengan Blockchain?

perbedaan cloud dengan blockhain


Setelah mengetahui pengertian, cara kerja, kelebihan dan kekurangan antara Cloud Computing dan Blokchain di atas. Kamu jadi bisa punya gambaran bahwa walaupun Blokchain bisa digunakan sebagai penyimpanan data, kemampuannya skalabilitas penyimpanan datanya masih kurang jika dibandingkan dengan Cloud Computing.

Agar lebih jelasnya, ada beberapa perbedaan yang harus kamu ketahui antara Cloud dan Blokchain, diantaranya :

  1. Desentralisasi VS Sentralisasi : seperti telah disinggung sedikit di atas bahwa blokchain ialah sebuah teknologi yang terdesentralisasi.

    Maksudnya ialah data disimpan di banyak tempat. Tempat di sini maksudnya ialah data di simpan dalam blok-blok yang hanya bisa diakses oleh pengguna yang terhubung dengan jaringan.

    Sedangkan Cloud Computing adalah teknologi yang tersentralisasi, maksudnya ialah data yang disimpan di server yang dkelola oleh perusahaan Cloud Provider.

  2. Keamanan : Blokchain bisa dikatakan menawarkan tingkat keamanan yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan cloud computing. Karena keamanan data pada layanan Cloud Computing tergantung pada keamanan server yang digunakan oleh perusahaan Cloud Provider.

    Namun, hal ini tidak lagi menjadi masalah jika kamu menggunakan layanan Cloud dengan berlangganan pada penyedia Cloud yang menawarkan keamanan yang tinggi.  

    Salah satunya di layanan herza Cloud yang telah menggunakan Proteksi hinggal ke Layer 7, menggunakan Next Generation Firewall.

  3. Skalabilitas : Blokchain sangat terbatas dalam hal skalabilitas karena teknologi ini tidak memungkinkan terjadinya penambahan jumlah node dalam jaringan.

    Sedangkan Cloud Computing jauh lebih mudah diskalakan jika dibandingkan dengan Blokchain sebab pengguna yang menggunakan layanan ini dapat menambah dan mengurangi jumlah server sesuai kebutuhan.

    Dengan demikian, teknologi Blokchain belum mampu menangani kebutuhan penyimpanan data yang skalanya besar.

  4. Transparansi : Blokchain menawarkan tingkat transparansi yang tinggi dibandingkan dengan Cloud Computing, karena jika di Blokchain data dapat dilihat oleh semua pengguna yang terhubung ke jaringan.

    Sedangkan transparansi data dalam Cloud Computing tergantung pada perjanjian antara perusahaan penyedia Cloud Provider dan pengguna.

  5. Tujuan utama : tujuan utama Blokchain erat kaitannya dengan mekanisme yang menyediakan data yang aman dan transparan untuk menyimpan dan berbagi data tanpa adanya pihak ketiga yang bisa memanipulasi data.

    Sedangkan tujuan utama dari Cloud computing ialah memberikan akses ke sumber daya komputasi dan penyimpanan data secara remote.

Setelah memahami perbedaan Cloud dengan Blockchain, kamu mungkin mencari layanan penyedia Cloud yang terpercaya. Berikut kami akan merekomendasikan salah satu perusahaan penyedia Cloud terpercaya dan juga murah, terdapat di Herza Cloud.

Mengapa Harus Herza Cloud?

Di Herza Cloud, menyediakan layanan web hosting, wordpress hostingVPS hosting, Dedicated Server & Colocation Server

Herza Cloud menawarankan skalabilitas, ketersediaan dan keamanan data dengan performa terbaik menggunakan ZFS RAID Technology dengan harga yang murah.

Jika Anda tertarik menggunakan layanan kami, silakan masuk ke halaman berikut Herza Cloud untuk mengetahui masing-masing kelebihannya. 

Kesimpulan

Setelah mengetahui kedua penjelasan di atas mengenai pengertian, cara kerja, kelebihan dan kekurangan antara Blockchain dengan Cloud Computing, kamu telah mendapatkan gambaran perbedaan diantara keduanya, bukan?

Perbedaan Blokchain dengan cloud computing yang paling utama yang bisa disimpulkan adalah pada skalabilitas penyimpanan datanya. Tentu saja, skalabilitas cloud computing jauh lebih besar dibandingkan dengan Blokchain.

Teknologi Blockchain belum mampu mengatasi penyimpanan data dalam skala yang besar.

Untuk itu, penggunaan layanan Cloud Computing masih sangat dibutuhkan oleh banyak orang.

Terutama di era saat ini, di mana aktivitas manusia sangat bergantung pada digitalisasi. Digitalisasi sangat mengandalkan jaringan internet dan sangat membutuhkan peran cloud computing yang dapat mengubah internet menjadi data server.

Kelebihan dan Kekurangan Colocation? Jenis dan Fungsinya

Kelebihan dan Kekurangan Colocation Server

Kelebihan dan kekurangan colocation – Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memungkinkan banyak kebutuhan baru yang diperlukan oleh sebuah perusahaan, terutama perusahaan dibidang IT.

Misanya server yang saat ini dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk menunjang sebuah informasi. Server yang saat ini banyak digunakan oleh perusahaan adalah Colocation Server.

Colocation server adalah layanan fasilitas data center, di mana perusahaan dapat menyewa tempat tersebut untuk menyimpan server mereka.

Lalu apakah kalian tau apa kelebihan dan kekurangan colocation? Eitssss jangan khwatir, karena dalam artikel ini, kami akan bahas secara tuntas terkait kelebihan dan kekurangan colocation server serta jenis dari colocation itu sendiri.

Apa Itu Colocation Server?

Apa itu Colocation Server?

Colocation Server adalah layanan fasilitas data center, di mana perusahaan atau individu dapat menyewa tempat untuk menyimpan server mereka sendiri.

Vendor atau penyedia layanan colocation server akan memberikan ruang, daya listrik, konektivitas internet dan dukungan teknis untuk server yang disewa.

Ketika Anda menyewa tempat di data center yang sudah dilengkapi dengan fasilitas infrastrukturnya seperti pengontrol suhu udara, power generator, koneksi internet yang stabil dan jaminan keamanan yang tinggi, memungkinkan Anda atau perusahaan untuk menghemat biaya dan meningkatkan uptime server.

Selain itu, server disusun sedemikian rupa di dalam rak khusus agar mendapatkan kinerja yang optimal.

Kelebihan dan Kekurangan Colocation Server

Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan colocation server yang harus Anda ketahui. Adapun kelebihan dan kekurangan colocation server adalah sebagai berikut.

Kelebihan Colocation Server

Pada umumnya kelebihan dari coloction server ini ialah biaya bulanan yang sangat hemat, karena pengguna hanya dikenakan biaya sewa di data center, tidak tergantung dari spesifikasi server yang digunakan.

Namun untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasan kelebihan dari colocation server berikut ini:

  1. Skalabilitas

    Melihat website yang terus berkembang, membuat perusahaan membutuhkan sistem dan fasilitas yang memadai.

    Colocation memungkinkan Anda untuk bisa meningkatkan fasilitas dan infrastruktur sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

  2. Efisiensi

    Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, penyedia layanan colocation telah memberikan berbagai fasilitas seperti fire detector, pendingin, rak dan tim pengelola server.

    Sehingga bisa membuat Anda untuk menghemat biaya dan tenaga.

  3. Reliabilitas

    Layanan colocation server telah menggunakan teknologi yang memadai seperti generator, baterai cadangan, dan stabilizer.

    Sehingga Anda bisa menghindari dan mengatasi berbagai risiko terjadinya masalah arus listrik.

  4. Performa

    Penggunaan colocation server memungkinkan Anda untuk mendapatkan kecepatan, up-time, dan performa yang tinggi.

    Selain itu, Anda juga akan mendapatkan level Bandwidth yang sangat besar untuk menunjang semua keperluan server.

  5. Keamanan

    Anda tidak perlu khawatir terkait keamanan server Anda, karena colocation server merupakan layanan high security, dimana keamanan fisik dan nonfisik sangat terjamin.

    Selain itu, biasanya penyedia layanan akan menjaga server Anda non-stop selama 24 jam. Jadi Anda tidak perlu takut terhadap serangan virus, pencurian data atau berbagai jenis serangan lainnya.

  6. Fasilitas

    Colocation server menyediakan fasilitas yang ideal seperti climate control system, cooler dan lainnya untuk menunjang kinerja server.

    Untuk proteksi, biasanya ditempat server dipasang pendeteksi kebakaran, pemadam, dan CCTV.

  7. Sistem Terstruktur

    Layanan ini memiliki sistem server terstruktur yang akan membantu Anda menjaga keamanan server.

    Pembaruan keamanan seperti sistem operasi, aplikasi dan perangkat lunak keamanan dapat meningkatkan keamanan server dari serangan virus atau malware yang dapat merusak atau mencuri data.

    Untuk menjaga keamanan data, Anda harus melakukan backup data secara teratur dan memastikan server dilindungi oleh sistem kemanan jaringan yang kuat.

    Tidak hanya itu, untuk memperhatikan keamana fisik dari server, Anda harus menempatkan server dalam ruangan terkunci yang dilengkapi sistem pengamanan kamera, sensor dan alarm.

    Anda juga harus melakukan audit keamanan secara berkala untuk memastikan keamanan server dari ancaman yang mungkin muncul secara tiba-tiba.

  8. Tidak Repot untuk Upgrade Server

    Salah satu kelebihan yang menarik dari colocation server ialah Anda tidak perlu repot memikirkan upgrade server, karena penyedia layanan yang akan melakukannya untuk Anda.

    Jadi Anda bisa menghemat waktu dan bisa menggunakan waktu tersebut untuk mengurusi hal penting lainnya.

  9. Layanan 24 Jam

    Dengan adanya layanan 24 jam, Anda tidak perlu khawatir jika terjadi sesuatu pada server yang Anda gunakan.

    Karena ketika ada suatu masalah yang ditemukan, sistem akan memberikan informasi agar masalah bisa segera diatasi.

Kekurangan Colocation Server

Selain kelebihan dari pada colocation server, layanan ini juga memiliki kekurangan yang harus Anda ketahui. Adapun yang menjadi kekurangan colocation server adalah sebagai berikut:

  1. Kontrol

    Ketika Anda menggunakan colocation server artinya Anda menggunakan layanan dari pihak ketiga.

    Penyedia layanan sebagai pihak ketiga biasanya menetapkan sebuah peraturan dan ketentuan yang harus Anda patuhi, misalkan jadwal kunjungan.

    Artinya, Anda tidak bisa selalu mengakses dan mengontrol server Anda karena adanya batasan waktu kontrol.

  2. Akses

    Penyedia layanan data center biasanya memiliki basis lokasi di kota-kota besar saja. Jika lokasi Anda berbeda dengan lokasi server, Anda harus mengorbankan waktu Anda hanya untuk mengunjungi penyedia layanan data center tersebut.

Nah itulah beberapa kelebihan dan kekurangan colocation server yang sudah kami jelaskan. Selain itu, layanan ini memiliki jenis yang harus Anda ketahui.

So, tetap stay tune ya!

Jenis-Jenis Colocation Server

Jenis-jenis Colocation Server

Colocation server memiliki dua jenis yang berbeda berdasarkan dukungan penyedia layanan, yaitu managed dan unmanaged.

Berikut ini, penjelasan managed dan unmanaged colocation server:

Managed colocation

Managed coloction adalah jenis layanan server yang disewakan oleh penyedia layanan, dimana vendor menyediakan software khusus untuk konfigurasi server.

Software tersebut bisa digunakan oleh pengguna sebagai user untuk memudahkan dalam mengelola server.

Layana ini sangat cocok untuk orang yang tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam memelihara server.

Managed colocation server memudahkan Anda dalam hal pemeliharaan server dan memiliki dukungan teknis yang baik dari penyedia layanan.

Namun, colocation server memiliki kekurangan dari segi kompatibilitas. Jadi Anda harus memastikan bahwa software yang digunakan sesuai yang didukung oleh provider, karena beberapa software atau aplikasi mungkin tidak didukung oleh provider.

Jika tidak, server bisa mengalami kendala.

Unmanaged colocation

Kebalikan dari managed, unmanaged colocation adalah layanan dimana Anda atau perushaan bisa menyewa tempat di data center untuk menyimpan server Anda tanpa adanya dukungan dari penyedia layanan.

Dalam hal ini, Anda atau perusahaan harus mengatur dan mengkonfigurasi server Anda secara mandiri.

Unmanaged colocation menawarkan fleksibilitas yang tinggi dalam kontrol dan konfigurasi server, karena dilakukan secara mandiri tanpa campur tangan penyedia layanan.

Pengguna bebas mengotak-atik dan mengatur server sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Namun, Anda juga harus menyediakan perngakat lunak dan perangkat keras pendukung secara mandiri,

Tentunya, hal itu lebih sulit buat pengguna yang terbiasa menggunakan layanan managed colocation karena unmanaged colocation ini lebih cocok untuk Anda yang memiliki pengetahuan dan teknis dalam mengelola server.

Siapa Saja yang Cocok Menggunakan Colocation Server?

Saat ini banyak perusahaan yang mempercayakan penyimpanan berbasis cloud hosting kepada pihak ketiga. Hal ini dilakukan karena lebih hemat dan efisien.

Selain itu, banyak juga vendor yang menyediakan layanan cloud hosting dan jasa pengelolaan server. Hal ini menjadi solusi bagi perushaan untuk kebutuhan hosting dan pengelolaan server mereka.

Lalu siapa saja yang cocok menggunakan layanan colocation server? yuk simak penjelasan berikut.

Penyedia cloud

Bagi penyedia cloud, layanan colocation server adalah layanan yang cukup dikenal dan sering digunakan.

Colocation memungkinkan vendor untuk menyediakan dan menyewakan ruang server kepada pelanggan.

Hal ini memungkinkan pelanggan untuk menggabungkan layanan cloud hosting dan colocation server pada vendor yang sama.

Selain itu, vendor juga dapat menawarkan solusi one-stop-shop kepada perusahaan dengan menyediakan infrastruktur colocation server dan layanan cloud hosting yang handal.

Dengan begitu, pelanggan dapat mengimplementasikan solusi hybrid, yang menintegrasikan infrastruktur lokal dengan layanan cloud publik.

Hal tersebut untuk mencapai skalabilitaas, fleksibilitas, dan kontrol yang lebih baik atas aplikasi dan data perusahaan.

Industri teknologi

Sektor industri teknologi memang yang paling cocok menggunakan colocation server, karena dapat mempermudah perusahaan dalam mengelola dan memelihara sever.

Perusahaan tidak perlu menangani masalah infrastruktur fisik dan dukungan teknis, karena penyedia layanan yang akan melakukannya seperti pengaturan ruangan, daya listrik, konektiviats internet, dan jaminan kemanan server.

Hal tersebut membantu perusahaan untuk bisa lebih fokus pada kegiatan lain yang dianggap lebih penting misalnya mengembangkan bisnis.

Layanan Colocation Herza Cloud

Seperti yang sudah Anda ketahui di atas, kelebihan colocation server lebih banyak daripada kekurangannya, hal tersebut bisa menjadikan colocation server sebagai solusi untuk masalah Anda.

Jika Anda masih bingung dalam memilih penyedia layanan colocation server, Herza cloud adalah jawabannya.

Karena di Herza cloud, Anda akan mendapatkan banyak keuntungan diantaranya adalah mendapatkan harga yang murah, karena mulai dari Rp 500.000/bulan aja Anda sudah bisa menggunakan layanan colocation dari kami.

Keuntungan Layanan Colocation Herza Cloud

  •  Kami sudah Tersertifikasi ISO 9001:2015 & 27001:2013.

  • Pilihan Data Center Terbaik dan Teraman di Indonesia dengan sertifikasi Tier-3 dan Tier-4.

  • Server Anda dapat online di Hari yang sama atau sesuai permintaan dan kebutuhan Anda

  • Datacenter dilengkapi dengan fasilitas Next Genaration Firewall untuk pengamanan Botnet & Malware, SQL Injection, Flood, dan lainnya.

  • Herza Network memiliki Interkoneksi ke IXP (Internet Exchange Point) terbanyak di Indonesia.

  • Dengan Uplink 10 Gbps Multi Backbone dan Multi Peering di Indonesia antara lain adalah NCIX (Telkom), JKT-IX, OpenIXP, IIX, DCI-IX, BIX-Jakarta, CDIX, C2-IX, BatamIX, dan CloudXchange.

  • Kami memiliki PNI (Private Network Interconnection) langsung ke Google, jadi Latency paling rendah.

Private Network Interconnection to google

  • Kami memiliki Direct Peering ke Content Provider terkemuka didunia seperti Amazon, Akamai, Microsoft, Cloudflare, Facebook, Garena, Shopee, Zenlayer & Imperva.

  • Mempunyai Direct Peering ke IXP Internasional seperti SGIX

  • Technical Support dan Network Operation Center (NOC) melayani 24 Jam setiap hari.

  • Technical Support akan membantu Anda 24 Jam melalui Livechat, Telepon dan Ticket System.

  • Gratis Hands-On untuk melakukan (Reboot/Power On/Power OFF) Server.

  • Dapat melakukan kunjungan Data Center kapan saja dan didampingi tim Support.

  • Bisa Announce IPv4/IPv6 & ASN bagi Anda yang sudah memiliki IP dan ASN sendiri (Opsional).

  • Infrastruktur kami sudah didukung layanan Anti DDoS Blackhole Community untuk Anda yang punya kebutuhan khusus akan keamanan dan perlindungan server.

  • Dapat melakukan Interkoneksi antar Rack atau antar Data Center yang berbeda.

  • Mendapatkan Private Access untuk layanan Colocation Full Rack (45U)

Kesimpulan

Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa colocation server merupakan solusi yang baik bagi Anda yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup terkait pengelolaan server secara mandiri.

Colocation server menawarkan pengelolaan dan keamanan tinggi yang dikelola langsung oleh vendornya.

Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan colocation server, Anda sudah bisa menentukan bukan apakah colocation server ini sesuai dengan kebutuhan Anda?

Jika Anda masih bingung menentukan vendor yang menyediakan layanan colocation server, coba hubungi Herza Cloud.

Herza cloud menyediakan berbagai pilihan server, termasuk Colocation Server.

Kami menyediakan Layanan Colocation Server 1U hingga 4U Server Rackmount, Tower Server dan juga Layanan Rack Colocation dengan 5U Slot, 10U Slot, 20U Slot (Half Rack), 45U Slot (Full Rack) dibeberapa Datacenter Tier3 dan Tier 4 Indonesia.

Untuk kebutuhan Sewa Rack baik itu Full Rack, Half Rack atau bahkan 10U, silahkan ke halaman Sewa Rack Colocation.

Untuk Budget Colocation, kami menyediakan Layanan Colocation Server Murah di Datahall, Kalibata dan Gedung Tifa.

Sedangkan untuk kebutuhan Tier 3 Datacenter, kami menyediakan Gedung Cyber, Neucentrix (Karet Tengsin), Biznet Technovillage, IDC Duren TIga dan NTT-JKT2 untuk Premium Datacenter Tier 3.

Tersedia juga Tier 4 Datacenter di DCI Cibitung dengan Uptime 99,999%

So, tunggu apalagi, yuk berlangganan di Herza Cloud.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Apa Itu IPv6? Perbandingan dengan IPv4?

apa itu IPv4 dan IPv6

Apa Itu IPv6? Perbandingan dengan IPv4?- Saat kita menggunakan komputer, laptop tablet dan smartphone dan hendak mengakses sesuatu dalam sebuah jaringan internet, ternyata dalam aktivitas tersebut ada sebuah peran alamat IP (Internet protokol).

Di dalam perangkat yang sering kita gunakan tersebut, sebenarnya memiliki IP addressnya tersendiri. Dan ternyata, IP address tidak hanya ada dalam satu versi.

Perkembangan dunia digital mendorong IP address pertama dikembangkan lebih baik untuk mengatasi kebutuhan ruang alamat IP yang lebih banyak.

Untuk itu, muncul lah IP address versi 6 yang dikembangkan dari IPv4 atau Ip address versi 4 sebelumnya.

Namun, sebelum lebih jauh mengenal kedua versi IP tersebut, akan lebih baik kamu memahami apa sebenarnya IP address? kemudian dilanjut dengan pembahasan tentang apa Itu IPv4 dan IPv6?

Apa Itu IP Addres?

Internet Protocol (IP) adalah protokol yang digunakan untuk mengirimkan dan menerima paket data melalui jaringan komputer.

Protokol ini berfungsi untuk mengatur data yang ada antar perangkat satu dengan lainnya melalui sebuah jaringan, juga mengirimkan paket data dari satu perangkat ke perangkat lain untuk identifikasi alamat/lokasi yang akan menerima paket data.

Singkatnya, IP adalah protokol yang mengatur bagaimana suatu data dapat dikenal dan dikirim dari komputer satu ke komputer yang lain.

Dengan demikian, IP sebagai media komunikasi perangkat guna sebuah permintaan dapat diterima ke arah tujuan yang tepat.

Dalam dunia IT, IP juga mengalami perkembangan yang meningkat. Sehingga, munculah IP terbaru yang dinamakan dengan IPv6 atau IP address versi 6 yang berbeda dengan IP sebelumnya atau dari IPv4 atau IP address versi 4.

Ada beberapa perbedaan antara apa itu IPv4 dan IPv6. Jadi, untuk kamu yang ingin mengetahui apa perbedaan IPv4 dan IPv6, kami akan jelaskan pembahasannya lebih lengkap.

Namun sebelum masuk ke pembahasan lebih lanjut, hal yang perlu kamu tahu lebih dulu tentang inti dari IP address ialah agar perangkat yang menggunakan jaringan internet bisa sama-sama terkoneksi.

Setelah kamu memahami IP address dari pembahasan di atas , kita masuk ke pembahasan apa itu IPv6 dan IPv4 berikut.

Apa Itu IPv6?

apa itu IPv4 dan Ipv6


Internet protocol versi 6 adalah sebuah perkembangan dari IPv4 yang kemampuannya dapat menyediakan ruang alamat IP yang jauh lebih besar.

Mengapa bisa begitu?

Sebab, beda hal nya dengan IPv4 yang menggunakan 32 bit dengan kemungkinan ketersediaan alamat IP sebanyak 4,3 milliar,  IPv6 menggunakan 128 bit di mana hal ini akan memungkinkan pembuatan alamat IP yang jauh lebih banyak dari 4,3 milliar alamat IPv4 tersebut.

Dengan demikian, keberadaan IPv6 sebenarnya adalah sebagai salah satu cara  untuk mengatasi ketersediaan alamat IPv4 yang semakin menipis.

Kita tahu, bahwa digitalisasi mendorong perubahan ke semua sektor yang sangat mengandalkan sebuah teknologi.

Implementasi teknologi sangat kita manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti penggunaan komputer, laptop, smartphone ataupun tablet yang digunakan oleh masyarakat di berbagai penjuru dunia,

Kita harus akui bahwa masyarakat dunia semakin tidak terpisahkan dengan jaringan internet.

Untuk itu, dalam penggunaan jaringan tersebut diperlukan IP address.

Muncul lah IPv6 sebagai alamat versi terbaru yang kemampuannya bisa jauh diandalkan dari IPv4.  

Keberadaan IPv6 dikembangkan tidak hanya terpaku pada ruang alamat yang semakin besar. Ada juga beberapa keunggulan lain yang dimiliki oleh IPv6.

Salah satu keunggulan tersebut ialah IPv6 sudah dilengkapi dengan kualitas layanan berupa Quality Of Service (QOS).

Singkatnya, QoS ini ialah kemampuan suatu jaringan yang menyediakan layanan bandwith, mengatasi jitter (kedatangan paket data) dan delay (penundaan) dengan baik.

Jika di IPv4 alamat IP terdiri dari deratan angka dan dipisahkan dengan titik, sementara di IPv6 alamat IP terdiri dari deratan huruf dan angka yang dipisahkan dengan tanda titik dua.

Contoh dari Ipv6 21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a.

Apa Itu IPv4?

IPv4 merupakan IP versi pertama yang umumnya paling sering digunakan.

IP address ini sudah digunakan lebih dari 30 tahun lamanya.

Akan tetapi, karena perkembangan dunia digitalisasi yang mendorong kebutuhan alamat IP yang semakin banyak, kemudian muncul lah IPv6 seperti telah dijelaskan sebelumnya.

IPv4 adalah IP Versi 4 yang menggunakan alamat 32 bit yang menyediakan 4,3 milliar alamat IP yang berbeda.

Alamat IPv4 ini juga biasanya terdiri dari sederetan angka yang dipisahkan oleh sebuah titik.

Misalnya, kami beri contoh  IPv4 nya Herza Cloud  yaitu 103.152.119.0/24.

Perlahan, keberadaan IP versi 4 akan mengalami pergeseran sebab adanya perkembangan baru terkait IP yang kemampuannya dapat menyediakan ruang alamat yang jauh lebih besar dan keunggulan lain dari IP tersebut.

Untuk itu, setelah pembahasan di atas mengenai apa itu IPv6 dan IPv4, kami juga akan memberikan alasan kenapa kamu sudah harus menggunakan IPv6?

Kenapa Harus Ada IPv6?

Alasan mengapa harus menggunakan IPv6 tidak terlepas dari ketersediaan jumlah alamat IP versi 4 yang kian menipis.

Sebenarnya IP versi 4 sudah cukup besar menyediakan ruang alamat IP yang banyak.

Akan tetapi, hal tersebut pada kenyataannya belum mampu mengatasi kebutuhan ketersediaan IP yang semakin meningkat karena dunia digitalisasi yang semakin berkembang serta perkembangan teknologi dan perangkat internet of things (IoT).  

Selain karena jumlah alamat IP yang kian menipis, alasan kenapa harus menggunakan IPv6 ialah karena keunggulan dan kemampuan IPv6 tersebut.

Lalu, apa saja keunnggulan itu? Simak penjelasannya di bawah ini dengan melihat tabel perbedaan keunggulan yang ditawarkan antar IPv4 dan IPv6!

Perbandingan Antara IPv6 dan IPv4?

perbandingan menggunakan IPv6 dan Ipv4

Perbandingan IPv4 IPv6
∑bit 32 bit 128 bit
∑IP 2^32 2^128
Contoh penulisan 103.152.119.0/24. 21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a.
Konfigurasi Jaringan Manual Otomatis
Keamanan Header IP Sec merupakan fitur tambahan Header IP Sec merupakan fitur yang wajib/harus
Routing Menurun seiring dengan membesarnya ukuran table routing Jauh lebih efisien sebab memiliki kemampuan untuk mengelola table routing yang besar
Penomoran Menggunakan decimal (0,1,2,3,4,5,6,7,8, dan 9) Menggunakan Heksa decimal (0,1,2,3,4,5,6,7,8,A,B,C,D,E, dan F)
∑segmen 4 segmen 8 segmen
Mobilitas Dibatasi oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan yang lain Terjaga dan mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi
Header Checksum Ada proses Tidak dilakukan
Fragmentasi Dilakukan oleh setiap hop yang melambatkan performa router Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data
Kualitas layanan Menggunakan mekanisme best effort Menggunakan mekanisme best level of effort
Ukuran 20 Oktet 40 Oktet
Jenis alamat Broadcast, multicast dan unicast Anycast, multicast dan unicast
Dukungan subnet mask panjang virtual (VLSM) Mendukung VLSM Tidak mendukung VLSM
Konfigurasi Pengguna harus mengonfigurasi sistem baru agar IPv4 bisa berkomunikasi dengan sistem lain Konfigurasinya opsional menyesuaikan fungsi yang diperlukan
Fitur alamat IPv4 menggunakan NAT atau Network Address Translation IPv6 mendukung direct addressing sebab ruang alamatnya yang banyak
DNS record IPv4 memiliki A record IPv6 memiliki AAAA record
Mapping IPv4 menggunakan ARP atau Address resolution protocol IPv6 menggunakan proses ND atau Neighbor Discovery untuk resolusi alamat
DHCP atau Dynamic Host Configuration Procol Pengguna harus melibatkan DHCP saat terhubung ke jaringan Pengguna tidak perlu menghubungi server mana pun sebab diberi alamat permanen
Manajemen grup subnet lokal IPv4 menggunakan Intenet Group Management Protocol (IGMP) IPv6 menggunakan MLD atau Multicast Listener Discovery
Kompabilitas perangkat seluler Alamat IPv4 menggunakan notasi titik decimal, sehingga kurang cocok untuk jaringan seluler Alamat Ipv6 menggunakan notasi heksadesimal dan dipisahkan titik dua. Jadi, IPV6 lebih cocok untuk menangani jaringan seluler.
Header Paket IPv4 tidak mengidentifikasi aliran paket untuk penanganan QoS termasuk checksum Bidang Flow label menentukan aliran paket untuk penanganan QoS
Ukuran Paket Ukuran paket minimum 576 byte Ukuran paket minimum 1208 byte

IPv4 vs IPv6 Keamanan

Keamanan IPv6 jauh lebih unggul dari IPv4 seperti telah dicantumkan pada tabel di atas.

Akan tetapi, berikut penjelasan mengapa IPv6 jauh lebih unggul.

IPv6 jauh lebih unggul dikarenakan dalam versi IPv6 telah dilengkapi dengan built support untuk IP (IPsec) yang merupakan standar industri guna mengamankan komunikasi jaringan pada lapisan IP.

Maksud IP Sec di sini ialah fitur yang berfungsi sebagai autentikasi, enkripsi dan pemeriksaan integritas pada paket IP.

Hal tersebut mampu memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan IPv4 yang belum dilengkapi dengan dukungan bawaan untuk IP Sec.

Sebenarnya, kemungkinan IPsec pada IPv4 ada.  

Namun, hal yang membedakannya ialah bahwa pada IPv4 IPSec ini hanyalah sebagai fitur tambahan. Artinya, penggunaan IPv4 tidak mewajibkan fitur IPSec digunakan.

Sedangkan, dalam IPv4 fitur IPSec merupakan fitur bawaan yang memang sudahwajib digunakan.

Dengan demikian, hal itu lah yang menjadikan keamanan IPv4 lebih unggul dari pada IPv4.

Keamanan yang diberikan IPsec tersebut tidak terlepas dari beberapa komponen yang ada di IPsec sendiri.

3 komponen IPsec tersebut, yaitu :

Authentication Headers (AH) : merupakan salah satu komponen protokol yang penting dari IPSec.

Mengapa AH menjadi salah komponen yang penting dari IPSec?

Sebab, AH bisa memberikan otentikasi (proses identifikasi pengguna) untuk paket IP serta membantu jaringan melakukan verifikasi asal paket dan apakah transmisi sudah diubah.  

AH juga akan menambahkan informasi autentikasi dalam header paket yang digunakan untuk memvalidasi asal dan integritas dari paket.

Selain itu, AH juga akan melindungi jaringan dari serangan man-in-the-middle dan memastikan bahwa paket yang diterima hanya berasal dari sumber yang sah.

Sehingga, hal tersebut akan menyulitkan penjahat cyber untuk mengarahkan traffic antara dua host yang diotorisasi dan mengamati atau memanipulasi percakapan.

Encapsulating Security Payloads (ESP):  merupakan komponen dari IPSec yang berfungsi untuk memberikan lapisan keamanan tambahan pada transmisi data.

ESP digunakan untuk menambahkan lapisan enkripsi pada paket IP untuk melindungi isi paket dari pengintipan atau perubahan.

ESP juga akan menambahkan informasi autentikasi dalam paket yang digunakan untuk memvalidasi integritas dari paket yang diterima.

Keamanan dari ESP juga ditentukan oleh kualitas dari kunci yang digunakan dan kekuatan dari algoritma enkripsi yang dipakai.

Internet Security Association and Key Management Protocol (ISAKMP) : Protokol yang berfungsi untuk mengelola dan mengatur asosiasi keamanan (SA) antar perangkat.

ISAKMP akan bertanggung jawab untuk membuat asosiasi keamanan awal (SA) antar perangkat dan berperan untuk pertukaran informasi keamanan seperti kunci enkripsi.

ISAKMP akan menyediakan mekanisme untuk membuat, mengelola dan menghapus asosiasi keamanan sesuai kebutuhan untuk mengamankan komunikasi antar perangkat.

Selain 3 komponen IPsec di atas, ada juga keunggulan IPv6 yang lain yaitu IPv6 telah menggunakan Secure Neighbor Discovery (SEND).

SEND akan menambahkan mekanisme otentikasi dan enkripsi untuk Neighbor Discovery Protocol (NDP) yang digunakan dalam IPv6.

IPv4 vs IPv6 Kecepatan

Seperti telah dijelaskan sebelumnya pada pada poin fitur alamat tabel di atas,IPv4 menggunakan Network Address Translation (NAT).

Penggunaan NAT tersebut berperan untuk mengubah alamat IP publik menjadi alamat IP privat, yang memungkinkan beberapa perangkat di dalam jaringan domestik atau kantor untuk berbagi satu alamat IP publik.

NAT memerlukan pemeriksaan status (stateful) pada setiap paket yang melewati server NAT yang dapat menambah waktu pengiriman paket dan memperlambat koneksi.

Hal Ini akan membuat koneksi IPv6 secara langsung dan lebih cepat  karena tidak perlu melalui proses pemeriksaan status.

IPv6 menyediakan jumlah alamat IP yang sangat besar, sehingga setiap perangkat dapat memiliki alamat IP unik tanpa perlu melalui NAT.

Bagaimana Kelanjutan IPv4 di Masa Mendatang?

apa itu IPv4 dan Ipv6


Walaupun keberadaan IPv4 akan tergeser secara bertahap, akan tetapi ada beberapa alasan utama mengapa IPv4 masih digunakan secara luas hingga saat ini:

  1. Kompatibilitas: Banyak perangkat dan jaringan yang masih tidak kompatibel dengan IPv6. Migrasi ke IPv6 harus dilakukan secara bertahap, dan masih membutuhkan waktu untuk memperbarui perangkat dan jaringan yang masih menggunakan IPv4.
  2. Biaya: Migrasi ke IPv6 dapat menjadi mahal dan memerlukan biaya yang cukup tinggi untuk memperbarui perangkat dan jaringan.
  3. Kepercayaan: IPv4 telah digunakan selama lebih dari 30 tahun dan merupakan standar yang dikenal dan diandalkan dalam industri jaringan.
  4. Dukungan: Banyak perangkat dan aplikasi yang masih memiliki dukungan untuk IPv4 saja. Sehingga masih banyak perusahaan yang lebih nyaman menggunakan IPv4
  5. NAT : menjadi pilihan untuk mengoptimalkan alamat yang tersedia di IPv4

Kapan Kita Harus Menggunakan IPv6?

Beberapa kondisi IPv6 lebih diutamakan :

  1. Kehabisan Alamat IP: Jika jumlah alamat IP yang tersedia di jaringan kamu sudah sangat terbatas, maka migrasi ke IPv6 adalah pilihan yang baik untuk mengatasi masalah kekurangan alamat IP.
  2. Internet of Things (IoT) : Jika jaringan kamu akan digunakan untuk menghubungkan jumlah perangkat yang sangat besar, misalnya dalam aplikasi IoT, maka IPv6 dapat menjadi pilihan yang baik karena menyediakan jumlah alamat IP yang cukup untuk menghubungkan perangkat-perangkat tersebut.
  3. Kebutuhan Koneksi Langsung : Jika koneksi langsung diperlukan, seperti dalam aplikasi seperti perangkat mobile, IPv6 memberikan built-in support for IPsec yang memungkinkan untuk koneksi langsung dan koneksi lebih aman.
  4. Keamanan: IPv6 menyediakan dukungan built-in untuk IPsec, yang merupakan protokol keamanan untuk mengamankan komunikasi IP dengan mengotentikasi dan mengenkripsi setiap paket IP dari sesi komunikasi.
  5. Dukungan dari ISP : Jika ISP sudah mulai menyediakan dukungan IPv6, maka sebaiknya diutamakan menggunakannya.

Herza Cloud Sudah Menggunakan IPv6

Salah satu Penyedia layanan hosting di Herza Cloud telah menggunakan IPv6. Hal tersebut dilakukan untuk turut mendukung salah satu penyedia web hosting yang dapat menggunakan perangkat IPv6 ke webiste kamu tanpa masalah.

Jika sebuah provider web hosting hanya mendukung IPv4 dan salah satu alamat IP tersebut mengalami blackhole (null) routing, klien yang menggunakan IP yang sama akan ikut terkena dampak

Di Herza Cloud pengguna bisa terhindar dari masalah ini dengan hosting VPS, karena kami telah menyediakan alamat IPv6 khusus bagi setiap website dan klien yang berlangganan menggunakan paket VPS di kami.

Namun, jika kamu tertarik dan masih belum mengerti sepenuhnya tentang hosting VPS, akan jauh lebih baik kamu mehamami terlebih dahulu dengan membaca artikel kami tentang apa itu VPS Hosting?

Herza Cloud Infrastructure sudah menggunakan IPv6 untuk dapat mempersiapkan perusahaan menghadapi kebutuhan alamat IP yang semakin meningkat dan memastikan jaringan tetap berfungsi dengan baik saat semua peralihan ke versi IP baru sudah selesai.

Kesimpulan

Setelah mengetahui pembahasan mengenai apa itu IPv4 dan IPv6 terkait pengertian, perbedaan, kelanjutan IPv4 dan kapan harus menggunakan IPv6, kamu akan memiliki gambaran bahwa penggunaan IPv6 ternyata lebih diutamakan.

Untuk itu,  silakan mengunjungi halaman kami tentang VPS hosting murah karena kami sudah menggunakan layanan tersebut menggunakan IPv6.

Semua Paket VPS Linux Murah kami dengan Performa dan Teknologi Terkini, menggunakan 100% SSD dengan konfigurasi RAID 10 untuk keamanan data anda, generasi terkini dari Intel CPU dan 99,9% Garansi Uptime dan berlokasi di Data Center Indonesia. Semua pelanggan VPS Murah dari Herza Cloud akan mendapatkan IP Dedicated Indonesia. Silahkan cek kecepatan jaringan kami melalui Aplikasi SpeedTest.

Perbedaan Publik, Private, dan Hybrid Cloud yang Harus Anda Ketahui!

Perbedaan Publik, Private dan Hybrid Cloud

Pada artikel sebelumnya, kita sudah membahas tentang Pengertian Cloud Computing, Model dan Jenis-jenisnya. Lalu apakah kalian tahu perbedaan publik, private, dan hybrid cloud yang merupakan jenis dari cloud computing yang sudah kita bahas sebelumnya?

Cloud computing banyak memberikan manfaat bagi penggunanya. Tapi, seperti halnya teknlogi, tidak semua pengguna mampu mengadopsi komputasi awan ini.

Kebanyakan dari mereka, hanya melihat dan menggunakan beberapa fitur saja. Padahal sebenarnya cloud yang ditawarkan provider memiliki banyak fitur dan fungsi yang masih bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Sebagai pakar bisnis, Anda harus memutuskan jenis cloud mana yang akan digunakan untuk menyimpan semua data dan informasi yang penting untuk perusahaan Anda.

Untuk itu, dalam artikel ini kami akan membahas tentang perbedaan publik, private dan hybrid cloud yang ketiganya merupakan jenis dari penyimpanan komputasi awan.

Apa itu cloud computing?

Definisi Cloud Computing

Cloud computing adalah seperangkat teknologi komputer yang digunakan untuk mengembangkan infrastruktur berbasis internet.

Teknologi ini dapat mengubah internet menjadi data center, hal tersebut dapat memudahkan pengguana dalam mengelola data dan aplikasi.

Dengan adanya layanan cloud computing, semua data akan disimpan di internet secara langsung, sehingga dapat mengurangi risiko kehilangan data.

Selain itu, ia juga memudahkan pengguna dalam mengakses data jika sewaktu-waktu membutuhkannya, karena data bisa diakses di mana saja dan kapan saja.

Komputasi awan ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:

  • Publik cloud adalah cloud computing yang dibagikan ke seluruh perusahaan

  • Private cloud adalah cloud yang di gunakan hanya untuk perushaan Anda saja

  • Hybrid cloud merupakan gabungan dari public dan private cloud.

Cara kerja cloud

jika dilihat dari pengaturan, publik cloud dan private cloud memiliki pengaturan yang sama dalam proses membuat sebuah cloud.

Keduanya memvirtualisasi sumber daya di shared pools, meletakkan kontrol administratif di atas segalanya, dan menggunakan fungsi otomatis.

Sumber daya private cloud diberikan kepada orang-orang yang mengelola atau penggunanya saja. Kemudian sumber daya publik cloud digunakan bersama dengan pengguna lain. Sedangkan untuk hybrid cloud merupakan gabungan dari kedua cloud yang saling berhubungan.

Faktor penting dalam pengoperasian publik cloud adalah konektivitas dan terintegrasi dengan cloud dan IT konsumen. Hal tersebut yang membuat publik cloud bekerja dengan baik.

Selain itu, publik cloud membutuhkan sistem operasi yang handal dan terintegrasi dengan software virtualisasi, manajemen, dan otomatisasi.

Konsistensi, reliability, dan fleksibilitas dari sistem operasi secara langsung dapat mempengaruhi konektivitas antara sumber daya fisik, virtual data pools, software manajemen, skrip otomatisasi, dan konsumen.

Jadi, penting bagi Anda dalam memilih sistem operasi yang tepat untuk mendukung kebutuhan cloud perushaan Anda.

Contoh dan penggunaan cloud computing

Berikut ini contoh pengguanaan cloud computing yang sering digunakan oleh kebanyakan orang, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Dropbox, Google Doc dan Microsoft 365, yang digunakan untuk berbagai opsi dokumen.

  2. Media Sosial Facebook, Twitter, Microsoft team dan Skype untuk layanan telekomunikasi.

  3. Salesforce dan Atlassian sebagai CRM dan alat manajemen produktivitas.

  4. BMC Helix sebagai software ITSM dan ITOM.

  5. Nteflix, Sling dan Hulu untuk layanan streaming on-demand.

  6. Machine learning dan analisis big data

Nah itulah beberapa contoh dari penggunaan cloud ciomputng yang sering banyak digunakan oleh orang-orang.

Selanjutnya, kita akan masuk ke dalam pembahasan tentang perbedaan publik, private dan hybrid cloud yang harus anda ketahui sebagai seorang pengguan komputasi awan ini.

Perbedaan Publik, Private dan Hybrid Cloud

Apa Itu Public Cloud?

Public cloud adalah salah satu jenis layanan cloud computing dimana layanan IT dikirimkan melalui internet yang dibagikan ke publik dan bisa digunakan oleh siapa saja.

Cloud jenis ini merupakan layanan paling popular di antara jenis cloud computing yang lain, karena ia menawarkan banyak pilihan dalam hal solusi dan sumber daya untuk kebutuhan perusahaan.

Kemudahan yang ditawarkan publik cloud diantaranya adalah elastisitas dan skabilitas tinggi serta biaya yang relatif murah karena berbasis langganan.

Layanan ini dikatakan murah, karena Anda hanya dikenakan biaya berdasarkan apa yang Anda konsumsi.

Publik cloud merupakan jenis cloud computing yang memberikan layanan umums seperti email. Aplikasi dan platform OS tingkat perusahaan guna untuk mengembangkan dan menguji software.

Dalam hal ini, Vendor bertanggung jawab untuk mengembangkan, mengelola, dan memlihara sumber daya yang akan dibagikan ke beberapa pengguna dari seluruh jaringan.

Selain itu, publik cloud dikenal juga dengan istilah Virtual Private Server (VPS), namun VPS tidak sama dengan private cloud.

Keuntungan Menggunakan Publik Cloud

Beberapa keuntungan yang akan Anda dapatkan jika menggunakan layanan cloud jenis ini, diantaranya adalah:

  1. Biaya relatif murah, karena Anda hanya dikenakan biaya bedasarkan layanan yang Anda gunakan saja.

  2. Skabilitas dan fleksibilitas tinggi sesuai dengan kebutuhan pengguna.

  3. Adanya fitur Monitoring dan Analytics untuk menjalankan data analytic dalam volume tinggi dan mengakomodasi beragam tipe data untuk menarik data insight.

  4. Tidak dibebankan dengan pemeliharan server, karena vendor yang bertanggung jawab atas manajemen infrastruktur.

  5. Komputasi awan yang handal dan berkualitas, karena memiliki jaringan server yang besar dan terdistribusi.

Arsitektur Publik Cloud

Publik cloud merupakan komputasi awan yang sepenuhnya virtual dan bergantung pada jaringan dan bandwidtht tinggi untuk menyalurkan data.

Vendor atau penyedia layanan menggunakan arsitektur multi-tenant yang memungkinkan perusahaan menggunakan shared infrastruktur dan mengakses sumber daya computing yang serupa.

Semua data antar perusahaan terpisah dan terisolasi di publik cloud. Namun tidak menjamin keamanan data yang sempurna.

Sehingga perusahaan harus mempertimbangkan dan memutusakan kebutuhan keamanan untuk melindungi data mereka yang disimpan di publik cloud.

Vendor cloud mengoperasikan layananya dalam daerah terisolasi di publik cloud yang disebut dengan availability zone.

Daerah tersebut terdiri dari dua atau lebih data center yang terkoneksi dan merupakan solusi untuk mengurangi downtime serta memastikan ketersediaan layanan yang tinggi.

Perushaan dapat memilih aviliability zone untuk meningkatkan kecepatan akses dan mengurangi latensi berdasarkan kedekatannya dengan pasar masing-masing.

Apa Itu Private Cloud?

Kebalikan dari publik cloud, private cloud adalah layanan cloud computing yang digunakan oleh satu perusahaan saja. Dengan kata lain, layanan ini hanya bisa diakses oleh orang-orang tertentu saja yang memiliki izin akses.

Penggunaan sumber daya cloud umumnya sudah terlindungi oleh firewall yang merupakan sistem keamanan komputer yang dapat melindungi dari beberapa jaringan di internet.

Firewall dapat mengatur lalu lintas jaringan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dan mencegah akses yang tidak sah ke komputer.

Saat ini layanan hosting di Herza Cloud telah memasang firewall sebagai persyaratan untuk bisnis apapun.

Kekuatan NGFW (Next Generation Firewall) sangat penting untuk melindungi perangkat dari ancaman terhadap server pelanggan.

Pada umumnya pengguna yang memilih layanan ini adalah perushaan yang memiliki data yang sangat penting dan sensitive, seperti lembaga pemerintah, lembaga keuangan, rumah sakut, dan lain sebagainya.

Keuntungan Menggunakan Private Cloud

Berikut ini beberapa keuntungan yang akan Anda dapatkan ketika berlangganan dengan layanan private cloud, diantaranya:

  1. Lingkungan eksklusif, karena tidak dapat diakses oleh perushaan lain.

  2. Konfigurasi keamanan lebih terjamin, Anda memiliki tanggung jawab penuh dalam mengatur dan mengelola keamanan ruang penyimpanan sesuai keinginan Anda.

  3. Skalabilitas, Anda dapat menambah resource hardware (memory dan SSD) untuk meningkatkan kapasitas.

  4. Fleksibilitas, private cloud memungkinkan Anda untuk mengubah infrastruktur sesuai dengan iklim bisnis yang dinamis. Ia juga menyediakan solusi disaster recovery yang berguna bagi perusahaan yang ingin membackup data dan aplikasi jika terjadi kerusakan system.

  5. Performa yang efisien, layanan cloud jenis private dapat diandalkan untuk performa dan efisiensi SLA yang tinggi.

Kenapa Harus Private Cloud?

Private cloud bisa menjadi solusi yang ideal bagi perusahaan-perusahaan industri yang menginginkan kontrol lebih besar terhadap sumber daya IT dan memiliki persyaratan keamanan yang ketat.

Layanan ini menyediakan akses yang terbatas dan dapat meningkatkan kemanan sistem dengan menambahkan enskripsi dan firewall.

Investasi di private cloud dapat digunakan oleh perushaan yang menginginkan fleksibilitas dan kontrol yang lebih besar terhadap sumber daya IT.

Apa Itu Hybrid Cloud?

Hybrid cloud adalah layanan cloud computing yang menggabungkan layanan publik cloud dengan private cloud.

Hal tersebut memungkinkan perusahaan dapat menggunakan layanan private cloud untuk IT mereka dan menyimpan data yang sensitif.

Kemudian menggunakan layanan publik cloud untuk melengkapi infrastruktur dan mengakomodasikan lonjakan traffic yang sesekali terjadi serta dapat digunakan untuk menyimpan data yang sifatnya tidak sensitif/umum.

Keuntungan Menggunakan Hybrid Cloud

Adapun keuntungan yang bisa Anda rasakan ketika berlangganan menggunakan layanan hybrid cloud, diantaranya adalah:

  1. Memiliki Opsi yang Fleksibel, dapat mendistribusikan beban kerja dilingkungan pubik dan private sesuai dengan persyaratan keamanan, kinerja dan biaya.

  2. Pertimbangan keamanan, skabilitas lingkungan publik tanpa memaparkan beban TI yang sensitif yang berisiko pada keamanan data.

  3. Dapat diandalkan, hybrid cloud dapat bekerja secara optimal meskipun data didistribusikan ke beberapa pusat data.

  4. Efektivitas biaya, Anda dapat menyimpan data yang sensitif ke private coud, sisanya bisa dialihkan ke publik cloud.

  5. Faktor kemudahan, Anda dapat bermigrasi dan meningkatkan beban kerja secara bertahap tanpa kewalahan.

Sebaiknya Pilih Cloud yang Mana?

setelah Anda mengetahui perbedaan publik, private dan hybrid cloud, kira-kira jenis cloud mana ya yang Anda pilih untuk digunakan sebagai kepentingan bisnis Anda?

Pemilihan jenis cloud computing antara publik cloud, private cloud dan hybrid cloud disesuaikan dengan berbagai faktor seperti kebutuhan penggunaan, keterbatasan dan lain-lain.

Sebagian perusahaan mungkin menjadikan gabungan beberapa jenis cloud sebagai solusi yang lebih optimal untuk kebutuhan mereka.

Hal terpenting dalam strategi ini adalah menetapkan skala prioritas yang matang dan menentukan beban kerja, jenis data, dan faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan.

Identifikasi positif dan negatif dari setiap jenis cloud juga akan membantu perusahaan dalam mengambil suatu keputusan yang tepat mengenai jenis cloud mana yang sesuai dengan kebutuhan bisnis dan menjadi solusi yang optimal.

3 Model Layanan Cloud

Cloud computing tidak hanya membantu perusahaan dalam menggunakan layanan komputasi secara besar-besaran, tetapi bisa juga mengeruk keuntungan dari infrastruktur yang digunakan secara bersama-sama karena biaya yang dikeluarkan lebih rendah.

Secara umum, ada tiga jenis model cloud computing yang biasa digunakan, yaitu sebagai berikut:

  • Software-as-a-Service (SaaS)

  • Platform-as-a-Service (PaaS)

  • Infrastructurure-as-a-Service (IaaS)

3 Model Layanan Cloud

Software-as-a-Service (SaaS)

SaaS atau Software-as-a-Server adalah layanan berbasis subscription berupa perangkat lunak yang diakses melalui internet.

Cloud model ini memungkinkan perusahaan untuk menghemat biaya dan sumber daya, karena tidak harus membeli dan mengelola software secara mandiri.

Beberapa contoh dari layanan SaaS ini adalah Office 365 yang menyediakan aplikasi produktivitas dan kolaborasi seperti Microsoft word, excel, dan power point.

Aplikasi desktop seperti Office Pro Plus dapat di install dari portal berbasis web, serta dapat melakukan update dan perbaikan secara otomatis.

Platform-as-a-Service (PaaS)

Model PaaS memungkinkan Developer untuk bisa membuat aplikasi secara online di platform yang sudah disediakan oleh vendor cloud.

Mereka dapat mengembangkan kode-kode aplikasi dan menyimpannya di data center untuk dirilis tanpa harus mengkhawatirkan ruang penyimpanan, keamanan, dan mengatur hardware.

Contohnya penggunaan aplikasi permainan Angry Birds. Mungkin Anda akan penasaran mengapa publisher menggunakan Google App Engie sebagai PaaS.

Hal tersebut agar aplikasi ini bisa digunakan oleh jutaan pengguna tanpa mengkhawatirkan skala aplikasi untuk menyemakan traffic secara otomatis.

Infrastructure-as-a-Service (IaaS)

Model IaaS memberikan kebebasan kepada perusahaan atau organisasi untuk mengakses computing power dan ruang penyimpanan dengan menggunakan perangkat keras yang disediakan vendor cloud.

Dengan kata lain, perusahaan memiliki kendali atas infrastruktur dan menjalankan aplikasi di cloud, serta bertanggung jawab dalam mengatur dan meng-update sistem operasi yang berjalan di aplikasi.

Dalam hal ini, vendor hanya bertanggung jawab pada keamanan, manajemen perangkat keras, dan kapasitas.

Sedangkan untuk memonitor performa aplikasi dan menambahkan sumber daya adalah bagian dari tugas perusahaan tersebut.

Layanan VPS dengan Teknologi Cloud Murah Herza Cloud

Setelah membaca semua artikel kami tentang perbedaan publik, private dan hybrid cloud, apakah Anda sudah memutuskan layanan mana yang akan Anda gunakan untuk kepentingan bisnis Anda?

Baik publik, private, maupun hybrid cloud, ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangan kekurangan masing-masing.

Untuk itu, kamis sarankan Anda untuk menggunakan layanan sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda, agar penyimpanan komputasi awan ini bisa Anda gunakan sebaik-baiknya.

Dalam hal bisnis, Herza Cloud menyediakan server pribadi, agar performa bisnis Anda berjalan dengan aman, tanpa ada gangguan dari pengguna lain.

Semua paket VPS Linux murah kami didukung oleh teknologi terkini, menggunakan 100% SSD dengan konfigurasi RAID 10 untuk keamanan data anda, generasi terkini dari Intel CPU dan 99,9% garansi uptime dan berlokasi di Data Center Indonesia.

Silahkan cek kecepatan jaringan kami melalui Aplikasi SpeedTest.

Untuk Anda yang membutuhkan VPS dengan performansi tinggi, silahkan mengecek Layanan baru kami VPS SSD NVMe Indonesia.

Menggunakan SSD M.2 NVMe dengan 3D NAND Flash Memory untuk High-Speed Transmission.

Dan untuk pemesanan VPS Windows, silahkan mengunjungi halaman VPS Windows RDP Murah kami.

Jika Anda membutuhkan VPS yang akan diperuntukkan untuk VPN / Tunneling, silahkan melihat paket VPS Tunneling / VPN. Kami tidak mengizinkan penggunaan VPN atau Tunneling pada layanan VPS Regular kami.

Anda bingung dalam memilih VPS yang baik? Silahkan membaca Artikel kami tentang 12+ Tips Memilih VPS Terbaik.

 

 

 

 

 

Mengenal Apa Itu VPN? Alasan Menggunakan VPN?

apa itu vpn

Apa Itu VPN?– Sejalan dengan teknologi informasi yang semakin maju, kejahatan di dunia digital semakin beragam. Terutama pada kejahatan peretasan dan pencurian data di jaringan internet.

Kepentingan sebuah data semakin terlihat jelas saat masalah mengenai keamanan data muncul di tengah masyarakat.

Untuk itu, terdapat salah satu layanan yang dianggap menjadi sebuah solusi agar data lebih privasi dan aman. Layanan tersebut sering dikenal dengan nama VPN atau Virtual Private Network.

Saat ini VPN Server adalah bukan hal yang sulit untuk didapatkan.

Hanya dengan berbekal VPS Tunneling atau VPS khusus VPN dari Herza Cloud mulai dengan Rp. 135.000/ Bulan, ternyata kamu bisa membuat jalur VPN sendiri dengan skala kecil (1-3 user).

Namun, bukankah akan jauh lebih baik sebelum kamu berlangganan, kamu harus paham terlebih dahulu mengenai apa itu VPN? Lalu, apakah benar saat kita melakukan akses ke suatu website dengan menggunakan layanan tersebut data bisa dikatakan lebih aman?

Simak lebih lanjut untuk mengetahui pembasahan terkait apa itu VPN dan penjelasan lengkap lainnya!

Apa Itu VPN?

VPN atau Virtual Private Network adalah sebuah layanan jaringan virtual untuk melindungi privasi kamu saat terhubung ke Internet.

Artinya, jika kamu mencoba akses sesuatu di internet dengan menggunakan layanan VPN, layanan tersebut akan melindungi dan menjaga privasi kamu.

Maksud privasi di sini ialah mulai dari alamat IP, lokasi dan riwayat pencarian/browsing kamu tidak  akan diketahui dan dibaca oleh orang lain.

Mengapa bisa demikian?

Hal tersebut berkat adanya layanan VPN yang bekerja.   

VPN bekerja dengan cara mengenkripsi atau memproses pengubahan suatu data informasi dari bentuk awal (asli) menjadi bentuk yang lain yang tidak dapat dibaca oleh orang lain. Atau, orang yang tidak memiliki kunci enkripsi atau otorisasi tidak akan bisa melihat dan mengetahuinya.

Nah, tujuan enkripsi ini ialah bukan lain untuk menjaga kerahasiaan data dan menghindari akses yang tidak sah ke data tersebut.

Misalnya, saat kamu akan memasuki website tertentu, VPN akan berkerja dengan menyamarkan alamat IP agar data terjaga keamanannya.

Seteleh mengetahui apa itu VPN, kita akan membahas lebih jauh bagaimana cara kerja VPN yang bisa menjaga privasi data? Berikut kami akan jelaskan.

Bagaimana Cara Kerja VPN?

cara kerja vpn
cara kerja vpn

Cara kerja VPN ialah menyamarkan atau menyembunyikan alamat IP kamu dengan cara melakukan perubahan jalur koneksi.

Misalnya, saat kamu menggunakan layanan VPN, koneksi internet kamu akan melewati server VPN terlebih dahulu sebelum terhubung ke Internet.

Dari server VPN tersebut permintaan koneksi akan diterima dari perangkat, kemudian setelah itu VPN akan mengirimkannya ke Internet setelah memprosesnya.

Proses di atas akan menyebabkan perubahan alamat IP asli perangkat dengan alamat IP server VPN, sehingga lokasi kamu akan disamarkan dan tersembunyi.

Dibalik lokasi kamu yang tersembunyi, lokasi server VPN lah yang akan terlihat oleh pihak lain.

Cara tersebut akan memungkinkan pihak ketiga seperti ISP/penyedia jaringan dan Pemerintah tidak dapat membaca dan mendeteksi apa saja website yang kamu akses dan apa saja data yang kamu kirim dan terima.

Penjelasan lebih lengkap tentang cara kerja VPN, jika kamu masih kebingungan :

1. Autentikasi

Autentikasi adalah proses verifikasi identitas seseorang atau perangkat.

Autentikasi di sini maksudnya ialah memastikan pengguna VPN hanya berhubungan dengan server VPN yang digunakan.

Pihak ketiga, seperti penyedia layanan internet, pemerintah atau pihak lain tidak dapat mengetahui data kamu.

2. Tunneling

Tunelling adalah sebuah teknik yang digunakan untuk membawa suatu jenis koneksi atau protokol jaringan melalui jaringan yang menggunakan protokol yang berbeda.

Maksud tunnelling di sini ialah saat kamu terhubung ke Internet melalui VPN, data yang kamu kirim dan terima tersebut akan dienkripsi (proses pengubahan suatu data informasi dari bentuk awal (asli) menjadi bentuk yang tidak dapat dibaca oleh orang lain) melalui “terowongan” yang dibuat oleh protokol VPN.

Terowongan ini akan memproses data melalui jaringan internet publik dengan menggunakan protokol yang didukung oleh jaringan, seperti protokol TCP/IP/.

Protokol TCP/IP akan mengatur bagaimana data dikirim dan diterima di jaringan.

3. Enkripsi

Seperti telah ditegaskan sebelumnya bahwa enkripsi ialah proses pengubahan suatu data informasi dari bentuk awal (asli) menjadi bentuk yang tidak dapat dibaca oleh orang lain yang tidak memiliki kunci enkripsi atau otorisasi membaca data tersebut.

Singkatnya, alamat IP addres yang asli akan diubah menjadi kode rahasia yang tidak bisa dideteksi oleh orang lain.

Selain mengenai cara kerja di atas, ada juga Cara buat VPN All Traffic di VPS Mikrotik CHR yang bisa kamu simak penjelasannya.

Apa Saja Jenis-jenis VPN?

jenis-jenis VPN
Ilutstrasi Jenis-jenis VPN

1. Remote Acces VPN

Remote access VPN (Virtual Private Network) adalah jenis VPN yang memungkinkan kamu mengakses komputer atau jaringan dari jarak jauh melalui jaringan VPN.

Remote access VPN akan membuat terowongan terenkripsi yang menghubungkan perangkat kamu ke server VPN, sehingga kamu bisa mengakses komputer atau jaringan yang terhubung ke server VPN tersebut seolah-olah sedang berada di lokasi tersebut.

Untuk menggunakan remote acces VPN kamu harus memasang klien VPN pada perangkat dan terhubung ke server VPN menggunakan nama pengguna dan kata sandi yang valid.

Jika sudah terhubung, kamu dapat mengontrol komputer atau mengakses file dan aplikasi pada jaringan yang terhubung ke server VPN tersebut dari jarak jauh.

Remote acces VPN sangat berguna ketika kamu ingin mengontrol komputer di rumah atau di mana saja.

2. Mobile VPN

Mobile VPN adalah jenis layanan VPN yang memungkinkan kamu bisa mengakses internet secara pribadi saat menggunakan perangkat mobile seperti smartphone atau tablet.

VPN bekerja dengan membuat terowongan terenskripsi yang menghubungkan perangkat mobile kamu ke server VPN sehingga semua data yang kamu kirim dan terima akan ter-enkripsi.  

Mobile VPN bisa membantumu guna melindungi privasi saat online dengan menyamarkan alamat IP dan mengubahnya dengan alamat IP server VPN.

Mobile VPN akan membantu kamu memperkuat  keamanan dan menghindari pengintai internet yang ingin mencoba mengakses data kamu.

3. Site to Site VPN

Site-to-site VPN (Virtual Private Network) adalah jenis layanan VPN yang memungkinkan kamu menghubungkan dua lokasi jaringan secara aman melalui internet.

Site-to-site VPN akan membuat terowongan terenkripsi yang menghubungkan dua lokasi jaringan, sehingga kedua lokasi tersebut dapat berkomunikasi dengan aman seolah-olah mereka berada pada jaringan yang sama.

Misalnya, site-to-site VPN bisa digunakan untuk menghubungkan kantor-kantor yang tersebar di berbagai lokasi, menghubungkan jaringan lokal ke jaringan internet, atau bahkan menghubungkan jaringan di negara yang berbeda.

Untuk menggunakan site-to-site VPN, kamu harus memasang perangkat VPN pada masing-masing lokasi jaringan yang akan dihubungkan, kemudian mengkonfigurasi terowongan VPN yang akan menghubungkan kedua lokasi tersebut.

Kamu juga harus memastikan bahwa konfigurasi terowongan VPN sesuai dengan kebutuhan jaringan dan tidak menyebabkan masalah dengan jaringan yang sudah ada.

Nah, sebelum menetapkan Protokol VPN apa yang akan kita gunakan, silahkan dibaca informasi penting berikut ini. Mana VPN Protokol yang paling cocok untuk kamu. Perbedaan VPN: PPTP vs L2TP vs OpenVPN

Apa Saja Fungsi VPN?

  1. Menjaga Privasi


    VPN berfungsi untuk menjaga privasi penggunanya. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa VPN bekerja secara terenskripsi sehingga privasi yang terkait alamat IP pengguna, lokasi dan history pencarian serta aktivitas download akan tersamarkan.

    Untuk itu, ISP (Internet service provider) website dan pihak luar tidak akan mendeteksi keberadaan kamu jika kamu menggunakan layanan.

  2. Meningkatkan Keamanan

    Selain menjaga privasi, VPN juga berfungsi sebagai peningkatan keamanan data.

    Misalnya saat kamu menggunakan wifi publik atau umum dalam perjalanan, keamanan data  tersebut akan sangat rentan diretas. Atau dengan kata lain, kamu sangat beresiko sebagai korban cyberattack.

    Untuk itu, pengguna layanan ini akan terjaga keamanannya sebab VPN telah bekerja mengenskripsi dan IP addres disembunyikan dari jaringan yang tidak aman dan semacamnya.

  3. Memberikan Kebebasan Berinternet


    Fungsi VPN yang ketiga ialah VPN dapat memberimu kebebasan berinternet sebab pengguna layanan ini dapat mengakses konten yang telah diblokir di wilayah tersebut, atau bahkan kamu tetap bisa mengakses konten lokal jika kamu sedang berada di tempat/lokasi yang jauh.  

    Misalnya, beberapa konten di media sosial diblokir oleh pemerintah setempat, pengguna VPN tetap bisa mengakses konten tersebut.

    Selain itu, menggunakan VPN dapat membantu kamu menembus pembatasan data dan bandwidth yang diberlakukan oleh ISP.

    VPN juga dapat membantu kamu mendapatkan harga terbaik saat berbelanja online karena VPN dapat menyembunyikan lokasi, sehingga toko online atau website penjualan tiket tidak dapat menampilkan harga yang berbeda berdasarkan lokasi atau kebiasaan belanja.

Penggunaan VPN bisa dilakukan di laptop, tablet atau smartphone kamu. Dalam settingnya sendiri, ada beberapa cara yang harus dilewati. Jika kamu mencari cara setting VPN di IPhone kamu bisa masuk ke halaman kami berikut Cara Setting VPN di Iphone.

Alasan Mengapa Harus Menggunakan VPN?

mengapa menggunakan VPN
Mengapa menggunakan VPN

Alasan menggunakan layanan VPN adalah sebab VPN menawarkan manfaat kepada penggunanya, yaitu :

1. Penggunaan layanan streaming

Menonton konten video secara online dari layanan streaming akan menghabiskan banyak bandwith, hal tersebut akan mengakibatkan internet kamu jadi melambat.

Untuk mengurangi risiko ini, kamu dapat menggunakan VPN saat menonton konten video secara online.

VPN akan mengenkripsi koneksi internet kamu sehingga ISP tidak dapat membatasi kecepatan internet.

Selain itu, VPN juga dapat membantu kamu mengakses film dan acara TV yang tersedia di negara lain.

2. Penggunaan WIFI yang tidak aman

Menggunakan jaringan Wi-Fi yang tidak aman, dapat membahayakan privasi dan keamanan saat online.

Sebab, orang yang berada di jaringan yang sama dengan kamu bisa mengakses informasi yang kamu kirim atau terima.

Hal ini dapat terjadi jika kamu terhubung ke jaringan publik seperti Wi-Fi gratis yang tersedia di bandara, hotel, atau kafe.

Untuk mengurangi risiko ini, kamu bisa menggunakan VPN saat terhubung ke jaringan publik.

3. Bepergian

Saat kamu melakukan perjalanan atau bepergian dengan menggunakan layanan VPN, kamu akan tetap bisa mengakses konten lokal seperti biasanya.

4. Bermain game online

Banyak game online yang fiturnya-fiturnya terbatas hanya untuk pelanggan di wilayah tertentu.

Oleh karena itu, bagi para gamers hal ini mengakibatkan frustasi sebab wilayahnya tidak termasuk dalam daftar tersebut.

Untuk mengurangi risiko ini, kamu dapat menggunakan VPN saat bermain game online.

VPN akan menyembunyikan alamat IP kamu sehingga game online tidak dapat mengenali wilayah dan tidak dapat membatasi akses kamu ke fitur-fitur khusus.

5. Download file

Saat kamu mendownload file tanpa menggunakan VPN, aktivitas download yang kamu lakukan bisa terlihat oleh Internet Service Provider (ISP)/penyedia jaringan internet.

Tidak hanya itu, jika kamu ikut berbagi file secara P2P, orang asing yang terhubung ke jaringan P2P yang sama dengan kamu bisa melihat alamat IP.

Hal ini dapat membahayakan privasi kamu karena orang asing tersebut bisa saja mencoba mengakses informasi pribadi atau menggunakan alamat IP untuk melakukan cyberattack.

Dengan menggunakan VPN saat mendownload, kamu dapat menyembunyikan alamat IP sehingga ISP tidak dapat melacak aktivitas download yang kamu lakukan.

6. Belanja online

Dengan menggunakan VPN kamu dapat menyembunyikan lokasi sehingga toko online atau website penjualan tiket tidak dapat menampilkan harga yang berbeda berdasarkan lokasi atau kebiasaan belanja seseorang.

Untuk itu, hal ini memungkinkan kamu untuk mendapatkan tawaran terbaik untuk barang yang ingin kamu beli.

VPN dari Herza Cloud

Setelah menyimak pembahasan mengenai apa itu VPN di atas, hal penting lainnya yang harus kamu tahu ialah meskipun VPN dapat memberikan manfaat yang ditawarkan, kamu harus tetap waspada dan memastikan untuk menggunakan VPN yang terpercaya agar tidak terkena penyerangan data/cyberattack.

Salah satu layanan VPN terpercaya ialah dari Herza Cloud yang telah menyediakan VPS Tunneling/VPN  bisa digunakan untuk memberikan Layanan VPN / SSH Tunneling secara komersil ataupun pribadi.

Semua Paket VPS Tunneling Murah kami dengan Performa dan Teknologi Terkini, menggunakan 100% SSD dengan konfigurasi RAID 10 untuk keamanan data anda, generasi terkini dari Intel CPU dan 99.5% Garansi Uptime dan berlokasi di Data Center Indonesia.

Silahkan cek kecepatan jaringan kami melalui Aplikasi Speedtest.

Alternatif VPN

VPN hanya lah salah satu dari tool yang berfungsi untuk melakukan perlindungan privasi dan keamaan data saat berselancar di Internet.

Sampai sini kamu mungkin sudah cukup paham mengenai apa itu VPN, namun kami akan menyebutkan beberapa alternatif lain selain VPN yang cara kerjanya hampir sama, yaitu :

1. Proxy

Proxy adalah server yang bertindak sebagai perantara antara komputer klien dan server lainnya.

Ia menerima permintaan dari klien, kemudian mengirimkan permintaan tersebut ke server yang diminta dan menerima respons dari server tersebut untuk dikirim kembali ke klien.

Proxy dan VPN hampir sama sebab layanannya sama-sama bisa menjaga privasi. Proxy juga bisa digunakan untuk menjaga privasi pengguna dengan menyembunyikan aktivitas online dari orang lain.

2. TOR

TOR adalah jaringan yang digunakan untuk menyembunyikan identitas online dan melindungi privasi pengguna.

TOR berfungsi menghubungkan komputer pengguna ke jaringan TOR melalui serangkaian relai yang disebut “nodes”.

Setiap kali permintaan terkirim melalui jaringan TOR, ia akan diteruskan ke node berikutnya hingga sampai pada tujuan akhir.

Setiap node hanya akan mengetahui node sebelumnya dan node setelahnya, sehingga identitas pengguna tidak dapat terdeteksi.

3. SmartDNS

Smart DNS adalah layanan yang memungkinkan pengguna mengakses situs yang diblokir di wilayah geografis tertentu dengan cara mengalihkan sebagian dari permintaan DNS ke server Smart DNS.

Ketika pengguna mengakses situs yang diblokir, Smart DNS akan mengalihkan permintaan tersebut ke server yang berlokasi di wilayah yang tidak diblokir, sehingga pengguna dapat mengakses situs tersebut.

Smart DNS juga biasanya lebih mudah diinstall dan diatur daripada VPN (Virtual Private Network), meskipun VPN lebih aman dan efektif dalam menyembunyikan identitas online pengguna.

4. Lantern

Lantern adalah perangkat lunak yang digunakan untuk mengakses internet di negara-negara dengan pembatasan akses yang ketat.

Lantern menggunakan teknologi VPN (Virtual Private Network) dan proxy untuk menghubungkan komputer pengguna ke jaringan yang terdapat di luar negara pengguna, sehingga pengguna dapat mengakses situs yang diblokir di negara tersebut.

Lantern juga menyediakan fitur keamanan tambahan seperti enkripsi untuk melindungi privasi pengguna dan mencegah pemantauan online.

Namun, penggunaan Lantern di negara-negara dengan pembatasan akses yang ketat dapat menyebabkan konsekuensi hukum, sehingga disarankan untuk menggunakannya dengan hati-hati.

 

Bagaimana Cara Kerja VPS? 8 Alasan Mengapa Harus Menggunakan VPS!

cara kerja vps

Cara Kerja VPS- VPS adalah salah satu layanan yang cocok untuk Anda yang belum menggunakan dedicated server, namun ingin memaksimalkan performa suatu website.

Harganya yang lebih murah dengan kemampuan kendali kontrol penuh server menjadi alasan utama mengapa orang banyak memilih menggunakan layanan tersebut.

Jika dibandingkan dengan dedicated server, dedicated server menggunakan server fisik sedangkan layanan VPS menggunakan server pribadi secara virtual.  

Yang perlu Anda tahu bahwa layanan ini sangat cocok digunakan oleh perusahaan yang sedang mulai mengembangkan bisnisnya.

Lalu sebenarnya, bagaimana cara kerja VPS? Untuk itu, silakan simak artikel berikut ini!

Apa Itu VPS?

Virtual Private Server atau sering dikenal dengan VPS adalah sebuah server yang menggunakan sebuah teknologi virtualisasi dengan resource atau sumber daya yang terdedikasi.

Terdedikasi di sini maksudnya ialah di mana pengguna layanan tidak akan terganggu dengan pengguna lain.

Mudahnya, pengertian VPS kita bisa lihat dari susunan penggunaan katanya.

Pertama, Virtual maksudnya ialah keberadaan VPS merupakan dari teknologi virtualisasi yang sumber dayanya diperoleh dari server fisik. Kedua, Private maksudnya ialah VPS sebagai layanan server pribadi virtual yang sumber dayanya milik pribadi. Ketiga, Server maksudnya ialah tempat penyimpanan data hosting.

Dengan demikian, kita bisa simpulkan bahwa VPS adalah sebuah server pribadi virtual yang menggunakan teknologi virtualisasi yang terdedikasi.

Lalu bagaimana cara VPS bekerja?

Bagaimana Cara Kerja VPS?

cara kerja vps
Ilustrasi cara kerja vps

Cara kerja VPS menggunakan satu server fisik dengan cara melakukan virtualisasi. Virtualisasi disini maksudnya ialah dari satu server fisik tersebut, akan dipecah dan dilakukan pemisahan/pembagian sumber dayanya ke bagian-bagian server virtual yang lebih kecil.

Server fisik ini menjadi tempat penyimpanan data dan file pengguna VPS dalam menjalankan website nya.

Upaya menggunakan teknologi virtualisasi ini bertujuan untuk dapat mengoptimalkan sumber daya server fisik sebab pengguna dapat menginstall pilihan OS (operasi system) untuk dikonfigurasi sesuai kebutuhan.

Nah, dengan demikian dari server virtual yang telah dibagi tersebut pengguna bisa menjalankan dan mengelola server sendiri menyesuaikan kebutuhannya masing-masing.

Apa Saja Kegunaan VPS?

cara kerja VPS

 

  1. Web Hosting
    VPS bisa untuk web hosting, maksudnya ialah VPS berfungsi untuk penyimpanan semua file baik situs web maupun aplikasi web agar mudah diakses oleh siapa saja dan di mana saja secara online.

    VPS dapat hosting web dengan baik sebab pengguna layanan ini dapat custom sendiri, seperti costum keamanannya, sistem operasinya, konfigurasinya dan lain-lain.

    Dengan demikian, pengguna yang menggunakan layanan tersebut dapat mengatur pengaturan website nya dengan lebih fleksibel.

  2. Game Server
    VPS bisa untuk game server, maksudnya ialah VPS berfungsi untuk menciptakan game server sendiri.

    Kemampuannya yang dapat mengcostum sendiri, memungkinkan penggunanya juga dapat menciptakan game servernya secara pribadi.  

  3. Sebagai layanan VPN
    VPS sebagai layanan VPN, maksudnya ialah VPS dapat memungkinkan penggunanya dapat terhubung ke situs web lebih aman dan private.

    Misalnya perusahaan atau organisasi membutuhkan layanan penyimpanan sebuah data yang sensitive, VPS dapat dimanfaatkan sebagai solusinya.

    Jika Perusahaan Anda membutuhkan VPS yang akan diperuntukkan untuk VPN / Tunneling, silahkan masuk ke halaman berikut untuk melihat paket VPS Tunneling / VPN.

  4. Mengembangkan & Menguji Aplikasi
    VPS bisa digunakan untuk mengembangkan dan menguji suatu aplikasi.

    Pengguna VPS dibebaskan untuk melakukan apa saja yang diinginkan, termasuk mengembangkan dan menguji aplikasi pengguna.

  5. Remote Desktop
    VPS memungkinkan Anda dapat bekerja secara remote.

    Maksudnya ialah pengguna VPS dapat menyelesaikan pekerjaannya tanpa perlu dapat ke kantor sebab aksesnya bisa dilakukan di mana saja.  

Mengetahi kegunaan VPS tidak cukup untuk menjadi pertimbangan Anda saat akan memilih layanan tersebut, Anda bisa masuk ke halaman website kami yang membahas mengenai tips menggunakan VPS sebab jika Anda mengetahui beberapa tips nya Anda tidak akan mengambil langkah yang salah, bukan?

Lalu kapan seharunya menggunakan layanan VPS ini?

Kapan Harus Menggunakan VPS?

Setelah mengetahui apa saja kegunaan VPS, Anda juga perlu mengetahui kapan sebenarnya layanan VPS ini harus digunakan.

Setidaknya ada 3 permasalahan yang menjadi jawaban kapan seharusnya Anda menggunakan layanan ini, yaitu  :

1. Traffic yang Tinggi

Jika Anda mengelola suatu website, Anda perlu memperhatikan masalah downtime website karena kenyamanan pengunjung di website Anda adalah hal yang prioritas, bukan?

Website down akan sangat berpengaruh pada minat  pengunjung pada website Anda.

Salah satu penyebab downtime ialah banyaknya pengujung pada suatu website dalam waktu yang bersamaan.

Dengan demikian, pertanyaan kapan harus menggunakan VPS adalah saat Anda membutuhkan sebuah solusi website jika mengalami traffic yang tinggi.

Akan jauh lebih baik, sebelum hal itu terjadi Anda telah mempersiapkan solusi dengan memasang layanan VPS.

Di Herza Cloud, kami memberikan layanan SLA sebesar 99,5%.

2. Butuh Penyimpanan File dengan Skala yang Besar

Jika Perusahaan Anda membutuhkan penyimpanan file dengan jumlah yang besar, layanan VPS bisa mengatasi hal tersebut.

Dengan demikian, jika Anda mengalami permasalan terkait penyimpanan big data perusahaan, Anda bisa berlangganan layanan ini.

3. Butuh Server yang Lebih Aman

Jika Anda membutuhkan server yang lebih aman, ini adalah waktu yang baik menggunakan VPS.

Mengapa? Sebab, dengan menggunakan layanan ini Anda akan memiliki kontrol sendiri terhadap keamanannya.

Server lebih aman karena Anda yang akan mengelolanya sesuai dengan apa yang Anda butuhkan.

Selain itu, pengguna yang menggunakan layanan ini tidak akan terusik dengan pengguna lain sehingga server akan jauh lebih aman.

Seluruh layanan Herza Cloud telah menggunakan Proteksi hinggal ke Layer 7, menggunakan Next Generation Firewall.

8 Alasan Mengapa Harus Menggunakan VPS?

1. Mampu Menampung Traffic Dalam Jumlah yang Besar

Kemampuan VPS ialah menawarkan sumber daya yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan share hosting.

Untuk itu, performa website akan semakin meningkat atas kerja VPS yang bisa menamung traffic dalam jumlah yang besar.

2. Lebih Stabil daripada Shared Hosting

Jika dibandingkan dengan Shared Hosting, VPS memiliki kestabilan yang lebih baik.

Hal tersebut karena sumber dayanya terdedikasi, sehingga pengguna layanan tidak akan terganggu dengan penggunaan resource yang berlebihan oleh pengguna lain.  

3. Dapat Root Access

Root Acces pada VPS akan memungkinkan Anda untuk bisa mengendalikan server secara penuh.

Maksudnya, Anda bisa menyesuaikan konfigurasi sesuai yang Anda butuhkan.

4. Ada banyak PIlihan OS

Pengguna VPS diberi kebebasan untuk memlih pilihan OS (operating system) yang beragam sesuai yang dibutuhkan.

Sistem operasi tersebut ada yang berbasis Linux, seperti CentOS, Ubuntu dan Fedora atau ada juga Windows.

5. Bisa Memilih Panel Kontrol Sesuai Kebutuhan

VPS memungkinkan Anda untuk memilih Kontrol Panel atau mengatur berbagai hal di komputer sesuai dengan yang diperlukan.

6. Alamat IP Terdedikasi

Jika Anda menggunakan layanan ini, Anda akan diberikan alamat IP hosting VPS terdedikasi.

Dengan demikian, alamat IP yang Anda gunakan akan lebih terjaga sebab tidak digunakan bersama seperti layanan shared hosting.

7. Bebas Menentukan Sumber Daya

VPS akan membebaskan Anda menentukan sumber dayanya.

Dengan demikian, VPS akan memberikan Anda keleluasaan dalam menggunakan jumlah sumber daya yang diperlukan.

8. Bisa Membuat Lebih dari Satu Akun Hosting

Pengguna VPS dipersilakan unyuk membuat lebih dari satu akun hosting.

Untuk itu, VPS menjadi pilihan yang baik bagi Anda yang menjalankan bisnis dalam pengelolaan website.

JIka Anda sudah menemukan alasan mengapa Anda perlu menggunakan VPS, akan tetapi masih bingung dalam memilih, VPS Yang mana Cocok untuk Anda? Silahkan membaca Artikel kami tentang Perbedaan dari VPS OpenVZ dan KVM.

Mengapa Harus Menggunakan Layanan VPS dari Herza Cloud?

Semua Paket VPS Linux Murah Herza Cloud dengan Performa dan Teknologi Terkini telah menggunakan 100% SSD dengan konfigurasi RAID 10 untuk keamanan data anda, generasi terkini dari Intel CPU dan 99,9% Garansi Uptime dan berlokasi di Data Center Indonesia.

Semua pelanggan VPS Murah dari Herza Cloud akan mendapatkan IP Dedicated Indonesia. Silahkan cek kecepatan jaringan kami melalui Aplikasi Speed Test.

Untuk Anda yang membutuhkan VPS dengan Performansi Tinggi, silahkan mengecek Layanan baru kami VPS SSD NVMe Indonesia. Menggunakan SSD M.2 NVMe dengan 3D NAND Flash Memory untuk High-Speed Transmission. Dan untuk pemesanan VPS Windows, silahkan mengunjungi halaman VPS Windows RDP Murah kami.

Sejarah Perkembangan Cloud Computing

Mengenal Sejarah Cloud Computing

Bagi pelaku bisnis, istilah Cloud Computing mungkin sudah tidak asing lagi. Namun dikalangan masyarakat tertentu, istilah tersebut masih awam. Untuk itu, sebaiknya cari tahu terlebih dahulu definisi dan sejarah perkembangan cloud computing.

Perkembangan teknologi yang semakin pesat di kalangan masyarakat, membuat teknologi komputasi awan terus mengalami peningkatan.

Jika dilihat dari sejarahnya, fitur komputasi awan dari awal ditemukan hingga saat ini, mengalami perbedaan yang cukup signifkan.

Untuk lebih jelasnya, yuk simak artikel di bawah ini!

Pengertian Cloud Computing

Pengertian Cloud Computing

Sebelum membahas lebih jauh terkait sejarah perkembangan cloud computing, sebaiknya kita pelajari dulu apa itu cloud computing? 

Dalam Bahasa Indonesia, cloud computing diartikan sebagai komputasi awan. “komputasi” diartikan sebagai “seperangkat pemanfaatan teknologi komputer”, sedangkan “awan” diartikan sebagai “metafora dari pengembangan infrastruktur berbasis internet”.

Jadi cloud computing dapat diartikan sebagai seperangkat teknologi komputer yang dimanfaatkan untuk mengembangkan infrastruktur berbasis internet.

Namun Rountree, Derrick; Castrillo, 2014 menilai kumpulan perangkat teknologi itu bukan inti dari cloud computing.

Ia mendefinisikan Cloud computing sebagai gaya komputasi baru yang memanfaatkan internet dengan konsep virtualisasi, dimana sumber daya terukur secara dinamis.

Dapat disimpulkan bahwa cloud computing adalah suatu perangkat teknologi yang dapat mengubah internet menjadi data center, sehingga teknologi tersebut memudahkan pengguna dalam mengelola data dan aplikasi.

Baca juga: Apa itu Cloud Hosting? Pengertian, Fungsi dan cara Kerjanya!

Jenis dan Fungsi Cloud Computing

Setelah mengetahui definisi dari cloud computing, Anda harus mengetahui jenis-jenis dan fungsi dari komputasi awan ini.

Jenis-jenis Cloud Computing

Jika dilihat dari sistem penggunaan atau hak aksesnyaa, cloud computing dapat dibagi menjadi empat jenis/tipe, diantaranya sebagai berikut.

  1. Public Cloud

    Public cloud adalah penyimpanan data dan informasi di media internet dengan menggunakan layanan hak akses secara publik. Artinya, Anda dapat menggunakan layanan secara gratis tanpa ada biaya apapun.

    Contonya adalah penggunaan media social seperti Facebook, Instagram, Twitter, Youtube, dan lain-lain. Sedangkan untuk layanan berbasis email, ada Yahoo, Gmail, dan Hotmail.

    Namun jenis cloud ini memiliki kelemahan di keamanan yang mudah diretas dan diambil data personal user.

  2. Private Cloud

    Private cloud adalah teknologi cloud yang digunakan oleh suatu perusahaan atau organisasi untuk kepentingan yang bersifat pribadi.

    Penyimpanan ini hanya bisa diakses oleh stakeholder dalam perusahaan yang sama. Untuk itu tingkat keamanan cloud ini lebih baik dibandingkan dengan public cloud.

  3. Community Cloud

    Community cloud adalah sistem penyimpanan yang digunakan oleh komunitas atau institusi.

    Dalam pengelolaannya, cloud jenis ini bisa dikelola secara internal maupun melibatkan orang ketiga.

    Hal ini dapat meminimalisir biaya pengeluaran, karena ditanggung oleh kedua belah pihak

  4. Hybrid Cloud

    Hybrid cloud merupakan gabungan dari public cloud dan private cloud yang biasa digunakan oleh sebuah institusi.

    Hybrid cloud termasuk kedalam layanan B2B (Business to Business) dan B2C (Business to Consumer).

Fungsi Cloud Computing

Selain jenis-jenis cloud computing, ada juga fungsi cloud computing yang wajib Anda ketahui untuk memulai dan mengembangkan bisnis yang sedang Anda jalani.

Secara umum ada tiga fungsi utama cloud computing yang harus Anda ketahui, diantaranya adalah sebagai berikut.

  1. Meningkatkan Kapasitas Penyimpanan Data

    Jika dibandingkan dengan perangkat penyimpanan lain seperti flashdisk, hardisk dan lainnya, penggunaan cloud computing dapat memberikan kapasitas penyimpanan data lebih besar.

    Dengan menggunakan komputasi awan ini, semua data dan informasi disimpan dengan bantuan media internet, sehingga data dan informasi Anda akan disimpan di database internet yang menggunakan teknologi big data.

  2. Meningkatkan Kinerja Stakeholder

    Dengan menggunakan cloud computing, setiap tim dari berbagai departemen dapat saling terhubung secara bersamaan sehingga dapat mengemat resource yang ada.

    Hal itu dapat meningkatkan kinerja dari setiap pelaku bisnis karena menjadi lebih produktif dan optimal. 

  3. Sistem Up to Date

    Perkembangan teknologi berbasis digital, banyak membawa sistem kepada hal-hal baru.

    Maka dari itu, untuk mengatasi berbagai kekurangan dan mengikuti trend sesuai perkembangannya, sistem akan melakukan pembaharuan secara berkala.

    Pembaharuan ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan data dan meningkatkan fitur untuk memberikan pengalaman lebih baik kepada para pengguna.

    Sehingga penyimpanan data lebih aman, efektif dan memiliki kredibilitas yang tinggi.

Sejarah Perkembangan Cloud Computing

Sejarah Perkembangan Cloud Computing

Perkembangan komputasi awan ini bisa dilihat dari sejarah perkembangannya di dunia, dan sejarah perkembangannya di Indonesia.

Perkembangan Cloud Computing di Dunia

Menurut sejarah, cloud computing merupakan hasil evaluasi secara bertahap dari konep penggabungan computing resource melalui jaringan global pada tahun 1960-an.

Peristiwa tersebut bersamaan dengan muncunya “Intergalactic Computer Network” oleh J.R.C Licklider.

Berdasarkan sumber dari Computerworld, licklider merupakan seorang ilmuan computer sekaligus direktur pertama information Processing Techniques Office.

Pada tahun 1960-an, terdapat dua project yang membawa nama licklider masuk kedalam sejarah cloud computing yaitu MAC Project dan ARPANET.

  • MAC Project

    MAC Project atau dikenal dengan istilah Mathematics and Computation merupakan proyek besar pertama di dunia dalam bidang komputasi personal.

    Tahun 1963 DARPA atau Defense Advanced Research Projects Agency (tempat J.R.C Licklider bekerja) memberikan dana sebesar $2 juta kepada MIT untuk menjalankan proyek tersebut.

    Awal mulanya, MIT diharapkan dapat mengembangkan teknologi yang dapat membuat komputer digunakan oleh dua orang atau lebih secara bersamaan.

    Kemudian dari sinilah teknologi komputasi awan mulai ditemukan dan dikembangkan dengan istilah “virtualisasi”.

    Pada waktu itu, komputer menyimpan memori yang bisa diakses oleh dua orang atau lebih dengan menggunakan gulungan pita magnetic.

    Kondisi itulah yang membuat cloud computing ini dikembangkan dari teknologi komputasi awan virtualisasi.

  • ARPANET

    Pada tahun 1969, dikembangkan ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) yaitu upaya pembuatan jaringan sederhana.

    Bersamaan dengan itu J.R.C Licklider membantu mengembangkan ARPANET dan mempromosikan visinya yaitu “Intergalactic Computer Network”.

    Hal itu dilakukan karena visi dia sejalan dengan dikembangkannya ARPANET, yaitu untuk membuat setiap orang saling terhubung melalui komputer serta dapat mengakses informasi dimana saja.

    Project ARPANET ini dapat menciptakan teknologi-teknologi baru seperti Internet. Bersamaan dengan munculnya internet, teknologi clud computing semakin berkembang karena untuk mengakses cloud computing dibutuhkan internet.

    Pada tahun 1970-an, diciptakan mesin virtual yang bertindak sebagai komputer nyata dengan fungsi sistem operasi yang penuh.

    Dengan hadirnya internet, virtualisasi berkembang pesat. Banyak bisnis yang memanfaatkan jaringan virtual sebagai layanan untuk disewakan.

    Pada tahun 1990-an, penggunaan komputer virtual semakin popular, karena pada saat itu konsep virtualisasi sudah mengacu pada pengembangan infrastruktur komputasi awan modern.

Sejarah Cloud Computing di Indonesia

Sejarah perkembangan cloud computing di Indonesia ditandai dengan masuknya perusahaan-perusahaan besar cloud computing yang menawarkan berbagai kemudahan melalui inovasi teknologi tersebut.

  1. Amazon Web Services

    Amazon Web Services (AWS) adalah perusahaan IT yang mempengaruhi revolusi cloud computing di Indoonesia.

    Ia menyediakan berbagai layanan cloud computing seperti private virtual server, database management system, cloud storage, dan lain-lain.

    Ketersediaan AWS terletak di tiga zona untuk wilayah Jakarta. Satu zona ketersediaan dengan jarak 100 KM dari yang lain.

    Sehingga, AWS menyimpan data dengan aman, karena dapat menyeimbangkan beban kerja dan dapat berkembang cepat dengan latesi lebih rendah.

  2. Microsoft

    Seperti AWS, Microsoft juga merupakan perusahaan yang mempengaruhi perkembangan cloud computing di Indonesia.

    Ia menyediakan cloud computing sebagai solusi untuk pelaku bisnis di Indonesia agar dapat berkembang dengan lebih mudah.

    Mikrosoft membuat program Berdayakan Ekonomi Digital yang didukung oleh pemerintah Indonesia untuk mendukung partumbuhan serta transformasi bisnis digital di Indonesia.

    Untuk mendukung program tersebut, Microsoft telah membangun data center di Indonesia, dimana hal tersebut merupakan data center pertamanya di Indonesia.

    Dengan begitu, layanan komputasi awan yang diberikan Microsoft lebih aman dan terpercaya kelas dunia.

    Tidak hanya itu, perusahaan software ini berencana memberikan pelatihan kepada 3 juta orang Indonesia agar dapat menciptakan peluang ekonomi digital yang inklusif.

    Hal tersebut diharapkan dapat membantu pertumbuhan bisnis di Indonesia.

  3. Google Cloud

    Google Cloud merupakan salah satu perusahaan termasuk membantu perkembangan cloud computing di Indonesia.

    Pada Juni 2020, perusahaan ini membuka wilayah pertamanya di Jakarta. Tujuannya agar layanan Google Cloud lebih dekat dengan pelanggan Indonesia dan Asia Tenggara.

    Setelah pembukaan wilayah pertamanya, secara keseluruhan Google Cloud memiliki 24 wilayah di 17 Negara, dengan memililiki 73 zona masing-masing.

    Di tahun 2022 kemarin, Google Cloud berencana mengadakan 150 ribu laboratorium pelatihan di Indonesia, guna memberikan pelatihan serta sertifikasi cloud computing agar bisa mengembangkan potensi di Indonesia.

  4. Alibaba

    Awal tahun 2021, Alibaba telah membuka pusat Scrubbing data pertama mereka di Indonesia.
    Setelah itu, perusahaan besar ini mengklaim telah memiliki 64 ketersediaan di 21 wilayah di dunia.

    Dalam pengembangannya, layanan Alibaba juga mencakup cyber security terhadap Serangan Siber seperti DDos Attack.

    Selain itu, perusahaan ini telah berkomitmen untuk terus mengembangkan wilayah ketersediaan dan data scrubbing center.

  5. Layanan Cloud Computing Lokal

    Layanan cloud computing terus mengalami perkembangan sampai sekarang.

    Saat ini, layanan komputasi awan sudah diwarnai dengan hadirnya pemain local seperti Telkom Cloud yang menyediakan cloud computing kepada pemerintah dan perusahaan.

    Pelayanan cloud di Indonesia semakin kompetitif. Hal tersebut, disebabkan karena kesadaran akan pentingnya teknologi untuk menjalankan bisnis perusahaan atau organisasi.

Kesimpulan

Bagaimana, sampai sini sudah tahu bukan definisi dan sejarah cloud computing?

Cloud computing adalah seperangkat komputer yang dapat mengubah internet menjadi data center, sehingga teknologi tersebut memudahkan pengguna dalam mengelola data dan aplikasi.

Sejarah perkembangan komputasi awan di dunia sudah mempengaruhi perkembangan bisnis di Indonesia dan menjadikannya suatu kebutuhan.

Hal tersebut karena cloud computing memudahkan pelaku bisnis menjalankan usahanya.

Apakah Anda tertarik menggunakan layanan cloud computing?

Di Herza Cloud, menyediakan layanan Cloud Storage yang merupakan bagian dari cloud computing.

Model layanan ini, data di transmisikan dan disimpan pada suatu sistem penyimpanan jarak jauh, di mana Anda bisa mengakses data dimana saja dan kapan saja.

Kami menawarankan skalabilitas, ketersediaan dan keamanan data dengan performa terbaik menggunakan ZFS RAID Technology dan tentunya dengan harga yang murah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Apa Itu Disaster Recovery Center? Pentingnya Menggunakan DRC?

disaster recovery center

Disaster Recovery Center – Data menjadi hal yang sangat vital bagi perusahaan. Keamanan data tersebut menjadi prioritas utama perusahaan sebab keberlangsungan sebuah perusahaan sangat bergantung pada sebuah data.

Akan tetapi, apakah semua perusahaan telah mengamankan datanya dengan baik? Apakah perusahaan telah membuat Disaster Recover Plan yang baik jika sewaktu-waktu Server mengalami kerusakan, kehilangan atau terdapat bencana alam pada Data Center tersebut?

Sebab tidak dapat memastikan bahwa data bisa selalu aman dalam jangka waktu yang lama. Selalu ada dampak atas resiko pada waktu yang akan datang seperti terjadi bencana alam, data hilang atau rusak akibat serangan virus, atau bahkan karena human error (kesalahan manusia).

Untuk itu, terdapat layanan sebuah data yang dapat mengamankan data perusahaan Anda dari kejadian tidak diingikan di atas, yaitu dengan menggunakan layanan Disaster Recovery Center.

Simak penjelasan berikut mengenai pengertian dan alasan pentingnya perusahan membutuhkan layanan DRC ini!

Apa Itu Disaster Recovery Center?

disaster recovery center
Ilustrasi Disaster Recovery Center

Disaster Recovery Center atau disingkat DRC adalah sebuah pusat data atau data center yang dirancang khusus untuk mengatasi sebuah permasalahan data perusahaan jika sewaktu-waktu mengalami kejadian yang tidak diinginkan, seperti bencana alam atau gangguan serius lain.

DRC ini berfungsi sebagai infrastruktur pencadangan sebuah data perusahaan.

Artinya, jika perusahaan menggunakan layanana DRC perusahaan tidak perlu lagi khawatir mengenai keamanan sebuah data, sebab DRC berperan menyelamatkan dan melakukan pemulihan data dari data center utama.

Biasanya, pengguna yang menggunakan layanan ini adalah perusahaan yang membutuhkan High Availibility atau Uptime yang tinggi. Perusahaan juga telah merencanakan dan mengantisipasi dari berbagai hal yang tidak diinginkan terkait data.

Memilih layanan DRC adalah salah satu langkah perencanaan yang baik untuk perusahaan agar tetap berjalan maksimal terlepas dari kondisi apapun.

Dalam penggunaan DRC juga ada syarat wajib yang perlu diperhatikan, yaitu antara lokasi perusahaan dengan infrastruktur DRC ialah berjarak minimal 30 kilometer.

Lalu, apa saja alasan mengapa perusahaan perlu menggunakan DRC ini?

Alasan Perusahaan Perlu Menggunakan Disaster Recovery Center?

Seperti telah ditegaskan sebelumnya, fungsi DRC adalah anitisipasi data jika sewaktu-waktu mengalami kerusakan dan kehilangan baik akibat human error atau bencana alam.

Untuk itu, terdapat beberapa alasan mengapa perusahaan perlu menggunakan DRC ini, yaitu :

  1. Memastikan Keberlangsungan Bisnis & Terhindar dari Kerugian

    Apabila data perusahaan di data center telah dilindungi pada infrastruktur DRC di lokasi lain, perusahaan akan terus menjalankan produktivitas kerjanya tanpa terkendala apapun.

    Sebagai hasilnya, perusahaan tidak akan mengalami kerugian sebab data terkendali dengan aman.

    Setidaknya jika bencana tidak terduga terjadi, perusahaan telah menyiapkan antisipasi data dengan memilih DRC yang berfungsi untuk memulihkan dan mencadangkan data seperti sedia kala.

  2. Mencegah Kehilangan Data yang Krusial

    DRC mencadangkan sebuah data secara berlanjut atau terus menerus. Maka dari itu, data krusial perusahaan selalu memiliki back up dari data center utama. Sehingga, perusahaan akan tetap beroperasi dengan lancar.

  3. Menghindari Human Error atau Kesalahan Manusia

    Menggunakan layanan DRC akan mengantisipasi human error atau kesalahan manusia. DRC akan segera melakukan pemulihan data jika terjadi kerusakan yang disebabkan oleh human error.   

  4. Mencegah Kegagalan Layanan Sebab Mesin atau Hardware
    Mesin atau hardware yang digunakan sebuah perusahaan kadang kala mengalami kegagalan atau tidak bekerja sebagaimana harusnya. Padahal, mesin dan hardware perusahaan sudah menggunakan perangkat yang mahal.

    Penggunaan DRC dapat memulihkan data dari gangguan teknis, seperti mesin atau hardware yang mengalami kendala teknis tersebut.

  5. Meningkatkan Keamanan Data
    DRC berada di lokasi yang berbeda pada server dan data center utama. Maka dari itu, karena keberadaannya terpisah dari data center utama, kemungkinan terpapar risiko kemanan yang sama tidak akan mungkin.

    Untuk itu, keamanan data bisa menjadi meningkat.

  6. Meningkatkan Efisensi Operasional
    Optimasi layanan bisa dilakukan dengan baik karena perusahaan yang menggunakan layanan DRC telah merencanakan antisipasi hal yang tidak diingankan terjadi.

    Operasional perusahaan akan efisien,  hal tersebut yang akan mendorong kemajuan perusahaan Anda dengan cepat.

Setelah menyimak penjelasan tentang betapa pentingnya penggunaan DRC untuk sebuah perusahaan, untuk itu di Herza Cloud telah menyediakan layanan Disaster Recovery Center.

Mengapa Harus Memilih Disaster Recovery Center di Herza Cloud?

Setidaknya ada beberapa kelebihan yang menjadi alasan utama mengapa Anda perlu memilih Herza Cloud sebagai penyedia layanan DRC untuk perusahaan Anda.

Herza Cloud telah lengkap dengan persyaratan teknis yang dibutuhkan sebagai penyedia layanan server yang mampu menyediakan layanan Data Recovery Center (DRC) yang memenuhi standar persyaratannya.

  1. Sudah bersertifikasi TierIII
  2. Sudah bersertifikasi PCI DSS
  3. Sudah bersertifikasi ISO 9001, 27001, 45001
  4. Lokasi DRC  yang kami sediakan di Datacenter Area31, Tapos – Depok dan Datacenter Biznet Technovillage, Cimanggis – Depok
  5. Tim support 24 jam
  6. Tim teknis yang Ahli dan Profesional  

1. Sudah bersertifikasi Tier III

Tier III adalah salah satu klasifikasi atau tingkatan dalam sistem penilaian keandalan dan ketersediaan pusat data/data center.

Tingkatan ini menggambarkan sejauh mana suatu data center dirancang untuk menjaga layanan IT terus berjalan tanpa hambatan dan downtime yang signifikan.

Nah dalam hal ini, jika data center yang sudah bersertifikasi Tier III, itu artinya data center tersebut memiliki keunggulan yang jauh lebih tinggi, baik dari segi redudansi, tingkat ketersediaan dan downtime nya.

Redudansi data center di sini maksudnya ialah data center telah di fasilitasi dengan sistem listrik dan pendingin ganda.

Sehingga, jika nanti satu sistem mengalami gangguan, sistem cadangan akan mengambil alih tanpa mengganggu operasional.

Untuk itu, jika Anda telah menggunakan layanan DRC Anda tidak perlu khawatir-khawatir lagi sistem mengalami gangguan bencana banjr, kebakaran atau lain sebagainya.

Adapun data center Tier III memiliki ketersediaan yang tinggi itu berarti bahwa kemampuan pusat data untuk menjaga layanan IT berjalan dengan sedikit atau tanpa downtime yang buruk.

Dengan kata lain, pusat data dengan ketersediaan yang tinggi ini dirancang untuk meminimalkan waktu ketika layanan tidak dapat diakses oleh pengguna.

Ada pun tingkat uptime data center yang telah bersertifikasi Tier III ini ialah sebesar 99,982% dan hanya memiliki toleransi gangguan selama 1,5 jam per tahunnya.

2. Sudah Bersertifkasi PCI DSS

Data center yang telah bersertifikasi PCI DSS adalah pusat data yang memenuhi standar keamanan Payment Card Industry Data Security Standard (PCI DSS).

Artinya bahwa pusat data yang telah bersertifikasi PCI DSS menawarkan sejumlah keuntungan yang signifikan bagi bisnis dan organisasi yang memproses transaksi kartu pembayaran.

Karena pusat data telah bersertifikasi, ini berarti pusat data tersebut telah menjalankan langkah-langkah keamanan yang diperlukan untuk melindungi informasi sensitif, seperti nomor kartu kredit baik yang diproses, disimpan, atau ditransmisikan melalui infrastruktur IT.

Dengan demikian, jika penyedia layanan DRC sudah bersertifikasi PCI DDS menandakan bahwa pusat data telah mengambil langkah-langkah serius dalam menjaga keamanan data kartu pembayaran dan transaksi.

Hal ini sangat penting, terutama bagi organisasi yang memproses transaksi kartu pembayaran, seperti peritel online, penyedia layanan pembayaran, dan bisnis lain yang berhubungan dengan transaksi kartu kredit atau debit.

3. Sudah bersertifikasi ISO 9001, 27001 & 45001

Data center yang sudah bersertifikasi ISO 27001, 9001 dan 45001 itu berarti data center tersebut telah memiliki sertifikasi untuk tiga standar internasional yang berbeda yang berkaitan dengan manajemen mutu, manajemen keamanan informasi, dan manajemen kesehatan dan keselamatan kerja.

Setiap standar memiliki fokusnya sendiri dalam mengatur prinsip-prinsip dan praktik terkait bidang manajemen yang berbeda. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing standar:

  1. ISO 9001: sertifikasi yang menunjukkan bahwa organisasi memiliki sistem manajemen mutu yang efektif. Sertifikasi ISO 9001 di sini menunjukkan bahwa organisasi/sebuah perusahaan bisnis data center memiliki proses dan prosedur yang tepat untuk mengendalikan kualitas produk atau layanan yang mereka berikan.
  2. ISO 27001: sertifikasi yang berfokus pada perlindungan informasi sensitif dan penting. Sertifikasi ini menunjukkan bahwa organisasi/perusahaan khususnya dalam hal ini perusahaan data center telah memiliki sistem manajemen keamanan informasi yang baik untuk mengidentifikasi, mengelola, dan mengurangi risiko terkait keamanan data.
  3. ISO 45001: standar baru yang berkaitan dengan manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Sertifikasi ini menunjukkan bahwa organisasi/perusahaanr telah memiliki komitmen untuk melindungi kesehatan dan keselamatan karyawan mereka dengan mengidentifikasi, mengurangi, dan mencegah risiko di tempat kerja.

Jadi, data center yang sudah bersertifikasi ISO 9001, 27001, dan 45001 berarti pusat data tersebut telah menjalani proses audit dan verifikasi oleh pihak independen untuk memastikan bahwa mereka mematuhi standar internasional yang berkaitan dengan manajemen mutu, keamanan informasi, dan kesehatan serta keselamatan kerja.

Sertifikasi ini menunjukkan komitmen perusahaan saat menjalankan praktik terbaik dalam bidang tersebut, serta memberikan keyakinan kepada pelanggan dan mitra bisnis bahwa pusat data kami mengutamakan kualitas, keamanan, dan kesejahteraan.

4. Lokasi Data Center yang Cocok Untuk DRC

Berlokasi 26KM dari Gedung Cyber 1, Flood & Earthquake Low Risk Area, terletak 110 meter di atas permukaan laut, dan mudah diakses dari 2 exit Tol Jagorawi (KM 19 Cimanggis dan KM 27 Cibinong), menjadikan AREA31 Data Center milik PT Dunia Virtual Online (DVO) sebagai Data Center yang cocok untuk Primary bahkan Disaster Recovery Center (DRC).

Setelah Anda mengetahui beberapa kelebihan yang ditawarkan di atas, apakah Anda masih ragu memilih Herza Cloud sebagai penyedia layanan DRC untuk perusahaan Anda?

Herza Cloud menjadi Authorized Partner dalam hal penyediaan Layanan Colocation di AREA31 Data Center.

Silakan hubungi kami untuk kebutuhan Colocation Anda di AREA31 Data Center.

Apa itu Private Cloud? Pengertian, Jenis-Jenis, Fungsi Serta Keunggulan dan Kelebihannya

Apa itu Cloud? Pengertian, Jenis-jenis, Fungsi, Serta Keunggulan dan Kelebihannya

Sebagai pelaku bisnis di era digital, apakah Anda tahu apa itu private cloud? Perkembangan teknologi saat ini, banyak mempengaruhi kegiatan kita terutama untuk urusan bisnis. Para pelaku bisnis harus berupaya untuk menjalankan bisnis dengan sistem digital.

Dalam bisnis, data berperan penting untuk kemajuan dan perkembangan bisnis yang kita jalankan. Untuk itu, penyimpanan dan kemanan data harus diperhatikan sebaik mungkin.

Penyimpanan data jaman dulu dan sekarang tentunya dilakukan dengan metode yang berbeda. Apalagi setelah adanya sistem cloud.

Saat ini banyak serangan cyber yang dapat menghambat jalannya bisnis Anda. Untuk itu para pelaku bisnis mulai mengadopsi layanan cloud sebagai solusi untuk mencegah serangan cyber. Terdapat 7 Jenis Serangan Cyber yang Umum dan Cara Mencegahnya.

Sistem cloud ini dinilai lebih efisien untuk menjalankan kegiatan operasional bisnis. Apalagi saat ini telah hadir private cloud.

Bagi Anda yang belum mengetahui apa itu private cloud jangan khawatir, karena dalam artikel ini kami akan membahasnya secara tuntas.

Yuk kita simak artikel di bawah ini!

Apa itu Private Cloud? Pengertian, Jenis-jenis, Fungsi, Serta Keunggulan dan Kelebihannya
Private Cloud

Mengenal Apa itu Private Cloud

Private cloud adalah salah satu jenis layanan Cloud Computing yang menawarkan ruang penyimpanan yang bisa digunakan untuk keperluan dan kebutuhan satu entitas bisnis.

Sama halnya dengan jenis cloud computing lainnya, cloud pribadi menyediakan sumber daya komputasi virtual melalui komponen fisik yang disimpan di pusat data vendor.

Kelebihan utama yang dimiliki jenis cloud ini adalah memiliki kontrol yang tinggi, karena hanya bisa diakses oleh satu orang atau organisasi saja.

Anda dapat mengkonfigurasi lingkungan dan mengelolanya sesuai dengan kebutuhan bisnis atau perusahaan yang Anda jalankan.

Selain itu, ia memiliki kelebihan yang hampir mirip dengan public cloud, yaitu memiliki tingkat keamanan yang baik dan fleksibilitas yang disesuaikan dengan perusahaan, namun infrastruktur bersifat pribadi.

Strategi cloud pribadi dapat dilakukan dengan perangkat keras yang dihosting secara lokal oleh penyewa layanan cloud atau dihosting oleh penyedia layanan cloud.

Perusahaan biasanya menggunakan layanan ini dengan sistem sewa bulanan, namun bisa juga dibayar secara paket atau pertahun.

Fungsi, Keunggulan dan Kelebihan Private Cloud

Dalam bisnis, sistem private cloud merupakan solusi bagi perusahaan untuk menjalankan operasional bisnis, karena dianggap lebih efisien dibandingkan dengan virtualisasi tradisional.

Untuk itu, ada beberapa keunggulan dan kelebihan yang dimiliki cloud jenis pribadi yang harus Anda ketahui, diantaranya:

  1. Keamanan, kemudahan dan kepatuhan akan control
    Kepatuhan sangat peting untuk menjalankan bisnis yang diatur secara ketat. Keuntungan ini ada pada penginstalan perangkat keras ditempat serta di layanan yang dihosting.

    Infrastruktur cloud pribadi mampu memberikan kemampuan agar perusahaan atau organisasi mematuhi peraturan yang ada karena data disimpan pada perangkat keras yang tidak dapat diakses oleh orang lain.

  2. Kemampuan kustomisasi
    Pengguna layanan ini dapat mengkonfigurasi cloud pribadi dengan sepenuhnya. Selain itu, ia juga dapat menentukan lingkungan yang akan digunakan untuk menjalankan aplikasi berpemilik.

    Cloud pribadi yang dihosting memberikan keuntungan yang sama tetapi tidak memerlukan pengaturan di tempat.

    Untuk itu, perusahaan harus bekerja sama dengan vendor untuk menyiapkan dan mengelola cloud untuk pengguna eksklusifnya.

  3. Integrasi hybrid
    Keuntungan yang bisa Anda dapatkan yaitu hibridisasi sumber daya private cloud menjadi public cloud tanpa harus memasang server fisik tambahan.

    Hal tersebut dilakukan untuk mempertahankan waktu operasional, ketika aplikasi membutuhkan sumber daya tambahan.

    Dengan begitu hal ini bisa menjadi solusi untuk perusahaan yang membutuhkan keamanan cloud pribadi tapi ingin memiliki kekuatan layanan seperti public cloud.

Jenis-Jenis Private Cloud

Cloud pribadi memiliki jenis dan fungsi yang berbeda-beda tergantung cara mereka dihosting dan dikelola. Adapun jenis-jenis private cloud berdasarkan cara dihosting dan dikelola diantaranya:

Virtual

Private cloud virtual adalah lingkungan tertutup di dalam public cloud yang memungkinkan perusahaan untuk menjalankan beban kerja secara terpisah dengan setiap pengguna public cloud lainnya.

Meskipun server digunakan bersama dengan organisasi lain, tetapi sumber daya komputasi bersifat pribadi.  Perusahaan dapat menggunakan VPC untuk mengaktifkan penggunaan hybrid cloud.

Hosted

Dalam cloud pribadi yang dihosting, server tidak dibagi-bagi dengan pengguna lain.

Penyedia layanan mengkonfigurasi jaringan, memelihara hardware, memperbarui software, namun server hanya ditempati oleh satu organisasi saja.

Managed (dikelola)

Penyedia layanan mengelola lingkungan yang dihosting. Ia mengelola setiap aspek cloud untuk organisasi, termasuk menambah layanan seperti manajemen identitas dan penyimpanan.

Opsi ini hanya untuk organisasi yang tidak memiliki staf untuk mengelola lingkungan private cloud saja.

Adapun jenis cloud pribadi berdasarkan infrastruktur yang disediakan, diantaranya adalah sebagai berikut:

Hanya Software (perangkat lunak)

Pada jenis ini, penyedia layanan hanya menyediakan perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan private cloud, yang berjalan pada perangkat keras perusahaan yang sudah ada sebelumnya.

Opsi ini biasanya khusus software yang digunakan untuk lingkungan yang sangat tervirtualisasi.

Software dan hardware

Beberapa vendor biasanya menjual private cloud sebagai paket lengkap hardware dan software.

Hal ini umumnya merupakan platform sederhana yang mungkin ada di tempat pengguna dan mungkin pula bukan lingkungan yang dikelola provider.

Penyedia Jasa Layanan Private Cloud

Di era digital saat ini, banyak vendor yang menawarkan cloud pribadi yang dapat mendukung atau bahkan menggantikan sistem lokal.

Ada beberapa penyedia layanan cloud pribadi, diantaranya:

  1. IBM
    Perusahaan komputer dan teknologi ini menawarkan hardware private cloud. Bersamaan dengan IBM cloud managed servis, alat keamanan cloud, serta manajemen cloud dan alat orkestrasi.

  2. Hewlett Packard Enterprise (HPE)
    Selain IBM, salah satu penyedia layanan private cloud adalah Hewelett Packard Enterprise (HPE).

    Perushaan ini menawarkan software Helion Cloud Suite, hardware Helion Cloud System, Helion Managed Private Cloud, dan layanan Managed Virtual Private Cloud.

Kesimpulan dan Penutup

Di era digital saat ini layanan private cloud cukup populer di kalangan pembinis, karena ia memiliki tingkat kemanan dan kontrol yang tinggi serta fleksibel menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Disamping itu, banyak juga vendor yang menyediakan layanan cloud pribadi ini.

Jika Anda butuh informasi lebih lanjut terkait layanan cloud yang lain, kami sarankan untuk mencoba layanan yang ada di Herza.ID.

Herza.ID menyediakan berbagai Layanan Hosting, VPS, Dedicated Server Murah dengan Infrastruktur Cloud 100% asli Indonesia.

Selain itu, seluruh jaringan Server dari Herza.ID adalah 100% CLOUD ENVIRONMENT yang menjamin Konektivitas dan Kecepatan Loading Website Anda. Silahkan cek kecepatan jaringan kami melalui Speedtest.

Ingin lebih untung lagi? Yuk berlangganan sekarang, karena lagi ada promo suka-suka dengan diskon 50%.

Buruan Tunggu Apalagi!!!

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Apa Itu Data Center? Bagaimana Memilih Data Center yang Baik?

apa itu data center?

Apa Itu Data Center? – Dunia digital memicu pertumbuhan dan perkembangan data yang semakin besar dan kompleks. Untuk itu, kian hari data terus memiliki peranan yang penting, khususnya bagi suatu perusahaan.

Tidak hanya perusahaan bisnis, segala bidang perusahaan menganggap penting bahwa data adalah jantungnya sebuah perusahaan. 

Sejalan dengan digitalisasi yang semakin berkembang, dunia IT juga terus mengalami perkembangannya dalam penyimpanan dan pengelolaan data.

Data biasanya disimpan dalam sebuah server, dan server ini biasanya akan disimpan dalam sebuah data center. Lalu apa itu data center?

Berikut ulasan mengenai pengertian, kriteria dalam memilih data center, cara kerja, dan jenis-jenis data center ulasan lengkapnya di bawah ini.

Apa Itu Data Center?

Data center atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan pusat data adalah sebuah bangunan yang memang dirancang khusus untuk penyimpanan data dan server komputer serta segala perangkat dan infrastruktur pendukungnya.

Pada bangunan tersebut disimpan berbagai kumpulan server untuk bisa digunakan sebagai proses pengelolaan dan pendistribusian sebuah data perusahaan.

Untuk menjalankan fungsinya, data center tentu saja telah dilengkapi dengan infrastruktur yang memadai.

Biasanya, perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki ruangan sendiri untuk menyimpan sebuah server akan memilih data center sebagai sebuah solusi.

Maka dari itu, dari penjelasan di atas kita dapat simpulkan bahwa data center adalah sebuah tempat yang biasa digunakan untuk penyimpanan server perusahaan.

Ada beberapa kriteria yang harus Anda ketahui dan pahami saat hendak memilih sebuah data center.

Mengapa hal tersebut perlu diperhatikan? Sebab pemilihan data center Anda akan sangat berpengaruh pada keuntungan dan kerugian perusahaan Anda.

Maka dari itu, simak penjelasan kriteria yang harus Anda ketahui ketika hendak memilih data center.

Apa Kriteria yang Harus Kamu Tahu Saat Memilih Data Center?

kriteria data center


Kriteria pemilihan data center yang kami rangkum untuk Anda, yaitu :   

1. Sistem Penyimpanan Data

Kriteria pertama yang harus Anda tahu ialah sistem penyimpanan sebuah data center yang Anda akan pilih.

Sebuah data center perlu memiliki sebuah spesifikasi server yang memadai guna memperoleh data dengan pemrosesan yang cepat.

Tentu saja pemrosesan data yang cepat sangat berguna untuk perusahaan Anda bukan?

Untuk memiliki peforma yang menarik, penyimpanan data juga bisa didukung oleh penggunaan storage tambahan seperti HDD atau SSD.

Salah satu layanan hosting yang menggunakan data center terbaik di Indonesia terdapat di di Herza Cloud.

Sistem penyimpanan data center pada layanan kami menggunakan media penyimpanan SAS & SAD.

2. Sistematika Keamanan

Kriteria lain ialah sistem keamanan yang terdapat pada data center.

Sistem keamanan tersebut meliputi keamaan fisik dan keamaan melalui  jaringan/cyber.

Dalam sistem keamanan fisik Anda harus perhatikan kriteria fasilitas dan bangunan data center.

Misalnya seperti, bangunan yang kuat, penjagaan yang ketat, pemasangan CCTV pada lokasi, juga pemasangan akses masuk dengan kode atau PIN (Personal Identity Number) agar tidak sembarang orang bisa masuk.

Adapun sistem keamanan cyber untuk keamanan data center misalnya gangguan yang berasal dari malware, hacker dan spyware.

Kejahatan cyber bisa membuat data menjadi rusak bahkan hilang. Untuk itu, data center bisa menjadi tempat back up data perusahaan jika terganggu hal yang demikian.

Untuk mengatasi hal tersebut, sistem keamanan cyber data center harus dilengkapi dengan penggunaan firewall atau sistem keamanan yang berfungsi untuk melindungi komputer Anda dari berbagai ancaman di jaringan internet.

Herza Cloud salah satu penyedia layanan dengan penggunaan data center yang memakai konfigurasi RAD 10 untuk redudansi dan keamanan sebuah data.

Datacenter Herza Cloud telah didukung oleh layanan anti ddos protection dan scrubbing center.

3. Bandwith

Kriteria pemilihan data center harus dilihat dari Bandwith yang data center yang digunakan.

Bandwith inilah yang akan berpengaruh pada kecepatan pemrosesan sebuah data.

Semakin besar bandwith yang digunakan oleh data center, semakin cepat pula pemrosesan datanya.

Untuk itu, pastikan Anda memilih data center yang menggunakan bandwith yang besar agar pengelolaan data Anda semakin efektif.

Herza Cloud telah mendukung layanan 10 GB bandwith capacity yang artinya Anda akan merasakan layanan yang cepat jika menggunakan data center kami.

4. Sumber Daya Listrik

Anda perlu pastikan bahwa data center yang akan dipilih dilengkapi dengan sumber daya listrik yang memadai.

Sebab hal ini akan mendukung gangguan data center bisa terjadi seminimal mungkin.

Data center perlu difasilitasi dengan power supply (catu daya) atau sebuah alat yang berfungsi untuk mengatur arus listrik.

Untuk itu, jika terjadi pemadaman listrik data center telah dilengkapi dengan generator diesel yang dapat berfungsi mengatasi masalah tersebut.

5. Lokasi

Mengapa lokasi menjadi kriteria yang perlu diperhatikan saat memilih data center?

Sebab, bayangkan jika data center ditempatkan pada tempat yang rawan bencana alam? Resiko mengalami kerusakan bahkan kehilangan data akan tinggi, bukan?

Akibatnya, kerugian  yang sangat besar akan dialami oleh suatu perusahaan sebab keberadaan data mengalami masalah.

Kinerja perusahaan akan tersendat, sebab data tidak dibisa digunakan dengan baik lagi.

Untuk itu, agar tidak terjadi kendala yang tidak diinginkan pandailah menganalisis dan memahami keberadaan atau lokasi sebuah data center.

Data center harus ditempatkan pada sebuah daerah dengan potensi bencana yang rendah,  seperti berada di luar radius mitigasi bencana/gunung berapi (>15km) , tidak ditempatkan dalam suatu area yang berpotensi mengalami gempa.

Selain yang telah kami sebutkan di atas, ada kriteria penting lain saat memilih data center ialah selalu memperhatikan maintance (pemeliharaan) secara berkala agar data center bisa bekerja semaksimal mungkin.  

Data center Herza Cloud di simpan di Datacenter Tier-3 dan Tier-4 dengan penjagaan ketat dan namun dapat diakses 24 jam setiap hari sehingga Pelanggan dapat melakukan kunjungan maintenace server kapan pun juga saat diperlukan. Kami memiliki Tim Teknis yang terlatih dan sudah berpengalaman lama pada industri Web Hosting & Datacenter.

Sekarang Anda sudah tahu pengertian data center dari penjelasan di atas, kita akan beranjak pada bagaimana proses kerja data center.

Bagaimana Cara Kerja Data Center?

cara kerja data center


Kumpulan server yang ditempatkan di data center akan dihubungkan ke internet melalui perangkat jaringan, seperti switch (perangkat yang fungsinya untuk menghubungan beberapa perangkat komputer), router (perangkat yang berfungsi untuk menghubungkan perangkat melalui internet atau pun tidak) dan sebagainya.

Kemudian data yang berasal dari server akan dilanjutkan ke masing-masing router untuk bisa diterima oleh para pengguna.  

Jadi, pengguna akan menerima data apabila data yang disimpan dalam data center telah terhubung ke jaringan dan selanjutnya serangkaian jaringan tersebut akan menjangkau user agar user bisa menerima informasi/data.

Fungsi Data center

Umumnya data center berfungsi sebagai penyimpanan kumpulan server. Akan tetapi, ada beberapa fungsi data center yang lain yang harus Anda ketahui :

  1. Sebagai Private Cloud


    Data center berfungsi sebagai private cloud yaitu sebagai salah satu layanan cloud computing (penyimpanan komputasi awan melalui internet) yang sifatnya private artinya penyimpanan hanya bisa diakses oleh satu pengguna saja.

    Data center memungkinkan perusahaan melakukan software CRM (costumer relationship management) atau sebuah startegi yang menyatukan proses, teknologi dan manusia.

    Selain itu, data center juga memungkinkan penggunanya dapat melakukan software ERP atau Enterprises Resource Planning  yaitu strategi perencanaan suatu perusahaan pengintegrasian sumber daya perusahaan.

  2. Sebagai Principal Repositories

    Data center sebagai principal repositories maksudnya ialah sebagai pendukung kebutuhan server yang terdapat infrastruktur router, firewall, switch dan yang lainnya.

Memilih Jenis Data Center Sesuai Kebutuhan

data center


Ada beberapa jenis data center yang harus Anda pahami untuk Anda pertimbangkan data center mana yang cocok dengan kebutuhan perusahaan, yaitu :

  1. Colocation Data Center


    Jenis data center dimana perusahaan yang menyediakan penyewaan data center beserta infrastruktur pendukungnya, seperti sistem keamanan, sistem penyimpanan data, bandwith, lokasi, maupun bangunan gedungnya.

  2. Enterprise Data Center

    Jenis data center milik perusahaan pribadi yang biasanya terletak dekat dengan perusahaan.
    Karena jenis ini data center miliki pribadi, segala pengelolaan dan pemeliharaan data center dikelola secara penuh oleh perusahaan pemilik data center tersebut.  

  3. Cloud Data Center


    Jenis data center yang menyewa secara virtual. Maksudnya ialah jenis data center yang penggunya tidak menyewa data center secara fisik.

  4. Edge Data Center


    Jenis data center yang dibangun di beberapa lokasi untuk mengatasi kemungkinkan keterlamabatan saat pemrosesan atau transfer sebuah data.

  5. Micro Data Center

    Jenis data center dengan ruang lingkup kecil yang hanya menangani pemrosesan data di wilayah tertentu saja.

Kesimpulan

Setelah Anda mengetahui ulasan apa itu data center, Anda akan semakin tercerahkan saat memilih data center untuk kebutuhan perusahaan Anda.

Salah satu data center terbaik di Indonesia & Singapura terdapat di Herza Cloud.

Kami hadir untuk menawarkan Datacenter Budget di Jakarta Timur, Indonesia dan merupakan tujuan kami untuk terus mencari solusi efektif untuk memberikan paket layanan Datacenter dan Colocation yang aman dengan harga yang kompetitif kepada klien kami. 

Dengan berbagai pilihan paket, kami dapat memberikan solusi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan berskala UMKM ataupun Enterprise yang ingin merampingkan operasi mereka dengan meningkatkan redundansi.

Terletak di Gedung Universitas Binawan (Lobby 2), Datacenter kami menampung 56 Rack 42U dengan luasan Datacenter sebesar 185 meter persegi yang mana dibagi dalam 2 Phase pembangunan. Saat ini Datahall 1 sudah aktif dengan luas 105 meter persegi dan dapat menampung 30 Rack 42U.

Disamping, sejak Agustus 2022, PT Herza Digital Indonesia sudah Tersertifikasi ISO 9001:2015 & 27001:2013. Dan seluruh prosedur kami sudah comply merujuk dari kepatuhan atas Standar ISO 9001 dan 27001.