perbedaan cloud computing dan blockchain

Perbedaan Cloud dengan Blockchain- Sedang ramai bahwa terdapat teknologi yang fungsinya hampir sama dengan cloud yang digadang bisa menggeser keberadaan Cloud Computing dalam hal penyimpanan data. 

Keneth Tali sebagai pendiri Indonesia Blokchain Network menjelaskan bahwa teknologi yang dinamakan Blockchain bisa diterapkan dalam hal penyimpanan data atau data storage. Benarkah demikian?

Lalu, apakah teknologi Blockchain sama dengan Cloud Computing? Untuk itu, jika kamu ingin mengetahui perbedaan Cloud dengan Blockchain, silakan simak pembahasan di bawah ini!

Apa Itu Cloud Computing?

Sebelum masuk ke pembahasan mengenai Blockchain, kami akan menjelaskan terlebih dahulu pengertian Cloud Computing agar kamu bisa memahami perbedaan keduanya dengan mudah.

Cloud Computing atau komputasi awan adalah sebuah teknologi yang dapat mengubah internet menjadi data server untuk memungkinkan penggunanya dapat mengakses dan mengelola data dan aplikasi dengan mudah.

Artinya, orang yang menggunakan layanan ini akan semakin dimudahkan dalam pengaksesan dan pengelolaan data karena data bisa diperoleh dengan komputasi awan melalui jaringan internet.  

Hanya dengan tersambung ke jaringan internet, kamu dapat mengakses segala data yang tersimpan dalam Cloud.

Untuk lebih mudah dipahami, pernah kah kamu menggunakan Google Drive atau Google Sheet saat hendak melakukan suatu pekerjaan atau tugas? Bukankah, menggunakan layanan tersebut hanya perlu tersambung dengan layanan internet lalu kamu bisa langsung mengaksesnya?

Nah, sederhananya seperti itu. Layanan Cloud computing akan mengubah teknologi internet menjadi data server yang memungkinkan penggunanya bisa mengakses data dengan mudah.

Google Drive dan Google Sheet di atas merupakan contoh gampangnya untuk memahami layanan Cloud Computing. Terdapat beberapa contoh lain tentang layanan Cloud Computing yang akan meningkatkan pemahaman kamu, silakan masuk ke halaman berikut tentang contoh layanan cloud computing.

Lalu, bagaimana kah Cloud Computing dapat bekerja?

Bagaimana Cara Kerja Cloud?

cara kerja cloud computing


Cara kerja Cloud Computing dimulai dari data disimpan secara virtual, sehingga penyimpananan data tidak lagi memakai penggunaan memori internal.

Setelah itu, Cloud Computing akan menyediakan akses ke sumber daya komputasi yang dapat diakses melalui internet. Hal ini dilakukan dengan menggunakan jaringan komputer yang terdistribusi yang terdiri dari server, storage dan jaringan yang terhubung ke internet.

Sederhananya, cara kerja Cloud Computing kurang lebih seperti berikut :

  1. Pengguna layanan membuat akun dan mengkonfigurasi sumber daya yang dibutuhkan, seperti CPU, memori dan storage
  2. Aplikasi dan data yang diinginkan di-install di dalam Cloud
  3. Pengguna dapat mengakases aplikasi dan data yang diinginkan dari mana saja dengan syarat terhubung melalui jaringan internet
  4. Cloud Provider mengelola infrastruktur, seperti menjaga server tetap berjalan, menyediakan backup dan recovery serta mengelola keamanan
  5. Pengguna hanya membayar sumber daya yang dipakai saja.

Apa saja sih kelebihan yang ditawarkan jika menggunakan layanan ini?

Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing?

Kelebihan Cloud Computing

Ada beberapa kelebihan yang ditawarkan oleh layanan Cloud Computing di antaranya :

  1. Skalabilitas yang lebih mudah
    Cloud computing memungkinkan penggunanya untuk menambah dan mengurangsi sumber daya komputasinya sesuai dengan kebutuhan. Upgrade layanan pun akan mudah, karena sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pengguna.
  2. Akses ke teknologi baru
    Pengguna layanan cloud computing akan dimudahkan karena penyedia layanan akan selalu memperbaharui software dan hardware yang digunakan.  
  3. Memudahkan kolaborasi
    Pengguna yang menggunakan layanan akan dimudahkan untuk berkolaborasi, sebab akses data bisa dilakukan di mana pun dan kapanpun, sehingga kolaborasi antar karyawan dapat terjalin dengan mudah.
  4. Back Up Data Lebih Mudah
    Biasanya layanan cloud akan dilengkapi dengan fitur backup otomatis. Untuk itu, pengguna yang menggunakan layanan ini tidak perlu takut lagi data yang telah diolah lupa untuk disimpan.
    Akan tetapi, selain terdapat kelebihan layanan cloud computing, ada juga beberapa kekurangan cloud computing yang harus kamu tahu :

Kekurangan Cloud Computing

  1. Ketergantungan pada koneksi internet
    Pengguna layanan ini selalu membutuhkan jaringan internet yang stabil untuk dapat mengakses datanya.
  2. Ketergantungan pada cloud provider
    Ketergantungan pada cloud provider di sini maksudnya ialah karena penyedia layanan akan menyediakan infrastruktur dan layanan yang diperlukan, sehingga ketergantungan tersebut ada. Karena cloud provider tersebut melakukan penjagaan server agar tetap berjalan, menyediakan backup dan recovery serta mengelola keamanan
  3. Keterbatasan kontrol
    Pengguna tidak dapat mengontrol infrastruktur cloud secara langsung seperti yang dapat dilakukan pada sistem komputasi tradisional, karena kontrol infrastruktur diserahkan pada penyedia layanan cloud.

Selain itu, jika dibandingkan antara kelebihan dan kekurangan layanan Cloud Computing kelebihan yang ditawarkan jauh lebih banyak dari kekurangannya, bukan?

Jadi bisa kita tarik kesimpulan, penggunaan layanan Cloud ini akan menawarkan manfaat yang banyak kepada penggunanya.

Manfaat apa saja sih yang ditawarkan? Kamu bisa masuk ke artikel berikut mengenai manfaat menggunakan layanan Cloud Computing.

Namun, jika kamu tertarik menggunakan layanan Cloud Computing tapi masih menggunakan server tradisional, kamu bisa memahami perbedaan cloud dan server tradisional.  

Apa Itu Blokchain?

Hampir sama dengan Cloud, Blokchain adalah sebuah teknologi yang fungsinya sama-sama bisa digunakan unyuk penyimpanan data.

Perbedaan Cloud dengan Blokchain bisa dilihat dari munculnya kedua layanan terknolgi tersebut.

Blokchain, pada awalnya merupakan teknologi yang menjadi tulang punggung Cryptocurrency untuk mencatat proses transaksi Crypto karena sistem kerjanya dapat menyimpan data transaksi mata uang digital. 

Untuk itu, Blokchain sendiri bisa muncul karena erat kaitannya dengan perkembangan dunia Crypto untuk pencatatan transaksinya.  

Proses transaksi dalam proses Cryptocurency tersebut kemudian akan disimpan dan dicatat datanya dalam blok-blok yang saling terhubung lalu membentuk jaringan dan berbentuk seperti rantai.   

Maka dari situ lah, muncul istilah Blokchain tersebut.

Untuk itu, data yang disimpan dalam Blokchain umumnya berisi transaksi catatan mata uang digital yang dalam penyimpanan datanya didesentralisasikan.

Maksud didsesentralisasikan di sini ialah bahwa data disimpan di banyak tempat dan tidak ada satu pihak pun yang bisa kontrol dan manipulasi data.

Dengan demikian, data bisa  aman dan tidak bisa di edit-edit atau diubah-ubah lagi.

Jika di Cloud terdapat jenis-jenisnya seperti, Private Cloud, Public Cloud dan Hybrid Cloud, di Blokchain juga terdapat beberapa jenisnya yaitu private, publik dan konsorsium.

Blokchain Private adalah tempat penyimpanan data di mana yang memiliki dan dapat mengakses datanya hanya satu pihak yang mengendalikan semuanya.  

Blokchain Konsorsium adalah tempat penyimpanan data di mana yang memiliki dan bisa mengakses datanya ada beberapa pihak.

Sedangkan Blokchain Publik ialah tempat penyimpanan data di mana data bisa terbuka dan semua memiliki dan bisa mengakses datanya.  

Jika melihat sejarah terbentuknya Blokchain, teknologi ini pertama kali diperkenalkan sebagai sistem transaksi dalam mata uang digital Bitcoin, dan sejak saat itu penggunannnya telah berkembang dalam berbagai bidang lainnya, seperti dalam dunia perbankan, logistik, perdagangan dan lain-lain.

Lalu, bagaimana Blokchain dapat bekerja?

Cara Kerja Blockchain?

cara kerja blockchain


Cara kerja blockchain ialah dimulai dari data disimpan dalam blok-blok yang dihubungkan satu sama lain yang membentuk sebuah rantai (chain).

Masing-masing blok tersebut berisi sejumlah transaksi yang ditambahkan ke dalam Blockchain.

Transaksi itu kemudian harus disetujui oleh jaringan pengguna Blockchain sebelum ditambahkan ke dalam blok berikutnya.

Dalam setiap blok di Blokchain mengandung infromasi tentang blok yang sebelumnya atau disebut dengan istilah “Hash” atau tanda tangan digital.

Fungsi Hash di sini ialah memungkinkan Blokchain aman dan tidak dapat diubah oleh siapa pun, karena jika seseorang mengubah transaksi dalam blok tersebut, mereka harus mengubah semua blok setelahnya. Dan hal tersebut akan terlihat sebagai kegiatan illegal.

Kelebihan dan Kekurangan Blockchain?

Kelebihan Blokchain dibandingkan dengan teknologi lain, yaitu :

  1. Keamanan : Blokchain menjaga keamanan yang cukup tinggi, sebab data yang disimpan dalam blok-blok yang dihubungkan satu sama lain dapat dijaga langsung oleh jaringan pengguna.
  2. Transparansi : Blokchain menawarkan tingkat transparansi yang cukup tinggi karena data bisa dilihat oleh semua pengguna yang terhubung dengan jaringan.
  3. Terdesentralisasi : Blokchain adalah teknologi terdesentralisasi, artinya data disimpan di banyak tempat dan tidak ada pihak yang dapat mengontrol dan memanipulasi data
  4. Tamper-proof : Blokchain tidak dapat diubah setelah data ditambahkan ke dalamnya, tidak bisa di edit atau dirubah, sehingga data yang tersimpan di dalamnya akan aman dari pemalsuan dan tentu saja akan aman dari hacker pengubahan data.

Selain ada beberapa kelebihan yang ditawarkan, terdapat kekurangan Blockchain yang harus kamu tahu, diantaranya :

  1. Skalabilitas : Blokchain hanya dapat menyimpan jumlah transaksi yang masih terbatas. Oleh karena itu, penggunaan Blokchain belum mampu menampung data dalam skala yang besar.
  2. Konsumsi energi yang banyak : Blokchain seperti Bitcoin akan menggunakan proses yang disebut “Proof-of-work” yang akan menghabiskan banyak energi. Proses proof of work ini membutuhkan perangkat keras yang canggih dan menghabiskan banyak energi listrik. Dengan demikian, konsumsi energi yang banyak akan menimbulkan masalah pada lingkungan.
  3. Performa : Blokchain masih memiliki performa yang rendah jika dibandingkan dengan teknolgi tradisional.
  4. Kompatibilitas : Blokchain saat ini masih belum bisa digabungkan dengan teknologi lainnya, sehingga penggunaannya masih belum dapat digunakan secara luas
  5. Regulasi : Blokchain masih belum memiliki regulasi yang jelas dari pemerintah, sehingga hal tersebut masih menjadi pertanyaan apakah penggunannya dapat diterima atau dilarang oleh beberapa negara.

Perbedaan Cloud dengan Blockchain?

perbedaan cloud dengan blockhain


Setelah mengetahui pengertian, cara kerja, kelebihan dan kekurangan antara Cloud Computing dan Blokchain di atas. Kamu jadi bisa punya gambaran bahwa walaupun Blokchain bisa digunakan sebagai penyimpanan data, kemampuannya skalabilitas penyimpanan datanya masih kurang jika dibandingkan dengan Cloud Computing.

Agar lebih jelasnya, ada beberapa perbedaan yang harus kamu ketahui antara Cloud dan Blokchain, diantaranya :

  1. Desentralisasi VS Sentralisasi : seperti telah disinggung sedikit di atas bahwa blokchain ialah sebuah teknologi yang terdesentralisasi.

    Maksudnya ialah data disimpan di banyak tempat. Tempat di sini maksudnya ialah data di simpan dalam blok-blok yang hanya bisa diakses oleh pengguna yang terhubung dengan jaringan.

    Sedangkan Cloud Computing adalah teknologi yang tersentralisasi, maksudnya ialah data yang disimpan di server yang dkelola oleh perusahaan Cloud Provider.

  2. Keamanan : Blokchain bisa dikatakan menawarkan tingkat keamanan yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan cloud computing. Karena keamanan data pada layanan Cloud Computing tergantung pada keamanan server yang digunakan oleh perusahaan Cloud Provider.

    Namun, hal ini tidak lagi menjadi masalah jika kamu menggunakan layanan Cloud dengan berlangganan pada penyedia Cloud yang menawarkan keamanan yang tinggi.  

    Salah satunya di layanan herza Cloud yang telah menggunakan Proteksi hinggal ke Layer 7, menggunakan Next Generation Firewall.

  3. Skalabilitas : Blokchain sangat terbatas dalam hal skalabilitas karena teknologi ini tidak memungkinkan terjadinya penambahan jumlah node dalam jaringan.

    Sedangkan Cloud Computing jauh lebih mudah diskalakan jika dibandingkan dengan Blokchain sebab pengguna yang menggunakan layanan ini dapat menambah dan mengurangi jumlah server sesuai kebutuhan.

    Dengan demikian, teknologi Blokchain belum mampu menangani kebutuhan penyimpanan data yang skalanya besar.

  4. Transparansi : Blokchain menawarkan tingkat transparansi yang tinggi dibandingkan dengan Cloud Computing, karena jika di Blokchain data dapat dilihat oleh semua pengguna yang terhubung ke jaringan.

    Sedangkan transparansi data dalam Cloud Computing tergantung pada perjanjian antara perusahaan penyedia Cloud Provider dan pengguna.

  5. Tujuan utama : tujuan utama Blokchain erat kaitannya dengan mekanisme yang menyediakan data yang aman dan transparan untuk menyimpan dan berbagi data tanpa adanya pihak ketiga yang bisa memanipulasi data.

    Sedangkan tujuan utama dari Cloud computing ialah memberikan akses ke sumber daya komputasi dan penyimpanan data secara remote.

Setelah memahami perbedaan Cloud dengan Blockchain, kamu mungkin mencari layanan penyedia Cloud yang terpercaya. Berikut kami akan merekomendasikan salah satu perusahaan penyedia Cloud terpercaya dan juga murah, terdapat di Herza Cloud.

Mengapa Harus Herza Cloud?

Di Herza Cloud, menyediakan layanan web hosting, wordpress hostingVPS hosting, Dedicated Server & Colocation Server

Herza Cloud menawarankan skalabilitas, ketersediaan dan keamanan data dengan performa terbaik menggunakan ZFS RAID Technology dengan harga yang murah.

Jika Anda tertarik menggunakan layanan kami, silakan masuk ke halaman berikut Herza Cloud untuk mengetahui masing-masing kelebihannya. 

Kesimpulan

Setelah mengetahui kedua penjelasan di atas mengenai pengertian, cara kerja, kelebihan dan kekurangan antara Blockchain dengan Cloud Computing, kamu telah mendapatkan gambaran perbedaan diantara keduanya, bukan?

Perbedaan Blokchain dengan cloud computing yang paling utama yang bisa disimpulkan adalah pada skalabilitas penyimpanan datanya. Tentu saja, skalabilitas cloud computing jauh lebih besar dibandingkan dengan Blokchain.

Teknologi Blockchain belum mampu mengatasi penyimpanan data dalam skala yang besar.

Untuk itu, penggunaan layanan Cloud Computing masih sangat dibutuhkan oleh banyak orang.

Terutama di era saat ini, di mana aktivitas manusia sangat bergantung pada digitalisasi. Digitalisasi sangat mengandalkan jaringan internet dan sangat membutuhkan peran cloud computing yang dapat mengubah internet menjadi data server.