8 Jenis Hosting & Perbedaannya, Jangan Salah Pilih!

jenis hosting

Jenis-jenis hosting – Saat Anda ingin membuat website, ada dua hal yang Anda butuhkan yaitu hosting dan nama domain.

Sebelumnya, kita harus ketahui bahwa hosting ialah layanan yang menyediakan ruang dan sumber daya server dan mengakses situs web secara online

Sederhananya, hosting ialah tempat untuk menyimpan data dan resousce website kita sesuai dengan ukuran dan kapasitas yang dibutuhkan.

Akan tetapi, untuk memilih sebuah layanan hosting, Anda perlu lebih jeli melihat jenis layanan hosting seperti apa yang Anda butuhkan.

Karena jenis layanan hosting ini memiliki spesifikasi, harga dan kebutuhan yang berbeda-beda.

Untuk itu, pilihlah jenis hosting yang memang Anda butuhkan.  Karena dengan begitu, website bisa berjalan dengan lebih optimal.

Simak lebih lanjut tentang jenis-jenis hosting yang akan dijelaskan secara lengkap!

1. Shared Hosting

shared hosting

Shared Hosting adalah jenis layanan hosting di mana satu server digunakan bersama dengan pengguna lain.

Hal ini lah yang membuat biaya hosting jenis ini  lebih murah jika dibandingkan dengan layanan hosting yang lain.

Meskipun menghemat biaya, ada beberapa kekurangan dari shared hosting yang perlu diperhatikan.

Kekurangan tersebut  berasal dari banyaknya akun hosting yang berbagi sumber dayapada satu server fisik yang sama.

Sehingga, kinerja website dapat terpengaruh oleh website lain yang berada di server yang sama ini.

Hal tersebut akan menyebabkan website menjadi lambat atau bahkan mengalami downtime.

Oleh karena itu, hal di atas bisa Anda pikirkan secara matang-matang jika tertarik menggunakan layanan ini.

Namun Anda juga perlu tahu bahwa shared hosting masih menjadi pilihan yang populer bagi banyak pemilik website.

Khususnya, untuk pemilik website kecil dan menengah dengan traffic yang masih relatif rendah dan tidak memerlukan pengaturan khusus pada server. Jika Anda termasuk, silakan menggunakan layanan ini!

Berikut ada beberapa kelebihan & Kekurangan Shared Hosting yang bisa Anda tahu, yaitu :

Kelebihan Shared Hosting

1. Harga yang lebih murah
Shared hosting biasanya lebih terjangkau dibandingkan dengan jenis layanan hosting lainnya seperti VPS atau dedicated hosting.

2. Mudah digunakan
Shared hosting biasanya dilengkapi dengan panel kontrol yang mudah digunakan dan dimengerti, sehingga Anda dapat mengelola website Anda dengan mudah bahkan jika Anda tidak memiliki banyak pengalaman teknis.

3. Tidak memerlukan pemeliharaan yang rumit
Karena semua aspek teknis diatur oleh penyedia hosting, Anda tidak perlu memelihara server atau perangkat keras yang digunakan.

Kekurangan Shared Hosting

1. Kinerja Website

Dapat terpengaruh oleh pengguna lain karena banyak website berbagi sumber daya pada satu server fisik yang sama, kinerja website dapat terpengaruh jika website lain pada server yang sama menggunakan terlalu banyak sumber daya.

2. Keterbatasan kontrol

Karena setiap akun hosting menggunakan konfigurasi server yang sama, Anda mungkin tidak memiliki kontrol penuh atas server dan pengaturan server yang mungkin dibutuhkan untuk kebutuhan khusus dari website Anda.

3. Potensi keamanan yang lebih rendah

Jika salah satu website yang berada di server yang sama mengalami masalah keamanan, maka ada kemungkinan bahwa website lainnya pada server yang sama juga terpengaruh, karena bisa jadi website yang terkena retas tersebut sang hacker dapat masuk ke direktori website Anda.

4. Batasan sumber daya

Karena Anda berbagi sumber daya dengan website lain, Anda mungkin mengalami batasan pada sumber daya seperti CPU, RAM, dan bandwidth yang dapat mempengaruhi kinerja website Anda.

2. Cloud Hosting

cloud hosting


Cloud hosting adalah jenis hosting yang memanfaatkan teknologi cloud computing dalam penyimpanan hostingnya.

Data dan file website akan disimpan pada beberapa server cloud yang terhubung dalam jaringan.

Sehingga, jika salah satu server mengalami masalah, website masih dapat diakses melalui server lainnya.

Untuk itu, dengan cloud hosting website akan lebih aman dan jauh dari kendala downtime, dan sangat direkomendasikan untuk Anda yang menginginkan website Anda online terus setiap waktunya.

Ada beberapa Cloud Hosting yang bisa Anda tahu, yaitu :

1. Uptime yang lebih tinggi dibandingkan jenis hosting lain

Cloud Hosting menggunakan beberapa server untuk meng-host website, sehingga website dapat tetap berjalan bahkan jika satu server mengalami gangguan.

2. Performa yang lebih baik

Cloud Hosting memiliki kemampuan untuk mengatur sumber daya secara dinamis untuk memastikan performa website tetap optimal bahkan pada saat lalu lintas website yang tinggi.

3. Lebih stabil dan fleksibel dalam menyajikan data

Layanan Cloud Hosting dinilai dapat lebih stabil karena tersimpan di beberapa server cloud yang berbeda, serta fleksibel ketika ingin diupgrade atau downgrade sesuai dengan kebutuhan .

4. Tidak ada biaya perawatan

Biaya layanan Cloud Hosting sudah all-in-one, sehingga Anda tidak perlu memikirkan kerusakan hardware jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

Namun, ada beberapa kekurangan Cloud Hosting yang perlu dipertimbangkan, yaitu:

1. Harga yang relatif lebih tinggi

Layanan Cloud Hosting dinilai akan lebih mahal karena menggunakan beberapa server dalam konfigurasinya untuk system redudansi, sehingga biaya atau cost yang Anda keluarkan akan lebih tinggi.

2. Adanya batasan konfigurasi dan kustomisasi

Cloud Hosting biasanya sudah include atau termasuk dengan fitur control panel, sehingga Anda tidak dapat melakukan kostumisasi lebih lanjut terkait dengan kebutuhan Anda.

Baca juga! Apa Itu Cloud Hosting? Pengertian, Fungsi & Cara Kerjanya

3. VPS Hosting

vps hosting


VPS  Hosting bisa dikatakan merupakan salah satu jenis hosting yang menggunakan satu server fisik, namun divirtualisasikan, sehingga setiap user akan mendapatkan akses server full root akses.

Akan tetapi, satu server fisik yang sama tersebut akan dibagi menjadi beberapa server virtual yang masing-masing server virtual ini memiliki sistem operasi, sumber daya, dan keamanan yang.terisolasi untuk penggunaannya sendiri.

Hal tersebut yang memungkinkan pengguna VPS memiliki kontrol penuh atas lingkungan hostingnya, termasuk pengaturan server, instalasi software, dan konfigurasi lainnya.

Layanan VPS hosting akan cocok untuk website dengan skala medium hingga besar karena sumber daya server yang tersedia pada VPS biasanya lebih besar dan lebih stabil daripada shared hosting.

Dengan sumber daya yang lebih besar ini, pengguna VPS dapat menangani lalu lintas yang lebih besar dan memastikan ketersediaan website yang lebih baik.

Namun, disamping dapat menangani masalah lalu lintas yang lebih besar, hal yang perlu menjadi catatan penting ialah pengguna VPS harus memiliki pengetahuan teknis yang cukup memadai untuk mengelola lingkungan hosting mereka sendiri.

Berikut kelebihan & kekurangannya yang bisa jadi bahan pertimbangan Anda, yaitu :

Kelebihan VPS Hosting

1. Ketersediaan sumber daya yang lebih besar

Dengan VPS hosting, pengguna mendapatkan akses ke sumber daya server yang lebih besar dibandingkan dengan shared hosting, seperti RAM, CPU, dan storage.

Hal tersebut memungkinkan website untuk menangani lebih banyak lalu lintas dan beban kerja yang lebih besar.

2. Lingkungan hosting yang terisolasi

Setiap pengguna VPS diberikan partisi virtual yang terisolasi sehingga lingkungan hosting terpisah dari pengguna lain di server fisik.

Hal tersebut akan memungkinkan pengguna nya untuk memiliki kontrol penuh atas lingkungan hosting mereka sendiri.

3. Skalabilitas yang mudah

Dengan VPS hosting, pengguna dapat dengan mudah menambah atau mengurangi sumber daya server seperti RAM dan CPU sesuai dengan kebutuhan mereka.

Kekurangan VPS Hosting

1. Biaya yang lebih tinggi

Biaya VPS hosting cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan shared hosting karena pengguna mendapatkan akses ke sumber daya server yang lebih besar, serta biasanya VPS akan mendapatkan Dedicated IP Adress dan sumber daya tersendiri.

2. Kompleksitas pengelolaan

VPS hosting memerlukan pengetahuan teknis yang lebih besar daripada shared hosting karena pengguna harus mengatur server dan konfigurasi lingkungan hosting sendiri.

Baca juga! Apa Itu VPS Hosting dan Perbedaan mengenai VPS dan Web Hosting

4. Dedicated Hosting / Dedicated Server

dedicated server


Dedicated Hosting / Dedicated Server adalah jenis hosting dimana sebuah server fisik diberikan khusus kepada satu pengguna saja.

Artinya, pengguna memiliki akses pribadi dari semua sumber daya server termasuk CPU, RAM, storage, dan bandwidth.

Biasanya dedicated server akan dikelola oleh penyedia hosting dan disimpan di pusat data mereka.

Pengguna layanan ini dapat mengatur server sesuai dengan kebutuhan mereka, termasuk pilihan sistem operasi, konfigurasi jaringan, dan instalasi program aplikasi tertentu.

Dedicated server juga cocok digunakan untuk website dengan lalu lintas yang tinggi, aplikasi bisnis yang kompleks, atau organisasi besar yang memerlukan kontrol penuh atas lingkungan hosting mereka.

Jika Anda tertarik menggunakan ini, ada beberapa kelebihan & kekurangan dedicated server bisa Anda pahami dengan baik

Kelebihan Dedicated Hosting / Dedicated Server

1. Sumber daya server yang khusus

Dalam dedicated hosting, pengguna mendapatkan akses khusus ke seluruh sumber daya server seperti CPU, RAM, storage, dan bandwidth.

2. Kustomisasi yang tinggi

Pengguna memiliki kontrol penuh atas konfigurasi server dan dapat mengkustomisasi sistem operasi, software, dan konfigurasi server sesuai dengan kebutuhan mereka.

3. Dukungan teknis yang professional

Penyedia dedicated hosting biasanya menyediakan dukungan teknis yang profesional dan ketersediaan server yang tinggi, sehingga pengguna dapat mengatasi masalah teknis dengan cepat.

Kekurangan Dedicated Hosting

1. Biaya yang tinggi

Dedicated server biasanya memiliki biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis hosting lainnya seperti shared hosting atau VPS hosting.

Biaya ini disebabkan karena pengguna mendapatkan akses eksklusif ke semua sumber daya server, sehingga biaya operasional dan perawatan server menjadi lebih besar.

Baca juga! Apa Itu Dedicated Hosting?

5. WordPress Hosting

wordpress hosting


WordPress Hosting adalah jenis hosting yang dikhususkan untuk pengguna WordPress.

Keunggulan dari jenis hosting ini adalah penggunaan server yang dikonfigurasi secara khusus untuk menjalankan WordPress.

Dalam konfigurasi tersebut, beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:

  • Optimasi server untuk meningkatkan performa WordPress, seperti pengaturan caching dan opsi CDN
  • Penggunaan teknologi terbaru, seperti PHP versi terbaru dan HTTPS
  • Keamanan yang lebih baik dengan fitur keamanan WordPress khusus dan pembaruan otomatis WordPress
  • Backup otomatis yang terjadwal dan restore dengan mudah

Dengan konfigurasi khusus seperti ini WordPress Hosting dapat menawarkan beberapa kelebihan seperti meningkatkan performa WordPress, mengurangi waktu loading, dan mengoptimalkan database WordPress.

Namun, kelemahan layanan ini ialah karena arsitektur server dikhususkan untuk menjalankan khusus platform WordPress, sehingga akan menjadi kendala jika ingin menjalankan website yang dibangun dengan menggunakan platform selain WordPress.

Baca juga! Apa Itu WordPress Hosting

6. Unlimited Hosting

Unlimited Hosting merupakan salah satu jenis shared hosting yang memiliki kapasitas penyimpanan yang besar.

Penggunaan kata unlimited ini merujuk pada penyimpanan terbesarnya yang tidak ada batasan pada penggunaan penyimpanan.

Namun, perlu diketahui bahwa sebenarnya tidak ada hosting yang benar-benar “unlimited”.

Jadi, meskipun resource-nya tanpa batas, dalam layanan ini ada pembatasan juga misalnya pada  sistem inodes dan beberapa syarat lain.

Sistem inodes ini merupakan banykanya file yang mampu ditempatkan dalam layanan hosting.

Oleh karena itu, jiika Anda tertarik menggunakan layanan ini yang perlu Anda perhatikan ialah terkait jumlah inodes yang dibutuhkan.

Kelebihan Unlimited Hosting ialah keamanan dan update dilakukan oleh provider hosting.

Sebagian besar, provider Unlimited Hosting menyediakan pemeliharaan dan pembaruan keamanan secara teratur, sehingga pengguna tidak perlu khawatir tentang masalah keamanan dan dapat fokus pada pengembangan website mereka.

Namun, ada beberapa kekurangan Unlimited Hosting yang perlu dipertimbangkan, yaitu:

Karena Unlimited Hosting termasuk dalam jenis Shared Hosting, kekurangannya hampir sama dengan penggunan shared Hosting.

Seperti pengguna nya  harus membagi sumber daya dengan pengguna lain yang menggunakan server yang sama, pengguna lain akan ikut terdampak apabila salah satu pengguna memiliki kendala overload, dan fitur penggunaannya masih dibatasi.

7. Managed Hosting

managed hosting


Managed hosting adalah jenis layanan hosting di mana server dikelola langsung oleh penyedia layanan hosting.

Sehingga, penyedia hosting bertanggung jawab untuk mengelola dan mengoperasikan server hosting termasuk semua tugas administratif dan teknis yang terkait dengan pengoperasian server.

Dalam managed hosting, penyedia hosting akan menangani semua tugas, mulai dari instalasi, konfigurasi, pemeliharaan, pemantauan, dan pembaruan software dan hardware yang diperlukan.

Kelebihan managed hosting seperti :

1. Kemudahan penggunaan

Dalam managed hosting, pengguna tidak perlu memiliki pengetahuan teknis yang mendalam untuk mengelola server hosting, karena semua tugas teknis dan administratif dilakukan oleh penyedia hosting.

2. Tingkat keamanan yang lebih tinggi

Managed hosting biasanya dilengkapi dengan fitur keamanan yang lebih kuat, seperti firewall, antivirus, dan pemantauan keamanan, sehingga server lebih aman dari ancaman keamanan.

Kekurangannya managed hosting seperti :

1. Biaya yang lebih tinggi

Managed hosting ialah biasanya lebih mahal dibandingkan dengan unmanaged hosting karena biaya layanan dukungan teknis yang disediakan oleh penyedia hosting.

2. Keterbatasan kontrol

Dalam managed hosting pengguna memiliki kontrol terbatas atas server hosting, terutama dalam hal konfigurasi dan pengaturan..

3. Ketergantungan pada penyedia hosting

Kekurangan ketiga ialah dalam managed hosting, pengguna bergantung pada penyedia hosting untuk melakukan tugas-tugas teknis dan administratif.

Artinya, jika ada masalah teknis atau kesalahan yang dibuat oleh penyedia hosting, pengguna harus menunggu hingga penyedia hosting menyelesaikannya.

8. Unmanaged Hosting

unmanged hosting


Berbeda dengan managed hosting di mana yang memiliki kontrol penuh ialah penyedia hosting.

Dalam Unmanaged hosting pengguna yang memiliki kontrol penuh atas server hosting, termasuk semua tugas administratif dan teknis yang terkait dengan pengoperasian server.

Atau mudahnya, dalam unmanaged hosting segala hal yang berkaitan dengan server menjadi tanggungjawab sendiri.

Sehingga, pengguna bertanggung jawab untuk melakukan instalasi, konfigurasi, pemeliharaan, pemantauan, dan pembaruan software dan hardware yang diperlukan.

Kelebihan yang ditawarkan oleh unmanaged hosting, yaitu :

1. Fleksibilitas

Dalam unmanaged hosting, pengguna memiliki kontrol penuh atas server hosting dan dapat mengkonfigurasi server sesuai dengan kebutuhan mereka, termasuk pengaturan software, jaringan, dan sistem operasi.

2. Biaya yang lebih rendah

Unmanaged hosting biasanya lebih murah dibandingkan dengan managed hosting, karena pengguna bertanggung jawab untuk melakukan tugas administratif dan teknis sendiri.

3. Skalabilitas

Dalam unmanaged hosting, pengguna dapat dengan mudah menambahkan atau mengurangi sumber daya yang dibutuhkan, seperti RAM, CPU, dan penyimpanan, sesuai dengan kebutuhan mereka.

Adapun kekurangannya jika Anda menggunakan layanan ini ialah :

1. Pengetahuan teknis yang diperlukan

Dalam unmanaged hosting, pengguna harus memiliki pengetahuan teknis yang mendalam untuk mengelola dan mengoperasikan server hosting, termasuk tugas-tugas teknis dan administratif yang terkait dengan pengoperasian server.

2. Kurangnya dukungan

Dalam unmanaged hosting, pengguna harus menangani semua masalah teknis dan administratif sendiri, tanpa dukungan dari penyedia hosting.

Sudah Tahu Pilih Jenis-Jenis Hosting yang Mana?

Dengan membaca keseluruhan artikel di atas tentang jenis-jenis hosting sekaligus dengan pengertian, kelebihan dan kekurangannya, Anda akan semakin tercerahkan dalam menentukan jenis hosting apa yang sesuai dengan kebutuhan.

Namun dengan hanya memahami jenis-jenis hosting yang sesuai, hal tersebut belum cukup untuk mendapatkan layanan hosting yang terbaik. 

Ada beberapa hal penting yang sangat perlu Anda ketahui salah satunya ialah  sebisa mungkin  Anda memilih penyedia hosting yang menawarkan layanan dengan kualitas yang baik.

Kualitas layanan yang baik ini bisa dilihat dari beberapa keunggunlan yang ditawarkan oleh penyedia layanan hosting, seperti dalam hal keandalan dan performanya, kecepatan, keamanan, biaya dan lain-lain.

Layanan hosting dari Herza Cloud adalah layanan Web Hosting Murah dengan jaminan dedicated resources yang berkualitas & handal dan hadir dengan keamanan yang tinggi.

Seluruh jaringan Server dari Herza Cloud adalah 100% CLOUD ENVIRONMENT dengan Uplink 10Gbps yang menjamin Konektivitas dan Kecepatan Loading Website Anda.

Seluruh paket terlah termasuk Imunify360 yang akan membantu Anda dalam hal keamanan dari Virus, Malware dan juga DDOS Protection. Selain itu Server kami juga telah menggunakan LiteSpeed Web Server yang telah mensupport HTTP/3 QUIC dan juga LSCACHE.

Jika Anda tertarik menggunakan salah satu layanan hostung tersebut, silakan konsultasikan kepada kami di Herza Cloud.

Apa Itu Router? Fungsi, Cara Kerja & Jenisnya, Yuk Cari Tahu!

Apa itu router

Apa Itu Router? – Ketika Anda berselancar di Internet ternyata ada salah satu perangkat yang sangat berperan dalam proses tersebut.

Proses ini sering dikenal dengan istilah routing. Proses routing ini yang akan memungkinkan Anda untuk dapat berselancar di dunia maya.

Lalu, bagaimanakah proses routing ini? Simak artikel berikut yang akan berfokus pada apa itu router, fungsi,  cara kerja, dan jenis-jenisnya!

Apa Itu Router?

Router adalah perangkat jaringan yang berfungsi untuk mengirimkan paket data antara dua atau lebih jaringan atau sub-jaringan, termasuk mentransmisikan paket data dari jaringan internet ke perangkat lain.

Proses yang dilakukan oleh router untuk mengirimkan paket data tersebut, dikenal dengan proses routing.

Di mana router akan memilih jalur terbaik untuk mengirimkan paket data dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti kecepatan, efisiensi, dan keamanan.

Dengan menggunakan router ini, perangkat-perangkat dalam jaringan dapat saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain, serta mengakses internet atau jaringan lain yang terhubung melalui router.

Setelah mengetahui pengertian dari apa itu router di atas, kita akan mengetahui apa perbedaan antara router dengan modem?

Perbedaan Router dan Modem?

  Router Modem
Fungsi Router berfungsi menghubungkan beberapa perangkat dalam jaringan lokal ke jaringan internet. Modem berfungsi sebagai gerbang utama yang menghubungkan jaringan rumah atau kantor dengan internet.
Koneksi Router menghubungkan beberapa perangkat di jaringan lokal ke modem melalui koneksi LAN (Local Area Network). Modem menggunakan koneksi WAN (Wide Area Network) seperti koneksi DSL atau kabel untuk menghubungkan ke jaringan internet
Protokol Router biasanya menggunakan protokol seperti TCP/IP untuk menghubungkan perangkat di jaringan lokal ke internet. Modem biasanya menggunakan protokol seperti PPP (Point-to-Point Protocol) atau PPPoE (PPP over Ethernet) untuk melakukan autentikasi dan menghubungkan ke jaringan internet.
Fungsi Tambahan Router seringkali memiliki fungsi tambahan seperti firewall, NAT (Network Address Translation), QoS (Quality of Service) untuk mengatur bandwidth, dan VPN (Virtual Private Network) Modem cenderung hanya berfungsi sebagai jembatan untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan internet.
Perangkat Keras Router biasanya dilengkapi dengan beberapa port LAN dan satu port WAN, dan beberapa model router bahkan memiliki fitur nirkabel (Wi-Fi). Modem biasanya hanya memiliki satu atau dua port untuk koneksi ke jaringan internet atau jaringan lokal.

Apa Fungsi Router?

fungsi router

 

Ada beberpa fungsi router yang bisa Anda ketahui, yaitu :

1. Menghubungkan Jaringan ke DSL

Router dapat berfungsi untuk menghubungkan jaringan lokal ke DSL.
Apa Itu DSL? DSL atau Digital Subscriber Line adalah teknologi transmisi data digital yang menggunakan jalur telepon biasa untuk mengirimkan data melalui kabel tembaga yang biasanya digunakan untuk telepon.

Dengan menghubungkan jaringan lokal ke koneksi DSL, pengguna dapat mengakses internet dan menggunakan sumber daya internet seperti email, situs web, dan layanan lainnya

Selain itu, router yang digunakan dalam koneksi DSL juga dapat berfungsi sebagai firewall untuk melindungi jaringan dari serangan cyber yang bisa digunakan untuk meningkatkan keamanan jaringan internet.

Firewall pada router digunakan untuk mengatur akses dan batasan pada jaringan, mencegah akses dari luar jaringan ke dalam, serta membatasi akses dari dalam jaringan ke luar.

Dengan menggunakan DSL router yang dilengkapi dengan fitur keamanan seperti firewall, pengguna dapat memperkuat keamanan jaringan dan melindungi data pribadi dari ancaman cyber.

Baca juga! Cara Melindungi Router Mikrotik dari Ransomware.

2. Mentransmisikan Informasi

Router juga bisa berfungsi untuk mentransmisikan informasi ke jaringan lain.

Router memiliki peran sebagai jembatan antara jaringan lokal (LAN) dengan jaringan publik (WAN), seperti internet.

Dalam pengaturannya, router dapat digunakan sebagai penghubung antara beberapa jaringan dengan protokol yang berbeda, misalnya protokol TCP/IP dan protokol IPX/SPX.

Selain itu, router juga dapat berfungsi untuk mengatur aliran lalu lintas data antar jaringan, sehingga dapat memungkinkan komputer dan perangkat dalam jaringan dapat berkomunikasi dan bertukar data dengan mudah.

Dalam melakukan pengiriman data antar jaringan tersebut, router akan mempertimbangkan rute terbaik yang dapat diambil oleh data dalam perjalanannya.

Baca juga! Apa Itu DDOS Blacokhole Routing

3. Membaca Alamat IP

Router juga bisa berfungsi untuk membaca sumber dan tujuan alamat IP pada paket data yang diterima.

Router akan memeriksa sumber dan tujuan alamat IP untuk menentukan jalur terbaik yang mana intuk mengirimkan paket data tersebut ke tujuan.

Kemampuan untuk membaca alamat IP inilah yang memungkinkan router untuk melakukan proses routing dari satu node ke node yang lain.

4. Menyaring Paket Data

Router juga dapat berfungsi sebagai pengatur lalu lintas jaringan atau traffic management.

Salah satu cara untuk melakukan pengaturan lalu lintas jaringan tersebut adalah dengan menggunakan fitur filtering atau penyaringan paket data yang masuk dan keluar dari jaringan.

Dalam proses filtering, router dapat memilih untuk mengizinkan atau memblokir paket data berdasarkan kriteria tertentu, seperti alamat IP, port TCP dan UDP, atau jenis protokol.

Untuk itu, router dapat memfilter dan mengontrol lalu lintas jaringan sehingga memungkinkan untuk meningkatkan kinerja jaringan dan mencegah terjadinya overloading atau kelebihan beban pada jaringan.

5. Menghubungkan Jaringan

Fungsi berikutnya router yaitu dapat menghubungkan jaringan ke beberapa perangkat untuk memungkinkan tersedianya paket data antar jaringan.

Dengan mendistribusikan alamat IP, setiap perangkat dapat saling berkomunikasi dan berbagi informasi dengan mudah dalam jaringan tersebut.

Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengakses sumber daya jaringan seperti printer dan file sharing, serta mengakses internet secara bersama-sama.

Cara Kerja Router

cara kerja router

 

Cara kerja router dimulai dari menerima paket data, membaca header paket data, memilhh rute terbaik, mengirimkan paket data dan menerima balasan dari tujuan.

Cara kerja router secara sederhana seperti berikut :

  1. Menerima paket data : Router menerima paket data yang dikirim dari perangkat yang terhubung ke jaringan, baik itu perangkat dalam jaringan lokal (LAN) atau dari jaringan internet.
  2. Membaca header paket data: Setelah menerima paket data, router membaca header paket data yang berisi informasi tentang sumber dan tujuan alamat IP, protokol yang digunakan, serta informasi lain yang diperlukan untuk melakukan proses routing.
  3. Memilih rute terbaik: Router akan memilih rute terbaik untuk mengirimkan paket data ke tujuan. Router akan mengambil keputusan berdasarkan informasi dalam tabel routing yang disimpan di dalamnya. Tabel routing tersebut berisi daftar rute jaringan yang tersedia dan kriteria-kriteria yang digunakan untuk memilih rute yang tepat.
  4. Mengirimkan paket data: Setelah memilih rute terbaik, router akan mengirimkan paket data ke tujuan melalui jalur yang telah dipilih. Router juga dapat melakukan pengaturan lalu lintas jaringan atau traffic management, seperti memprioritaskan lalu lintas data, memblokir paket data yang mencurigakan, atau mengoptimalkan penggunaan bandwidth.

Baca juga! Cara Penggunaan CLI Dasar Pada Mikrotik RouterOS

Jenis-jenis Router

Ada beberapa jenis router yang dapat Anda ketahui, yaitu :

1. Wireless

wireless

Wireless router atau sering disebut juga Wi-Fi router adalah jenis router yang dapat memancarkan sinyal Wi-Fi untuk menghubungkan perangkat nirkabel ke jaringan internet.

Dalam hal ini, wireless router akan terhubung ke modem melalui kabel ethernet, dan kemudian akan meneruskan sinyal internet ke perangkat nirkabel seperti laptop, smartphone, tablet, dan lain sebagainya melalui teknologi Wi-Fi.

Wireless router juga merupakan jenis router yang memungkinkan pengguna untuk terhubung ke internet tanpa menggunakan kabel (router nirkabel).

2. Wired

wired router

Wired router atau router kabel adalah jenis router yang menggunakan kabel Ethernet untuk terhubung ke modem dan perangkat lain dalam jaringan.

Wired router biasanya sering digunakan di lingkungan bisnis dan di rumah dengan banyak perangkat yang perlu terhubung ke jaringan.

Keuntungan menggunakan jenis router ini adalah kecepatan dan keandalan koneksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan koneksi nirkabel.

Selain itu, router kabel juga lebih aman dan kurang rentan terhadap gangguan sinyal dan serangan keamanan.

Akan tetapi, kekurangan dari router kabel ini adalah mengharuskan perangkat terhubung dengan kabel, sehingga kurang cocok untuk pengguna yang membutuhkan fleksibilitas dalam koneksi jaringan.

3. Virtual Router

virtual router


Virtual router atau vRouter adalah jenis router yang beroperasi sebagai perangkat lunak yang dijalankan pada komputer atau server.

VRouter ini memiliki tugas dan fungsi yang sama dengan router perangkat keras, yaitu sama-sama berfungsi untuk mengarahkan dan mengirimkan paket data antar jaringan.

Namun, vRouter lebih fleksibel karena bisa dijalankan pada berbagai platform, termasuk cloud computing, sehingga memudahkan manajemen jaringan dan mempercepat pengaturan dan perubahan konfigurasi jaringan

4. Edge Router

edge router

Edge router merupakan jenis router yang terletak di ujung jaringan (network edge) yang bertugas menghubungkan jaringan lokal ke jaringan luar, seperti internet atau jaringan lainnya.

Edge router umumnya digunakan pada jaringan besar, seperti ISP (Internet Service Provider), perusahaan, atau lembaga pemerintahan.

Salah satu peran penting dari edge router adalah melakukan routing antar jaringan lokal dan jaringan luar dengan menggunakan protokol routing seperti BGP (Border Gateway Protocol).

Edge router juga memiliki fitur keamanan seperti firewall dan NAT (Network Address Translation) untuk melindungi jaringan lokal dari serangan luar dan memungkinkan pengguna di jaringan lokal untuk terhubung ke internet atau jaringan lainnya.

5. Core Router

core router

Core router adalah jenis router yang umumnya digunakan oleh perusahaan dengan volume lalu lintas data yang sangat tinggi dan mampu menangani pemrosesan ratusan ribu hingga jutaan paket data setiap detik.

Core router biasanya berada di pusat data (data center), dan bertanggung jawab untuk menghubungkan semua jaringan dan mengarahkan lalu lintas data antar jaringan di dalam sebuah jaringan besar.

Core router biasanya menggunakan protokol routing yang sangat cepat dan dapat menangani jutaan entri routing dalam tabel routing, serta dilengkapi dengan fitur pengelolaan jaringan dan keamanan yang lebih canggih.

Kesimpulan

Setelah membaca pembahasan di atas tentang apa itu router, Anda mungkin sudah mulai memahami pengertian, fungsi, cara kerja dan jenis-jenisnya.

Secara mudahnya bahwa router adalah perangkat jaringan yang berfungsi untuk mengirimkan paket data antara dua atau lebih jaringan atau sub-jaringan.

Router juga sangat berkaitan erat dengan mikrotik yaitu sebuah sistem operasi jaringan berbasis LINUX yang digunakan untuk mengubah komputer admin menjadi router dalam jaringan.

Herza Cloud menyediakan VPS Mikrotik Indonesia dan Singapore yang murah dengan Lisensi P1.

Semua Paket VPS Mikrotik Murah kami dengan Performa dan Teknologi Terkini, menggunakan 100% SSD dengan konfigurasi RAID 10 untuk keamanan data anda, generasi terkini dari Intel CPU dan 99.5% Garansi Uptime dan berlokasi di Data Center Indonesia.

Semua pelanggan VPS Murah dari Herza Cloud akan mendapatkan IP Dedicated Public.

Apa Itu IPv6? Perbandingan dengan IPv4?

apa itu IPv4 dan IPv6

Apa Itu IPv6? Perbandingan dengan IPv4?- Saat kita menggunakan komputer, laptop tablet dan smartphone dan hendak mengakses sesuatu dalam sebuah jaringan internet, ternyata dalam aktivitas tersebut ada sebuah peran alamat IP (Internet protokol).

Di dalam perangkat yang sering kita gunakan tersebut, sebenarnya memiliki IP addressnya tersendiri. Dan ternyata, IP address tidak hanya ada dalam satu versi.

Perkembangan dunia digital mendorong IP address pertama dikembangkan lebih baik untuk mengatasi kebutuhan ruang alamat IP yang lebih banyak.

Untuk itu, muncul lah IP address versi 6 yang dikembangkan dari IPv4 atau Ip address versi 4 sebelumnya.

Namun, sebelum lebih jauh mengenal kedua versi IP tersebut, akan lebih baik kamu memahami apa sebenarnya IP address? kemudian dilanjut dengan pembahasan tentang apa Itu IPv4 dan IPv6?

Apa Itu IP Addres?

Internet Protocol (IP) adalah protokol yang digunakan untuk mengirimkan dan menerima paket data melalui jaringan komputer.

Protokol ini berfungsi untuk mengatur data yang ada antar perangkat satu dengan lainnya melalui sebuah jaringan, juga mengirimkan paket data dari satu perangkat ke perangkat lain untuk identifikasi alamat/lokasi yang akan menerima paket data.

Singkatnya, IP adalah protokol yang mengatur bagaimana suatu data dapat dikenal dan dikirim dari komputer satu ke komputer yang lain.

Dengan demikian, IP sebagai media komunikasi perangkat guna sebuah permintaan dapat diterima ke arah tujuan yang tepat.

Dalam dunia IT, IP juga mengalami perkembangan yang meningkat. Sehingga, munculah IP terbaru yang dinamakan dengan IPv6 atau IP address versi 6 yang berbeda dengan IP sebelumnya atau dari IPv4 atau IP address versi 4.

Ada beberapa perbedaan antara apa itu IPv4 dan IPv6. Jadi, untuk kamu yang ingin mengetahui apa perbedaan IPv4 dan IPv6, kami akan jelaskan pembahasannya lebih lengkap.

Namun sebelum masuk ke pembahasan lebih lanjut, hal yang perlu kamu tahu lebih dulu tentang inti dari IP address ialah agar perangkat yang menggunakan jaringan internet bisa sama-sama terkoneksi.

Setelah kamu memahami IP address dari pembahasan di atas , kita masuk ke pembahasan apa itu IPv6 dan IPv4 berikut.

Apa Itu IPv6?

apa itu IPv4 dan Ipv6


Internet protocol versi 6 adalah sebuah perkembangan dari IPv4 yang kemampuannya dapat menyediakan ruang alamat IP yang jauh lebih besar.

Mengapa bisa begitu?

Sebab, beda hal nya dengan IPv4 yang menggunakan 32 bit dengan kemungkinan ketersediaan alamat IP sebanyak 4,3 milliar,  IPv6 menggunakan 128 bit di mana hal ini akan memungkinkan pembuatan alamat IP yang jauh lebih banyak dari 4,3 milliar alamat IPv4 tersebut.

Dengan demikian, keberadaan IPv6 sebenarnya adalah sebagai salah satu cara  untuk mengatasi ketersediaan alamat IPv4 yang semakin menipis.

Kita tahu, bahwa digitalisasi mendorong perubahan ke semua sektor yang sangat mengandalkan sebuah teknologi.

Implementasi teknologi sangat kita manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti penggunaan komputer, laptop, smartphone ataupun tablet yang digunakan oleh masyarakat di berbagai penjuru dunia,

Kita harus akui bahwa masyarakat dunia semakin tidak terpisahkan dengan jaringan internet.

Untuk itu, dalam penggunaan jaringan tersebut diperlukan IP address.

Muncul lah IPv6 sebagai alamat versi terbaru yang kemampuannya bisa jauh diandalkan dari IPv4.  

Keberadaan IPv6 dikembangkan tidak hanya terpaku pada ruang alamat yang semakin besar. Ada juga beberapa keunggulan lain yang dimiliki oleh IPv6.

Salah satu keunggulan tersebut ialah IPv6 sudah dilengkapi dengan kualitas layanan berupa Quality Of Service (QOS).

Singkatnya, QoS ini ialah kemampuan suatu jaringan yang menyediakan layanan bandwith, mengatasi jitter (kedatangan paket data) dan delay (penundaan) dengan baik.

Jika di IPv4 alamat IP terdiri dari deratan angka dan dipisahkan dengan titik, sementara di IPv6 alamat IP terdiri dari deratan huruf dan angka yang dipisahkan dengan tanda titik dua.

Contoh dari Ipv6 21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a.

Apa Itu IPv4?

IPv4 merupakan IP versi pertama yang umumnya paling sering digunakan.

IP address ini sudah digunakan lebih dari 30 tahun lamanya.

Akan tetapi, karena perkembangan dunia digitalisasi yang mendorong kebutuhan alamat IP yang semakin banyak, kemudian muncul lah IPv6 seperti telah dijelaskan sebelumnya.

IPv4 adalah IP Versi 4 yang menggunakan alamat 32 bit yang menyediakan 4,3 milliar alamat IP yang berbeda.

Alamat IPv4 ini juga biasanya terdiri dari sederetan angka yang dipisahkan oleh sebuah titik.

Misalnya, kami beri contoh  IPv4 nya Herza Cloud  yaitu 103.152.119.0/24.

Perlahan, keberadaan IP versi 4 akan mengalami pergeseran sebab adanya perkembangan baru terkait IP yang kemampuannya dapat menyediakan ruang alamat yang jauh lebih besar dan keunggulan lain dari IP tersebut.

Untuk itu, setelah pembahasan di atas mengenai apa itu IPv6 dan IPv4, kami juga akan memberikan alasan kenapa kamu sudah harus menggunakan IPv6?

Kenapa Harus Ada IPv6?

Alasan mengapa harus menggunakan IPv6 tidak terlepas dari ketersediaan jumlah alamat IP versi 4 yang kian menipis.

Sebenarnya IP versi 4 sudah cukup besar menyediakan ruang alamat IP yang banyak.

Akan tetapi, hal tersebut pada kenyataannya belum mampu mengatasi kebutuhan ketersediaan IP yang semakin meningkat karena dunia digitalisasi yang semakin berkembang serta perkembangan teknologi dan perangkat internet of things (IoT).  

Selain karena jumlah alamat IP yang kian menipis, alasan kenapa harus menggunakan IPv6 ialah karena keunggulan dan kemampuan IPv6 tersebut.

Lalu, apa saja keunnggulan itu? Simak penjelasannya di bawah ini dengan melihat tabel perbedaan keunggulan yang ditawarkan antar IPv4 dan IPv6!

Perbandingan Antara IPv6 dan IPv4?

perbandingan menggunakan IPv6 dan Ipv4

Perbandingan IPv4 IPv6
∑bit 32 bit 128 bit
∑IP 2^32 2^128
Contoh penulisan 103.152.119.0/24. 21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a.
Konfigurasi Jaringan Manual Otomatis
Keamanan Header IP Sec merupakan fitur tambahan Header IP Sec merupakan fitur yang wajib/harus
Routing Menurun seiring dengan membesarnya ukuran table routing Jauh lebih efisien sebab memiliki kemampuan untuk mengelola table routing yang besar
Penomoran Menggunakan decimal (0,1,2,3,4,5,6,7,8, dan 9) Menggunakan Heksa decimal (0,1,2,3,4,5,6,7,8,A,B,C,D,E, dan F)
∑segmen 4 segmen 8 segmen
Mobilitas Dibatasi oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan yang lain Terjaga dan mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi
Header Checksum Ada proses Tidak dilakukan
Fragmentasi Dilakukan oleh setiap hop yang melambatkan performa router Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data
Kualitas layanan Menggunakan mekanisme best effort Menggunakan mekanisme best level of effort
Ukuran 20 Oktet 40 Oktet
Jenis alamat Broadcast, multicast dan unicast Anycast, multicast dan unicast
Dukungan subnet mask panjang virtual (VLSM) Mendukung VLSM Tidak mendukung VLSM
Konfigurasi Pengguna harus mengonfigurasi sistem baru agar IPv4 bisa berkomunikasi dengan sistem lain Konfigurasinya opsional menyesuaikan fungsi yang diperlukan
Fitur alamat IPv4 menggunakan NAT atau Network Address Translation IPv6 mendukung direct addressing sebab ruang alamatnya yang banyak
DNS record IPv4 memiliki A record IPv6 memiliki AAAA record
Mapping IPv4 menggunakan ARP atau Address resolution protocol IPv6 menggunakan proses ND atau Neighbor Discovery untuk resolusi alamat
DHCP atau Dynamic Host Configuration Procol Pengguna harus melibatkan DHCP saat terhubung ke jaringan Pengguna tidak perlu menghubungi server mana pun sebab diberi alamat permanen
Manajemen grup subnet lokal IPv4 menggunakan Intenet Group Management Protocol (IGMP) IPv6 menggunakan MLD atau Multicast Listener Discovery
Kompabilitas perangkat seluler Alamat IPv4 menggunakan notasi titik decimal, sehingga kurang cocok untuk jaringan seluler Alamat Ipv6 menggunakan notasi heksadesimal dan dipisahkan titik dua. Jadi, IPV6 lebih cocok untuk menangani jaringan seluler.
Header Paket IPv4 tidak mengidentifikasi aliran paket untuk penanganan QoS termasuk checksum Bidang Flow label menentukan aliran paket untuk penanganan QoS
Ukuran Paket Ukuran paket minimum 576 byte Ukuran paket minimum 1208 byte

IPv4 vs IPv6 Keamanan

Keamanan IPv6 jauh lebih unggul dari IPv4 seperti telah dicantumkan pada tabel di atas.

Akan tetapi, berikut penjelasan mengapa IPv6 jauh lebih unggul.

IPv6 jauh lebih unggul dikarenakan dalam versi IPv6 telah dilengkapi dengan built support untuk IP (IPsec) yang merupakan standar industri guna mengamankan komunikasi jaringan pada lapisan IP.

Maksud IP Sec di sini ialah fitur yang berfungsi sebagai autentikasi, enkripsi dan pemeriksaan integritas pada paket IP.

Hal tersebut mampu memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan IPv4 yang belum dilengkapi dengan dukungan bawaan untuk IP Sec.

Sebenarnya, kemungkinan IPsec pada IPv4 ada.  

Namun, hal yang membedakannya ialah bahwa pada IPv4 IPSec ini hanyalah sebagai fitur tambahan. Artinya, penggunaan IPv4 tidak mewajibkan fitur IPSec digunakan.

Sedangkan, dalam IPv4 fitur IPSec merupakan fitur bawaan yang memang sudahwajib digunakan.

Dengan demikian, hal itu lah yang menjadikan keamanan IPv4 lebih unggul dari pada IPv4.

Keamanan yang diberikan IPsec tersebut tidak terlepas dari beberapa komponen yang ada di IPsec sendiri.

3 komponen IPsec tersebut, yaitu :

Authentication Headers (AH) : merupakan salah satu komponen protokol yang penting dari IPSec.

Mengapa AH menjadi salah komponen yang penting dari IPSec?

Sebab, AH bisa memberikan otentikasi (proses identifikasi pengguna) untuk paket IP serta membantu jaringan melakukan verifikasi asal paket dan apakah transmisi sudah diubah.  

AH juga akan menambahkan informasi autentikasi dalam header paket yang digunakan untuk memvalidasi asal dan integritas dari paket.

Selain itu, AH juga akan melindungi jaringan dari serangan man-in-the-middle dan memastikan bahwa paket yang diterima hanya berasal dari sumber yang sah.

Sehingga, hal tersebut akan menyulitkan penjahat cyber untuk mengarahkan traffic antara dua host yang diotorisasi dan mengamati atau memanipulasi percakapan.

Encapsulating Security Payloads (ESP):  merupakan komponen dari IPSec yang berfungsi untuk memberikan lapisan keamanan tambahan pada transmisi data.

ESP digunakan untuk menambahkan lapisan enkripsi pada paket IP untuk melindungi isi paket dari pengintipan atau perubahan.

ESP juga akan menambahkan informasi autentikasi dalam paket yang digunakan untuk memvalidasi integritas dari paket yang diterima.

Keamanan dari ESP juga ditentukan oleh kualitas dari kunci yang digunakan dan kekuatan dari algoritma enkripsi yang dipakai.

Internet Security Association and Key Management Protocol (ISAKMP) : Protokol yang berfungsi untuk mengelola dan mengatur asosiasi keamanan (SA) antar perangkat.

ISAKMP akan bertanggung jawab untuk membuat asosiasi keamanan awal (SA) antar perangkat dan berperan untuk pertukaran informasi keamanan seperti kunci enkripsi.

ISAKMP akan menyediakan mekanisme untuk membuat, mengelola dan menghapus asosiasi keamanan sesuai kebutuhan untuk mengamankan komunikasi antar perangkat.

Selain 3 komponen IPsec di atas, ada juga keunggulan IPv6 yang lain yaitu IPv6 telah menggunakan Secure Neighbor Discovery (SEND).

SEND akan menambahkan mekanisme otentikasi dan enkripsi untuk Neighbor Discovery Protocol (NDP) yang digunakan dalam IPv6.

IPv4 vs IPv6 Kecepatan

Seperti telah dijelaskan sebelumnya pada pada poin fitur alamat tabel di atas,IPv4 menggunakan Network Address Translation (NAT).

Penggunaan NAT tersebut berperan untuk mengubah alamat IP publik menjadi alamat IP privat, yang memungkinkan beberapa perangkat di dalam jaringan domestik atau kantor untuk berbagi satu alamat IP publik.

NAT memerlukan pemeriksaan status (stateful) pada setiap paket yang melewati server NAT yang dapat menambah waktu pengiriman paket dan memperlambat koneksi.

Hal Ini akan membuat koneksi IPv6 secara langsung dan lebih cepat  karena tidak perlu melalui proses pemeriksaan status.

IPv6 menyediakan jumlah alamat IP yang sangat besar, sehingga setiap perangkat dapat memiliki alamat IP unik tanpa perlu melalui NAT.

Bagaimana Kelanjutan IPv4 di Masa Mendatang?

apa itu IPv4 dan Ipv6


Walaupun keberadaan IPv4 akan tergeser secara bertahap, akan tetapi ada beberapa alasan utama mengapa IPv4 masih digunakan secara luas hingga saat ini:

  1. Kompatibilitas: Banyak perangkat dan jaringan yang masih tidak kompatibel dengan IPv6. Migrasi ke IPv6 harus dilakukan secara bertahap, dan masih membutuhkan waktu untuk memperbarui perangkat dan jaringan yang masih menggunakan IPv4.
  2. Biaya: Migrasi ke IPv6 dapat menjadi mahal dan memerlukan biaya yang cukup tinggi untuk memperbarui perangkat dan jaringan.
  3. Kepercayaan: IPv4 telah digunakan selama lebih dari 30 tahun dan merupakan standar yang dikenal dan diandalkan dalam industri jaringan.
  4. Dukungan: Banyak perangkat dan aplikasi yang masih memiliki dukungan untuk IPv4 saja. Sehingga masih banyak perusahaan yang lebih nyaman menggunakan IPv4
  5. NAT : menjadi pilihan untuk mengoptimalkan alamat yang tersedia di IPv4

Kapan Kita Harus Menggunakan IPv6?

Beberapa kondisi IPv6 lebih diutamakan :

  1. Kehabisan Alamat IP: Jika jumlah alamat IP yang tersedia di jaringan kamu sudah sangat terbatas, maka migrasi ke IPv6 adalah pilihan yang baik untuk mengatasi masalah kekurangan alamat IP.
  2. Internet of Things (IoT) : Jika jaringan kamu akan digunakan untuk menghubungkan jumlah perangkat yang sangat besar, misalnya dalam aplikasi IoT, maka IPv6 dapat menjadi pilihan yang baik karena menyediakan jumlah alamat IP yang cukup untuk menghubungkan perangkat-perangkat tersebut.
  3. Kebutuhan Koneksi Langsung : Jika koneksi langsung diperlukan, seperti dalam aplikasi seperti perangkat mobile, IPv6 memberikan built-in support for IPsec yang memungkinkan untuk koneksi langsung dan koneksi lebih aman.
  4. Keamanan: IPv6 menyediakan dukungan built-in untuk IPsec, yang merupakan protokol keamanan untuk mengamankan komunikasi IP dengan mengotentikasi dan mengenkripsi setiap paket IP dari sesi komunikasi.
  5. Dukungan dari ISP : Jika ISP sudah mulai menyediakan dukungan IPv6, maka sebaiknya diutamakan menggunakannya.

Herza Cloud Sudah Menggunakan IPv6

Salah satu Penyedia layanan hosting di Herza Cloud telah menggunakan IPv6. Hal tersebut dilakukan untuk turut mendukung salah satu penyedia web hosting yang dapat menggunakan perangkat IPv6 ke webiste kamu tanpa masalah.

Jika sebuah provider web hosting hanya mendukung IPv4 dan salah satu alamat IP tersebut mengalami blackhole (null) routing, klien yang menggunakan IP yang sama akan ikut terkena dampak

Di Herza Cloud pengguna bisa terhindar dari masalah ini dengan hosting VPS, karena kami telah menyediakan alamat IPv6 khusus bagi setiap website dan klien yang berlangganan menggunakan paket VPS di kami.

Namun, jika kamu tertarik dan masih belum mengerti sepenuhnya tentang hosting VPS, akan jauh lebih baik kamu mehamami terlebih dahulu dengan membaca artikel kami tentang apa itu VPS Hosting?

Herza Cloud Infrastructure sudah menggunakan IPv6 untuk dapat mempersiapkan perusahaan menghadapi kebutuhan alamat IP yang semakin meningkat dan memastikan jaringan tetap berfungsi dengan baik saat semua peralihan ke versi IP baru sudah selesai.

Kesimpulan

Setelah mengetahui pembahasan mengenai apa itu IPv4 dan IPv6 terkait pengertian, perbedaan, kelanjutan IPv4 dan kapan harus menggunakan IPv6, kamu akan memiliki gambaran bahwa penggunaan IPv6 ternyata lebih diutamakan.

Untuk itu,  silakan mengunjungi halaman kami tentang VPS hosting murah karena kami sudah menggunakan layanan tersebut menggunakan IPv6.

Semua Paket VPS Linux Murah kami dengan Performa dan Teknologi Terkini, menggunakan 100% SSD dengan konfigurasi RAID 10 untuk keamanan data anda, generasi terkini dari Intel CPU dan 99,9% Garansi Uptime dan berlokasi di Data Center Indonesia. Semua pelanggan VPS Murah dari Herza Cloud akan mendapatkan IP Dedicated Indonesia. Silahkan cek kecepatan jaringan kami melalui Aplikasi SpeedTest.

Apa Itu Disaster Recovery Center? Pentingnya Menggunakan DRC?

disaster recovery center

Disaster Recovery Center – Data menjadi hal yang sangat vital bagi perusahaan. Keamanan data tersebut menjadi prioritas utama perusahaan sebab keberlangsungan sebuah perusahaan sangat bergantung pada sebuah data.

Akan tetapi, apakah semua perusahaan telah mengamankan datanya dengan baik? Apakah perusahaan telah membuat Disaster Recover Plan yang baik jika sewaktu-waktu Server mengalami kerusakan, kehilangan atau terdapat bencana alam pada Data Center tersebut?

Sebab tidak dapat memastikan bahwa data bisa selalu aman dalam jangka waktu yang lama. Selalu ada dampak atas resiko pada waktu yang akan datang seperti terjadi bencana alam, data hilang atau rusak akibat serangan virus, atau bahkan karena human error (kesalahan manusia).

Untuk itu, terdapat layanan sebuah data yang dapat mengamankan data perusahaan Anda dari kejadian tidak diingikan di atas, yaitu dengan menggunakan layanan Disaster Recovery Center.

Simak penjelasan berikut mengenai pengertian dan alasan pentingnya perusahan membutuhkan layanan DRC ini!

Apa Itu Disaster Recovery Center?

disaster recovery center
Ilustrasi Disaster Recovery Center

Disaster Recovery Center atau disingkat DRC adalah sebuah pusat data atau data center yang dirancang khusus untuk mengatasi sebuah permasalahan data perusahaan jika sewaktu-waktu mengalami kejadian yang tidak diinginkan, seperti bencana alam atau gangguan serius lain.

DRC ini berfungsi sebagai infrastruktur pencadangan sebuah data perusahaan.

Artinya, jika perusahaan menggunakan layanana DRC perusahaan tidak perlu lagi khawatir mengenai keamanan sebuah data, sebab DRC berperan menyelamatkan dan melakukan pemulihan data dari data center utama.

Biasanya, pengguna yang menggunakan layanan ini adalah perusahaan yang membutuhkan High Availibility atau Uptime yang tinggi. Perusahaan juga telah merencanakan dan mengantisipasi dari berbagai hal yang tidak diinginkan terkait data.

Memilih layanan DRC adalah salah satu langkah perencanaan yang baik untuk perusahaan agar tetap berjalan maksimal terlepas dari kondisi apapun.

Dalam penggunaan DRC juga ada syarat wajib yang perlu diperhatikan, yaitu antara lokasi perusahaan dengan infrastruktur DRC ialah berjarak minimal 30 kilometer.

Lalu, apa saja alasan mengapa perusahaan perlu menggunakan DRC ini?

Alasan Perusahaan Perlu Menggunakan Disaster Recovery Center?

Seperti telah ditegaskan sebelumnya, fungsi DRC adalah anitisipasi data jika sewaktu-waktu mengalami kerusakan dan kehilangan baik akibat human error atau bencana alam.

Untuk itu, terdapat beberapa alasan mengapa perusahaan perlu menggunakan DRC ini, yaitu :

  1. Memastikan Keberlangsungan Bisnis & Terhindar dari Kerugian

    Apabila data perusahaan di data center telah dilindungi pada infrastruktur DRC di lokasi lain, perusahaan akan terus menjalankan produktivitas kerjanya tanpa terkendala apapun.

    Sebagai hasilnya, perusahaan tidak akan mengalami kerugian sebab data terkendali dengan aman.

    Setidaknya jika bencana tidak terduga terjadi, perusahaan telah menyiapkan antisipasi data dengan memilih DRC yang berfungsi untuk memulihkan dan mencadangkan data seperti sedia kala.

  2. Mencegah Kehilangan Data yang Krusial

    DRC mencadangkan sebuah data secara berlanjut atau terus menerus. Maka dari itu, data krusial perusahaan selalu memiliki back up dari data center utama. Sehingga, perusahaan akan tetap beroperasi dengan lancar.

  3. Menghindari Human Error atau Kesalahan Manusia

    Menggunakan layanan DRC akan mengantisipasi human error atau kesalahan manusia. DRC akan segera melakukan pemulihan data jika terjadi kerusakan yang disebabkan oleh human error.   

  4. Mencegah Kegagalan Layanan Sebab Mesin atau Hardware
    Mesin atau hardware yang digunakan sebuah perusahaan kadang kala mengalami kegagalan atau tidak bekerja sebagaimana harusnya. Padahal, mesin dan hardware perusahaan sudah menggunakan perangkat yang mahal.

    Penggunaan DRC dapat memulihkan data dari gangguan teknis, seperti mesin atau hardware yang mengalami kendala teknis tersebut.

  5. Meningkatkan Keamanan Data
    DRC berada di lokasi yang berbeda pada server dan data center utama. Maka dari itu, karena keberadaannya terpisah dari data center utama, kemungkinan terpapar risiko kemanan yang sama tidak akan mungkin.

    Untuk itu, keamanan data bisa menjadi meningkat.

  6. Meningkatkan Efisensi Operasional
    Optimasi layanan bisa dilakukan dengan baik karena perusahaan yang menggunakan layanan DRC telah merencanakan antisipasi hal yang tidak diingankan terjadi.

    Operasional perusahaan akan efisien,  hal tersebut yang akan mendorong kemajuan perusahaan Anda dengan cepat.

Setelah menyimak penjelasan tentang betapa pentingnya penggunaan DRC untuk sebuah perusahaan, untuk itu di Herza Cloud telah menyediakan layanan Disaster Recovery Center.

Mengapa Harus Memilih Disaster Recovery Center di Herza Cloud?

Setidaknya ada beberapa kelebihan yang menjadi alasan utama mengapa Anda perlu memilih Herza Cloud sebagai penyedia layanan DRC untuk perusahaan Anda.

Herza Cloud telah lengkap dengan persyaratan teknis yang dibutuhkan sebagai penyedia layanan server yang mampu menyediakan layanan Data Recovery Center (DRC) yang memenuhi standar persyaratannya.

  1. Sudah bersertifikasi TierIII
  2. Sudah bersertifikasi PCI DSS
  3. Sudah bersertifikasi ISO 9001, 27001, 45001
  4. Lokasi DRC  yang kami sediakan di Datacenter Area31, Tapos – Depok dan Datacenter Biznet Technovillage, Cimanggis – Depok
  5. Tim support 24 jam
  6. Tim teknis yang Ahli dan Profesional  

1. Sudah bersertifikasi Tier III

Tier III adalah salah satu klasifikasi atau tingkatan dalam sistem penilaian keandalan dan ketersediaan pusat data/data center.

Tingkatan ini menggambarkan sejauh mana suatu data center dirancang untuk menjaga layanan IT terus berjalan tanpa hambatan dan downtime yang signifikan.

Nah dalam hal ini, jika data center yang sudah bersertifikasi Tier III, itu artinya data center tersebut memiliki keunggulan yang jauh lebih tinggi, baik dari segi redudansi, tingkat ketersediaan dan downtime nya.

Redudansi data center di sini maksudnya ialah data center telah di fasilitasi dengan sistem listrik dan pendingin ganda.

Sehingga, jika nanti satu sistem mengalami gangguan, sistem cadangan akan mengambil alih tanpa mengganggu operasional.

Untuk itu, jika Anda telah menggunakan layanan DRC Anda tidak perlu khawatir-khawatir lagi sistem mengalami gangguan bencana banjr, kebakaran atau lain sebagainya.

Adapun data center Tier III memiliki ketersediaan yang tinggi itu berarti bahwa kemampuan pusat data untuk menjaga layanan IT berjalan dengan sedikit atau tanpa downtime yang buruk.

Dengan kata lain, pusat data dengan ketersediaan yang tinggi ini dirancang untuk meminimalkan waktu ketika layanan tidak dapat diakses oleh pengguna.

Ada pun tingkat uptime data center yang telah bersertifikasi Tier III ini ialah sebesar 99,982% dan hanya memiliki toleransi gangguan selama 1,5 jam per tahunnya.

2. Sudah Bersertifkasi PCI DSS

Data center yang telah bersertifikasi PCI DSS adalah pusat data yang memenuhi standar keamanan Payment Card Industry Data Security Standard (PCI DSS).

Artinya bahwa pusat data yang telah bersertifikasi PCI DSS menawarkan sejumlah keuntungan yang signifikan bagi bisnis dan organisasi yang memproses transaksi kartu pembayaran.

Karena pusat data telah bersertifikasi, ini berarti pusat data tersebut telah menjalankan langkah-langkah keamanan yang diperlukan untuk melindungi informasi sensitif, seperti nomor kartu kredit baik yang diproses, disimpan, atau ditransmisikan melalui infrastruktur IT.

Dengan demikian, jika penyedia layanan DRC sudah bersertifikasi PCI DDS menandakan bahwa pusat data telah mengambil langkah-langkah serius dalam menjaga keamanan data kartu pembayaran dan transaksi.

Hal ini sangat penting, terutama bagi organisasi yang memproses transaksi kartu pembayaran, seperti peritel online, penyedia layanan pembayaran, dan bisnis lain yang berhubungan dengan transaksi kartu kredit atau debit.

3. Sudah bersertifikasi ISO 9001, 27001 & 45001

Data center yang sudah bersertifikasi ISO 27001, 9001 dan 45001 itu berarti data center tersebut telah memiliki sertifikasi untuk tiga standar internasional yang berbeda yang berkaitan dengan manajemen mutu, manajemen keamanan informasi, dan manajemen kesehatan dan keselamatan kerja.

Setiap standar memiliki fokusnya sendiri dalam mengatur prinsip-prinsip dan praktik terkait bidang manajemen yang berbeda. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing standar:

  1. ISO 9001: sertifikasi yang menunjukkan bahwa organisasi memiliki sistem manajemen mutu yang efektif. Sertifikasi ISO 9001 di sini menunjukkan bahwa organisasi/sebuah perusahaan bisnis data center memiliki proses dan prosedur yang tepat untuk mengendalikan kualitas produk atau layanan yang mereka berikan.
  2. ISO 27001: sertifikasi yang berfokus pada perlindungan informasi sensitif dan penting. Sertifikasi ini menunjukkan bahwa organisasi/perusahaan khususnya dalam hal ini perusahaan data center telah memiliki sistem manajemen keamanan informasi yang baik untuk mengidentifikasi, mengelola, dan mengurangi risiko terkait keamanan data.
  3. ISO 45001: standar baru yang berkaitan dengan manajemen kesehatan dan keselamatan kerja. Sertifikasi ini menunjukkan bahwa organisasi/perusahaanr telah memiliki komitmen untuk melindungi kesehatan dan keselamatan karyawan mereka dengan mengidentifikasi, mengurangi, dan mencegah risiko di tempat kerja.

Jadi, data center yang sudah bersertifikasi ISO 9001, 27001, dan 45001 berarti pusat data tersebut telah menjalani proses audit dan verifikasi oleh pihak independen untuk memastikan bahwa mereka mematuhi standar internasional yang berkaitan dengan manajemen mutu, keamanan informasi, dan kesehatan serta keselamatan kerja.

Sertifikasi ini menunjukkan komitmen perusahaan saat menjalankan praktik terbaik dalam bidang tersebut, serta memberikan keyakinan kepada pelanggan dan mitra bisnis bahwa pusat data kami mengutamakan kualitas, keamanan, dan kesejahteraan.

4. Lokasi Data Center yang Cocok Untuk DRC

Berlokasi 26KM dari Gedung Cyber 1, Flood & Earthquake Low Risk Area, terletak 110 meter di atas permukaan laut, dan mudah diakses dari 2 exit Tol Jagorawi (KM 19 Cimanggis dan KM 27 Cibinong), menjadikan AREA31 Data Center milik PT Dunia Virtual Online (DVO) sebagai Data Center yang cocok untuk Primary bahkan Disaster Recovery Center (DRC).

Setelah Anda mengetahui beberapa kelebihan yang ditawarkan di atas, apakah Anda masih ragu memilih Herza Cloud sebagai penyedia layanan DRC untuk perusahaan Anda?

Herza Cloud menjadi Authorized Partner dalam hal penyediaan Layanan Colocation di AREA31 Data Center.

Silakan hubungi kami untuk kebutuhan Colocation Anda di AREA31 Data Center.

Apa Itu Data Center? Bagaimana Memilih Data Center yang Baik?

apa itu data center?

Apa Itu Data Center? – Dunia digital memicu pertumbuhan dan perkembangan data yang semakin besar dan kompleks. Untuk itu, kian hari data terus memiliki peranan yang penting, khususnya bagi suatu perusahaan.

Tidak hanya perusahaan bisnis, segala bidang perusahaan menganggap penting bahwa data adalah jantungnya sebuah perusahaan. 

Sejalan dengan digitalisasi yang semakin berkembang, dunia IT juga terus mengalami perkembangannya dalam penyimpanan dan pengelolaan data.

Data biasanya disimpan dalam sebuah server, dan server ini biasanya akan disimpan dalam sebuah data center. Lalu apa itu data center?

Berikut ulasan mengenai pengertian, kriteria dalam memilih data center, cara kerja, dan jenis-jenis data center ulasan lengkapnya di bawah ini.

Apa Itu Data Center?

Data center atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan pusat data adalah sebuah bangunan yang memang dirancang khusus untuk penyimpanan data dan server komputer serta segala perangkat dan infrastruktur pendukungnya.

Pada bangunan tersebut disimpan berbagai kumpulan server untuk bisa digunakan sebagai proses pengelolaan dan pendistribusian sebuah data perusahaan.

Untuk menjalankan fungsinya, data center tentu saja telah dilengkapi dengan infrastruktur yang memadai.

Biasanya, perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki ruangan sendiri untuk menyimpan sebuah server akan memilih data center sebagai sebuah solusi.

Maka dari itu, dari penjelasan di atas kita dapat simpulkan bahwa data center adalah sebuah tempat yang biasa digunakan untuk penyimpanan server perusahaan.

Ada beberapa kriteria yang harus Anda ketahui dan pahami saat hendak memilih sebuah data center.

Mengapa hal tersebut perlu diperhatikan? Sebab pemilihan data center Anda akan sangat berpengaruh pada keuntungan dan kerugian perusahaan Anda.

Maka dari itu, simak penjelasan kriteria yang harus Anda ketahui ketika hendak memilih data center.

Apa Kriteria yang Harus Kamu Tahu Saat Memilih Data Center?

kriteria data center


Kriteria pemilihan data center yang kami rangkum untuk Anda, yaitu :   

1. Sistem Penyimpanan Data

Kriteria pertama yang harus Anda tahu ialah sistem penyimpanan sebuah data center yang Anda akan pilih.

Sebuah data center perlu memiliki sebuah spesifikasi server yang memadai guna memperoleh data dengan pemrosesan yang cepat.

Tentu saja pemrosesan data yang cepat sangat berguna untuk perusahaan Anda bukan?

Untuk memiliki peforma yang menarik, penyimpanan data juga bisa didukung oleh penggunaan storage tambahan seperti HDD atau SSD.

Salah satu layanan hosting yang menggunakan data center terbaik di Indonesia terdapat di di Herza Cloud.

Sistem penyimpanan data center pada layanan kami menggunakan media penyimpanan SAS & SAD.

2. Sistematika Keamanan

Kriteria lain ialah sistem keamanan yang terdapat pada data center.

Sistem keamanan tersebut meliputi keamaan fisik dan keamaan melalui  jaringan/cyber.

Dalam sistem keamanan fisik Anda harus perhatikan kriteria fasilitas dan bangunan data center.

Misalnya seperti, bangunan yang kuat, penjagaan yang ketat, pemasangan CCTV pada lokasi, juga pemasangan akses masuk dengan kode atau PIN (Personal Identity Number) agar tidak sembarang orang bisa masuk.

Adapun sistem keamanan cyber untuk keamanan data center misalnya gangguan yang berasal dari malware, hacker dan spyware.

Kejahatan cyber bisa membuat data menjadi rusak bahkan hilang. Untuk itu, data center bisa menjadi tempat back up data perusahaan jika terganggu hal yang demikian.

Untuk mengatasi hal tersebut, sistem keamanan cyber data center harus dilengkapi dengan penggunaan firewall atau sistem keamanan yang berfungsi untuk melindungi komputer Anda dari berbagai ancaman di jaringan internet.

Herza Cloud salah satu penyedia layanan dengan penggunaan data center yang memakai konfigurasi RAD 10 untuk redudansi dan keamanan sebuah data.

Datacenter Herza Cloud telah didukung oleh layanan anti ddos protection dan scrubbing center.

3. Bandwith

Kriteria pemilihan data center harus dilihat dari Bandwith yang data center yang digunakan.

Bandwith inilah yang akan berpengaruh pada kecepatan pemrosesan sebuah data.

Semakin besar bandwith yang digunakan oleh data center, semakin cepat pula pemrosesan datanya.

Untuk itu, pastikan Anda memilih data center yang menggunakan bandwith yang besar agar pengelolaan data Anda semakin efektif.

Herza Cloud telah mendukung layanan 10 GB bandwith capacity yang artinya Anda akan merasakan layanan yang cepat jika menggunakan data center kami.

4. Sumber Daya Listrik

Anda perlu pastikan bahwa data center yang akan dipilih dilengkapi dengan sumber daya listrik yang memadai.

Sebab hal ini akan mendukung gangguan data center bisa terjadi seminimal mungkin.

Data center perlu difasilitasi dengan power supply (catu daya) atau sebuah alat yang berfungsi untuk mengatur arus listrik.

Untuk itu, jika terjadi pemadaman listrik data center telah dilengkapi dengan generator diesel yang dapat berfungsi mengatasi masalah tersebut.

5. Lokasi

Mengapa lokasi menjadi kriteria yang perlu diperhatikan saat memilih data center?

Sebab, bayangkan jika data center ditempatkan pada tempat yang rawan bencana alam? Resiko mengalami kerusakan bahkan kehilangan data akan tinggi, bukan?

Akibatnya, kerugian  yang sangat besar akan dialami oleh suatu perusahaan sebab keberadaan data mengalami masalah.

Kinerja perusahaan akan tersendat, sebab data tidak dibisa digunakan dengan baik lagi.

Untuk itu, agar tidak terjadi kendala yang tidak diinginkan pandailah menganalisis dan memahami keberadaan atau lokasi sebuah data center.

Data center harus ditempatkan pada sebuah daerah dengan potensi bencana yang rendah,  seperti berada di luar radius mitigasi bencana/gunung berapi (>15km) , tidak ditempatkan dalam suatu area yang berpotensi mengalami gempa.

Selain yang telah kami sebutkan di atas, ada kriteria penting lain saat memilih data center ialah selalu memperhatikan maintance (pemeliharaan) secara berkala agar data center bisa bekerja semaksimal mungkin.  

Data center Herza Cloud di simpan di Datacenter Tier-3 dan Tier-4 dengan penjagaan ketat dan namun dapat diakses 24 jam setiap hari sehingga Pelanggan dapat melakukan kunjungan maintenace server kapan pun juga saat diperlukan. Kami memiliki Tim Teknis yang terlatih dan sudah berpengalaman lama pada industri Web Hosting & Datacenter.

Sekarang Anda sudah tahu pengertian data center dari penjelasan di atas, kita akan beranjak pada bagaimana proses kerja data center.

Bagaimana Cara Kerja Data Center?

cara kerja data center


Kumpulan server yang ditempatkan di data center akan dihubungkan ke internet melalui perangkat jaringan, seperti switch (perangkat yang fungsinya untuk menghubungan beberapa perangkat komputer), router (perangkat yang berfungsi untuk menghubungkan perangkat melalui internet atau pun tidak) dan sebagainya.

Kemudian data yang berasal dari server akan dilanjutkan ke masing-masing router untuk bisa diterima oleh para pengguna.  

Jadi, pengguna akan menerima data apabila data yang disimpan dalam data center telah terhubung ke jaringan dan selanjutnya serangkaian jaringan tersebut akan menjangkau user agar user bisa menerima informasi/data.

Fungsi Data center

Umumnya data center berfungsi sebagai penyimpanan kumpulan server. Akan tetapi, ada beberapa fungsi data center yang lain yang harus Anda ketahui :

  1. Sebagai Private Cloud


    Data center berfungsi sebagai private cloud yaitu sebagai salah satu layanan cloud computing (penyimpanan komputasi awan melalui internet) yang sifatnya private artinya penyimpanan hanya bisa diakses oleh satu pengguna saja.

    Data center memungkinkan perusahaan melakukan software CRM (costumer relationship management) atau sebuah startegi yang menyatukan proses, teknologi dan manusia.

    Selain itu, data center juga memungkinkan penggunanya dapat melakukan software ERP atau Enterprises Resource Planning  yaitu strategi perencanaan suatu perusahaan pengintegrasian sumber daya perusahaan.

  2. Sebagai Principal Repositories

    Data center sebagai principal repositories maksudnya ialah sebagai pendukung kebutuhan server yang terdapat infrastruktur router, firewall, switch dan yang lainnya.

Memilih Jenis Data Center Sesuai Kebutuhan

data center


Ada beberapa jenis data center yang harus Anda pahami untuk Anda pertimbangkan data center mana yang cocok dengan kebutuhan perusahaan, yaitu :

  1. Colocation Data Center


    Jenis data center dimana perusahaan yang menyediakan penyewaan data center beserta infrastruktur pendukungnya, seperti sistem keamanan, sistem penyimpanan data, bandwith, lokasi, maupun bangunan gedungnya.

  2. Enterprise Data Center

    Jenis data center milik perusahaan pribadi yang biasanya terletak dekat dengan perusahaan.
    Karena jenis ini data center miliki pribadi, segala pengelolaan dan pemeliharaan data center dikelola secara penuh oleh perusahaan pemilik data center tersebut.  

  3. Cloud Data Center


    Jenis data center yang menyewa secara virtual. Maksudnya ialah jenis data center yang penggunya tidak menyewa data center secara fisik.

  4. Edge Data Center


    Jenis data center yang dibangun di beberapa lokasi untuk mengatasi kemungkinkan keterlamabatan saat pemrosesan atau transfer sebuah data.

  5. Micro Data Center

    Jenis data center dengan ruang lingkup kecil yang hanya menangani pemrosesan data di wilayah tertentu saja.

Kesimpulan

Setelah Anda mengetahui ulasan apa itu data center, Anda akan semakin tercerahkan saat memilih data center untuk kebutuhan perusahaan Anda.

Salah satu data center terbaik di Indonesia & Singapura terdapat di Herza Cloud.

Kami hadir untuk menawarkan Datacenter Budget di Jakarta Timur, Indonesia dan merupakan tujuan kami untuk terus mencari solusi efektif untuk memberikan paket layanan Datacenter dan Colocation yang aman dengan harga yang kompetitif kepada klien kami. 

Dengan berbagai pilihan paket, kami dapat memberikan solusi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan berskala UMKM ataupun Enterprise yang ingin merampingkan operasi mereka dengan meningkatkan redundansi.

Terletak di Gedung Universitas Binawan (Lobby 2), Datacenter kami menampung 56 Rack 42U dengan luasan Datacenter sebesar 185 meter persegi yang mana dibagi dalam 2 Phase pembangunan. Saat ini Datahall 1 sudah aktif dengan luas 105 meter persegi dan dapat menampung 30 Rack 42U.

Disamping, sejak Agustus 2022, PT Herza Digital Indonesia sudah Tersertifikasi ISO 9001:2015 & 27001:2013. Dan seluruh prosedur kami sudah comply merujuk dari kepatuhan atas Standar ISO 9001 dan 27001.

Server : Pengertian, Cara Kerja, Fungsi dan Jenisnya

layanan khusus server : pengertian, cara kerja, fungsi dan jenisnya

Layanan Server– Di era perkembangan zaman yang semakin pesat, kita sangat akrab dan mengandalkan perangkat keras elektronik seperti komputer, laptop, tablet, handphone dan lainnya untuk dapat melakukan aktivitas.

Dalam penggunaan perangkat ini kita sering dihadapkan dengan sebuah istilah server.

Layanan server adalah sistem komputer yang dirancang untuk memproses permintaan dan mengirim data ke komputer lain melalui internet.

Peran server sangat penting saat kita menggunakan perangkat keras, (laptop, komputer, tablet atau HP) untuk mengirim dan menerima data maupun informasi yang tersedia.  

Dalam dunia IT server sangat memiliki peran yang sangat vital.

Untuk itu, bagi kamu yang belum mengenal apa itu server, bagaimana cara kerjanya, fungsi dan jenisnya. Artikel ini akan membahas penjelasan server lebih lengkap.

Pengertian Server

Server adalah  suatu sistem komputer yang memang dirancang untuk memproses permintaan/request dan mengirim data ke komputer lain melalui internet atau jaringan lokal.

Data yang terdapat dalam server ini dipakai untuk melakukan berbagai layanan, seperti ketika kamu sedang membuka website, mengirim email,  bermain game bahkan saat menonton video streaming.

Saat kamu melakukan aktivitas dengan komputer melalui jaringan internet, server ini yang bekerja mengelola sumber daya jaringan.

Seperti saat kamu bisa menyiapkan server untuk mengontrol akses ke jaringan, mengirim/menerima email, atau menghosting situs web.

Perangkat yang membuat permintaan dan menerima respons dari server ini sering kita sebut  dengan klien.

Spesifikasi yang digunakan untuks server akan jauh lebih tinggi karena berfungsi untuk melayani penyimpanan data dengan kapasitas yang cukup besar, sedangkan sistem operasi yang digunakan ialah sistem operasi khusus server yaitu Linux Ubuntu Server atau Windows server.

Ada juga colocation server yang merupakan layanan penitipan server pelanggan yang disimpan di data center milik penyedia layanan.

Di Herza Cloud terdapat colocation yang sudah tersertifikasi ISO 90001: 2015.

Nah, setelah memahami pengertiannya. Lalu seperti apa cara server bekerja?

Bagaimana Cara Kerja Server?

Mudahnya, cara kerja server mengikuti permintaan kliennya. Klien adalah perangkat yang memang membuat permintaan dan menerima respons dari server.

Server inilah yang bekerja ketika ada permintaan dari klien yang terhubung ke jaringan. Berikut kami berikan gambarannya agar kamu bisa jauh lebih paham.

Misalnya, komputer yang kita gunakan ingin bekerja mencari suatu informasi  yang dibutuhkan. Lalu, server ini akan memperoleh informasi tersebut sesuai apa yang kita cari.

Setelah server menerima dan mengelola permintaan/request dari klien, server akan mengirimkan hasilnya ke browser sehingga website bisa ditampilkan dan diakses.

Dengan demikian, server ini merupakan tempat yang menyimpan berbagai Informasi.

Aktivitas pencaharian yang sering kamu lakukan di browser, ternyata bukan hasil interaksi kamu dengan browser saja, melainkan adanya server yang terlibat dalam proses tersebut.

Kita beri contoh agar kamu lebih paham lagi. Misalnya kamu ingin membuka website Layanan Hosting, kamu akan memasukkan alamat www.herza.id di browser.

Browser ini yang akan meminta informasi mengenai website layanan hosting pada web server.

Kemudian, web server mencari data identitas website atau alamat IP terlebih dahulu pada DNS server.

Setelah mengetahui alamat IP website tersebut, maka server mengirimkan hasilnya ke browser supaya bisa ditampilkan.

Untuk itu, seperti yang telah ditegaskan sebelumnya, kamu tidak hanya bersentuhan dengan browser saja. Akan tetapi, dialamnya terdapat proses kerja server terhadap informasi yang kamu butuhkan tadi.

Sekarang, kita sudah mengenal bahwa server sebagai pusat penyimpanan.

Namun, server juga memiliki beberapa fungsi yang lain.  Berikut kami akan menjelaskan 5 fungsi server yang harus kamu tahu.  

5 Fungsi Server yang Wajib Kamu Tahu!

1. Melayani Permintaan Komputer Klien

Sever akan memproses dan mengelola saat permintaan diterima dari klien. Permintaan dari klien ini biasanya bisa berupa permintaan data ataupun aplikasi.

Nah, untuk menjalankan kerjanya, server harus didasari dengan sistem operasi yang cepat dan aman.

Bayangkan jika klien harus menunggu permintaannya dalam waktu yang lama? Akan sangat menganggu bukan?

Untuk itu, server lah yang sangat berperan dalam keefektifan klien saat meminta sebuah data.

Server harus memproses kerjanya secara cepat, sehingga klien akan bekerja secara efektif dan efisien.

Di Herza Cloud telah menyediakan server yang cepat dengan Web Hosting Murah dengan Kualitas yang handal dengan keamanan yang tinggi, sangat dibutuhkan oleh kita semua.

Seluruh jaringan Server dari Herza Cloud adalah 100% CLOUD ENVIRONMENT yang menjamin Konektivitas dan Kecepatan Loading Website Anda.

2. Penyimpanan Data dan Informasi

Fungsi lain dari server adalah sebagai tempat menyimpan data yang dikirim dari  klien. Data yang disimpan berupa jenis dokumen dan informasi yang kompleks.

Server harus dapat menyediakan dan menampung data yang banyak, untuk itu kapasitas server haruslah besar.

Dengan penampungan data yang banyak, akan memungkinkan klien bisa menyimpan dan mengakses data bersama dengan klien lain.

3. Menyediakan Database untuk Digunakan

Melalui fungsi yang ketiga ini, perusahaan dapat mengembangkan berbagai produk usahanya. Mengapa demikian? Karena  biasanya perusahaan membutuhkan penerapan big data untuk menyimpan data yang akan diolah.

Data yang tersimpan dalam database dapat diolah dan diakses oleh pengguna, dan ini akan memudahkan kerja pengguna antar klien.

4. Mengelola Lalu Lintas Data atau Transfer File

Fungsinya yang keempat ialah dapat mengelola lalu lintas data atau transfer file ke klien. Server tentu saja tidak hanya menerima satu atau dua request klien.

Terkadang server menerima request klien yang cukup banyak dalam satu waktu yang bersamaan.

Dapat dibayangkan betapa repotnya server menerima permintaan klien dalam waktu yang sama, bukan?

5. Menjaga dari Serangan Jahat

Fungsinya yang terakhir ialah server bisa berfungsi sebagai pelindung komputer atau website dari serangan  jahat seperti hacker.

Bagaimana server bisa melidungi komputer atau website dari serangan jahat?

Saat terdapat request dari klien, server lah yang terlebih dahulu memeriksa alamat IP dan informasi lainnya.

Misalnya, ada permintaan data dari klien yang mencurigakan seperti ancaman malware. Server lah yang akan memeriksa alamat IP dan informasi lainnya, sehingga server bisa mencegah akses ke alamat IP tersebut.

Dengan demikian, data yang tersimpan bisa terjaga keamanannya oleh server.

Terdapat 5 fungsi server yang telah kami jelaskan di atas, pembahasan selanjutnya yaitu mengenai jenis server.

Baca Juga! Apa Itu Imunify360? Solusi Menghadapi Malware di Website!

10 Jenis Server yang Harus Kamu Ketahui!

1. Web Server

web server

Web server adalah sebuah server yang berfungsi untuk menjalankan suatu website.  

Web server ini yang akan melayani permintaan HTTP dan HTTPS.

Halaman web yang dikirim oleh server berupa dokumen HTML dan CSS akan diproses oleh browser yang nantinya akan memudahkan dibaca oleh pengguna.

Misalnya saat kamu ingin menampilkan halaman suatu web, web server inilah yang akan menerimanya dan memproses permintaan dari browser.

Setelah web server memprosesnya, permintaan klien akan dikirim kembali ke browser untuk ditampilkan sesuai halaman yang kamu inginkan.

Oleh karena itu, server berfungsi sebagai pusat kendali dalam memproses website dan sebagai penyimpanan berbagai data website seperti dokumen HTML, file CSS, dan file Javascript.

Kualitas server web yang baik sangat memengaruhi kinerja situs web. Dengan kualitas server web yang baik, server akan tetap stabil dan cepat meskipun memiliki banyak pengunjung pada website.

Web server yang cukup terkenal dan umumnya digunakan oleh kebanyakan orang saat ini ialah LiteSpeed.

Kenapa LiteSpeed? Karena LiteSpeed memiliki performa yang bisa memaksimalkan kinerja web server dengan meringankan beban server 3 kali lebih baik dari web server popular lainnya.

Kabar baiknya lagi adalah penyedia hosting sudah banyak menggunakan web server LiteSpeed. Dan salah satu penyedia hosting dengan web server LiteSpeed kamu bisa temukan di Herza Cloud.

Seluruh jaringan Server dari Herza Cloud adalah 100% Cloud Environment  yang bisa menjamin Konektivitas dan Kecepatan Loading Website kamu, sehingga kendala down website saat banyaknya pengunjung bisa teratasi dengan lebih mudah

2. Mail Server

mail server
Ilustrasi Mail Server

Mail server adalah server yang berfungsi  untuk mengelola, menyediakan dan  menyimpan data email pengguna.

Mail server inilah yang akan menampung dan meneruskan email dari pengirim ke penerima email.

Mail server memiliki protokol tersendiri untuk mengirim dan menerima email.

Aturan tersendiri itu misalnya untuk mengirim email, mail server memiliki protokol SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) sedangkan untuk menerima dan menyimpan email, mail server memiliki aturan POP3 (Post Office Protocol).

Hampir mirip proses kerjanya dengan web server, saat kamu mengirim email ke seseorang, server email akan memeriksa alamat penerima. Kemudian setelah itu, email akan dikirim ke penerima.

Perusahaan bisnis biasanya sering menggunakan layanan ini karena dapat mengirim email marketing ke lebih banyak penerima sekaligus.

Dan tak hanya itu, mail server memiliki sistem keamanan khusus yang bisa memblokir email spam yang masuk dan email keluar sebagai spam.

3. Application Server

application server

Server aplikasi adalah perangkat aplikasi komputer yang bisa memberikan pelayanan atau melakukan proses layanan pada setiap permintaan akses yang dilakukan oleh setiap komputer pengguna/clien yang terhubung dengan jaringan.

Application Server biasa digunakan untuk mengefisiensi atas suatu prosedur baik itu program dan skrip yang mendukung jalannya aplikasi yang diterapkan agar bisa berjalan.

Server aplikasi ini hampir mirip dengan server web yang mempunyai persamaan dalam menyediakan layanan untuk klien dan menggunakan aturan HTTP.

Namun, satu hal yang membedakannya ialah web server umumnya dipakai untuk membuat website statis, dimana konten informasi di dalamnya tidak berubah.

Sedangkan application server digunakan untuk membuat website atau aplikasi yang dinamis, seperti object pooling, messaging service, aplikasi transaksi, dan lain-lain.

Dalam berbagai kasus, sebagian besar server aplikasi memiliki server web pada bagian yang tidak terpisahkan. Sehingga server aplikasi biasanya juga mampu menjalankan fungsi web server.

4. Database Server

database server

Jenis server yang satu ini banyak digunakan oleh berbagai perusahaan karena fungsinya yaitu sebagai sistem komputer yang menyediakan layanan untuk mengakses dan mengambil data dalam basis data.

Database server memberikan layanan big data yang teratur, sehingga ini akan memudahkan perusahaan untuk mengatur dan melakukan pencaharian sebuah data.

Akses ke database server bisa dilakukan melalui user interface (front end) atau melalui remote shell yang langsung mengakses database server (back end).

Agar dapat mengakses server database, bahasa yang digunakan ialah bahasa yang sesuai dengan database yaitu bahasa query.

SQL (Structured Query Language) adalah salah satu bahasa query yang paling terkenal.  

Manfaat dari menggunakan database server ini ialah data akan menjadi lebih teratur, dapat mengakses database dalam waktu yang berbarengan dan keamanan datanya bisa terjamin.

5. FTP Server

ftp server

File Transfer Protocal adalah jenis server yang sistemnya didesign untuk dapat terhubung ke server sehingga pengguna dapat mengunduh dan mengunggah file.

Server File Transfer Protocol (FTP) juga dipakai untuk mengirim file besar ke web hosting.

FTP akan terhubung ke server file dan menyediakan layanan untuk memindahkan, mengunduh, dan mengunggah file menggunakan internet.

6. DHCP Server

dhcp server

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah jenis server yang menjalankan layanan penyewaan alamat IP dan informasi TCP/IP kepada klien secara otomatis.

Fungsi DHCP yang harus kamu ketahui, yaitu sebagai berikut :

  1. Memberikan layanan alamat IP secara otomatis ke komputer yang meminta
  2. Memperbaharui konfigurasi atau perubahan dari alamat IP yang sudah kedaluwarsa atau perangkat portable berpindah lokasi
  3. Mengurangi error jika terjadi sala ketik atau konflik IP
  4. Memproses beberapa permintaan klien secara bersamaan, sehingga proses administrasi jaringan dapat lebih ringkas dan mudah.

7. File Server

file server

Jenis File server adalah jaringan komputer yang berfungsi untuk menyimpan dan mengelola semua data komputer di jaringan.

Biasanya file server ini digunakan pada jaringan lokal seperti jaringan komputer di ruangan kantor, warnet, dan lain-lain.

Data yang disimpan tersebut berupa dokumen, video, musik, gambar, dan lainnya.

File server ini lah yang digunakan untuk mengelola informasi dan komunikasi yang terjadi di jaringan komputer.

8. Proxy Server

Proxy Server

Proxy Server adalah perangkat atau komputer yang digunakan untuk menyediakan layanan proxy.

Masih asing dengan istilah proxy? Proxy itu sendiri adalah sebuah sistem yang memungkinkan kamu untuk mengakses jaringan internet dengan IP yang berbeda dari IP asli perangkat kamu. 

Dengan layanan proxy server, IP alamat pengguna akan tetap aman saat menjelajahi internet.

Layanan proxy biasanya dipakai untuk, pertama mengamankan identitas pengguna saat mengakses internet, kedua membatasi akses ke situs tertentu, ketiga memblokir akses ke situs dan media sosial.

9. Streaming Server

streaming server

Kamu sudah sangat akrab dengan layanan streaming video seperti Netflix, Viu, Youtube dan yang lainnya bukan?

Namun, apakah kamu pernah memutar suatu video di Youtube, Netflix atau Viu tanpa harus mengunduhnya lebih dulu, cukup dengan memutar videonya secara langsung di website?

Nah, aktivitas ini bisa dilakukan atas perannya streaming server.

Jadi, streaming server adalah jenis server yang menyediakan layanan untuk dapat memutar video secara langsung di website.

Dengan adanya server ini, kamu bisa langsung menikmati siaran suara dan video tanpa repot mengunduhnya terlebih dahulu.

10. Game Server

Game server

Sesuai namanya, Game server adalah jenis server pusat permainan yang fungsinya untuk menghubungkan atau mempertemukan pemain.

Server jenis ini memang dirancang khusus untuk gamers saat mengatasi kendala down saat permainan berlangsung.  

Dengan adanya game server ini, website tetap berjalan stabil walaupun dimasuki oleh banyak pemain.

Server game memiliki dua kategori server, yaitu server eksternal dan server internal. Server eksternal adalah penyimpanan yang disediakan oleh pengembang game. Sedangkan server internal merupakan tempat penyimpanan komputer pengguna.

Kesimpulan

Sampai diakhir pemabahasan kita sudah membahas pengertian, cara kerja dan jenis-jenis server. Mudahnya, server adalah sebuah sistem komputer yang bertugas sebagai layanan permintaan klien untuk bisa menyimpan, mengelola, menerima, mengirim berbagai data melalui aturan khusus.