Cara Memperbaiki WordPress Tidak Bisa Mengirim Email?

WordPress Tidak Bisa Mengirim Email

 

WordPress Tidak Bisa Mengirim Email- Salah satu pertanyaan yang cukup sering ditanyakan oleh para pemula yang menggunakan WordPress hosting adalah bagaimana cara memperbaiki WordPress yang tidak bisa mengirim email.

Pasalnya, banyak pengguna mengalami masalah tersebut  sehingga WordPress mereka tidak dapat mengirim email atau  mereka tidak melihat notifikasi updated WordPress atau apa pun ke email administrator.

Untuk itu, pada artikel ini, kami akan membahas secara lengkap tentang bagaimana cara memperbaiki WordPress yang tidak dapat mengirim email ataupun notifikasi ke email.

Simak artikel berikut sampai bawah!   

Penyebab WordPress Tidak Bisa Mengirim Email

Sebelum masuk ke pembahasan bagaimana cara memperbaiki WordPress yang tidak bisa mengirim email, kita harus mengetahui lebih dulu alasan mengapa WordPress Anda tidak dapat mengirim email dengan sebagaimana mestinya.

Ada beberapa alasan paling umum yang bisa menyebabkan hal tersebut, antara lain :

  1. Masalah dengan server hosting
  2. Masalah dengan plugin atau tema
  3. Pembatasan server email tujuan
  4. Pengaturan SMTP yang salah

Beberapa alasan di atas bisa memicu mengapa WordPress tidak dapat mengirim email/

Masalah dengan Server Hosting

Beberapa penyedia hosting mungkin memiliki pembatasan atau konfigurasi khusus terkait pengiriman email.

Mereka mungkin memblokir atau membatasi pengiriman email dari server hosting mereka untuk menghindari penyalahgunaan.

Dalam beberapa kasus, server hosting mungkin juga mengalami masalah teknis yang menghalangi pengiriman email.

Akibatnya, email yang dikirim oleh situs web WordPress sering kali gagal dalam pengujian ini.

Dalam artian, ketika email dikirim dari situs WordPress Anda (plugin formulir kontak, notifikasi admin, dll), email tersebut mungkin tidak akan masuk ke folder spam penerima, apalagi kotak masuk.

Solusi dari masalah ini silahkan hubungi Customer Services Hosting Anda dan tanyakan apakah Port SMTP atau Mail server dibuka dan tidak ada larangan menggunakan email server pada server hostingnya.

Pengaturan SMTP yang Salah

Selain masalah dengan server hosting, pengaturan SMTP yang salah juga kerap kali menjadi penyebabnya.

Harus Anda tahu bahwa pengiriman email dari WordPress sering kali menggunakan protokol SMTP.

Jika pengaturan SMTP tidak dikonfigurasi dengan benar, misalnya, alamat server SMTP, port, atau informasi otentikasi yang tidak benar, maka WordPress tidak dapat mengirim email.

Untuk itu, jika Anda sedang mencari cara bagaimana memperbaiki WordPress yang tidak dapat mengirim email, akan jauh lebih baik Anda memahami apa itu SMTP.  

Apa itu SMTP?

SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) adalah standar industri untuk mengirim email.

SMTP ini semacam  protokol yang digunakan oleh server email untuk mengirim email dari pengirim ke penerima melalui jaringan.

WordPress sendiri memiliki plugin WP Mail SMTP yang memungkinkan Anda mengonfigurasi situs WordPress untuk mengirim email menggunakan SMTP daripada fungsi PHP mail bawaan.

Dengan menggunakan plugin ini, Anda dapat terhubung dengan berbagai layanan SMTP populer seperti SendLayer, Sendinblue, Gmail (G Suite), Office365, Amazon SES, dan banyak lagi.

Cara Memperbaiki WordPress Tidak Bisa Mengirim Email

Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki WordPress tidak bisa mengirim email, antara lain :

Menginstal Plugin SMTP WP Mail

Apa pun layanan SMTP yang Anda pilih, Anda harus menginstal plugin WP Mail SMTP di situs Anda.

Hal ini memungkinkan Anda mengalihkan WordPress dari menggunakan fungsi mail bawaan PHP menjadi menggunakan layanan SMTP.

Pertama, instal dan aktifkan plugin WP Mail SMTP.

WordPress Tidak Bisa Mengirim Email


Jika Anda tidak yakin bagaimana caranya, lihat panduan langkah demi langkah kami tentang cara menginstal plugin WordPress.

Selanjutnya, klik WP Mail SMTP di dasbor WordPress Anda untuk mengonfigurasi pengaturan plugin.

WordPress Tidak Bisa Mengirim Email


Anda perlu memulainya dengan memasukkan nama dan alamat email bisnis yang Anda inginkan untuk email situs Anda.

Pastikan Anda menggunakan alamat email yang sama di sini dengan yang akan Anda gunakan untuk layanan email SMTP.

Anda dapat memilih email menggunakan nama dan alamat email ini, meskipun plugin lain, seperti WPForms, memiliki pengaturan yang berbeda.

Berikut langkah-langkah yang lebih jelas dan runtut ntuk bisa Anda lakukan, antara lain :

  1. Masuk ke dasbor WordPress Anda.
  2. Di menu sisi kiri, arahkan kursor ke “Plugin” dan klik “Tambah Baru”.
  3. Di bilah pencarian di bagian atas, ketik “SMTP WP Mail” dan tekan Enter.
  4. Plugin SMTP WP Mail akan muncul dalam hasil pencarian. Klik tombol “Pasang Sekarang” di sebelahnya.
  5. Setelah proses instalasi selesai, klik tombol “Aktifkan” untuk mengaktifkan plugin.

Setelah Anda menginstal dan mengaktifkan plugin, Anda perlu mengatur pengaturan SMTP untuk mengirim email melalui layanan pihak ketiga.

Berikut ini adalah langkah-langkah umum untuk mengkonfigurasi pengaturan SMTP WP Mail:

  1. Di dasbor WordPress, arahkan kursor ke “Pengaturan” dan klik “SMTP WP Mail”.
  2. Pada halaman pengaturan, Anda akan melihat opsi-opsi berikut:
    • Mailer: Pilih “SMTP” sebagai metode pengiriman email.
    • SMTP Host: Masukkan alamat host SMTP dari penyedia layanan email Anda.
    • Port: Masukkan nomor port SMTP yang sesuai (misalnya, 587 atau 465).
    • Keamanan: Pilih jenis keamanan yang didukung oleh penyedia layanan email Anda (misalnya, TLS atau SSL).
    • Username: Masukkan nama pengguna untuk akun email Anda.
    • Password: Masukkan kata sandi untuk akun email Anda.
    • Pengirim: Masukkan alamat email pengirim yang ingin Anda gunakan.
    • Nama Pengirim: Masukkan nama pengirim yang ingin Anda gunakan.
  3. Setelah Anda mengisi pengaturan yang sesuai, klik tombol “Simpan Pengaturan” untuk menyimpan perubahan.

Sekarang plugin SMTP WP Mail Anda telah dikonfigurasi dengan pengaturan SMTP yang benar.

Anda dapat melakukan pengujian dengan mengirim email tes untuk memastikan bahwa pengaturan SMTP berfungsi dengan baik.

Dan untuk menyelesaikan pengaturan SMTP WP Mail, Anda harus membuat akun dengan SendLayer.

Bagaimana cara dan langkahnya? Silakan simak sampai bawah!

Mengirim Email WordPress menggunakan SendLayer

SendLayer adalah penyedia layanan email yang andal.

SendLayer akan memungkinkan Anda mengirim email dalam jumlah besar dengan pengiriman yang tinggi.  

Bahkan Anda dapat menggunakan SendLayer ini untuk mengirim hingga 200 email secara gratis.

Dengan menggunakan SendLayer atau layanan SMTP lainnya yang didukung oleh plugin WP Mail SMTP, Anda dapat mengirim berbagai jenis email melalui situs WordPress Anda.

Jenis email ini mencakup email dari formulir kontak, pemberitahuan akun pengguna baru, email pemulihan kata sandi, atau email lainnya yang dikirim melalui situs Anda.

Langkahnya adalah seperti berikut.

Pertama, Anda harus mengunjungi situs web SendLayer untuk membuat akun.

Pada halaman Harga, klik pada tautan ‘Get Started’ sesuai dengan paket yang Anda butuhkan.

WordPress Tidak Bisa Mengirim Email 2


Setelah Anda membuat akun, Anda akan melihat dasbor SendLayer Anda, yang terlihat seperti ini:

WordPress Tidak Bisa Mengirim Email 2

Sekarang setelah Anda memiliki akun SendLayer, mari kita siapkan penyedia email Anda dengan WordPress.

Menghubungkan Situs Web WordPress Anda dengan SendLayer

Untuk mengirim email dengan menggunakan layanan SMTP seperti SendLayer, seringkali diperlukan proses otorisasi domain.

Proses ini bertujuan untuk membuktikan kepada server email bahwa Anda adalah pemilik yang sah dari domain pengirim, sehingga email yang dikirim dari sumber tersebut dianggap sah dan dapat dipercaya.

Untuk menghubungkan situs web WordPress Anda dengan SendLayer, Anda dapat menggunakan plugin WP Mail SMTP yang telah disebutkan sebelumnya.

Berikut adalah langkah-langkah umum untuk menghubungkan situs web WordPress dengan SendLayer menggunakan plugin tersebut:

  1. Pasang plugin WP Mail SMTP: Masuk ke dasbor WordPress Anda dan pergi ke “Plugins” > “Tambah Baru”. Cari “WP Mail SMTP” di bidang pencarian, lalu pilih plugin tersebut dan klik “Pasang Sekarang”. Setelah proses instalasi selesai, aktifkan plugin.
  2. Konfigurasi pengaturan SMTP: Setelah mengaktifkan plugin, Anda dapat menemukan pengaturan WP Mail SMTP di “Pengaturan” > “Email”. Di sini, Anda akan melihat opsi untuk mengonfigurasi pengaturan SMTP.
  3. Pilih SendLayer sebagai layanan SMTP: Dalam pengaturan WP Mail SMTP, Anda akan melihat opsi “From Email” dan “From Name” untuk mengatur alamat email dan nama pengirim yang akan digunakan. Selanjutnya, di bawah opsi “Mail” untuk “Mailer”, pilih “SendLayer” sebagai layanan SMTP yang akan digunakan.
  4. Dapatkan informasi otorisasi dari SendLayer: Anda perlu mengakses akun SendLayer Anda atau mendaftar untuk mendapatkan informasi otorisasi yang diperlukan. Biasanya, informasi ini termasuk alamat server SMTP SendLayer, nomor port, dan informasi otentikasi (misalnya, nama pengguna dan kata sandi).
  5. Masukkan pengaturan otorisasi dari SendLayer: Dalam pengaturan WP Mail SMTP, masukkan informasi otorisasi yang diperlukan dari SendLayer, seperti alamat server SMTP, nomor port, dan informasi otentikasi. Ikuti petunjuk yang diberikan oleh SendLayer untuk mengisi pengaturan dengan benar.
  6. Verifikasi pengaturan dan kirim email uji: Setelah Anda mengisi pengaturan otorisasi dari SendLayer, klik tombol “Kirim Uji” untuk mengirim email uji dan memverifikasi apakah pengaturan Anda berfungsi dengan benar. Periksa kotak masuk email yang dituju untuk memastikan email uji tersebut diterima.

Setelah Anda berhasil menghubungkan situs web WordPress dengan SendLayer melalui plugin WP Mail SMTP, situs Anda akan dapat mengirim email menggunakan layanan SMTP tersebut.

Pastikan untuk mengonfigurasi plugin dengan benar dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh SendLayer untuk memastikan pengaturan yang tepat.

Menyelesaikan Penyiapan SMTP WP Mail untuk Menggunakan SendLayer

Sekarang, kembali ke pengaturan SMTP WP Mail Anda di dasbor WordPress Anda.

Seharusnya Anda, sudah memasukkan From Email dan From Name, tetapi jika belum, Anda dapat melakukannya sekarang.

Selanjutnya, klik ‘SendLayer’ untuk mailer Anda.

WordPress Tidak Bisa Mengirim Email

Setelah itu, Anda harus masuk ke akun SendLayer untuk menemukan kunci API Anda.

Dari dasbor SendLayer, cukup buka halaman Settings >> API Keys. Di sini, Anda akan melihat kunci API default yang dibuat saat Anda mengotorisasi domain Anda di SendLayer.

WordPress Tidak Bisa Mengirim Email

 


Anda dapat menyalin kunci API dari halaman ini dengan mengeklik ikon salin.

WordPress Tidak Bisa Mengirim Email


Setelah selesai, Anda bisa kembali ke pengaturan SMTP WP Mail Anda dan menempelkan kunci API ke dalam bidang yang disediakan:

WordPress Tidak Bisa Mengirim Email 7


Demikian, langkah-langkah yang bisa Anda lakukan. Namun sebelum menyudahinya, jangan lupa langkah terakhir Anda adalah mengirim email uji coba untuk memastikan semuanya berfungsi.

Berikut langkah-langkahnya :

Buka tab ‘Email Test’ pada WP Mail SMTP dan masukkan alamat email yang akan dikirimi email. Ini akan secara default ke email admin situs. Klik ‘Kirim Email’.

Anda akan melihat pesan ‘Test email HTML berhasil terkirim! Periksa kotak masuk Anda untuk melihat apakah email tersebut telah sampai. Tampilannya akan terlihat seperti ini:

Catatan: Jika akun SendLayer Anda belum diaktifkan, Anda akan mendapatkan pesan: [izin_ditolak]: Tidak dapat mengirim email. Akun SMTP Anda belum diaktifkan.

Cara Alternatif untuk Memperbaiki Masalah Email WordPress

WordPress Tidak Bisa Mengirim Email


Beberapa opsi alternatif yang dapat Anda gunakan selain SendLayer untuk memperbaiki masalah email di WordPress, antara lain :

Gmail atau G Suite

Cara pertama untuk memperbaiki masalah email di WordPress ialah bisa dengan menggunakan Gmail atau G Suite.

Jika Anda menggunakan Gmail atau G Suite untuk email, Anda dapat menghubungkan akun Gmail Anda dengan plugin WP Mail SMTP.

Plugin tersebut akan memandu Anda dalam mengonfigurasi pengaturan SMTP yang benar, seperti server Gmail dan informasi otentikasi yang tepat.

Office 365 / Outlook

Cara lain yang kedua ialah bisa dengan menggunakan  Office 365/ Outlook.

Jika Anda menggunakan Office 365 untuk email bisnis, Anda dapat mengonfigurasi plugin WP Mail SMTP untuk menggunakan layanan Office 365 sebagai penyedia SMTP.

Plugin ini yang akan memandu Anda melalui langkah-langkah untuk menghubungkan akun Office 365 Anda dan mengatur pengaturan SMTP yang diperlukan.

Amazon SES

Cara lain yang ketiga ialah bisa dengan menggunakan Amazon SES.

Amazon SES (Simple Email Service) adalah sebuah layanan email dari Amazon Web Services.

Jika Anda menggunakan Amazon SES ini sebagai layanan email Anda, Anda dapat mengatur plugin WP Mail SMTP untuk terhubung dengan akun Amazon SES. Hal tersebut akan memberikan informasi otorisasi yang diperlukan, seperti kunci akses dan rahasia akses, yang dapat Anda dapatkan dari konsol AWS.

Hubungi Penyedia Hosting

Walaupun Anda telah mengikuti beberapa cara yang telah kami sebutkan di atas, namun permasalahan yang Anda hadapi belum juga terselesaikan, Anda bisa menghubungi penyedia hosting.

Penyedia hosting akan dapat membantu Anda dalam menyelesaikan masalah yang Anda hadapi.

Untuk itu,  inilah alasan kenapa Anda perlu memilih penyedia hosting dengan kualitas pelayanan yang baik.

Penyedia hosting dengan kualitas pelayanan yang baik akan selalu memberikan jawaban dari permasalahan yang Anda tanyakan, tanpa khawatir waktu.

WordPress Hosting Herza Cloud dengan Tim Support yang Handal standby 24 Jam penuh setiap hari. Live Chat beroperasi dari pukul 07:00 hingga 24:00 (WIB).

Selain itu, server yang di konfigurasi khusus untuk WordPress Hosting, didukung dengan Platform terbaik seperti CloudLinux dan LiteSpeed Web Server menjadikan kami Web Hosting Ideal.

Kesimpulan

Setelah Anda membaca artikel ini secara keseluruhan, pasti Anda akan semakin paham bagaimana cara memperbaiki WordPress tidak bisa mengirim email.

Ada banyak masalah yang mungkin akan Anda hadapi jika Anda pengguna WordPress Hosting.

Namun, Anda tidak perlu kuatir lagi. Karena kami sudah membuatkan artikel yang cukup banyak tentang masalah-masalah yang ada di WordPress Hosting.

Berikut artikel yang telah kami buat :

  1. Cara Memperbaiki masalah internal server error
  2. Cara Memperbaiki masalah saat Situs mengalami kesalahan teknis
  3. Cara memperbaiki masalah Kesalahan syntax di WordPress
  4. Cara memperbaiki masalah Kesalahan koneksi database di WordPress
  5. Cara memperbaiki White Screen pada WordPress
  6. Cara memperbaiki error   “ Are You Sure You Want To Do This?” di WordPress 
  7. Cara memperbaiki masalah gambar di WordPress

Perbedaan VPS Windows dan VPS Linux, Mana yang Lebih Baik?

Perbedaan VPS Linux dan Windows, Mana yang Lebih Baik?

Perbedaan VPS Windows dan Linux – Pada artikel sebelumnya kita sudah pernah membahas Apa itu VPS (Virtual Private Server). Secara singkat VPS adalah sebuah layanan penyediaan server virtual yang dapat diakses melalui internet.

Layanan ini mengizinkan pengguna untuk memiliki kontrol penuh atas server virtual mereka, termasuk pengaturan sistem operasi.

Ada dua opsi sistem operasi yang umum paling banyak digunakan oleh perusahaan yaitu VPS Windows dan VPS Linux.

Meskipun secara tampilan tidak jaug berbeda, namun keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam beberapa hal seperti performa, pengaturan, penggunaan dan lainnya.

Untuk informasi lebih lanjut terkait perbedaan VPS Windows dan VPS Linux, simak terus artikel ini sampai dengan selesai.

Pengertian VPS Linux dan Windows

Pengertian VPS Windows dan Linux

VPS Linux adalah sebuah server virtual yang menggunakan sistem operasi Linux sebagai platformnya.

Linux adalah sistem operasi open source yang sangat populer di kalangan pengembang dan administrator sistem.

Dengan menggunakan VPS Linux, pengguna dapat menginstal dan menjalankan berbagai aplikasi dan layanan yang kompatibel dengan Linux.

Di sisi lain, ada VPS Windows yaitu server virtual yang menggunakan sistem operasi Windows sebagai platformnya.

Sistem operasi Windows, yang dikembangkan oleh Microsoft, sangat umum digunakan di kalangan pengguna akhir dan perusahaan.

Dengan VPS Windows, pengguna dapat menginstal dan menjalankan aplikasi dan layanan yang dirancang khusus untuk lingkungan Windows.

Perbedaan utama antara VPS Linux dan VPS Windows terletak pada sistem operasi yang digunakan.

Linux sering dipilih oleh pengembang web dan system administrator yang membutuhkan fleksibilitas dan kemampuan kustomisasi yang tinggi.

Windows lebih umum digunakan dalam lingkungan bisnis dan sistem intergrator yang mengandalkan aplikasi dan layanan yang kompatibel dengan platform Windows, seperti .NET Framework, Microsoft IIS atau aplikasi berbasis Microsoft.

Baca juga: Perbedaan Windows dan Linux, Mana Pilihanmu?

Fitur VPS

Fitur VPS

VPS memiliki beberapa fitur yang harus Anda ketahui diantaranya skalabilitas, sumber daya khusus, akses root dan kustomisasi. Berikut penjelasannya!

Skalabilitas

Skalabilitas mengacu pada kemampuan suatu sistem untuk menangani beban kerja yang meningkat dengan memanfaatkan sumber daya sistem yang berlebihan.

Dalam konteks VPS, skalabilitas menjadi faktor penting dalam pengaturan bisnis karena dapat membantu mengelola lonjakan lalu lintas situs web.

Dengan menggunakan VPS, Anda dapat mengatur dan mengalokasikan sumber daya server sesuai dengan kebutuhan.

Jika ada lonjakan lalu lintas yang tiba-tiba, Anda dapat meningkatkan sumber daya server seperti kapasitas CPU, RAM, atau penyimpanan disk secara dinamis melalui panel kontrol VPS.

Hal ini memungkinkan situs web atau aplikasi Anda tetap responsif dan berkinerja baik ketika ada peningkatan lalu lintas yang tiba-tiba.

Sumber Daya /Resources Khusus

Salah satu keuntungan utama dari menggunakan VPS (Virtual Private Server) adalah pengguna mendapatkan alokasi sumber daya khusus dan fleksibilitas dalam memilih berbagai aspek server, termasuk space disk, memory (RAM), transfer data, kecepatan pemrosesan (CPU), dan lainnya.

Dengan fleksibilitas ini, pengguna memiliki kemampuan untuk mengkonfigurasi sumber daya server sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka.

Mereka dapat menyesuaikan sumber daya sesuai dengan lonjakan lalu lintas, jenis aplikasi yang dijalankan, dan persyaratan khusus lainnya.

Ini memungkinkan pengguna untuk memiliki kontrol penuh atas performa dan kinerja VPS mereka.

Akses root/Super User

Salah satu fitur paling menonjol dari hosting VPS adalah menyediakan akses root (atau akses administratif) kepada pengguna.

Akses root memberikan pengguna kekuasaan penuh atas server virtual mereka, termasuk kemampuan untuk menjalankan berbagai sistem operasi, menginstal aplikasi, dan mengkonfigurasi layanan sesuai kebutuhan mereka.

Namun, perlu diingat bahwa dengan akses root datang juga tanggung jawab yang lebih besar.

Pengguna harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang sistem operasi dan administrasi server untuk menggunakan akses root dengan bijak dan menjaga keamanan serta kestabilan server mereka.

Akses root pada VPS memberikan pengguna kontrol tingkat tinggi dan fleksibilitas dalam mengelola server virtual mereka sesuai dengan kebutuhan unik mereka.

Kustomisasi

Server VPS memiliki sistem operasi yang terpasang, seperti Linux atau Windows, yang memungkinkan pengguna untuk menginstal dan menjalankan berbagai aplikasi server seperti MySQL, Apache, dan PHP.

Kombinasi dari ketiga aplikasi ini sering disebut sebagai “stack LAMP” (Linux, Apache, MySQL, PHP) atau “stack LEMP” (Linux, Nginx, MySQL, PHP), tergantung pada server web yang digunakan.

Dengan menginstal dan mengkonfigurasi aplikasi-aplikasi ini pada server VPS, pengguna dapat membuat lingkungan server yang lengkap untuk menjalankan situs web atau aplikasi web mereka.

Selain itu, pengguna juga dapat menyesuaikan konfigurasi setiap aplikasi sesuai dengan kebutuhan mereka.

Penting untuk dicatat bahwa instalasi dan konfigurasi aplikasi server seperti MySQL, Apache, dan PHP mungkin memerlukan pemahaman yang baik tentang administrasi server dan pengaturan yang relevan dengan aplikasi tersebut.

Baca juga: 14 Fungsi VPS atau Virtual Private Server yang Harus diKetahui

Perbedaan VPS Windows vs VPS Linux

Perbedaan VPS Windpws dan Linux

Untuk menggunakan layanan VPS, ada dua opsi sistem operasi yang paling umum digunakan oleh perusahaan yaitu VPS Windows dan VPS Linux.

Meskipun tampilan kedua sistem operasi ini tidak jauh berbeda, namun tetap ada perbedaan yang signifikan diantara keduanya seperti performa, kemudahan dan lain sebagainya.

Sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan layanan VPS, sebaiknya pertimbangan terlebih dahulu sistem mana yang lebih cocok dengan kebutuhan Anda.

Namun jika Anda masih bingung dalam menentukan VPS yang mana yang cocok untuk Anda, maka simak terlebih dahulu perbedaan VPS Windows dan VPS Linux berikut ini.

Performa

Secara performa, banyak yang menyatakan bahwa VPS Linux lebih cepat dibandingkan dengan VPS Windows.

Padahal Pernyataan bahwa VPS Linux lebih cepat dibandingkan dengan VPS Windows secara umum tidak selalu benar.

Kecepatan dan performa VPS tergantung pada beberapa faktor seperti konfigurasi server, penggunaan sumber daya, optimisasi aplikasi, dan lingkungan di mana VPS dijalankan.

Meskipun ada perbedaan dalam penggunaan sumber daya antara VPS Linux dan VPS Windows, tidak tepat untuk menyimpulkan bahwa VPS Windows secara inheren lebih lambat.

Dalam beberapa kasus, VPS Windows dapat memberikan performa yang sebanding dengan VPS Linux jika dikonfigurasi dengan baik.

Secara umum, VPS Windows cenderung mengkonsumsi lebih banyak sumber daya daripada VPS Linux.

Ini terkait dengan GUI (Graphical User Interface) yang digunakan oleh Windows, yang memerlukan sumber daya tambahan.

Namun, dengan konfigurasi dan optimisasi yang tepat, performa VPS Windows dapat ditingkatkan.

Perubahan konfigurasi atau pembaruan di VPS Windows mungkin memerlukan proses boot ulang yang lebih sering dibandingkan dengan VPS Linux.

Namun, ini juga bergantung pada jenis perubahan yang dilakukan dan tidak berlaku untuk semua situasi.

VPS Linux umumnya dikelola melalui command line (seperti SSH), yang memungkinkan administrator untuk mengelola dan mengkonfigurasi VPS dengan cepat.

Ini memberikan fleksibilitas dan efisiensi dalam pengelolaan server. Di sisi lain, VPS Windows juga memiliki akses command line dan alat manajemen yang serupa.

Dalam kenyataannya, baik VPS Linux maupun VPS Windows dapat memberikan performa yang baik jika dikelola dengan benar dan dioptimalkan sesuai kebutuhan.

Keamanan

VPS Windows dapat dianggap cukup aman jika memiliki pengaturan keamanan yang tepat.

Dalam VPS Windows, administrator memiliki kontrol penuh terhadap sistem dan dapat mengatur izin akses serta kebijakan keamanan.

Dengan melakukan pengaturan yang tepat, seperti membatasi akses, mengaktifkan firewall, dan menggunakan perangkat lunak keamanan, Anda dapat meningkatkan tingkat keamanan VPS Windows Anda.

VPS Linux umumnya dianggap memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan VPS Windows.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk desain yang lebih sederhana, sistem izin yang kuat, dan kerja sama komunitas open-source dalam mendeteksi dan memperbaiki kerentanan.

Sistem operasi berbasis UNIX yang digunakan oleh VPS Linux juga terkenal karena keamanannya yang baik terhadap virus, spyware, dan malware.

Kompatibilitas (Compatibility)

Perbedaan sistem operasi antara VPS Windows dan VPS Linux membawa implikasi pada platform virtualisasi, bahasa pemrograman, dan kerangka basis data yang digunakan.

VPS Windows:

  • Platform Virtualisasi: Biasanya menggunakan teknologi virtualisasi seperti Hyper-V, VMware, atau VirtualBox.

  • Bahasa Pemrograman: Mendukung bahasa pemrograman dan kerangka pengembangan khusus Windows seperti ASP Classic, ASP.NET, C#, VB.NET, dan .NET Framework.

  • Basis Data: Dukungan yang baik untuk basis data seperti MS SQL Server, MySQL, dan MS Access.

  • Server Web: IIS (Internet Information Services) adalah server web yang sering digunakan pada platform Windows.

VPS Linux:

  • Platform Virtualisasi: Umumnya menggunakan teknologi virtualisasi seperti KVM, Xen, atau OpenVZ.

  • Bahasa Pemrograman: Dukungan yang luas untuk bahasa pemrograman open-source seperti PHP, Perl, Python, Ruby, dan Java.

  • Kerangka Pengembangan: Berbagai kerangka kerja (framework) populer seperti Laravel, Django, Ruby on Rails (RoR), dan Spring dapat digunakan.

  • Basis Data: Mendukung basis data open-source seperti MySQL, PostgreSQL, dan MongoDB.

  • Server Web: Umumnya menggunakan server web seperti Apache atau Nginx.

Server Access

Terdapat perbedaan dalam akses server antara VPS Windows dan VPS Linux.

VPS Windows mendukung akses FTP (File Transfer Protocol) adalah protokol yang digunakan untuk mentransfer file antara komputer lokal dan server melalui jaringan.

Dengan akses FTP, Anda dapat mengunggah, mengunduh, dan mengelola file di VPS Windows.

Secara default, VPS Windows tidak menyediakan akses SSH (Secure Shell) adalah protokol yang digunakan untuk mengakses dan mengelola server secara aman melalui jaringan.

Namun, terdapat alternatif pihak ketiga yang dapat menyediakan akses SSH pada VPS Windows, seperti aplikasi seperti OpenSSH for Windows atau PowerShell Remoting.

Sedangkan untuk VPS Linux biasanya mendukung akses FTP seperti pada VPS Windows. Anda dapat menggunakan klien FTP untuk mengelola file pada server Linux Anda.

VPS Linux secara umum menyediakan akses SSH. Dengan menggunakan klien SSH seperti OpenSSH, Anda dapat terhubung ke server Linux secara aman melalui protokol SSH.

Akses SSH memberikan kontrol penuh dan kemampuan administratif pada server Linux, termasuk pengelolaan file, menjalankan perintah, dan mengkonfigurasi server.

Akses SSH pada VPS Linux umumnya dianggap lebih aman karena menggunakan enkripsi dan otentikasi yang kuat.

Dengan menggunakan koneksi SSH yang terenkripsi, Anda dapat mengakses dan mengelola VPS Linux dengan aman melalui jaringan internet.

Control Panel

Dalam lingkungan VPS, berbeda sistem operasi sering kali memiliki kontrol panel yang berbeda untuk mengelola pengaturan dan fitur situs web.

Plesk adalah kontrol panel yang sering digunakan untuk mengelola VPS Windows.

Ini menawarkan antarmuka yang ramah pengguna dan menyediakan berbagai fitur seperti pengaturan domain, manajemen basis data, pengelolaan email, manajemen file, dan banyak lagi.

Plesk menyediakan lingkungan yang mudah digunakan, baik untuk pemula maupun pengguna yang berpengalaman.

Sementara untuk VPS Linux biasanya menggunakan cPanel dan Web Host Manager (WHM).

cPanel adalah salah satu kontrol panel yang paling populer digunakan pada VPS Linux.

Ini menyediakan antarmuka yang ramah pengguna dan kaya fitur untuk mengatur dan mengelola situs web.

cPanel memungkinkan pengguna untuk mengelola domain, pengaturan DNS, akun email, database, FTP, serta menginstal dan mengelola aplikasi web melalui Softaculous.

Sedangkan Web Host Manager (WHM) adalah kontrol panel yang sering digunakan bersama dengan cPanel.

WHM menyediakan antarmuka administratif yang lebih tingkat atas, yang memungkinkan administrator untuk mengelola akun pengguna, mengatur sumber daya server, membuat paket hosting, dan melakukan tugas administratif lainnya pada server.

Kedua kontrol panel, cPanel dan Plesk, memiliki fitur dan kemampuan yang kuat dalam mengelola situs web dan lingkungan hosting.

Mereka memungkinkan pengguna untuk mengatur berbagai aspek hosting dengan mudah, termasuk pengaturan domain, email, basis data, pengelolaan file, dan pemantauan sumber daya.

Support

Ada perbedaan dalam dukungan dan sumber daya yang tersedia untuk VPS Windows dan VPS Linux.

VPS Windows didukung oleh tim dukungan teknis dari Microsoft.

Ini berarti Anda dapat mengandalkan dukungan resmi dan sumber daya dari Microsoft dalam mengatasi masalah atau pertanyaan terkait dengan sistem operasi Windows.

Microsoft menyediakan dokumentasi, forum, basis pengetahuan, dan layanan dukungan teknis yang khusus untuk produk dan layanan mereka, termasuk Windows Server.

Sedangkan VPS Linux didukung oleh komunitas open-source yang luas.

Komunitas ini terdiri dari pengembang, pengguna, dan kontributor dari seluruh dunia yang berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya secara terbuka.

Anda dapat mengandalkan forum diskusi, grup pengguna, dokumentasi online, dan situs web komunitas untuk mendapatkan bantuan dan dukungan.

Selain itu, banyak penyedia layanan hosting yang menyediakan dukungan teknis khusus untuk pengguna VPS Linux.

Kemudahan Penggunaan

Pengalaman pengguna dan tingkat kenyamanan dalam pengelolaan VPS dapat bervariasi tergantung pada tingkat keahlian teknis seseorang.

VPS Linux biasanya menyediakan akses ke kontrol panel seperti cPanel, yang memiliki antarmuka grafis yang user-friendly untuk mengelola berbagai aspek hosting.

Ini dapat membantu pengguna yang tidak terlalu mahir dalam hal teknis untuk mengatur dan mengelola situs web dengan lebih mudah.

Selain itu, Linux juga memberikan fleksibilitas dalam mengelola pengguna FTP dan SSH melalui command line, yang memungkinkan kontrol yang lebih besar dan penyesuaian yang lebih mendalam.

Sementara VPS Windows menyediakan antarmuka grafis yang familiar dan mudah digunakan melalui GUI.

Pengguna yang lebih terbiasa dengan antarmuka pengguna grafis dari Windows akan merasa nyaman dalam mengelola VPS Windows karena memiliki lingkungan desktop yang dikenali dengan baik.

Ini dapat menjadi pilihan yang lebih mudah dipahami dan digunakan bagi mereka yang tidak terlalu akrab dengan lingkungan berbasis command line.

Biaya

Biaya adalah salah satu faktor penting yang sering dipertimbangkan dalam memilih antara VPS Linux dan VPS Windows.

Dalam banyak kasus, VPS Linux cenderung lebih terjangkau dibandingkan dengan VPS Windows.

Hal ini terutama disebabkan oleh fakta bahwa sistem operasi Linux adalah perangkat lunak sumber terbuka (open-source) yang dapat digunakan secara gratis.

Tidak ada biaya lisensi yang harus dibayar oleh pengguna untuk menggunakan Linux.

Selain itu, sebagian besar aplikasi dan layanan yang digunakan di lingkungan Linux juga bersifat open-source, yang berarti tidak ada biaya lisensi tambahan yang terkait.

Sementara untuk Windows server, sebagai sistem operasi yang dikembangkan oleh Microsoft, membutuhkan biaya lisensi yang perlu diperhatikan.

Dalam kebanyakan kasus, biaya lisensi untuk Windows Server termasuk dalam harga VPS Windows yang ditawarkan oleh penyedia layanan hosting.

Oleh karena itu, VPS Windows cenderung lebih mahal daripada VPS Linux.

Kesimpulan

Sampai sini sudah paham bukan perbedaan antara VPS Linux dan Windows?

Secara umum, VPS Linux cenderung memiliki performa yang lebih baik dibandingkan VPS Windows, terutama dalam menangani beban kerja yang tinggi.

VPS Linux umumnya dianggap lebih aman karena sistem operasi berbasis UNIX yang memiliki keamanan yang lebih baik terhadap ancaman seperti virus, malware, dan serangan jaringan.

Namun, tingkat keamanan juga tergantung pada pengaturan dan praktik keamanan yang diterapkan oleh pengguna.

VPS Windows umumnya lebih mudah digunakan bagi pengguna yang tidak terlalu akrab dengan lingkungan berbasis command line.

Karena menyediakan antarmuka grafis yang user-friendly melalui GUI.

Sedangkan VPS Linux menawarkan fleksibilitas dan kebebasan yang lebih besar dalam mengelola server.

Tetapi mungkin memerlukan pengetahuan teknis dan kebiasaan bekerja dengan command line.

VPS Windows lebih cocok untuk aplikasi khusus Windows dan menggunakan bahasa pemrograman seperti ASP.NET, C#, dan VB.NET.

Sementara VPS Linux kompatibel dengan berbagai aplikasi open-source dan bahasa pemrograman seperti PHP, Perl, Python, dan Java.

VPS Linux cenderung lebih terjangkau karena sistem operasi Linux bersifat open-source dan tidak memerlukan biaya lisensi tambahan.

VPS Windows membutuhkan biaya lisensi yang perlu diperhatikan, sehingga cenderung lebih mahal dibandingkan VPS Linux.

Dalam memilih antara VPS Linux dan VPS Windows, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan bisnis atau proyek Anda, tingkat keahlian teknis Anda, dan anggaran yang tersedia.

Pilihan terbaik adalah yang paling sesuai dengan persyaratan Anda dan mampu memberikan performa, keamanan, kemudahan penggunaan, dan fitur yang diperlukan dalam batas biaya yang dapat diterima.

Baca juga: 12+ Tips Memilih VPS Terbaik

Layanan VPS Herza Cloud

Bagi Anda yang menggunakan perangkat Windows, kami menyediakan layanan VPS Windows RDP Murah dengan data center Indonesia dan Singapore.

Semua Paket VPS Windows RDP Murah mendapatkan Akses Full RDP (Administrator) dengan Performa dan Teknologi Terkini.

Menggunakan 100% SSD SATA & SSD NVMe dengan konfigurasi RAID 10 untuk keamanan data Anda, serta dilengkapi dengan generasi terkini dari Intel CPU dan jaminan SLA sebesar 99,5%.

Kami menawarkan Windows Server dengan opsi BYOL dan Full Licensed. Jika Anda membutuhkan Licensed Version, silahkan menghubungi Tim Sales kami.

Untuk Anda yang membutuhkan VPS dengan Performansi Tinggi, silahkan mengecek Layanan baru kami VPS SSD NVMe Indonesia.

Kami juga menyediakan VPS Surabaya Murah dengan Latency terbaik yang terhubung langsung kepada Eyeball Telkom.

Hal tersebut menjadikan user experience dan latency yang lebih baik bagi para User Telkom Indonesia (Indihome/Astinet).

Untuk Anda yang berada di wilayah Malaysia dan sekitarnya, kami telah menyediakan layanan VPS Malaysia dengan 99,9% Garansi Uptime dan berlokasi di AIMS Datacenter, Kuala Lumpur.

Namun, bagi Anda yang membutuhkan VPS Singapore Murah dengan Unmetered Bandwidth, kini Herza Cloud telah menyediakannya untuk Anda.

VPS Singapore Murah dari Herza Cloud terhubung langsung ke Tier-1 Upstream Provider dan dilengkapi dengan 10 Gbps Uplink yang Terkoneksi langsung ke Equinix Internet Exchange.

Disamping itu, seluruh layanan Herza Cloud sudah terproteksi dengan Anti DDOS Protection dan menggunakan Teknologi Intel terkini dengan SSD Storage + RAID 10 untuk Keamanan data Anda.

Uptime 99,5% dengan Equinix SG1 Datacenter, salah satu Datacenter Terbaik di Asia Tenggara.

Jika Anda membutuhkan VPS yang akan diperuntukkan untuk VPN/Tunneling, silahkan melihat paket VPS Tunneling/VPN.

Karena kami tidak mengizinkan penggunaan VPN atau Tunneling pada layanan VPS Regular kami.

Untuk info lebih lanjut, silahkan hubungi kami!