Error 305: Solusi Terbaik Menggunakan Proxy!

Error 305: Use Proxy

Error 305 – Dalam era di mana konektivitas internet menjadi kebutuhan pokok, pengalaman pengguna yang lancar menjadi krusial.

Namun, tidak selalu semuanya berjalan sesuai rencana, terutama ketika muncul Error 305, yang lebih dikenal sebagai “Use Proxy.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi segala sesuatu tentang Error tersebut, dari akar penyebabnya hingga solusi terbaik untuk mengatasinya.

Baca juga: Jenis-Jenis Error pada Website dan Cara Mengatasinya? – Herza.ID

Mengenali Error 305: Apa Itu dan Mengapa Itu Penting? 

Apa itu Error 305 dan Mengapa Penting?
Apa itu Error 305 dan Mengapa Penting?

Apa itu Error 305? 

Error 305, juga dikenal sebagai “Use Proxy,” adalah salah satu jenis kode status HTTP yang sering dihadapi oleh pengguna internet.

Error ini muncul ketika penggguna mencoba mengakses sesuatu namun server memberi tahu untuk menggunakan proxy lain agar bisa mengakses sumber daya yang diminta.

Proxy adalah semacam perantara yang digunakan untuk mengakses situs atau layanan secara tidak langsung.

Namun, apa sebenarnya penyebab dan dampak dari Error ini? Simak terus penjelasan berikut ini!

Baca juga: Cara Mengatasi Error 506- Variant Also Negotiates! (herza.id)

Kenapa Error 305 Terjadi? 

Error 305 dapat timbul karena beberapa alasan. Pertama, mungkin ada masalah dengan pengaturan proxy yang digunakan oleh server atau klien.

Jika konfigurasi proxy tidak benar, server mungkin gagal memberikan respon yang diperlukan.

Selain itu, masalah jaringan atau kesalahan pada perangkat keras juga dapat menyebabkan munculnya Error ini.

Penting bagi kita untuk memahami sumber masalah sebelum mencari solusi yang tepat.

Baca juga: Cara Mengatasi Error 400 Bad Request: Berikut Panduannya! (herza.id)

Solusi untuk Mengatasi Error 305 

Pemeriksaan Konfigurasi Proxy

Langkah pertama untuk mengatasi Error 305 adalah memeriksa konfigurasi proxy pada server dan klien.

Pastikan setiap parameter diatur dengan benar dan sesuai dengan persyaratan yang diperlukan. Patikan pula alamat proxy dan nomor port yang digunakan valid.

Ini bisa melibatkan peninjauan ulang ulang pengaturan pada perangkat lunak proxy atau perangkat keras yang digunakan.

Memeriksa Koneksi Jaringan 

Ketidakstabilan atau masalah pada koneksi jaringan dapat menjadi pemicu Error ini.

Pastikan bahwa koneksi internet berfungsi dengan baik dan tidak ada gangguan yang dapat menyebabkan pemutusan koneksi.

Pemeriksaan perangkat keras jaringan juga penting untuk memastikan tidak ada kerusakan fisik yang dapat menyebabkan masalah.

Baca juga: Jenis-Jenis Firewall untuk Keamanan Sistem, Apa Sajakah itu? (herza.id)

Memperbarui Perangkat Lunak Proxy

Seringkali, perangkat lunak proxy membutuhkan pembaruan reguler untuk memperbaiki bug dan meningkatkan kinerja.

Memastikan bahwa perangkat lunak proxy yang digunakan adalah versi terbaru dapat membantu mengatasi masalah Error 305.

Lakukan pembaruan dan pastikan perangkat lunak berfungsi sesuai yang diharapkan.

Menggunakan Metode Koneksi Alternatif 

Jika semua langkah di atas tidak berhasil, pertimbangkan untuk menggunakan metode koneksi alternatif.

Pilihan ini mungkin termasuk mengubah server proxy atau mengonfigurasi ulang pengaturan jaringan.

Penting untuk mencoba beberapa pendekatan sebelum menentukan solusi yang paling efektif.

FAQ (Pertanyaan Umum) 

  1. Bagaimana cara memperbarui perangkat lunak proxy? 
    Untuk memperbarui perangkat lunak proxy, kunjungi situs web resmi penyedia perangkat lunak dan unduh versi terbaru.

    Instal pembaruan tersebut sesuai petunjuk yang diberikan.

  2. Apakah Error 305 selalu terkait dengan masalah server? 
    Tidak selalu. Error 305 bisa disebabkan oleh masalah konfigurasi proxy di server atau klien, serta masalah pada koneksi jaringan.

     

  3. Apakah mengganti proxy dapat memperbaiki Error 305? 
    Ya, mencoba proxy yang berbeda adalah salah satu solusi yang dapat dicoba untuk mengatasi Error 305. Namun, pastikan untuk mengikuti prosedur yang benar.

Kesimpulan 

Dalam menangani Error 305, pemahaman mendalam tentang penyebabnya dan langkah-langkah untuk mengatasinya sangat penting diketahui.

Dengan memeriksa konfigurasi proxy, mengatasi masalah koneksi jaringan, dan memperbarui perangkat lunak proxy, pengguna dapat mengatasi Error tersebut dengan lebih efektif.

Jika semua langkah ini tidak berhasil, mencoba metode koneksi alternatif dapat menjadi langkah terakhir untuk menyelesaikan masalah ini.

Selain itu, seperti yang kita ketahui penggunaan server proxy dapat memberikan beberapa manfaat dan fungsi penting, seperti mengakses konten yang diblokir atau dibatasi, Anonimitas dan privasi, serta kontrol dan pemantauan.

Namun, penting juga untuk mempertimbangkan beberapa hal terkait penggunaan server proxy, seperti kepercayaan pada penyedia proxy, enskripsi dan keamanan, serta hukum dan regulasi.

Jika privasi dan keamanan adalah kekhawatiran utama Anda, sebaiknya pertimbangkan menggunakan layanan Jaringan Virtual Pribadi (VPN) yang dapat menyediakan enkripsi lalu lintas dan melindungi privasi secara menyeluruh.

Baca juga: Perbedaan VPN dan Proxy, Mana yang Lebih Baik? – Herza.ID

Herza Cloud  menyediakan VPN All Traffic dan VPS khusus Tunneling/VPN yang bisa digunakan untuk memberikan Layanan VPN/SSH Tunneling secara komersil ataupun pribadi.

Semua Paket VPS Tunneling Murah kami dengan Performa dan Teknologi Terkini, menggunakan 100% SSD dengan konfigurasi RAID 10 untuk keamanan data anda, generasi terkini dari Intel CPU dan 99.5% Garansi Uptime dan berlokasi di Data Center Indonesia.

So tunggu apalagi segera hubungi kami untuk berlangganan VPN All Traffic atau VPS Tunneling/VPN.

Baca juga: Perbedaan VPN Gratis dan VPN Berbayar

Cara Buat VPN All Traffic Di VPS Mikrotik CHR

Route All Traffic Mikrotik CHR

Dikarenakan banyaknya permintaan Tutorial untuk pembuatan VPN All Traffic pada VPS Mikrotik CHR, maka pada artikel kali ini, kami akan membahas hal tersebut secara tahap demi tahap. Silahkan diperhatikan tahapannya berikut ini.

Mikrotik Cloud Hosted Router atau lebih dikenal dengan nama Mikrotik CHR adalah sebuah router Mikrotik yang dapat di install pada Virtualisasi seperti KVM, VirtualBox, VMware dan lainnya. Fungsinya kurang lebih sama dengan RouterOS pada umumnya. Tetapi lisensi Mikrotik CHR bisa dipindahkan, dan tidak permanen pada suatu storage seperti pada lisensi RouterOS yang biasa. Untuk informasi lengkap mengenai Mikrotik CHR, silahkan membaca Artikel kami tentang Apa itu Mikrotik CHR.

Jika Anda membutuhkan panduan mengenai Mikrotik Command Line Interface, maka silahkan membaca Artikel kami mengenai Panduan Dasar Mikrotik CLI (Command Line Interface).

Konfigurasi Server VPN pada VPS Mikrotik CHR

Pertama-tama, login pada Winbox menggunakan IP / MAC Address Mikrotik CHR Anda dengan username dan password Anda, kemudian pada menu Winbox sebelah kiri, klik INTERFACE.

cara buat vpn all traffic di vps mikrotik

Pada menu INTERFACE, klik PPTP / L2TP Server (Disesuaikan dengan kebutuhan) untuk Enable service vpn nya di Mikrotik CHR Anda.

Konfigurasi PPTP Server untuk VPN All Traffic
Konfigurasi L2TP Server untuk VPN All Traffic di Mikrotik CHR

Kemudian dilanjutkan dengan membuat IP Pool. Pada menu Winbox pilih IP > POOL

Buat IP Pool untuk Konfigurasi VPN All Traffic

Sekarang kita akan mengkonfigurasi profil VPN. Pada menu utama Winbox Anda, klik PPP > PROFILES > + (Icon Plus untuk menambahkan Profile Baru). Kemudian pilih Local Address sebagai main IP Anda dan Remote Address dari IP Pool yang anda buat sebelumnya.

Setup Profil VPN untuk All Traffic

Sekarang dilanjutkan dengan membuat User dan Password untuk Koneksi VPN Tersebut. Pada menu PPP, pilih tab SECRETS, kemudian masukkan Name dan Password sesuai dengan yang Anda inginkan seperti pada contoh dibawah ini.

Konfigurasi PPP Secret untuk VPN All Traffic

Sekarang kita sudah selesai mengkonfigurasi VPN Server pada VPS Mikrotik CHR dan kita akan melanjutkan konfigurasi untuk Client VPS nya.

Konfigurasi Client VPN

Client VPN ini akan dikonfigurasikan pada Router Mikrotik di Rumah atau Kantor Anda yang ingin di koneksikan melalui VPS Mikrotik CHR di Herza.ID.

Pada Winbox Anda, klik INTERFACES pada menu utama. Kemudian buat new interface dengan mengklik Icon Plus (+), lalu pilih vpn client. Pada percobaan kali ini saya memilih L2TP Client.

Setup Client VPN All Traffic

Pada tab DIAL-OUT, connect to di isi menggunakan IP VPS Mikrotik Anda, user dan password di isi sesuai dengan konfigurasi yang Anda lakukan pada VPN Server sebelumnya, Kemudian klik OK.

Kembali ke Menu Utama Winbox, klik IP > ROUTE dan buat 1 route dengan gateway vpn, dan gunakan VPN pada Routing Mark nya sesuai dengan contoh dibawah.

Lalu kita akan melanjutkan dengan membuat 1 NAT dengan out interface VPN yang sudah kita buat sebelumnya. Pada menu Utama Winbox, klik IP > FIREWALL > NAT kemudian klik Icon Plus (+).

Pada tab ACTION di NAT pilih masquerade. Lalu klik OK.

Konfigurasi Mangle

Setelah mengkonfigurasi VPN Client, kita membutuhkan sebuah rules MANGLE yang akan digunakan untuk menangkap traffic yang ada kemudian dikirimkan ke VPS Mikrotik Anda. Sebelum membuat Rules Mangle, terlebih dahulu kita buat address listnya. Silahkan copy paste perintah berikut pada NEW TERMINAL di Winbox Anda.

/ ip fi ad
add address=10.0.0.0/8 disabled=no list=support
add address=172.16.0.0/12 disabled=no list=support\
add address=192.168.0.0/16 disabled=no list=support

Setelah itu, kemudian buat mangel baru di IP > FIREWALL > MANGLE

Pada Tab ADVANCE

Pada tab ACTION

Sekarang, kita telah selesai membuat VPN All Traffic yang dapat digunakan untuk memforward All Traffic Router Mikrotik Anda ke VPS Mikrotik yang Anda sewa di Herza.ID. Selamat mencoba!

Perbedaan VPN: PPTP vs L2TP vs OpenVPN

Perbedaan Layanan VPN – PPTP vs L2TP vs OpenVPN

VPN singkatan dari Virtual Private Network adalah layanan yang saat ini banyak digunakan oleh pengguna Internet. Mulai dari layanan VPN Gratis hingga layanan VPN Berbayar.

Saat ini VPN Server adalah bukan hal yang sulit untuk didapatkan. Cukup dengan berbekal VPS Murah dari Herza.ID, mulai dengan Rp. 85.000 / Bulan, anda bisa membuat jalur VPN sendiri dengan skala kecil (1-3 user).

Nah, sebelum menetapkan Protokol VPN apa yang akan kita gunakan, silahkan dibaca informasi penting berikut ini. Mana VPN Protokol yang paling cocok untuk Anda.

Kita akan mulai dengan ikhtisar dari perbedaan utama antara 3 protokol VPN yang berbeda dan bagaimana mereka mempengaruhi Anda, sebelum melihat secara lebih rinci pada konsep-konsep kunci yang terlibat dalam kriptografi, dan bagaimana serangan hacker mempengaruhi pengguna VPN.

Uraian di bawah ini mungkin agak sedikit bersifat teknis, dan meskipun saya telah berusaha membuatnya untuk lebih mudah dimengerti, Anda dapat memilih untuk melompat ke akhir artikel ini untuk ringkasan.

PPTP

PPTP VPN ServerPoint-to-Point Tunneling Protocol, dikembangkan oleh konsorsium yang didirikan oleh Microsoft untuk membuat VPN melalui jaringan dial-up, dan dengan demikian telah lama menjadi protokol standar untuk VPN internal diperusahaan-perusahaan. Ini adalah protokol VPN standar, dan bergantung pada berbagai metode otentikasi untuk memberikan keamanan (MS-CHAP v2 adalah yangpaling umum). Tersedia sebagai standar VPN pada hampir semua platform dan perangkat, dan dengan demikian menjadi mudah untuk mengatur tanpa perlu menginstal perangkat lunak tambahan, itu tetap menjadi pilihan populer baik untuk bisnis dan penyedia VPN. Hal ini juga memiliki keuntungan yang membutuhkan overhead komputasi rendah untuk mendapatkan kecepatan yang mumpuni.

Namun, meskipun sekarang hanya ditemukan menggunakan kunci enkripsi 128-bit, di tahun-tahun pertama sejak dibundel dengan Windows 95 OSR2 pada tahun 1999, sejumlah kerentanan keamanan telah mulai nampak, yang paling serius kemungkinan adalah Otentikasi MS-CHAP v2 yang kurang terproteksi. Menggunakan eksploitasi ini, PPTP telah dapat ditembus dalam waktu 2 hari, dan meskipun Microsoft telah membuat Security Patch atau tambalan keamanan dengan penggunaan otentikasi PEAP, mereka mengeluarkan rekomendasi bahwa pengguna harus menggunakan VPN L2TP / IPsec atau SSTP sebagai gantinya.

Pro

  • Built-in untuk hampir semua platform
  • Sangat mudah untuk Setup
  • Cepat

Kontra

  • Sama sekali tidak aman (rentan karena otentikasi MS CHAPv2 masih yang paling umum digunakan)


L2TP dan L2TP / IPsec

IPSec VPN SettingLayer 2 Tunnel Protocol adalah protokol VPN yang tidak menyediakan enkripsi traffic. Untuk alasan ini biasanya digunakan dengan menggunakan IPsec enkripsi suite (mirip dengan cipher) untuk menyediakan keamanan dan privasi.

L2TP / IPsec adalah built-in untuk semua Sistem Operasi modern dan perangkat-perangkat VPN, dan juga sangat mudah dan cepat dalam Setup seperti PPTP, karena sebenarnya menggunakan klien yang sama. Masalah bisa timbul… Namun, karena protokol L2TP menggunakan port UDP 500, yang lebih mudah diblokir oleh firewall NAT, dan mungkin karena itu memerlukan konfigurasi (port forwarding) bila digunakan di belakang firewall (ini tidak seperti SSL yang dapat menggunakan port TCP 443 untuk membuatnya tidak bisa dibedakan dari lalu lintas HTTPS normal).

Enkripsi IPsec tidak memiliki kerentanan umum yang diketahui, dan jika diterapkan dengan benar mungkin masih aman.

Pro

  • Biasanya dianggap sangat aman tapi melihat kontra
  • Mudah untuk mengatur
  • Tersedia pada semua platform Cons yang modern

Kontra

  • Lebih lambat dari OpenVPN
  • Dapat berjuang jika digunakan dengan firewall yang tepat

OpenVPN

OpenVPN untuk IOS PhoneOpenVPN adalah teknologi open source yang cukup baru yang menggunakan Library OpenSSL dan protokol SSLv3 / TLSv1, bersama dengan campuran dari teknologi lainnya, untuk memberikan solusi VPN yang kuat dan dapat diandalkan. Salah satu kekuatan utama adalah bahwa hal itu sangat dapat dikonfigurasi sesuai kebutuhan anda, dan meskipun itu berjalan terbaik pada port UDP, dapat diatur untuk berjalan pada port apapun, termasuk TCP port 443. Hal ini membuat lalu lintas atau traffic mustahil untuk membedakan dari traffic yang menggunakan standar HTTPS berdasarkan SSL (seperti yang digunakan oleh misalnya Gmail).

Keuntungan lain dari OpenVPN adalah bahwa Library OpenSSL digunakan untuk menyediakan enkripsi yang mendukung sejumlah algoritma kriptografi (misalnya AES, Blowfish, 3DES, CAST-128, Camellia dan lainnya), meskipun penyedia VPN hampir secara eksklusif menggunakan salah satu daru AES atau Blowfish. 128-bit Blowfish adalah cipher standar yang dibangun untuk OpenVPN, dan meskipun umumnya dianggap aman, itu memang memiliki kelemahan yang telah diketahui.

AES adalah teknologi yang lebih baru, tidak memiliki kelemahan, dan diadopsi oleh pemerintah USA untuk digunakan dalam perlindungan data-data penting. Fakta bahwa ia memiliki ukuran blok 128-bit bukan blok 64-bit seperti yang digunakan oleh Blowfish, juga berarti bahwa hal itu dapat menangani kapasitas file lebih besar (lebih dari 1 GB) dari Blowfish.

Seberapa cepat OpenVPN tergantung pada tingkat enkripsi yang digunakan, tetapi umumnya lebih cepat dari IPsec (secara teknis IPSec lebih cepat dari OpenVPN karena enkripsi / dekripsi dilakukan di kernel, dan karena memungkinkan untuk multi-threading, yang OpenVPN tidak. Namun, fakta bahwa L2TP / IPSec menggunakan enkripsi dua lapisan atau lebih, berarti bahwa hal itu biasanya lebih lambat dari OpenVPN).

OpenVPN telah menjadi jenis sambungan VPN umum pada saat ini, dan secara luas didukung pada kebanyakan perangkat lunak termasuk IOS dan Android.

Pro

  • Sangat dapat dikonfigurasi
  • Sangat aman
  • Dapat melakukan bypass firewall
  • Dapat menggunakan berbagai macam algoritma enkripsi
  • Open source

Kontra

  • Kebutuhan perangkat lunak pihak ketiga
  • Dapat sangat sukar dalam masalah pengaturan
  • Dukungan pada perangkat mobile membaik, tapi tidak sebagus pada desktop


Keputusan

Apa yang harus Anda ambil dari artikel ini adalah bahwa OpenVPN tetap protokol yang sangat aman.

  • PPTP sangat tidak aman (bahkan Microsoft telah meninggalkannya) dan oleh karena itu harus dihindari. Sementara kemudahan setup dan kompatibilitas lintas platform yang menarik, membuatnya tetap menarik bagi yang tidak mementingkan keamanan.
  • L2TP / IPsec merupakan solusi VPN baik untuk penggunaan non-kritis, meskipun telah terancam dan melemah. Namun, untuk setup VPN yang cepat tanpa perlu menginstal perangkat lunak tambahan, ini tetap berguna, terutama untuk perangkat mobile di mana dukungan OpenVPN tetap agak tambal sulam.
  • OpenVPN adalah solusi yang terbaik dari VPN saat ini, meskipun membutuhkan software pihak ketiga pada semua platform. Hal ini dapat diandalkan, cepat, dan paling penting aman.