Memahami Apa Itu DNS?

domain name server

Domain Name Server – Saat akan menelusuri sebuah website, biasanya seseorang menggunakan nama domain (URL) karena akan lebih mudah diingat dibandingkan dengan perlu mengingat nomor IP setiap website yang akan dikunjungi.

Komputer hanya bisa menggunakan angka IP Address untuk bisa mengakses website.

Oleh karena itu, butuh sebuah sistem yang dinamakan dengan DNS.

Domain Name Server adalah sebuah sistem yang bertanggungjawab untuk menerjemahkan nama domain ke alamat IP.

Untuk lebih memahami apa itu DNS, mari simak pembahasan di bawah ini.

Apa Itu DNS?

DNS atau Domain Name Server adalah sebuah sistem yang bertanggungjawab untuk menerjemahkan nama domain ke alamat IP sehingga browser dapat memuat sumber daya Internet yang diminta.  

Artinya, DNS ini adalah sebuah sistem yang tugasnya menyimpan semua data domain dalam sebuah jaringan.

Sistem nama domain berfungsi digambarkan seperti buku telepon di mana pengguna bisa mencari orang yang diminta dan mengambil nomor mereka.

Server DNS akan menerjemahkan permintaan kepada domain tertentu menjadi alamat IP, mengontrol pengguna server mana yang memiliki akses saat mereka memasukkan nama domain ke browser mereka.

Dengan adanya DNS domain atau hostname akan diterjemahkan dalam alamat IP sehingga bisa diakses dengan mudah.

Jika masih sulit untuk dipahami, berikut contoh sederhanya :

Jika Anda ingin mengakses laman  Google, tanpa adanya DNS Anda perlu mengetik secara manual 172.217.0.142 ke dalam Addres bar.

Hal ini tentu akan merepotkan, bukan?

Oleh karena itu, Domain Name server akan mempersingkatnya dengan hanya mengetikan alamat Google.com yang ingin Anda akses tadi.

Berikut contoh gambar translate DNS


Contoh lain lagi, jika Anda mengunjungi website youtube.com, DNS server yang akan menerjemahkannya ke IP Addres youtube.

Baca Juga! Apa Itu Eksistensi Domain? Macam & Tips Memilihnya

Apa Saja Fungsi DNS?

Fungsi-fungsi DNS yang perlu Anda ketahui

  1. DNS berfungsi menyimpan semua IP Address yang digunakan dalam hostname
  2. DNS dapat memudahkan user mengirim email yang berpusat pada server, hal ini bisa meningkatkan mobilitas pengguna.
  3. DNS dapat mengatur lajur traffic aktivitas komputer melalui IP Address.
  4. DNS dapat mengatur hak akses domain khusus oleh komputer, sehingga mudah untuk dipantau.
  5. DNS dapat mengatur hak askes informasi atas jaringan beberapa komputer dalam satu server

Baca Juga! Apa Itu Domain? Pengertian, Fungsi Serta Jenisnya

Apa Saja Kelebihan DNS?

Selain fungsinya, terdapat kelebihan DNS yang harus Anda ketahui juga. Berikut beberapa kelebihan DNS, yaitu :

1. Menelusuri Internet dengan Lancar

Bayangkan jika Anda harus mengingat deretan angka IP Addres ketika hendak mengakses situs tertentu?

Anda diharuskan menghafal semua nomor alamat IP hanya untuk membuka situs web seperti Google, Facebook, Wikipedia atau situs lainnya.

Anda mungkin membutuhkan buku catatan untuk menuslikan semua alamat Ip untuk setiap situs web. Sangat merepotkan, bukan?

Belum lagi deretan angka kompleks jika situs web mengimplementasikan IP atau IPv6 versi ke-6 yang baru dengan domain seperti 4552:0db8:83a6:0000:11111:8a4e:0370:733.

Dengan adanya sistem DNS ini, Anda akan lebih dimudahkan.

DNS lah yang hadir mengatasi masalah itu, tidak perlu lagi kuatir tentang jumlah alamat IP dan tidak menghafalkan rangkaian angka tersebut.

Baca Juga! Apa Itu Alamat IP? Dan Perbedaannya dengan Domain

2. Stabilitas

Stabilitas di sini masksdunya ialah Anda masih bisa menggunakan nama DNS yang sama, meskipun ada perubahaan pada IP Address yang digunakan.

Hal ini akan memudahkan akses pengunjung ke salah satu website,  walaupun penggantian IP Adress sudah dilakukan.

Selanjutnya, pengguna tidak perlu menemukan alamat IP atau domain yang baru.

3. Lebih Aman

DNS akan menyimpan semua data domain melalui server DNS yang keamanannya sudah terjaga.

Peretas tidak akan menganggu sistem, sebab DNS lah yang akan melakukan pencegahan.

Namun, perlu diperhatikan juga jika Anda memiliki perusahaan dengan banyak data yang penting, Anda membutuhkan lebih banyak lapisan keamanan.  

Salah satunya adalah mungkin Anda bisa membutuhkan layanan hosting yang terpasang imunify360.

Imunify360 adalah sebuah software keamanan yang dirancang khusus untuk melindungi server dan situs web yang di-hosting oleh web hosting.

Untuk itu, hal tersebut bisa menjadi solusi dan jalan tengah untuk mencegah hal tersebut terjadi.

Baca Juga! Apa Itu Imunify360? Mengapa Penting?

Bagian-bagian DNS

Beberapa bagian DNS yang perlu Anda ketahui :

1. Root Level Domain

Root Level Domain atau RLD ialah bagian tertinggi dari tingkatan DNS.

Umumnya ia diberi simbol berupa tanda titik yang terletak dibagian belakang sebuah URL.

Dalam memakainya, saat informasi masih belum dapat ditemukan di cache ISP, DNS, recursive akan mengirimkan permintaan ke ROOt Name Server.

Setelah itu, server akan menjawab permintaan dengan memberi tahu agen untuk mengakses area yang lebih spesifik, yaitu top-level-domain name server (TLD nameserver).

Baca Juga! Jenis-jenis Domain

2. Top Level Domain

Bagian DNS yang berada di bagian depan Root Level Domain. TLD memiliki 2 jenis yang biasa digunakan.

Pertama, Generic Generic Top-Level Domain (GTLD) dan Country Code Top Level Domain (CCLTD).

Mudahnya GTLD menjelaskan sifat dari pemilik web.

Misalnya, .EDU untuk institusi Pendidikan, .GOV untuk Lembaga pemerintah, .COM biasanya untuk website yang tujuannya komersial.

Mudahnya GTLD menjelaskan sifat dari pemilik web.

Misalnya, .EDU untuk institusi Pendidikan, .GOV untuk Lembaga pemerintah, .COM biasanya untuk website yang tujuannya komersial.

Sedangkan CCLTD biasanya menjelaskan asal negara dari pemilik sebuah website, seperti akhiran .AU untuk Australia, .ID untuk Indonesia, .UK untuk Inggris dan sebagainya.

3. Second Level Domain

Second Level Domain ialah nama lain untuk domain yang dipakai sebagai identitas suatu Lembaga atau branding.

Dalam kasus URL Halodoc.com yang dimaksud SLD adalah halodoc.

4. Third Level Domain

Bagian dari nama domain atau alamat situs web yang muncul sebelum nama domain tingkat kedua.

Domain tingkat ketiga juga disebut “sub-domain” karena terkadang merujuk ke bagian atau halaman tertentu dari sebuah situs web.

5. Hostname

Hostname atau sering dikenal juga dengan scheme adalah bagian yang berada di awal sebuah URL.

Tidak asing lagi bukan, seperti HTTPS atau Hypertext Transfer Protocol Secure.

Bagaimana Cara Kerja Domain Name Server?

Untuk lebih paham tentang apa itu DNS, mari kita simak pembahasan bagaimana cara kerjanya.

Server DNS menyimpan informasi spesifik yang memasangkan nama domain dengan alamat IP tertentu.

Sebuah domain mungkin memiliki satu atau ratusan alamat IP yang terkait dengannya.

Misalnya Amazon.com yang memiliki ribuan server di seluruh dunia dan server fisik yang disambungkan dengan pengguna di satu negara yang kemungkinannya akan sangat berbeda dari pengguna di tempat lain di seluruh dunia.

Jaringan internet yang memiliki sifat global memerlukan jaringan server DNS yang menyebar dan terukur.

Hal tersebut dilakukan guna memastikan bahwa pengguna bisa dengan cepat mencari dan menentukan lokasi server yang diminta di mana pun mereka berada.

1. DNS Query

DNS Query adalah tahapan yang bertugas meminta informasi perihal IP Addres.

Tahap ini terjadi ketika Anda mengetik URL ke dalam address bar.

Setelah itu, DNS Server akan mencari data informasi di file hosts.

Saat data informasi sulit ditemukan, maka server mencoba menemukan pecahan informasi atau rekam jejak informasi yang tercatat di sistem (cache).

NS Query ini dibagi menjadi 3 jenis yakni recursive query, iterative query dan non recursive query.

  1. Recursive Query
    Tahapan dimana user memberikan hostname dan membutuhkan jawaban oleh DNS resolver.

    Kemungkinan terdapat dua alternatif jawaban.

    Jawaban pertama DNS server menyedikan infromasi yang sesuai di Root Server/Authorirative Name server.

    Jawaban kedua ialah browser menggambarkan pesan error karena infromasi tidak ditemukan.

  2. Iterative Query
    User memasukan hostname, setelah itu DNS resolver mencari cache yang sesuai dalam memori.

    Jika belum ditemukan, DNS resolver mencari data informasi di Root server dan Authoritative Name Server yang paling dekat dengan DNS zone.

  3. Non-recursive Query
    Proses pencarian informasi yang paling cepat sebab tidak membutuhkan pencarian di Root Server/Authoritative Name Server karena informasi yang dicari telah tersimpan di cache.

2. DNS Recursor/ DNS Recursive Resolver

DNS recursor adalah tahapan awal pencarian informasi.

Saat user menginput URL dan tidak menemukan hasil yang valid di cache, sistem akan mencari informasi dalam cache penyedia internet atau internet service provider (ISP).

3. Root Name Server

Saat informasi tidak ditemukan di ISP sistem akan langsung mencari informasi yang Anda butuhkan ke root name server.

Root name server sejenis  database yang dapat menjawab pertanyaan soal nama domain dan IP Address.

Server ini tidak punya jawaban yang sesuai dengan informasi yang dicari.

Namun server ini bisa melanjutkan permintaan informasi ke pihak yang lebih tahu.

Ada 13 root server di dunia yang bekerja.

Root server sejenis ini dikelola oleh organiasi seperti ICANN, the University Maryland, Internet Systmes Consortium, Verisign and the U.S Army Research lab.

4. TLD Name Server

Setelah dari root name server sistem akan menerjemahkan jenis informasi yang dicari dari top level domain.

Tiap-tiap TLD seperti .COM, .IRG, .EDU, .ID, .AU dan yang semacamnya punya server yang khusus.

Dengan menerjemahkan informasi ini, sistem meneruskan pencarian informasi server yang benar-benar punya data yang dicari.

5. Authoratitative Name Server

Authoratitative Name Server adalah jenis server yang punya semua informasi detail soal website yang akan diakses.

Saat data informasi diminta relevan dengan hasilnya, maka browser akan menampilkan halaman sesuai dengan permintaan Anda.

Proses pencariannya akan berulang guna memastikan infromasi yang ditampilkan up-to-date.

Infromasi-informasi disimpan dalam bentuk cache di device guna menjaga agar proses query berjalan cepat.

Apa Saja Macam-macam DNS?

DNS record yang umumnya kita jumpai :

  1. A Record atau Address record, bisa digunakan untuk menyimpan dan menambahkan data informasi tentang hostname, time to live (TTL) dan IPv4 Address.
  2. AAA Record, menyimpan informasi hostname dan hubungannyan dengan IPv6 address.
  3. CNAME Record, record bagi domain lain yaitu untuk mengubah domain atau sub domain ke sebuah IP Address. Dengan fungsi ini kita tidak perlu lagi meng-update DNS record
  4. MX Record, record server SMTP yang spesifik untuk saling mengirim dan mengidentifikasi email di dalam satu domain.
  5. NS Record, melihat subdomain pada authoritative name server yang diinginkan.
  6. PTR Record , memberikan izin pada DNS resolver untuk menyediakan informasih soal IP Address dan menampilkan hostname (reverse DNS lookup).
  7. CERT Record, dapat menyimpan sertifikast enkripsi atau sertifikat keamanan.
  8. SRV Record, dapat menyimpan dan untuk spesifikasi data  informasi mengenai tempat komunikasi, Anda juga bisa menambahkan Priority, Name, Weight, Points dan TTL baru.
  9. TXT Record, dengan record ini Anda bisa membawa dan menyalurkan data yang hanya bisa dibaca oleh mesin. Anda bisa menyimpan informasi teks untuk menambahkan Host, TXT Value, TTL (Time to Live), dan Points to baru. TXT Record, dengan record ini Anda bisa membawa dan menyalurkan data yang hanya bisa dibaca oleh mesin. Anda bisa menyimpan informasi teks untuk menambahkan Host, TXT Value, TTL (Time to Live), dan Points to baru.
  10. SOA Record, bagian yang munculdi awal dokumen DNS zone.

Bagaimana Cara Setting DNS Domain?

Agar dapat menggunakan cara setting DNS Domain, hal yang perlu Anda lakukan ialah membuka fitur Zona Editor yang terletak di cPanel.

Adapun tahapan yang perlu Anda lakukan ialah :

  1. Buka dan silakan login ke cPanel
  2. Mencari bagian domains
  3. Lalu klik Zone Editor
  4. Pilihlah domain dan klik Manage
  5. Tambahkan record sesuai yang diperlukan (A, AAAA, CAA, CNAME, MX. SRV, atau TXT)
  6. Simpanlah record
  7. Kemudian tunggu waktu propogadasi DNS sampai 1×24 jam
  8. Setting DNS berhasil dilakukan

Kesimpulan

Melalui artikel ini Anda jadi memilki gambaran pembahasan mengenai apa itu DNS atau Domain Name System.

Singkatnya DNS adalah suatu sistem yang dapat memudahkan Anda pada saat browsing di Internet.

Dengan DNS ini Anda tidak perlu lagi mengingat alamat website dalam bentuk angka yang cukup buat repot bila dihafalkan.

DNS memudahkan Anda cukup dengan mengetikan nama domain yang hendak Anda buka,  kemudian DNS akan mentranslatenya ke alamat tujuan IP Anda.

Jika Anda ingin memahami lebih dalam tentang DNS, berikut bisa menjadi pertimbangan jika Anda hendak gunakan DNS Publik atau DNS ISP? Kenapa Menjadi Penting

Cara Setting DNS Server di Debian & Ubunt

Setting DNS di Ubuntu dan Debian

Pada Artikel ini kami akan menjelaskan tentang cara setting DNS Server di Debian Server. File /etc/resolv.conf adalah file konfigurasi utama untuk library resolver DNS Nameserver. Resolver adalah sekumpulan fungsi di C library yang menyediakan akses ke Internet Domain Name System (DNS). Fungsi-fungsi tersebut dikonfigurasi untuk memeriksa entri dalam file /etc/hosts, atau beberapa DNS Nameserver, atau untuk menggunakan database host dari Network Information Service (NIS).

Pada sistem Linux modern yang menggunakan systemd, DNS atau layanan DNS Resolver disediakan untuk aplikasi lokal melalui layanan yang diselesaikan systemd. Secara default, layanan ini memiliki empat mode berbeda untuk menangani resolusi nama Domain dan menggunakan file rintisan DNS systemd (/run/systemd/resolve/stub-resolv.conf) dalam mode operasi default.

File konfigurasi DNS berisi nameserver lokal 127.0.0.53 sebagai satu-satunya DNS Server, dan dialihkan ke file /etc/resolv.conf yang digunakan untuk menambahkan server nama yang digunakan oleh sistem.

Jika Anda menjalankan perintah ls berikut pada /etc/resolv.conf, Anda akan melihat bahwa file ini adalah symlink ke file /run/systemd/resolve/stub-resolv.conf.

Mungkin Anda juga tertarik membaca tentang Menggunakan DNS Publik atau DNS ISP, dan kenapa itu Penting.

$ ls -l /etc/resolv.conf

lrwxrwxrwx 1 root root 39 Feb 15  2019 /etc/resolv.conf -> ../run/systemd/resolve/stub-resolv.conf

Sayangnya, karena /etc/resolv.conf secara tidak langsung dikelola oleh layanan systemd-resolved, dan dalam beberapa kasus oleh layanan jaringan (dengan menggunakan initscripts atau NetworkManager), setiap perubahan yang dilakukan secara manual oleh pengguna tidak dapat disimpan secara permanen atau hanya bertahan untuk sementara waktu.

Pada artikel ini, kami akan menunjukkan cara menginstal dan menggunakan program resolvconf untuk mengatur server nama DNS permanen di file /etc/resolv.conf di bawah distribusi Debian dan Ubuntu Linux.

Kenapa Anda Ingin Mengedit File /etc/resolv.conf?

Alasan utamanya mungkin karena pengaturan DNS sistem salah dikonfigurasi atau Anda lebih suka menggunakan server nama tertentu atau milik Anda sendiri. Perintah cat berikut menunjukkan server nama default di file /etc/resolv.conf di sistem Ubuntu saya.

$ cat /etc/resolv.conf
Cek DNS NameServer

Dalam hal ini, ketika aplikasi lokal seperti manajer paket APT mencoba mengakses FQDN (Fully Qualified Domain Name) di jaringan lokal, hasilnya adalah kesalahan “Temporary failure in name resolution / Kegagalan sementara dalam resolusi nama” seperti yang ditunjukkan pada tangkapan layar berikutnya.

Gagal Resolving DNS

Hal yang sama terjadi ketika Anda menjalankan perintah ping.

DNS Resolution Failed

Jadi ketika pengguna mencoba mengatur Nameserver secara manual, perubahan tidak berlangsung lama atau akan hilang setelah reboot. Untuk mengatasi ini, Anda dapat menginstal dan menggunakan utilitas reolvconf untuk membuat perubahan permanen.

Untuk menginstal paket resolvconf seperti yang ditunjukkan pada bagian berikutnya, Anda harus terlebih dahulu mengatur server nama berikut secara manual di file /etc/resolv.conf, sehingga Anda dapat mengakses FQDN server repositori Ubuntu di internet.

nameserver 8.8.4.4
nameserver 8.8.8.8

Menginstall resolvconf di Ubuntu dan Debian

Pertama, perbarui paket perangkat lunak sistem dan kemudian instal resolvconf dari repositori resmi dengan menjalankan perintah berikut.

$ sudo apt update
$ sudo apt install resolvconf

Setelah instalasi resolvconf selesai, systemd akan memicu resolvconf.service untuk dimulai dan diaktifkan secara otomatis. Untuk memeriksa apakah sudah aktif dan berjalan, jalankan perintah berikut.

$ sudo systemctl status resolvconf.service 

Jika layanan tidak dimulai dan diaktifkan secara otomatis karena alasan apa pun, Anda dapat memulai dan mengaktifkannya sebagai berikut.

$ sudo systemctl start resolvconf.service 
$ sudo systemctl enable resolvconf.service
$ sudo systemctl status resolvconf.service
DNS Resolver System Start

Baca juga Artikel kami tentang Apa itu DNS Root Server untuk mengetahui lebih detail tentang Domain Name Server.

Saya harap artikel singkat ini membantu Anda dalam mengatur server nama DNS permanen di sistem Ubuntu dan Debian Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan atau saran, bagikan dengan kami di bagian komentar di bawah.

Apa itu Cloudflare? Dan Cara Menggunakannya

Apa itu Cloudflare

Cloudflare adalah perusahaan Amerika yang memberikan layanan seperti DNS, Content Delivery Network (CDN) dan banyak layanan tambahan lainnya untuk membuat Website lebih cepat dan lebih aman. Cloudflare digunakan oleh lebih dari 26 juta situs, menghasilkan lebih dari 1 miliar alamat IP setiap hari. Yah, kedengarannya seperti banyak, dan memang begitu. Tapi mengapa Cloudflare sepopuler ini? Mengapa kami, dan juga banyak perusahaan lain, menggunakan Cloudflare?

Tentang Cloudflare

Perusahaan Cloudflare didirikan pada tahun 2009 oleh Matthew Price, Lee Holloway dan Michelle Zatlyn. Tujuan mereka adalah untuk membantu membangun internet yang lebih baik. Untuk mewujudkannya, mereka meluncurkan beberapa layanan gratis dan berbayar. Jelas mereka melakukan sesuatu dengan baik jika kita melihat hasil tahun 2019. Pada tahun 2019 Cloudflare memiliki omset lebih dari 287 juta dolar (!).

Ada banyak layanan yang ditawarkan Cloudflare, antara lain sebagai berikut:

  • Content Delivery Network (CDN)
  • Domain Name System (DNS)
  • Load Balancing
  • Accelerated Mobile Pages (AMP)
  • Cache
  • Streaming Video
  • DDoS Protection
  • Web Application Firewall (WAF)
  • Dukungan SSL/TLS
  • DNSSEC
  • Analitik
  • Pendaftar domain
  • Pekerja (untuk pengembang)

Selain layanan mereka, Cloudflare memiliki integrasi standar dengan platform terkenal seperti IBM Cloud, WordPress, Google Cloud, Magento, dan Kubernates.

Bagaimana cara kerja Cloudflare?

Untuk memahami cara kerja Cloudflare, penting untuk melihat kesalahan yang sering dilakukan Website di masa lalu.

Saat mengunjungi Website tanpa Cloudflare, pengunjung Website meminta konten dari server lokal. Namun, ketika ada terlalu banyak pengunjung di server pada saat yang sama, server menjadi kelebihan beban dengan konsekuensi Website yang lambat atau tidak berfungsi.

Sebagai pemilik Website, dan juga sebuah Web Hosting Yang Ideal, ini bukanlah sesuatu yang ingin Anda lihat. Inilah mengapa Cloudflare menemukan solusi untuk ini.

Cloudflare menempatkan server mereka sendiri, dalam bentuk jaringan besar di seluruh dunia, antara Website dan server web. Pengunjung situs web tidak lagi berkomunikasi langsung dengan server, tetapi dengan jaringan Cloudflare yang telah menyimpan konten situs web dan memuatnya melalui server tergantung pada lokasi pengunjung.

Misalnya: Anda memiliki Website yang dihosting di indonesia, dan seseorang dari AS mencoba terhubung ke Website Anda. Permintaan harus menempuh jarak yang jauh (antara situs web dan server web). Cloudflare memecahkan ini dengan menawarkan jaringan server yang sangat besar di seluruh dunia.

Orang Amerika tidak perlu membuat koneksi dengan server Indonesia lagi, tetapi dia akan terhubung dengan server Cloudflare terdekat di suatu tempat di Amerika Serikat.

Cloudflare Map

DNS Cloudflare

DNS (Domain Name System) adalah sistem dan protokol jaringan yang digunakan di internet untuk menerjemahkan nama komputer ke alamat numerik dan kontroversi. Pengguna internet tidak harus mengingat alamat IP mereka ketika ingin mengunjungi sebuah situs web, tetapi cukup mengisi nama.

Cloudflare menawarkan layanan DNS-nya yang memastikan, dengan kata-katanya sendiri, waktu respons tercepat (waktu reaksi), redundansi yang tak tertandingi, dan langkah-langkah keamanan tingkat lanjut seperti DDoS-blocker terintegrasi dan DNSSEC.

Karena jaringan Cloudflare terdistribusi di seluruh dunia, dengan lebih dari 200 server, ada waktu aktif 100%.

Dengan membawa DNS Anda di bawah Cloudflare dan menggunakan sertifikat SSL-nya, Anda akan secara otomatis mendapatkan WAF (Web Application Firewall) mereka.

Karena Cloudflare adalah yang terbesar, mereka juga memindai alamat IP paling banyak di seluruh dunia dan karenanya memiliki alamat IP tercepat dengan niat buruk yang terlihat yang kemudian dapat segera diblokir.

Karena Cloudflare adalah yang terbesar, mereka memindai alamat IP terbanyak dari perspektif dunia. Oleh karena itu, mereka memiliki, tercepat, terlihat semua alamat IP dengan niat buruk yang dapat segera diblokir.

Serangan DDoS tidak dapat dihindari, namun dapat dibuat tidak berbahaya dengan memblokir alamat/rentang IP atau bahkan wilayah yang lengkap.

Biaya Menggunakan Cloudflare

Pada dasarnya, Anda akan mendapatkan banyak fitur yang dapat Anda gunakan di Cloudflare versi gratis. Anda mendapatkan akses ke CDN, caching dasar, dan perlindungan DDoS.

Namun, ketika Anda ingin menggunakan semua layanan Cloudflare, Anda harus berlangganan versi Pro. Dengan biaya $20 per bulan, Anda akan mendapatkan banyak fitur tambahan dengan versi Pro, seperti kompresi otomatis gambar di situs web Anda, Cloudflare WAF, otomatisasi seluler otomatis, dan banyak lagi. Anda juga dapat membeli add-on secara terpisah.

Daftar berikut menunjukkan semua harga kemungkinan langganan Cloudflare:

  • Gratis
  • Pro: $20
  • Bisnis: $200
  • Enterpsie: berdasarkan kebutuhan

Bagaimana cara menggunakan Cloudflare

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah membuat akun gratis di situs web Cloudflare. Untuk menginstal/mengonfigurasi Cloudflare, Anda memiliki beberapa opsi. Opsi termudah adalah dengan menonton video ini:

Gunakan DNS Publik atau DNS ISP? Kenapa itu menjadi Penting?

DNS Publik vs DNS ISP

Banyak pendapat diluar sana yang mengatakan lebih baik menggunakan DNS Publik seperti DNS Cloudflare 1.1.1.1 atau DNS Google 8.8.8.8 karena mereka lebih cepat kalau dibandingkan dengan DNS dari Provider / ISP itu sendiri. Kalau menurut pengalaman kami, menggunakan DNS dari Provider Anda jauh lebih menguntungkan ketimbang menggunakan DNS Publik. Dibawah ini, kami akan memaparkan beberapa alasannya. Silahkan disimak dan silahkan komentar pada kolom paling bawah Jika Anda memiliki pertanyaan atau pendapat lainnya.

DNS Publik vs DNS ISP

Banyak dari kita menggunakan server DNS publik seperti Google DNS dan Cloudflare DNS untuk penjelajahan web yang lebih cepat dan manfaat lainnya. Tetapi dalam beberapa kasus, server DNS ISP Anda jauh lebih cepat. Pada Artikel ini kami akan mengilustrasikan mengapa hal ini mungkin terjadi.

Ini semua tentang alamat IP Anda. Semua situs web menggunakan CDN (Content Delivery Network) seperti Amazon, Cloudflare, Akamai, Imperva dan lain lain untuk menyajikan konten. CDN mencari alamat IP komputer Anda untuk mengarahkan Anda ke server terdekat, tetapi karena server DNS publik meneruskan permintaan secara anonim atau tanpa lokasi persis Anda, maka CDN mungkin menyajikan konten dari server yang sebenarnya bukan yang terdekat dengan Anda. Dengan demikian, kecepatan unduhan Anda akan lebih lambat daripada jika Anda menggunakan server DNS ISP Anda.

Namun, perhatikan bahwa karena NameServer melakukan geolokasi menurut alamat IP resolver dan bukan pengguna, Google Public DNS memiliki batasan yang sama seperti layanan DNS terbuka lainnya: yaitu, server yang dirujuk pengguna mungkin lebih jauh dari satu ke yang akan dirujuk oleh penyedia DNS lokal. Ini dapat menyebabkan pengalaman menjelajah yang lebih lambat untuk situs tertentu.

Contoh Kasus

Pada contoh kasus kali ini, kami akan mencoba melakukan Resolve hostname google.com menggunakan DNS Cloudflare 1.1.1.1 dengan perbandingan menggunakan DNS Internal Herza 103.160.62.200. Silahkan lihat sebagai berikut.

Pada screenshot diatas, Anda bisa melihat perbandingan hasil IP yang diberikan dari kedua DNS Resolver tersebut dan setelah kami mencoba melakukan PING ke IP tersebut, hasilnya IP yang diberikan dari DNS Herza, jauh lebih kecil.

DNS Benchmark

Disini kami mencoba melakukan DNS Benchmarking atas beberapa DNS Server yang cukup sering digunakan oleh kita dalam browsing di dunia maya. Dan hasilnya DNS dari Herza.ID memiliki rating yang cukup bagus.

Herza.ID Terhubung dengan 2 Root Server Dunia

Salah satu alasan penting kenapa sebaiknya menggunkaan DNS Server yang ditawarkan oleh Herza.ID, adalah karena Network Herza.ID sudah terhubung langsung dengan 2 Root Server Dunia. Saat ini, kita memiliki 13 DNS Root Server. Jika Anda kurang mengerti tentang apa itu DNS Root Server, maka silahkan baca Artikel berikut Apa itu DNS Root Server?

Keputusan

Server DNS pihak ketiga terkadang lebih cepat daripada server DNS default ISP. Itu tidak pasti. Itu akan tergantung pada seberapa dekat server DNS pihak ketiga dengan rumah atau kantor Anda… dan seberapa lambat server DNS ISP Anda. Tapi mungkin layak untuk dicoba.

Apa itu DNS Root Server?

Map of Root Server

DNS Root Server: Apa Itu dan Benarkah Hanya Ada 13 didunia?

Sistem Nama Domain adalah salah satu layanan terpenting yang ada di Internet, tanpanya kita tidak akan dapat mengakses konten online apa pun atau bahkan mengirim email. Faktanya, setiap kali kami mencoba terhubung ke situs web atau layanan online lainnya, DNS Root Server membantu komputer kita untuk menemukan dan mencapai alamat yang diinginkan.

DNS Root Server adalah bagian penting dari keseluruhan DNS dan dalam hal ini, Internet, tetapi tidak banyak informasi tentang mereka yang tersedia. Jadi hari ini, kita akan mempelajari dan mengupas tuntas tentang apa itu root server, apa fungsi signifikan dari Root Server, dan berapa banyak dari mereka yang benar-benar ada.

Apa itu DNS Root Server?

Root Server, atau DNS Root Server, adalah Nameserver yang bertanggung jawab atas fungsionalitas DNS di Internet. Mereka adalah langkah pertama dalam resolusi nama nama domain apa pun, yang berarti mereka menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP.

Pemetaan nama domain ke alamat IP bekerja dalam urutan hierarkis menggunakan DNS Zone. Root Server melayani Root Zone, yang berada di puncak hierarki, dan mereka menerbitkan file Root Zone. Root Zone adalah daftar global domain tingkat atas dan berisi domain tingkat atas generik (.com, .net, .org), domain tingkat atas kode negara (.id, .my, .sg), dan domain tingkat atas internasional yang merupakan ccTLD yang ditulis dalam karakter lokal negara. Root Zone berasal dari Internet Assigned Numbers Authority (IANA), yang merupakan bagian dari Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN).

Root Zone ditandatangani menggunakan DNSSEC, dan dikirim ke operator Root Server untuk dipublikasikan ke Root Server mereka. Pada gilirannya, file Root Zone berisi catatan sumber daya untuk server otoritatif semua TLD. Karena itu, mereka dapat bekerja dengan dua cara:

  • Menjawab secara langsung kueri untuk catatan sumber daya tersebut di Root Zone atau
  • Rujuk kueri ke Nameserver yang sesuai dengan TLD yang diminta

Sementara dalam kasus kedua mereka tidak terlibat langsung dalam keuri nama tersebut, Root Zone berada di root (secara kiasan dan harfiah) dari seluruh infrastruktur Internet. Tanpa mereka, sebagian besar dunia online yang kita kenal dan gunakan saat ini tidak akan dapat diakses.

Bagaimana cara kerja Root Server?

Cara kerja Root Server bermuara pada proses resolusi nama:

  • Ketika Anda mempunya layanan Web Hosting Murah atau VPS Murah dari Herza.ID dan menghubungkannya dengan domain, maka membutuhkan proses DNS Resolver untuk proses translate dari nama domain ke IP.
  • Saat Anda mengetik www.herza.id di browser web Anda, maka yang terjadi adalah pertama-tama komputer Anda akan melakukan kueri ke server DNS ISP atau DNS Server Resolver lainnya yang telah Anda konfigurasikan. Salah satu DNS Resolver yang cukup sering kita gunakan adalah 1.1.1.1 dan 8.8.8.8. Terkadang, server DNS itu mungkin memiliki informasi tentang domain yang disimpan dalam cache, dan jika itu masalahnya, ia hanya akan merespons dengan informasi tersebut dan melayani Anda di situs web itu.
  • Namun, jika DNS Server tersebut tidak menyimpan informasi atas domain www.herza.id, DNS Server akan mengirimkan kueri ke Root Server. Root Server tidak akan memiliki informasi tentang alamat IP khusus untuk www.herza.id, tetapi akan mengetahui di mana NameServer yang melayani TLD(.com) itu.
  • Root Server akan mengembalikan daftar server TLD sehingga penyedia atau server yang dikonfigurasi dapat kembali mengirim kueri, kali ini ke server TLD.
  • Server TLD kemudian akan mengembalikan NameServer otoritatif tempat domain yang diinginkan disimpan.
  • Ini adalah saat server yang membuat permintaan mengirimkan kueri ke server otoritatif yang menghosting Domain Zone yang bersangkutan.
  • Setelah permintaan mencapai server otoritatif, permintaan akan merespons server yang meminta dengan alamat IP untuk www.herza.id
  • Ketika server yang meminta memiliki informasi ini, server tersebut akan menyimpannya untuk permintaan di masa mendatang dan akan mengembalikan jawaban ke resolver Anda, yang akan mengirimkannya ke browser web Anda dan memungkinkan Anda mengakses situs web yang diinginkan.

Jika Anda masih mengingat kejadian Facebook Outage di tanggal 4 Oktober 2021 yang sempat menghebohkan Dunia Maya, salah satu permasalahannya adalah dengan DNS Server. Silahkan baca Artikel yang ditulis oleh Tim dari Cloudflare Understanding How Facebook Disappeared from the Internet.

Di mana DNS Root Server berada?

Ada ratusan Root Server di lebih dari 130 lokasi di seluruh dunia. ICANN bertanggung jawab atas salah satu Server dari 13 alamat IP dan mempercayakan pengoperasian yang lainnya ke berbagai organisasi lain. Secara total, ada 12 organisasi yang bertanggung jawab, dengan VeriSign mengoperasikan dua di antaranya.

Berikut daftar server root DNS:

HostnameIP address IPv4 / IPv6Organisasi
a.root-servers.net198.41.0.4, 2001:503:ba3e::2:30VeriSign, Inc.
b.root-servers.net199.9.14.201, 2001:500:200::bUniversity of Southern California (ISI)
c.root-servers.net192.33.4.12, 2001:500:2::cCogent Communications
d.root-servers.net199.7.91.13, 2001:500:2d::dUniversity of Maryland
e.root-servers.net192.203.230.10, 2001:500:a8::eNASA
f.root-servers.net192.5.5.241, 2001:500:2f::fInternet Systems Consortium, Inc.
g.root-servers.net192.112.36.4, 2001:500:12::d0dUS Department of Defense (NIC)
h.root-servers.net198.97.190.53, 2001:500:1::53US Army (Research Lab)
i.root-servers.net192.36.148.17, 2001:7fe::53Netnod
j.root-servers.net192.58.128.30, 2001:503:c27::2:30VeriSign, Inc.
k.root-servers.net193.0.14.129, 2001:7fd::1RIPE NCC
l.root-servers.net199.7.83.42, 2001:500:9f::42ICANN
m.root-servers.net202.12.27.33, 2001:dc3::35WIDE Project

Untuk lokasi otoritas yang bertanggung jawab atas Root Server, lihat peta dibawah ini yang di rangkum dari root-servers.org:

Map DNS Root Server di dunia

Apakah Herza.ID menghosting salah satu Root Server ini?

Iya, saat ini di Network Herza.ID, kami telah memiliki 2 Root-Server yaitu F-Root dan K-Root DNS Server yang berarti untuk Resolve Domain ke IP pada Network Herza.ID akan jauh lebih cepat dan otomatis akan menghasilkan koneksi yang lebih cepat pula.