Apa Itu Switch – Dalam dunia teknologi informasi, switch adalah komponen yang sangat penting dalam sebuah infrastruktur jaringan komputer.
Namun, bagi banyak orang, konsep switch mungkin masih terdengar baru dan jarang ada yang membahasnya lebih dalam.
Nah untuk itu, dalam artikel ini, kami akan mencoba menjelaskan secara mudah mengenai apa itu switch, jenis, fungsi, cara kerja & keuntungan menggunakan perangkat switch.
Silakan disimak artikel berikut!
Apa Itu Switch?
Switch adalah perangkat dalam jaringan komputer yang menghubungkan berbagai perangkat seperti komputer, printer, dan perangkat lainnya.
Fungsinya agak mirip dengan operator lalu lintas yang akan mengarahkan kendaraan ke jalan yang tepat, agar tidak terjadi kemacetan.
Ketika beberapa perangkat terhubung ke jaringan, tentu saja mereka perlu berkomunikasi satu sama lain.
Nah adanya perangkat switch ini yaitu untuk bisa mengatur lalu lintas data, sehingga setiap pesan atau data akan sampai ke perangkat yang benar sesuai tujuan.
Contohnya, di kantor biasanya banyak karyawan yang menggunakan komputer untuk bekerja, bukan?
Switch biasanya berperan dalam hal ini. Switch lah yang akan memungkinkan semua komputer karyawan terhubung dalam satu jaringan, sehingga mereka dapat berbagi informasi, dokumen, dan sumber daya seperti printer, pemindai, atau mesin fotokopi.
Atau biasanya, kantor juga sering memiliki akses poin nirkabel (Wi-Fi) untuk koneksi tanpa kabel.
Switch pun dapat digunakan untuk menghubungkan akses poin ini ke jaringan kantor, sehingga memungkinkan perangkat nirkabel seperti laptop atau smartphone Anda bisa terhubung ke jaringan.
Dari semua contoh di atas, switch memainkan peran penting bukan?
Dengan perangkat switch, kantor dapat meningkatkan efisiensi, fleksibilitas, dan keamanan jaringan mereka.
Fungsi Switch
Nah dari pengertian di atas tentang apa itu switch, agar Anda bisa lebih paham lagi berikut 3 fungsi utama nya dalam jaringan komputer, yaitu:
1. Menyaring dan Meneruskan Paket Data
Fungsi utama switch adalah menyaring dan meneruskan paket data ke tujuan yang benar.
Switch melakukan ini dengan memeriksa alamat MAC (Media Access Control)Â – dari setiap paket data yang diterima, kemudian mengirimkannya ke perangkat yang memiliki alamat tersebut.
Dengan cara ini, switch memastikan bahwa data mencapai perangkat yang tepat tanpa mengganggu perangkat lain dalam jaringan.
2. Mencatat Alamat Perangkat
Switch juga memiliki kemampuan untuk mencatat alamat MAC (Media Access Control)Â dari perangkat yang terhubung ke jaringan.
Ketika switch menerima paket data, ia mencatat alamat perangkat asal dan perangkat tujuan dalam tabel yang disebut “tabel alamat MAC” atau “tabel CAM.”
Dengan mencatat alamat ini, switch dapat dengan cepat menentukan ke mana harus meneruskan paket data yang akan membantu meningkatkan efisiensi dan mengurangi waktu tunggu.
3. Looping Avoidance (Menghindari Loops dalam Jaringan)
Dalam jaringan besar, ada kemungkinan terjadi “looping,” yaitu ketika data berputar-putar di jaringan tanpa mencapai tujuan yang tepat.
Nah, switch juga bisa berfungsi untuk menghindaril loops dalam jaringan.
Switch memiliki fitur seperti Spanning Tree Protocol (STP) untuk menghindari loops.
Dengan STP, switch dapat mendeteksi dan mematikan jalur yang menyebabkan loops, memastikan bahwa data mengalir secara efisien tanpa menyebabkan kemacetan atau gangguan dalam jaringan.
Baca Juga! Apa Itu Router? Pengertian, Fungsi & cara Kerjanya!
Jenis-jenis Switch
Ada beberapa jenis switch yang bisa Anda ketahui, antara lain :
1. Unmanaged Switch
Unmanaged switch adalah jenis switch yang paling sederhana. Sesuai namanya, switch ini tidak memerlukan konfigurasi atau pengaturan khusus.
Pengguna hanya perlu mencolokkan perangkat ke switch, dan switch akan otomatis bekerja untuk menghubungkan perangkat tersebut.
Biasanya jenis ini digunakan di jaringan rumah atau kantor kecil,. Biasaya, unmanaged switch cocok untuk mereka yang membutuhkan solusi sederhana tanpa perlu fitur lanjutan.
2. Managed Switch
Managed switch adalah jenis switch yang dapat dikonfigurasi dan diatur sesuai kebutuhan.
Switch ini menawarkan kontrol lebih besar yang memungkinkan administrator jaringan untuk mengatur VLAN (Virtual Local Area Network), mengontrol trafik, memantau lalu lintas, dan banyak fitur lainnya.
Managed switch biasanya digunakan dalam lingkungan bisnis atau perusahaan yang membutuhkan kontrol dan keamanan tambahan.
3. Smart Switch
Smart switch berada di tengah-tengah antara unmanaged switch dan managed switch.
Jenis switch ini menawarkan beberapa fitur konfigurasi, seperti pengaturan VLANÂ (Virtual Local Area Network) atau pemantauan lalu lintas, tetapi tidak sekompleks managed switch.
Smart switch cocok untuk bisnis kecil atau menengah yang membutuhkan beberapa fitur lanjutan tanpa kompleksitas yang berlebihan.
4. Enterprise Managed Switch
Enterprise managed switch adalah switch kelas atas yang dirancang untuk lingkungan perusahaan besar.
Jenis switch ini memiliki fitur paling canggih, termasuk manajemen lalu lintas tingkat lanjut, keamanan yang kuat, dan kemampuan untuk menangani banyak perangkat dalam jaringan besar.
Enterprise managed switch sering digunakan di pusat data, kampus perusahaan, atau jaringan perusahaan besar lainnya.
Keempat jenis switch ini memiliki peran dan aplikasi yang berbeda, bergantung pada kebutuhan dan skala jaringan Anda.
Baca Juga! Apa Itu Tier 1 Network?
Cara Kerja Switch
Cara kerja switch bisa dijelaskan dengan analogi yang sederhana.
Anda bisa bayangkan switch sebagai petugas pos yang mengatur pengiriman surat di sebuah gedung besar dengan banyak ruangan.
Setiap surat punya alamat tujuan yang spesifik, sama seperti paket data yang punya alamat MAC (Media Access Control) yang unik.
Adapun begini cara kerja switch lebih detailnya, yaitu :
1. Menerima Paket Data
Ketika sebuah perangkat, seperti komputer atau printer, mengirim data, switch menerima data tersebut seperti seorang petugas pos yang menerima surat.
2. Mencatat Alamat
Switch mencatat alamat perangkat (alamat MAC) yang mengirim data dan juga yang menerimanya. Ini seperti petugas pos yang mencatat nomor ruangan setiap penghuni gedung.
3. Menyaring dan Meneruskan Data
Switch akan menentukan ke mana data harus dikirim, berdasarkan alamat tujuan.
Kalau switch tahu alamatnya, dia langsung mengirim data ke perangkat yang tepat, sama seperti petugas pos yang mengantar surat ke ruangan yang benar.
Kalau belum tahu, dia akan kirim data ke semua perangkat untuk menemukan tujuan yang tepat, mirip dengan petugas pos yang memeriksa seluruh gedung untuk mencari alamat yang sesuai.
4. Menghindari Kesalahan
Switch juga harus memastikan tidak ada data yang terjebak dalam lingkaran atau loop yang bisa mengganggu jaringan. Seperti petugas pos yang memastikan tidak ada surat yang kembali ke tempat asalnya tanpa sebab.
5. Mengatur Lalu Lintas
Switch juga bisa mengatur prioritas data, memastikan data penting sampai lebih cepat, seperti petugas pos yang memprioritaskan surat-surat yang perlu segera diantar.
Jadi, switch bekerja dengan cara menerima data, mencatat alamat, menyaring dan meneruskan data, menghindari kesalahan, dan mengatur lalu lintas data.
Semua itu dilakukan untuk memastikan bahwa data dikirim ke tujuan yang benar dengan cara yang efisien dan aman.
Keuntungan Menggunakan Switch
Ada beberapa keuntungan yang akan Anda rasakan jika menggunakan perangkat switch ini, antara lain :
Mengurangi Kemacetan : Switch membantu mengurangi kemacetan dalam jaringan data Anda dengan mengarahkan lalu lintas data dengan cerdas (seperti yang telah dijelaskan di atas).
Meningkatkan Kecepatan Jaringan : Dengan switch, perangkat yang kamu gunakan berkomunikasi dengan cepat, itu arttinya switch bisa meningkatkan kinerja jaringan secara keseluruhan.
Fleksibilitas : Switch juga memungkinkan penambahan perangkat ke jaringan data Anda dengan mudah, dan tidak hanya itu switch juga akan memberikan fleksibilitas untuk memperluas jaringan saat diperlukan.
Cara Memilih Switch yang Tepat
Setelah Anda mengetahui apa itu swtch, ada beberapa tips atau hal yang perlu diperhatikan memilih switch yang tepat, antara lain :
1. Pahami Kebutuhan
Langkah pertama adalah memahami kebutuhan jaringan Anda.
Apakah Anda membutuhkan switch untuk rumah, kantor kecil, atau perusahaan besar?
Pertimbangkan juga jumlah perangkat yang akan terhubung dan jenis lalu lintas data yang akan melewati switch.
Jika Anda hanya membutuhkan koneksi sederhana tanpa banyak fitur, unmanaged switch mungkin cukup. Namun, jika Anda memerlukan kontrol dan fitur tambahan, Anda mungkin memerlukan managed switch atau smart switch.
2. Pilih Jumlah Port yang Sesuai
Jumlah port yang diperlukan bergantung pada jumlah perangkat yang akan Anda hubungkan ke switch.
Pastikan Anda memilih switch dengan cukup banyak port untuk kebutuhan Anda di waktu mendatang yaa.
Lebih baik memiliki port tambahan untuk pertumbuhan daripada kehabisan port ketika Anda ingin menambahkan perangkat baru.
3. Perhatikan Fitur yang Diperlukan
Switch menawarkan berbagai fitur, mulai dari yang sederhana hingga yang canggih.
Apakah Anda memerlukan fitur pengaturan VLAN (Virtual Local Area Network), pemantauan lalu lintas, kontrol bandwidth, atau keamanan tambahan?
Jika ya, pilih switch yang menawarkan fitur-fitur ini. Managed switch dan smart switch biasanya menyediakan fitur-fitur tersebut, sementara unmanaged switch tidak.
4. Pertimbangkan Kebutuhan Daya (PoE)
Jika Anda berencana menghubungkan perangkat yang memerlukan daya melalui kabel Ethernet, seperti kamera IP atau telepon VoIP, pertimbangkan switch dengan dukungan Power over Ethernet (PoE).
PoE switch memungkinkan Anda memberikan daya dan data melalui satu kabel, yang memudahkan instalasi dan mengurangi kebutuhan akan sumber daya eksternal.
5. Tinjau Keamanan dan Skalabilitas
Keamanan juga menjadi hal yang penting ketika Anda memilih siwtch yang tepat.
Jika Anda membutuhkan fitur keamanan tingkat lanjut, pastikan Anda memilih managed switch atau enterprise managed switch yang menyediakan kontrol akses, firewall, dan fitur keamanan lainnya.