8 Jenis Hosting & Perbedaannya, Jangan Salah Pilih!

jenis hosting

Jenis-jenis hosting – Saat Anda ingin membuat website, ada dua hal yang Anda butuhkan yaitu hosting dan nama domain.

Sebelumnya, kita harus ketahui bahwa hosting ialah layanan yang menyediakan ruang dan sumber daya server dan mengakses situs web secara online

Sederhananya, hosting ialah tempat untuk menyimpan data dan resousce website kita sesuai dengan ukuran dan kapasitas yang dibutuhkan.

Akan tetapi, untuk memilih sebuah layanan hosting, Anda perlu lebih jeli melihat jenis layanan hosting seperti apa yang Anda butuhkan.

Karena jenis layanan hosting ini memiliki spesifikasi, harga dan kebutuhan yang berbeda-beda.

Untuk itu, pilihlah jenis hosting yang memang Anda butuhkan.  Karena dengan begitu, website bisa berjalan dengan lebih optimal.

Simak lebih lanjut tentang jenis-jenis hosting yang akan dijelaskan secara lengkap!

1. Shared Hosting

shared hosting

Shared Hosting adalah jenis layanan hosting di mana satu server digunakan bersama dengan pengguna lain.

Hal ini lah yang membuat biaya hosting jenis ini  lebih murah jika dibandingkan dengan layanan hosting yang lain.

Meskipun menghemat biaya, ada beberapa kekurangan dari shared hosting yang perlu diperhatikan.

Kekurangan tersebut  berasal dari banyaknya akun hosting yang berbagi sumber dayapada satu server fisik yang sama.

Sehingga, kinerja website dapat terpengaruh oleh website lain yang berada di server yang sama ini.

Hal tersebut akan menyebabkan website menjadi lambat atau bahkan mengalami downtime.

Oleh karena itu, hal di atas bisa Anda pikirkan secara matang-matang jika tertarik menggunakan layanan ini.

Namun Anda juga perlu tahu bahwa shared hosting masih menjadi pilihan yang populer bagi banyak pemilik website.

Khususnya, untuk pemilik website kecil dan menengah dengan traffic yang masih relatif rendah dan tidak memerlukan pengaturan khusus pada server. Jika Anda termasuk, silakan menggunakan layanan ini!

Berikut ada beberapa kelebihan & Kekurangan Shared Hosting yang bisa Anda tahu, yaitu :

Kelebihan Shared Hosting

1. Harga yang lebih murah
Shared hosting biasanya lebih terjangkau dibandingkan dengan jenis layanan hosting lainnya seperti VPS atau dedicated hosting.

2. Mudah digunakan
Shared hosting biasanya dilengkapi dengan panel kontrol yang mudah digunakan dan dimengerti, sehingga Anda dapat mengelola website Anda dengan mudah bahkan jika Anda tidak memiliki banyak pengalaman teknis.

3. Tidak memerlukan pemeliharaan yang rumit
Karena semua aspek teknis diatur oleh penyedia hosting, Anda tidak perlu memelihara server atau perangkat keras yang digunakan.

Kekurangan Shared Hosting

1. Kinerja Website

Dapat terpengaruh oleh pengguna lain karena banyak website berbagi sumber daya pada satu server fisik yang sama, kinerja website dapat terpengaruh jika website lain pada server yang sama menggunakan terlalu banyak sumber daya.

2. Keterbatasan kontrol

Karena setiap akun hosting menggunakan konfigurasi server yang sama, Anda mungkin tidak memiliki kontrol penuh atas server dan pengaturan server yang mungkin dibutuhkan untuk kebutuhan khusus dari website Anda.

3. Potensi keamanan yang lebih rendah

Jika salah satu website yang berada di server yang sama mengalami masalah keamanan, maka ada kemungkinan bahwa website lainnya pada server yang sama juga terpengaruh, karena bisa jadi website yang terkena retas tersebut sang hacker dapat masuk ke direktori website Anda.

4. Batasan sumber daya

Karena Anda berbagi sumber daya dengan website lain, Anda mungkin mengalami batasan pada sumber daya seperti CPU, RAM, dan bandwidth yang dapat mempengaruhi kinerja website Anda.

2. Cloud Hosting

cloud hosting


Cloud hosting adalah jenis hosting yang memanfaatkan teknologi cloud computing dalam penyimpanan hostingnya.

Data dan file website akan disimpan pada beberapa server cloud yang terhubung dalam jaringan.

Sehingga, jika salah satu server mengalami masalah, website masih dapat diakses melalui server lainnya.

Untuk itu, dengan cloud hosting website akan lebih aman dan jauh dari kendala downtime, dan sangat direkomendasikan untuk Anda yang menginginkan website Anda online terus setiap waktunya.

Ada beberapa Cloud Hosting yang bisa Anda tahu, yaitu :

1. Uptime yang lebih tinggi dibandingkan jenis hosting lain

Cloud Hosting menggunakan beberapa server untuk meng-host website, sehingga website dapat tetap berjalan bahkan jika satu server mengalami gangguan.

2. Performa yang lebih baik

Cloud Hosting memiliki kemampuan untuk mengatur sumber daya secara dinamis untuk memastikan performa website tetap optimal bahkan pada saat lalu lintas website yang tinggi.

3. Lebih stabil dan fleksibel dalam menyajikan data

Layanan Cloud Hosting dinilai dapat lebih stabil karena tersimpan di beberapa server cloud yang berbeda, serta fleksibel ketika ingin diupgrade atau downgrade sesuai dengan kebutuhan .

4. Tidak ada biaya perawatan

Biaya layanan Cloud Hosting sudah all-in-one, sehingga Anda tidak perlu memikirkan kerusakan hardware jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

Namun, ada beberapa kekurangan Cloud Hosting yang perlu dipertimbangkan, yaitu:

1. Harga yang relatif lebih tinggi

Layanan Cloud Hosting dinilai akan lebih mahal karena menggunakan beberapa server dalam konfigurasinya untuk system redudansi, sehingga biaya atau cost yang Anda keluarkan akan lebih tinggi.

2. Adanya batasan konfigurasi dan kustomisasi

Cloud Hosting biasanya sudah include atau termasuk dengan fitur control panel, sehingga Anda tidak dapat melakukan kostumisasi lebih lanjut terkait dengan kebutuhan Anda.

Baca juga! Apa Itu Cloud Hosting? Pengertian, Fungsi & Cara Kerjanya

3. VPS Hosting

vps hosting


VPS  Hosting bisa dikatakan merupakan salah satu jenis hosting yang menggunakan satu server fisik, namun divirtualisasikan, sehingga setiap user akan mendapatkan akses server full root akses.

Akan tetapi, satu server fisik yang sama tersebut akan dibagi menjadi beberapa server virtual yang masing-masing server virtual ini memiliki sistem operasi, sumber daya, dan keamanan yang.terisolasi untuk penggunaannya sendiri.

Hal tersebut yang memungkinkan pengguna VPS memiliki kontrol penuh atas lingkungan hostingnya, termasuk pengaturan server, instalasi software, dan konfigurasi lainnya.

Layanan VPS hosting akan cocok untuk website dengan skala medium hingga besar karena sumber daya server yang tersedia pada VPS biasanya lebih besar dan lebih stabil daripada shared hosting.

Dengan sumber daya yang lebih besar ini, pengguna VPS dapat menangani lalu lintas yang lebih besar dan memastikan ketersediaan website yang lebih baik.

Namun, disamping dapat menangani masalah lalu lintas yang lebih besar, hal yang perlu menjadi catatan penting ialah pengguna VPS harus memiliki pengetahuan teknis yang cukup memadai untuk mengelola lingkungan hosting mereka sendiri.

Berikut kelebihan & kekurangannya yang bisa jadi bahan pertimbangan Anda, yaitu :

Kelebihan VPS Hosting

1. Ketersediaan sumber daya yang lebih besar

Dengan VPS hosting, pengguna mendapatkan akses ke sumber daya server yang lebih besar dibandingkan dengan shared hosting, seperti RAM, CPU, dan storage.

Hal tersebut memungkinkan website untuk menangani lebih banyak lalu lintas dan beban kerja yang lebih besar.

2. Lingkungan hosting yang terisolasi

Setiap pengguna VPS diberikan partisi virtual yang terisolasi sehingga lingkungan hosting terpisah dari pengguna lain di server fisik.

Hal tersebut akan memungkinkan pengguna nya untuk memiliki kontrol penuh atas lingkungan hosting mereka sendiri.

3. Skalabilitas yang mudah

Dengan VPS hosting, pengguna dapat dengan mudah menambah atau mengurangi sumber daya server seperti RAM dan CPU sesuai dengan kebutuhan mereka.

Kekurangan VPS Hosting

1. Biaya yang lebih tinggi

Biaya VPS hosting cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan shared hosting karena pengguna mendapatkan akses ke sumber daya server yang lebih besar, serta biasanya VPS akan mendapatkan Dedicated IP Adress dan sumber daya tersendiri.

2. Kompleksitas pengelolaan

VPS hosting memerlukan pengetahuan teknis yang lebih besar daripada shared hosting karena pengguna harus mengatur server dan konfigurasi lingkungan hosting sendiri.

Baca juga! Apa Itu VPS Hosting dan Perbedaan mengenai VPS dan Web Hosting

4. Dedicated Hosting / Dedicated Server

dedicated server


Dedicated Hosting / Dedicated Server adalah jenis hosting dimana sebuah server fisik diberikan khusus kepada satu pengguna saja.

Artinya, pengguna memiliki akses pribadi dari semua sumber daya server termasuk CPU, RAM, storage, dan bandwidth.

Biasanya dedicated server akan dikelola oleh penyedia hosting dan disimpan di pusat data mereka.

Pengguna layanan ini dapat mengatur server sesuai dengan kebutuhan mereka, termasuk pilihan sistem operasi, konfigurasi jaringan, dan instalasi program aplikasi tertentu.

Dedicated server juga cocok digunakan untuk website dengan lalu lintas yang tinggi, aplikasi bisnis yang kompleks, atau organisasi besar yang memerlukan kontrol penuh atas lingkungan hosting mereka.

Jika Anda tertarik menggunakan ini, ada beberapa kelebihan & kekurangan dedicated server bisa Anda pahami dengan baik

Kelebihan Dedicated Hosting / Dedicated Server

1. Sumber daya server yang khusus

Dalam dedicated hosting, pengguna mendapatkan akses khusus ke seluruh sumber daya server seperti CPU, RAM, storage, dan bandwidth.

2. Kustomisasi yang tinggi

Pengguna memiliki kontrol penuh atas konfigurasi server dan dapat mengkustomisasi sistem operasi, software, dan konfigurasi server sesuai dengan kebutuhan mereka.

3. Dukungan teknis yang professional

Penyedia dedicated hosting biasanya menyediakan dukungan teknis yang profesional dan ketersediaan server yang tinggi, sehingga pengguna dapat mengatasi masalah teknis dengan cepat.

Kekurangan Dedicated Hosting

1. Biaya yang tinggi

Dedicated server biasanya memiliki biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis hosting lainnya seperti shared hosting atau VPS hosting.

Biaya ini disebabkan karena pengguna mendapatkan akses eksklusif ke semua sumber daya server, sehingga biaya operasional dan perawatan server menjadi lebih besar.

Baca juga! Apa Itu Dedicated Hosting?

5. WordPress Hosting

wordpress hosting


WordPress Hosting adalah jenis hosting yang dikhususkan untuk pengguna WordPress.

Keunggulan dari jenis hosting ini adalah penggunaan server yang dikonfigurasi secara khusus untuk menjalankan WordPress.

Dalam konfigurasi tersebut, beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:

  • Optimasi server untuk meningkatkan performa WordPress, seperti pengaturan caching dan opsi CDN
  • Penggunaan teknologi terbaru, seperti PHP versi terbaru dan HTTPS
  • Keamanan yang lebih baik dengan fitur keamanan WordPress khusus dan pembaruan otomatis WordPress
  • Backup otomatis yang terjadwal dan restore dengan mudah

Dengan konfigurasi khusus seperti ini WordPress Hosting dapat menawarkan beberapa kelebihan seperti meningkatkan performa WordPress, mengurangi waktu loading, dan mengoptimalkan database WordPress.

Namun, kelemahan layanan ini ialah karena arsitektur server dikhususkan untuk menjalankan khusus platform WordPress, sehingga akan menjadi kendala jika ingin menjalankan website yang dibangun dengan menggunakan platform selain WordPress.

Baca juga! Apa Itu WordPress Hosting

6. Unlimited Hosting

Unlimited Hosting merupakan salah satu jenis shared hosting yang memiliki kapasitas penyimpanan yang besar.

Penggunaan kata unlimited ini merujuk pada penyimpanan terbesarnya yang tidak ada batasan pada penggunaan penyimpanan.

Namun, perlu diketahui bahwa sebenarnya tidak ada hosting yang benar-benar “unlimited”.

Jadi, meskipun resource-nya tanpa batas, dalam layanan ini ada pembatasan juga misalnya pada  sistem inodes dan beberapa syarat lain.

Sistem inodes ini merupakan banykanya file yang mampu ditempatkan dalam layanan hosting.

Oleh karena itu, jiika Anda tertarik menggunakan layanan ini yang perlu Anda perhatikan ialah terkait jumlah inodes yang dibutuhkan.

Kelebihan Unlimited Hosting ialah keamanan dan update dilakukan oleh provider hosting.

Sebagian besar, provider Unlimited Hosting menyediakan pemeliharaan dan pembaruan keamanan secara teratur, sehingga pengguna tidak perlu khawatir tentang masalah keamanan dan dapat fokus pada pengembangan website mereka.

Namun, ada beberapa kekurangan Unlimited Hosting yang perlu dipertimbangkan, yaitu:

Karena Unlimited Hosting termasuk dalam jenis Shared Hosting, kekurangannya hampir sama dengan penggunan shared Hosting.

Seperti pengguna nya  harus membagi sumber daya dengan pengguna lain yang menggunakan server yang sama, pengguna lain akan ikut terdampak apabila salah satu pengguna memiliki kendala overload, dan fitur penggunaannya masih dibatasi.

7. Managed Hosting

managed hosting


Managed hosting adalah jenis layanan hosting di mana server dikelola langsung oleh penyedia layanan hosting.

Sehingga, penyedia hosting bertanggung jawab untuk mengelola dan mengoperasikan server hosting termasuk semua tugas administratif dan teknis yang terkait dengan pengoperasian server.

Dalam managed hosting, penyedia hosting akan menangani semua tugas, mulai dari instalasi, konfigurasi, pemeliharaan, pemantauan, dan pembaruan software dan hardware yang diperlukan.

Kelebihan managed hosting seperti :

1. Kemudahan penggunaan

Dalam managed hosting, pengguna tidak perlu memiliki pengetahuan teknis yang mendalam untuk mengelola server hosting, karena semua tugas teknis dan administratif dilakukan oleh penyedia hosting.

2. Tingkat keamanan yang lebih tinggi

Managed hosting biasanya dilengkapi dengan fitur keamanan yang lebih kuat, seperti firewall, antivirus, dan pemantauan keamanan, sehingga server lebih aman dari ancaman keamanan.

Kekurangannya managed hosting seperti :

1. Biaya yang lebih tinggi

Managed hosting ialah biasanya lebih mahal dibandingkan dengan unmanaged hosting karena biaya layanan dukungan teknis yang disediakan oleh penyedia hosting.

2. Keterbatasan kontrol

Dalam managed hosting pengguna memiliki kontrol terbatas atas server hosting, terutama dalam hal konfigurasi dan pengaturan..

3. Ketergantungan pada penyedia hosting

Kekurangan ketiga ialah dalam managed hosting, pengguna bergantung pada penyedia hosting untuk melakukan tugas-tugas teknis dan administratif.

Artinya, jika ada masalah teknis atau kesalahan yang dibuat oleh penyedia hosting, pengguna harus menunggu hingga penyedia hosting menyelesaikannya.

8. Unmanaged Hosting

unmanged hosting


Berbeda dengan managed hosting di mana yang memiliki kontrol penuh ialah penyedia hosting.

Dalam Unmanaged hosting pengguna yang memiliki kontrol penuh atas server hosting, termasuk semua tugas administratif dan teknis yang terkait dengan pengoperasian server.

Atau mudahnya, dalam unmanaged hosting segala hal yang berkaitan dengan server menjadi tanggungjawab sendiri.

Sehingga, pengguna bertanggung jawab untuk melakukan instalasi, konfigurasi, pemeliharaan, pemantauan, dan pembaruan software dan hardware yang diperlukan.

Kelebihan yang ditawarkan oleh unmanaged hosting, yaitu :

1. Fleksibilitas

Dalam unmanaged hosting, pengguna memiliki kontrol penuh atas server hosting dan dapat mengkonfigurasi server sesuai dengan kebutuhan mereka, termasuk pengaturan software, jaringan, dan sistem operasi.

2. Biaya yang lebih rendah

Unmanaged hosting biasanya lebih murah dibandingkan dengan managed hosting, karena pengguna bertanggung jawab untuk melakukan tugas administratif dan teknis sendiri.

3. Skalabilitas

Dalam unmanaged hosting, pengguna dapat dengan mudah menambahkan atau mengurangi sumber daya yang dibutuhkan, seperti RAM, CPU, dan penyimpanan, sesuai dengan kebutuhan mereka.

Adapun kekurangannya jika Anda menggunakan layanan ini ialah :

1. Pengetahuan teknis yang diperlukan

Dalam unmanaged hosting, pengguna harus memiliki pengetahuan teknis yang mendalam untuk mengelola dan mengoperasikan server hosting, termasuk tugas-tugas teknis dan administratif yang terkait dengan pengoperasian server.

2. Kurangnya dukungan

Dalam unmanaged hosting, pengguna harus menangani semua masalah teknis dan administratif sendiri, tanpa dukungan dari penyedia hosting.

Sudah Tahu Pilih Jenis-Jenis Hosting yang Mana?

Dengan membaca keseluruhan artikel di atas tentang jenis-jenis hosting sekaligus dengan pengertian, kelebihan dan kekurangannya, Anda akan semakin tercerahkan dalam menentukan jenis hosting apa yang sesuai dengan kebutuhan.

Namun dengan hanya memahami jenis-jenis hosting yang sesuai, hal tersebut belum cukup untuk mendapatkan layanan hosting yang terbaik. 

Ada beberapa hal penting yang sangat perlu Anda ketahui salah satunya ialah  sebisa mungkin  Anda memilih penyedia hosting yang menawarkan layanan dengan kualitas yang baik.

Kualitas layanan yang baik ini bisa dilihat dari beberapa keunggunlan yang ditawarkan oleh penyedia layanan hosting, seperti dalam hal keandalan dan performanya, kecepatan, keamanan, biaya dan lain-lain.

Layanan hosting dari Herza Cloud adalah layanan Web Hosting Murah dengan jaminan dedicated resources yang berkualitas & handal dan hadir dengan keamanan yang tinggi.

Seluruh jaringan Server dari Herza Cloud adalah 100% CLOUD ENVIRONMENT dengan Uplink 10Gbps yang menjamin Konektivitas dan Kecepatan Loading Website Anda.

Seluruh paket terlah termasuk Imunify360 yang akan membantu Anda dalam hal keamanan dari Virus, Malware dan juga DDOS Protection. Selain itu Server kami juga telah menggunakan LiteSpeed Web Server yang telah mensupport HTTP/3 QUIC dan juga LSCACHE.

Jika Anda tertarik menggunakan salah satu layanan hostung tersebut, silakan konsultasikan kepada kami di Herza Cloud.

Apa itu Domain? Pengertian, Fungsi serta Jenisnya

Apa itu Domain Pengertian, Fungsi serta Jenisnya

Ketika Anda ingin mengakses sebuah website, tentunya Anda harus mengetikan domain website yang ingin Anda tuju. Namun apakah Anda tahu apa itu domain?

Katakanlah Anda ingin mengakses google, tentunya Anda harus mengetik google.com di browser Anda bukan?

Nah, google.com itu lah yang disebut dengan domain. Jadi, domain merupakan alamat website yang biasa Anda gunakan untuk mengunjungi sebuah website.

Untuk lebih jelasnya, yuk simak artikel dibawah ini, karena kami akan membahas seputar apa itu domain, mulai dari pengertian, fungsi, hingga jenis-jenisnya.

Pengertian Domain

Pengertian Domain

Domain adalah alamat website yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah situs web di internet. Domain terdiri dari dua bagian, yaitu nama domain dan ekstensi domain.

Nama domain adalah bagian dari domain yang dapat disesuaikan dengan pilihan penggunanya, yang mengidentifikasi situs web secara spesifik.

Sebagai contoh, dalam alamat www.herza.id, “herza” adalah nama domain, dan .id adalah ekstensi nama domainnya

Ekstensi domain adalah bagian dari domain yang menunjukkan jenis atau kategori situs web tersebut, biasanya berada di akhir nama domain.

Contoh ekstensi domain yang umum digunakan adalah .com (untuk web komersial), .org (organisasi), .edu (lembaga pendidikan), .gov (web government), dan masih banyak lagi.

Dalam kombinasi nama domain dan ekstensi domain yang tepat, domain membantu pengguna internet untuk mencari dan mengakses situs web dengan mudah dan cepat.

Baca juga: Apa itu Website? Pengertian, Jenis dan Manfaatnya

Apa Fungsi Domain?

Setelah memahami apa itu domain, Anda juga harus mengetahui fungsi dari domain itu sendiri.

Domain berfungsi untuk memudahkan pengguna internet dalam mengakses situs web tanpa harus mengingat alamat IP yang tidak mudah diingat/ rumit.

Domain memungkinkan pengguna untuk mengakses situs web dengan mudah melalui nama domain yang unik dan mudah diingat.

Contohnya, saat Anda mengetikkan herza.id, Anda dapat mengakses website herza dengan mudah tanpa harus tahu alamat IP herza yang sebenarnya.

Bisa dibilang domain memudahkan sebuah website dapat langsung untuk diakakses tanpa perlu mengetikan sebuah alamat ip address yang menjadi alamat di belakang websitenya.

Selain itu, domain juga dapat digunakan untuk melakukan redirect atau pengalihan, yang dapat membantu pengguna dalam mengarahkan pengunjung ke halaman yang diinginkan dan menghindari kesalahan penulisan URL.

Terkait dengan pencarian nama domain, banyak penyedia layanan seperti Herza yang menyediakan fitur pendaftaran nama domain yang mudah digunakan dan menyediakan berbagai ekstensi domain yang dapat dipilih oleh pengguna.

Beberapa penyedia layanan hosting bahkan menawarkan domain gratis untuk pengguna yang berlangganan hosting minimal setahun.

Secara keseluruhan, domain memiliki peran penting dalam memudahkan pengguna dalam mengakses situs web.

Selain itu, banyak penyedia layanan hosting dan domain yang menyediakan fitur-fitur yang mempermudah pengguna dalam mendapatkan nama domain yang tepat dan memanfaatkan fitur pengalihan atau redirect.

Perbedaan Domain dan URL

Perbedaan Domain dan URL

Meskipun domain dan URL (Uniform Resource Locator) memiliki hubungan yang erat, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.

Untuk mengetahui perbedaan diantara keduanya, kita identifikasi terlebih dahulu, apa itu domain? dan apa itu URL?

Domain adalah alamat web yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah situs web, sedangkan URL adalah alamat spesifik yang menunjukkan lokasi halaman web di dalam situs web.

Struktur domain terdiri dari nama domain dan ekstensi domain, sedangkan URL terdiri dari protokol, nama domain, path, dan parameter.

Domain berfungsi untuk mengidentifikasi situs web secara umum, sedangkan URL berfungsi untuk mengidentifikasi halaman web atau file yang spesifik di dalam situs web tersebut.

Domain digunakan untuk membangun merek dan meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap situs web, sedangkan URL digunakan untuk mengakses halaman web atau file atau halaman tertentu di dalam situs web.

Setiap domain di internet harus unik, sedangkan URL dapat berbeda-beda tergantung pada halaman web atau file yang diakses di dalam situs web tersebut.

Dalam rangka mengakses halaman web tertentu, pengguna perlu memasukkan URL yang berisi nama domain yang dituju dan path halaman web.

Oleh karena itu, meskipun domain dan URL berbeda dalam definisi, struktur, dan fungsi, keduanya saling terkait dalam memfasilitasi akses pengguna ke halaman web tertentu di internet.

Contoh dalam alamat URL https://herza.id/blog/cara-memilih-dedicated-server-terbaik/.

Dari URL diatas yang menjadi protokol yaitu “https://”, nama domain ditunjukkan oleh kata “herza.id”, dan “/blog/cara-memilih-dedicated-server-terbaik/” sebagai path/halaman.

Alamat URL tersebut akan membawa Anda ke halaman blog herza yang menjelaskan tentang cara memilih dedicated server terbaik.

Baca juga: Perbedaan Nama Domain dan Web Hosting

Berbagai Jenis Domain

Jenis-jenis Domain

Seperti yang kita ketahui domain sebuah website terdiri berbagai macam seperti .com, .id, .org, dan lain sebagainya. Apakah Anda tahu arti dan kegunaan masing-masing domain?

Secara umum, ada tiga jenis domain yang sering kita gunakan, yaitu TLD, ccTLD dan gTLD, untuk informasi lebih lanjut, silahkan baca penjelasnnya berikut ini.

TLD (Top Level Domain)

Top Level Domain (TLD) merupakan nama domain paling atas dalam hierarki DNS (Domain Name Server).

TLD terletak setelah nama domain utama dan memiliki arti penting dalam mengidentifikasi jenis organisasi atau jenis situs web yang ingin diakses.

Beberapa TLD yang populer seperti .com (digunakan untuk tujuan komersial), .org (digunakan untuk organisasi nirlaba), .net (digunakan untuk jaringan) dan lain-lain.

Selain itu, TLD juga dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu Generic Top Level Domain (gTLD) dan Country Code Top Level Domain (ccTLD).

gTLD adalah TLD yang umum digunakan di seluruh dunia, sedangkan ccTLD adalah TLD yang terkait dengan kode negara tertentu.

Misalnya, .id adalah ccTLD untuk Indonesia, sedangkan .com, .org, dan .net adalah contoh dari gTLD.

Daftar TLD resmi dikelola oleh organisasi IANA. Organisasi tersebut memfasilitasi pengelolaan delegasi TLD kepada organisasi lain yang disebut sebagai Registries.

Registries kemudian bertanggung jawab untuk mengelola nama domain dalam TLD yang mereka kelola, seperti memvalidasi pendaftaran nama domain dan mengelola database DNS.

Top of Form

ccTLD (Country Code Top Level Domain)

ccTLD (Country Code Top-Level Domain) adalah TLD yang diidentifikasi berdasarkan kode negara internasional.

Setiap negara memiliki kode negara unik yang digunakan dalam ccTLD.

Kode negara biasanya terdiri dari dua huruf, seperti .us untuk Amerika Serikat, .jp untuk Jepang, .id untuk Indonesia, dan seterusnya.

Penggunaan ccTLD umumnya lebih terfokus pada wilayah geografis tertentu, sehingga cocok digunakan oleh perusahaan yang ingin menargetkan pasar khusus di negara tertentu.

Selain itu, penggunaan ccTLD juga bisa membantu meningkatkan reputasi dan kepercayaan pengunjung situs, karena menunjukkan bahwa situs tersebut sah dan resmi sesuai dengan regulasi negara terkait.

Meskipun ccTLD digunakan untuk negara tertentu, namun domain dengan ccTLD tersebut dapat diakses dari seluruh dunia, selama situs tersebut di-hosting pada server yang tersedia untuk umum.

gTLD (Generic Top Level Domain)

gTLD (Generic Top Level Domain) adalah bagian dari sistem domain name system (DNS) yang merupakan domain tingkat atas generik yang tidak terkait dengan negara tertentu.

Beberapa contoh gTLD yang populer adalah .com, .org, .net, .edu, dan .gov.

Pendaftaran gTLD terbuka untuk umum, dan tidak ada persyaratan tertentu untuk mendaftarkan domain dengan ekstensi gTLD.

Namun, ada beberapa gTLD yang dirancang untuk tujuan khusus, seperti .edu untuk institusi pendidikan dan .gov untuk pemerintah.

Beberapa gTLD juga memiliki batasan penggunaan, seperti .mil yang hanya tersedia untuk organisasi militer.

Pada tahun 2012, Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) membuka kesempatan untuk mendaftarkan gTLD baru yang spesifik dan khusus, seperti .cloud, .shop, .app, dan lain-lain.

Proses pendaftaran gTLD baru ini diawasi dengan ketat oleh ICANN untuk memastikan bahwa gTLD tersebut memenuhi kriteria dan tidak melanggar hak kekayaan intelektual atau hak cipta yang sudah ada.

Hal ini juga memberikan kesempatan bagi perusahaan atau organisasi untuk memiliki domain yang lebih spesifik dan mudah diingat oleh pengunjungnya.

Tipe Nama Lainnya

Selain ketiga jenis domain di atas, ternyata masih ada nama lain yang bisa Anda gunakan untuk alamat website Anda, penasaran? Yuk simak penjelasannya.

SLD (Second Level Domain)

Second Level Domain (SLD) adalah bagian dari sebuah domain yang terletak di bawah Top Level Domain (TLD).

SLD terdiri dari dua bagian, yaitu nama domain dan TLD. Contohnya adalah “herza” dalam alamat “herza.id”. Nama domain adalah “herza” sedangkan TLD adalah “.id”.

Contohnya .co.uk, merupakan SLD yang populer di Inggris. TLD nya adalah .uk, sementara “co” adalah bagian dari SLD yang menunjukkan bahwa website tersebut dikelola oleh sebuah perusahaan (company).

Jenis domain lainnya yang juga digunakan di Inggris adalah .org.uk untuk organisasi nirlaba dan .me.uk untuk individu.

Beberapa negara juga memiliki SLD yang memuat nama kota atau wilayah tertentu, seperti .nyc untuk New York City dan .paris untuk Paris. Namun, jenis domain ini tidak umum digunakan.

Dalam sebuah domain, hanya satu SLD yang dapat digunakan. Namun, satu SLD dapat memiliki banyak subdomain, yang masing-masing memiliki nama unik sendiri.

Subdomain

Subdomain adalah bagian dari domain utama yang bisa digunakan untuk membuat alamat web baru di bawah domain utama tersebut.

Biasanya subdomain digunakan untuk membedakan konten yang berbeda di bawah domain utama.

Misalnya blog.domain.com untuk blog dan shop.domain.com untuk toko online di bawah domain utama domain.com.

Subdomain umumnya terdiri dari nama unik dan diikuti oleh nama domain utama yang dipisahkan oleh tanda titik, misalnya blog.domain.com, shop.domain.com, dll.

Ia sering kali digunakan untuk mengorganisir konten di website agar lebih mudah diakses oleh pengunjung atau untuk kepentingan teknis seperti pengaturan server atau pembagian tugas antar tim pengembang web.

Domain Gratis

Domain gratis biasanya ditawarkan oleh beberapa layanan web hosting atau website builder sebagai bagian dari paket layanan mereka.

Namun, domain gratis biasanya memiliki beberapa keterbatasan seperti batasan waktu penggunaan, memiliki nama domain yang kurang professional, dan tidak memiliki fitur pengelolaan yang lengkap.

Nama gratis yang ditawarkan oleh website builder seperti WordPress.com, Squarespace, dan Weebly dapat menjadi opsi untuk pemilik situs web yang ingin membuat situs sederhana dan tidak memiliki anggaran yang cukup untuk membeli domain pribadi.

Namun, tipe ini kurang cocok untuk jangka panjang dan tidak ideal untuk bisnis atau branding yang serius.

Hal ini karena nama gratis tersebut biasanya mencantumkan nama penyedia layanan (seperti WordPress.com atau Squarespace.com) dalam alamat website Anda, yang dapat mengurangi kesan profesional dan merugikan citra bisnis Anda.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas terkait apa itu domain bisa kita simpulkan bahwa domain adalah alamat unik yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah situs web di internet, atau bisa dibilang adalah alamat dari sebuah website.

Fungsi domain untuk memudahkan pengguna internet dalam mengakses situs web tanpa harus mengingat alamat IP yang rumit.

Untuk Anda yang tertarik membuat website dengan nama yang unik silahkan hubungi herza cloud.

Kami menyediakan layanan nama domain dengan harga yang sangat murah. Mulai dari Rp 15.000 saja Anda sudah bisa memiliki nama domain yang professional untuk bisnis Anda.

Extension yang kami sediakan juga berbagai macam seperti .com, .net, .org, .id, .xyz, .top, .space, .site, dan lain sebagainya.

Untuk itu, yuk langsung berlangganan di Herza Cloud, karena sedang ada promo domain murah dan promo sale-nya.

Ayok dapatkan promonya sekarangggggg!!!